BAB I DAPUS EKSLAN

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memori adalah proses kognitif yang memegang peranan penting dalam kehidupan individu dan membantu individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Matsumoto (2009:303) mendefinisikan memori sebagai suatu tempat penyimpanan informasi yang bertahan relatif abadi di dalam otak individu, yang terdiri dari proses encoding, storage, dan recall. Informasi yang tersimpan dapat berupa pengetahuan umum, peristiwa-peristiwa masa lalu, dan pengetahuan penting yang lain. Marliani (2010:215) mengemukakan bahwa memori adalah tempat penyimpanan informasi visual dan auditori yang diterima individu dari lingkungan.

Cooper dan Lang (1996:129) mengemukakan bahwa memori individu paling banyak digunakan dalam mengingat seseorang dan peristiwa-peristiwa masa lalu. Memori membantu individu dalam mengingat bentuk dari suatu objek, orang-orang di sekitar, dan kejadian-kejadian yang telah dialami. Individu dapat mengingat warna cat tembok rumah yang ditempati, mengingat hari pertama ketika individu mendaftar di kampus, atau mengingat kembali wajah dari orang lain.

Cooper dan Lang (1996:130) mengemukakan bahwa individu dapat mengingat banyak hal mengenai suatu objek, seperti nama, ukuran, bentuk, dan karakteristik-karakteristik khas dari suatu objek. Individu juga dapat mengigat informasi kontekstual dari objek, seperti umur dari seseorang. Memori memiliki tiga komponen dalam proses mengingat kembali suatu objek atau peristiwa.1


(2)

Komponen memori meliputi komponen visual (ukuran dan bentuk objek), faktual (umur dari seseorang), dan verbal (nama dari seseorang). Komponen-komponen tersebut memiliki peranan yang penting dalam proses recall atau proses mengingat kembali dari individu.

Cooper dan Lang (1996:151) mengemukakan bahwa individu dapat mengingat dan membedakan wajah dari seseorang karena wajah dari orang lain memiliki karakteristik yang kuat dibandingkan objek-objek yang lain. Yin (Cooper dan Lang, 1996:151) menemukan bahwa individu lebih akurat dalam mengenali wajah seseorang dibandingkan mengenali objek atau benda. Kalat (2008:511) mengemukakan wajah dari seseorang sangat berkaitan dengan daya tarik fisik atau physical attractiveness. Individu sering menilai wajah seseorang untuk menentukan seberapa menarik atau atraktif seseorang.

Kemampuan mengingat dari individu dapat dipengaruhi oleh daya tarik fisik terhadap individu lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ackerman dkk (2009:483) menemukan bahwa individu lebih mudah mengingat wajah yang dalam kondisi baik atau menarik, sedangkan wajah yang kurang baik atau memiliki kecacatan akan cenderung sulit untuk diingat oleh individu. Wajah yang memiliki kecacatan dianggap sebagai wajah yang kurang menarik atau tidak memiliki daya tarik fisik, sehingga individu kurang mampu mengingat wajah tersebut.

Berdasarkan pada latar belakang dan penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh daya tarik fisik terhadap kemampuan mengingat, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh daya tarik fisik


(3)

terhadap kemampuan mengingat individu. Penelitian tersebut akan melibatkan mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar angkatan 2012 sebagai subjek penelitian dengan tujuan kemudahan dalam mengakses subjek penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh daya tarik fisik dari foto wanita yang berbeda terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik fisik dari foto wanita yang berbeda terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari foto wanita.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan baik dalam ilmu psikologi eksperimen, psikologi sosial, dan psikologi kognitif.

2. Manfaat Praktis

a. Bermanfaat bagi pendidik untuk meningkatkan kemampuan mengingat dari para siswa dengan membuat metode-metode pengajaran yang memiliki daya


(4)

tarik bagi siswa sehingga siswa mampu menyimpan dan mengingat pelajaran dengan mudah.

b. Bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti pengaruh daya tarik fisik terhadap kemampuan mengingat.

BAB II


(5)

A. Memori

1. Pengertian memori

Ettinger, Crooks, dan Stein (1994:234) menyatakan bahwa memori merupakan hasil dari pengalaman masa lalu individu yang memiliki kemampuan untuk mengubah respon dari individu pada masa kini. Morgan dkk. (1989:219) mengatakan bahwa memori merujuk pada proses encoding, storage dan pengambilan informasi yang telah disimpan oleh individu. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:239) mengemukakan bahwa memori adalah kemampuan individu untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu tertentu. Memori merupakan representasi dari dunia yang telah dilalui oleh individu.

