BAB IV Dapus

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

a. KESIMPULAN
1. Kesimpulan Umum
Penderita gangguan jiwa pada zaman dahulu diperlakukan
secara kasar dan tidak manusiawi, seperti dipasung, diasingkan,
dikurung, bahkan sampai setrum otak dan pembolongan tengkorak
kepala dengan dalih supaya roh jahat di dalam tubuh bisa keluar dan
yang pasti mendapat diskriminasi social. Pada zaman yang sudah
modern ini, penanganan pasien dengan gangguang jiwa lebih
manusiawi karena pemahaman akan gangguan jiwa sudah semakin
meluas dan menjadi suatu ilmu pengetahuan. Para pasien mendapat
terapi psikofarmaka di rumah sakit jiwa, pelayanan secara medis
seperti dokter dan perawat, serta profesi lainnya yang ahli di
bidangnya.
Saat ini, perkembangan ilmu-ilmu kejiwaan seperti ilmu
psikologi sudah mulai berkembang dan sudah banyak diterapkan.
Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi Bogor

menerapkan berbagai


macam terapi, seperti terapi keluarga pasien, terapi seni, terapi fisik,
dan terapi kegiatan sehari-hari (activity daily living) agar pasien bisa
mandiri dan memiliki kemampuan ketika mereka keluar dari rumah
sakit.
Pelayanan bidang kesehatan ini merupakan representasi
makin majunya ilmu kesehatan terutama jiwa di Indonesia dan
semakin pedulinya masyarakat Indonesia akan kesehatan mental.

Program Studi Psikologi Universitas Negeri Jakarta |

87

2. Kesimpulan Khusus
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis
lakukan terhadap pasien, dapat disimpulkan bahwa perilaku yang
ditunjukan pasien sesuai dengan teori yang menjelaskan tentang
skizofrenia. Yaitu mengenai gejala pada pasien dengan gangguan
skizofrenia paranoid. Perilaku yang tampak berdasarkan teori yang
penulis jadikan sebagai bahan acuan adalah munculnya halusinasi

(suara memerintahkan melakukan kekerasan, bisikan), delusi (melihat
seseorang yang tidak nyata), inkoheren (tidak ada sinkronisasi antara
pertanyaan dan jawaban), perilaku gaduh dan gelisah.
Berdasarkan hasil wawancara, penulis dapat menyimpulkan
bahwa adanya kesamaan antara teori mengenai penyebab terjadinya
gangguan skizofrenia paranoid denngan kondisi pasien. Gejala yang
didapat adalah adanya factor keturunan (genetic), dan stress yang
berasal dari lingkungan sekitar pasien.

b. SARAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah
diperoleh, pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka penulis
mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
pihak manapun, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Berdasarkan hasil kajian penulis selama melakukan praktek
kerja di RSMM, mahasiswa diharapkan agar dapat memahami,
mengkaji dan meneliti apa penyebab, gejala dan cara menangani
pasien dengan gangguan kejiwaan sehingga dapat menambah
wawasan dan pengalaman mahasiswa serta mempersiapkan diri

ketika memasuki dunia kerja.
2. Bagi Kepala Ruangan
Berdasarkan observasi

yang

penulis

lakukan

selama

melakukan praktek kerja di RSMM, diharapkan kepala ruangan dapat
Program Studi Psikologi Universitas Negeri Jakarta |

88

lebih meningkatkan lagi koordinasi yang selama ini sudah berjalan
baik bersama kedua tim yang kemudian akan dilanjutkan kepada
perawat jaga. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan yang

diberikan kepada pasien dan dapat memahami kondisi pasien
sehingga tim perawat ruangan mampu menciptakan suasana yang
dapat membantu pasien dalam memulihkan kondisi kejiwaan yang
diderita oleh pasien.
Diharapkan juga kepala ruangan bersama tim perawat
ruangan untuk secara intensif melakukan interaksi kepada pasien.
Serta melatih dan membimbing pasien agar mau melakukan sesuatu
bukan hanya karena reward yang diberikan saja tetapi demi
kesembuhan dan kelancaran hidup bersosialisasi dan bermasyarakat.
Selain itu dihapakan juga kepada kepala ruangan bersama
tim perawat untuk mampu menciptakan berbagai kegiatan harian yang
variatif bagi pasien yang diharapkan dapat membuat pasien merasa
tidak jenuh dalam ruangan dan memiliki suasana yang positif
sehingga

meminimalisir

keinginan

pasien


untuk

pulang

dan

menghindari resiko melarikan diri.
3. Bagi Psikolog
Diharapkan agar lebih terlibat dengan kegiatan pasien
dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pasien secara
langsung sehingga pasienpun lebih mengenal peran psikolog di
rumah sakit.
Diharapkan juga agar dapat berkoordinasi dengan pihak
ruangan supaya menciptakan sinergisitas yang positif antara psikolog
dengan perawat untuk membantu pemulihan jiwa pasien.
Dan juga psikolog diharapkan agar mampu melakukan
bimbingan secara maksimal untuk membantu para mahasiswa
magang dalam memahami peran psikolog dirumah sakit secara
mendalam dan menyeluruh.

4. Bagi Rumah Sakit

Program Studi Psikologi Universitas Negeri Jakarta |

89

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, pihak rumah
sakit diharapkan untuk melengkapi serta memperbarui sarana dan
prasarana di ruang rawat inap pasien jiwa, seperti menambah alat
kegiatan sebagai pengisi waktu luang (permainan, alat musik, alat
olahraga, dll) yang dapat menunjang pemulihan jiwa pasien, pagar
bagi setiap ruangan untuk meminimalisir resiko melarikan diri yang
dilakukan pasien, serta perbaikan beberapa tempat guna menghindari
hal yang tidak diharapkan.
5. Bagi Universitas
Diharapkan agar Program Studi Psikologi dapat memberikan
standar yang jelas serta lebih spesifik yang sesuai dengan profesi
yang diambil guna mempermudah mahasiswa dalam menjalankan
program PKP dan mendapatkan sasaran yang tepat dari program PKP
yang dilaksanakan sehingga mahasiswa dapat memaksimalkan ilmu

yang didapat selama program PKP berlangsung.

Program Studi Psikologi Universitas Negeri Jakarta |

90

DAFTAR PUSTAKA

Davidson, Gerald C dkk. 2002. Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Amir, Nurmiati. Buku Ajar Psikiatri, Skizofrenia, p.175-195. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Maslim, Rusdi. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas
PPDGJ-III, Jakarta: PT Nuh Jaya
Hurlock, Elizabeth B. 1996. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidyanti dan
soedjarwo. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.
Papalia, D.E. 2009. Human Development. Terjemahan oleh Brian Marwen
sdy Edisi ke-10. Jakarta: Salemba Humanika.


Program Studi Psikologi Universitas Negeri Jakarta |

91