Ochsner dan Kosslyn (1999:342) mengemukakan bahwa memori merupakan dasar dari sebagian besar proses kognitif. Memori membantu individu menggunakan pengetahuan yang diperoleh pada masa lalu untuk digunakan pada masa kini. Individu tidak hanya menyimpan dan mengingat kembali pengalaman yang telah dilalui tetapi juga membantu individu dalam mengenali obyek dan mencari hubungan di antara rangsangan tertentu dan tanggapan yang tepat.

2. Proses memori

Ettinger, Crooks, dan Stein (1994:234-235) mengemukakan bahwa proses memori individu terbagi atas tiga tahap, yaitu:

a. Encoding. Encoding merupakan perilaku mengamati beberapa informasi atau peristiwa tertentu, lalu menerjemahkan informasi agar lebih mudah untuk disimpan. Proses encoding juga mengelompokkan informasi-informasi yang bermakna bagi individu. Individu mengasosiasikan informasi dengan


(6)

pengalaman masa lalu, sehingga informasi yang terkait atau mirip dengan pengalaman masa lalu lebih mudah untuk disimpan.

b. Storage. Storage adalah proses mempertahankan informasi yang telah disandikan ke dalam memori. Kualitas dari proses storage sangat dipengaruhi oleh usaha individu ketika menyandikan informasi baru yang diterima.

c. Recall. Recall juga dikenal sebagai proses mengingat. Informasi yang secara optimal disimpan pada proses storage akan memudahkan individu untuk mengingat kembali informasi.

B. Jenis-jenis memori

1. Memori sensorik

Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:240) menyatakan bahwa memori sensorik merupakan memori yang berfungsi menerima dan menyimpan informasi yang belum diolah untuk jangka waktu yang sangat singkat dan hanya bertahan beberapa detik. Mayer (2003:51) mengemukakan bahwa pada memori sensorik informasi tersimpan dalam waktu yang singkat dan dalam bentuk yang masih asli. Ettinger, Crooks, dan Stein (1994:235) menjelaskan bahwa memori sensorik hanya menyimpan informasi sesaat. Memori sensorik menjaga informasi yang diterima sebelum ditransfer ke memori jangka pendek. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:241) mengemukakan bahwa terdapat tiga fungsi dari memori sensorik, yaitu:


(7)

a. Membantu individu jika informasi atau rangsangan yang masuk terlalu banyak. Setiap informasi yang masuk akan hilang dalam hitungan detik jika memori sensorik tidak bekerja dengan baik.

b. Memori sensorik membantu individu untuk memutuskan dan memilih informasi sensorik yang menarik atau penting. Informasi yang penting bagi individu akan ditransfer menuju memori jangka pendek secara otomatis. c. Memberikan individu kemudahan dalam mengenali objek-objek yang berada

di lingkungan serta menjaga kestabilan dalam memori individu. 2. Memori jangka pendek

Ettinger, Crooks, dan Stein (1994:236) menjelaskan bahwa memori jangka pendek adalah ingatan yang terbaru dari individu terhadap rangsangan atau informasi yang diterima. Jumlah informasi yang dapat disimpan oleh memori jangka pendek jauh lebih besar dibandingkan dengan memori sensorik. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:242) menjelaskan bahwa memori jangka pendek hanya dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang kecil yaitu rata-rata hanya tujuh aitem atau tujuh kata dalam waktu sangat singkat.

Morgan dkk. (1989:190) menyatakan bahwa memori jangka pendek menyimpan informasi yang diterima dari memori sensorik dalam jangka waktu kurang lebih 30 detik. Pashler dan Carrier (1996:11) menjelaskan bahwa jika informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek dapat diulang secara teratur, maka informasi dapat dipertahankan jauh lebih lama. Penyebab informasi tidak dapat dipertahankan pada memori jangka pendek adalah kemunculan informasi baru yang menggeser informasi yang lama. Plotnik dan Kouyoumdjian


(8)

(2011:243) menyatakan bahwa memori jangka pendek memiliki tiga fungsi khusus, yaitu:

a. Membantu individu secara selektif dalam memperhatikan informasi yang relevan dan penting serta mengabaikan informasi yang tidak penting.

b. Membantu individu untuk menyimpan informasi dalam waktu singkat dan sebelum ditransfer menuju memori jangka panjang.

c. Memori jangka pendek dapat menyimpan informasi yang diterima dengan mengkodekan informasi menuju memori jangka panjang.

3. Memori jangka panjang

Matsumoto (2009:304) mendefinisikan memori jangka panjang sebagai tempat penyimpanan informasi di dalam otak individu yang tidak memiliki keterbatasan kapasitas dan batasan waktu. Ettinger, Crooks, dan Stein (1994:236) mengemukakan bahwa informasi yang dikirim oleh memori jangka pendek menuju memori jangka panjang dapat tersimpan dalam jangka waktu yang sangat lama bahkan seumur hidup. Memori jangka panjang merupakan inti dari memori individu.

Morgan dkk (1989:193) menyatakan bahwa memori jangka panjang terdiri dari sekumpulan konsep, gagasan, dan seluruh pengalaman hidup yang telah dilalui individu. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:244) mengemukakan bahwa memori jangka panjang merupakan proses penyimpanan informasi yang tak terbatas dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga informasi dapat diingat di masa depan. Mayer (2003:51) menyatakan bahwa memori jangka panjang merupakan jumlah dari pengetahuan individu yang sangat besar dan tersimpan di


(9)

otak dalam jangka waktu yang sangat lama. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:246) menjelaskan bahwa memori jangka panjang dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu:

a. Memori deklaratif. Memori deklaratif berisi kenangan mengenai fakta-fakta atau peristiwa yang telah dilalui individu seperti isi percakapan. Individu memiliki kemampuan untuk mengingat kembali informasi pada masa lalu dengan menggunakan memori dekalratif. Terdapat dua jenis memori deklaratif yaitu memori semantik dan episodik. Memori semantik mengacu pada pengetahuan mengenai bahasa, kata-kata, dan konsep. Memori episodik mengacu pada pengetahuan mengenai kejadian khusus dan pengalaman pribadi yang telah dialami individu pada masa lalu, seperti kebiasaan atau lagu favorit.

b. Memori prosedural. Memori prosedural merujuk pada ingatan mengenai kemampuan kognitif, keterampilan motorik, dan aspek emosional dari individu.

C. Lupa

1. Pengertian lupa

Morgan dkk. (1989:203) menjelaskan bahwa lupa merupakan akibat dari kehilangan informasi yang telah tersimpan pada memori jangka panjang. Matsumoto (2009:210) menyatakan bahwa lupa dapat terjadi ketika memori tidak bisa menemukan informasi yang telah disimpan. Plotnik dan Kouyoumdjian (2011:266) menjelaskan bahwa lupa terjadi karena informasi baru dan informasi


(10)

lama menghasilkan kebingungan dalam memori individu, sehingga proses pengambilan informasi pada memori menjadi terhalang.

2. Faktor penyebab lupa

Solso, Maclin, dan Maclin (2008:219-222) menjelaskan bahwa lupa dapat disebabkan oleh:

a. Penyakit yang menyerang otak seperti penyakit alzhiemer dapat menjadikan individu kesulitan dalam mengingat informasi. Lupa dapat juga disebabkan oleh cedera yang traumatik pada bagian kepala terutama otak, sehingga akan menyebabkan individu menderita amnesia.

b. Individu dapat mengalami lupa ketika informasi yang baru menghalangi proses pengambilan informasi yang lama atau informasi yang lama menghalangi proses pengambilan informasi yang baru.

c. Individu tidak mampu menemukan sinyal mengenai informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan informasi.

d. Individu dapat mengalami lupa karena kesengajaan dari individu yang dilakukan untuk menghindari pengalaman-pengalaman mengenai kejadian yang tidak menyenangkan.

3. Strategi dalam meningkatkan kemampuan memori

Ettinger, Crooks, dan Stein (1994:267-268) mengemukakan bahwa terdapat tiga strategi untuk meningkatkan kemampuan dari memori individu, yaitu:

a. Mengulangi atau menghapalkan informasi secara diam-diam, dengan menggunakan suara yang keras, atau secara tertulis.


(11)

b. Mengevaluasi dan meninjau kembali informasi atau pengetahuan selama satu atau dua kali setelah individu merasa telah menguasai pengetahuan yang diterima.

c. Waktu pembelajaran dari individu lebih baik dibagi-bagi agar memori lebih optimal dalam menyimpan informasi dibandingkan.

D. Daya Tarik Fisik

1. Pengertian daya tarik fisik

Matsumoto (2009:387) mengemukakan bahwa daya tarik fisik adalah derajat atau ukuran yang ditentukan oleh individu dalam memilih kriteria bagi lawan jenis. Kalat (2008:516) menyatakan bahwa daya tarik fisisk merupakan isyarat dari kesehatan individual dan digunakan oleh individu dalam memilih pasangan hidup. Daya tarik fisik dari individu merupakan faktor determinan yang sangat kuat dalam hal memilih pasangan hidup, tetapi lemah dalam memprediksi kesehatan dari individu.

Burke dkk (1990:199-200) mengemukakan bahwa penelitian terhadap daya tarik fisik yang luas dan nyata telah menunjukkan pengaruh daya tarik fisik terhadap sosialisasi, pekerjaan, pendidikan, kesehatan mental, dan peradilan pidana. Solomon dan Saxe (Burke dkk, 1990:200) menemukan bahwa individu yang memiliki daya tarik fisik memiliki seperangkat karakteristik yang menguntungkan dan mempunyai prospek yang lebih baik. Individu yang secara fisik kurang menarik akan dipandang sebagai individu yang memiliki karakteristik yang kurang positif.


(12)

Dion, Berscheid dan Walster (Patry, 2008:727) mendokumentasikan sebuah artikel yang berjudul "apa yang indah itu yang baik”. Mereka menemukan bahwa orang yang menarik secara fisik dianggap lebih memiliki kesempatan untuk mencapai kesuksesan, memiliki pernikahan yang bahagia, dan umumnya memiliki kehidupan yang lebih bahagia. Bias dari daya tarik fisik telah menunjukkan bahwa orang yang menarik dianggap lebih lebih cerdas, kompeten secara sosial, penyesuaian diri yang lebih baik, memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan harga diri yang lebih tinggi. Individu yang memiliki daya tarik fisik dievaluasi lebih positif daripada individu yang kurang menarik di berbagai paradigma penelitian.

Darby dan Jeffers (Patry, 2008:728) mengemukakan bahwa para peneliti juga menunjukkan bias dari daya tarik fisik dalam konteks hukum. Juri tiruan memandang terdakwa yang menarik secara fisik lebih dapat dipercaya, menyenangkan, ramah dan cerdas dibandingkan terdakwa yang kurang memiliki daya tarik fisik. Sigall & Ostrove (1975:413) di dalam penelitiannya menemukan hasil yang berbeda dibandingkan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menemukan bahwa daya tarik fisik dapat menjadi kerugian ketika terdakwa menggunakan daya tarik fisik yang dimiliki untuk melakukan tindak kejahatan. Sehingga terdakwa yang menarik secara fisik akan dihukum lebih berat dibandingkan terdakwa yang kurang menarik secara fisik.


(13)

Becker dkk (2005:4-5) di dalam penelitiannya menemukan bahwa dalam proses rekognisi memori, individu menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengingat lokasi spasial dari wajah wanita yang menarik. Hasil penelitian tersebut menemukan kinerja memori yang secara signifikan lebih baik dalam kemampuan mengingat lokasi spasial dari wajah wanita yang menarik secara fisik dibandingkan lokasi wajah wanita yang kurang menarik. Penelitian ini menunjukkan bahwa individu memiliki kecenderungan untuk mengingat lebih baik pada perempuan yang menarik secara fisik. Rohner dan Rasmussen (2011:33) juga melakukan sebuah penelitian mengenai stereotip dari daya tarik fisik terhadap memori. Hasil dari penelitian tersebut adalah individu percaya bahwa mereka dapat mengingat informasi yang sesuai dengan stereotip daya tarik fisik dari masing-masing foto yang ditampilkan.

Stereotip daya tarik fisik dalam penelitian Rohner dan Rasmussen (2011:30-33) adalah foto yang menarik secara fisik diberikan karakteristik-karakteristik yang bersifat positif, sedangkan foto yang kurang menarik secara fisik dikaitkan dengan karakteristik-karakteristik yang bersifat negatif. Pada eksperimen selanjutnya foto yang menarik dikaitkan dengan karakteristik yang bersifat negatif, sedangkan foto yang kurang menarik dikaitkan dengan karakteristik yang bersifat positif. Hasil keseluruhan dari penelitian ini menemukan bahwa individu akan mengingat lebih baik pada foto yang menarik jika dikaitkan dengan karakteristik positif, serta foto yang kurang menarik dengan karakteristik negatif. Sedangkan individu kurang mampu mengingat foto yang menarik dengan karakterisitik negatif dan foto kurang menarik dengan karakteristik positif. Hasil


(14)

tersebut dapat menjelaskan alasan individu yang menarik secara fisik diperlakukan lebih baik dibandingkan individu yang secara fisik kurang menarik.

F. Kerangka Pikir

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 = Tidak ada pengaruh daya tarik fisik dari foto wanita (menarik, kurang menarik, dan tidak ada foto) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto.

Ha = Ada pengaruh daya tarik fisik dari foto wanita (menarik, kurang menarik, dan tidak ada foto) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian

Daya Tarik Fisik

Foto yang Menarik Secara Fisik

Disertai Informasi Biografis

Foto yang Kurang Menarik Secara Fisik Disertai Informasi Biografis

Kemampuan Mengingat

Informasi Biografis dari Wanita yang Ada

di Foto Tidak Ada Foto namun

Disertai informasi biografis


(15)

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (X) : Daya tarik fisik (foto wanita) yang disertai informasi biografis.

- Level 1 : Foto wanita yang menarik yang disertai informasi biografis.

- Level 2 : Foto wanita kurang menarik yang disertai informasi biografis.

- Level 3 : Tidak ada foto namun tetap disertai informasi biografis.

2. Variabel terikat (Y) : Kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita.

B. Definisi Operasional variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Daya tarik fisik adalah foto wanita dengan tingkat daya tarik fisik yang berbeda. Foto yang pertama merupakan foto wanita yang menarik secara fisik, sedangkan foto yang kedua merupakan foto wanita yang kurang menarik secara fisik.

2. Kemampuan mengingat informasi biografis adalah kemampuan subjek dalam mengingat informasi biografis dari foto wanita yang dicantumkan dalam lembar praktikum. Informasi biografis dalam penelitian ini terdiri dari nama lengkap, umur, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta tempat tinggal dari wanita yang berada di dalam foto.

C. Manipulasi Variabel Bebas

Manipulasi variabel bebas dalam penelitian ini adalah foto dari wanita yang berbeda pada foto yang digunakan untuk kondisi pertama dan kondisi kedua. Pada kondisi pertama subjek diberikan foto wanita yang menarik secara fisik, sedangkan pada kondisi kedua subjek diberikan foto wanita yang kurang menarik.


(16)

Pada kondisi kontrol, subjek tidak diberikan foto namun tetap diberikan informasi biografis.

D. Desain eksperimen

Desain eksperimen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah desain between subject. Goodwin (2010:206) mengemukakan bahwa between subject digunakan ketika variabel bebas terdiri dari dua level atau lebih. Peneliti harus membandingkan antara kondisi A dan B sehingga masing-masing subjek akan ditempatkan pada kondisi A dan kondisi B. Subjek yang ditempatkan pada kondisi A berbeda dengan subjek yang ditempatkan pada kondisi B.

Tabel 1. Desain Eksperimen (Between Subject) V.Bebas

V.Terikat

Menarik (Level 1)

Kurang menarik (Level 2)

Tidak ada Foto (Level 3) Kemampuan

mengingat informasi

biografis 6 Subjek 6 Subjek 6 Subjek

E. Subjek Penelitian dan Teknik Sampling

1. Subjek penelitian

Subjek yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar angkatan 2012 dengan rentang umur 18-21 tahun. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang. 2. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Goodwin (2010:468) menjelaskan bahwa teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari suatu populasi ketika semua


(17)

subjek yang berada dalam populasi tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar angkatan 2012, sedangkan sampel yang dipilih peneliti dengan menggunakan teknik random sampling adalah 18 orang mahasiswa.

Untuk mengetahui kesetaraan subjek pada semua kondisi, peneliti memberikan sebuah tes memori jangka pendek yang sederhana sebelum penelitian berlangsung. Tes memori jangka pendek ini peneliti peroleh dari

www.psychologistworld.com. Pada tes ini subjek diminta memerhatikan 12 kata selama 30 detik dan diminta untuk menuliskan kembali kata yang berhasil diingat. Tes ini mengadaptasi teori dari George Miller yang mengemukakan bahwa individu rata-rata dapat mengingat 5 sampai 9 kata dalam waktu singkat. Norma skoring sederhana yang digunakan pada tes ini adalah:

a. Rendah : 1-4 b. Rata-rata : 5-9 c. Tinggi : 10-12

Hasil yang peneliti peroleh pada tes memori jangka pendek ini adalah:

Berdasarkan hasil tes memori jangka pendek sederhana yang peneliti berikan, maka semua skor subjek terdapat pada norma rata-rata yaitu 5-9, sehingga dapat dikatakan bahwa semua subjek memiliki kemampuan mengingat yang

TK 6 NH 5 HS 6 M 6 NHS 8 DSK 7 N 6 NH M 5 HP 5 FN 5 AM 8 AMT 6 AR 5 AFW 7 SP 9 NY 7 APN 6 NK 6


(18)

relatif sama. Berdasarkan hasil tes tersebut, peneliti berasumsi bahwa semua subjek yang akan ditempatkan pada masing-masing kondisi memiliki keseteraan dalam kemampuan mengingat sehingga subjek dapat mengikuti penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar jawaban

Lembar jawaban digunakan subjek untuk menulis informasi biografis dari foto wanita yang mampu diingat oleh subjek. Lembar jawaban terdiri dari 5 aitem yang merupakan bagian dari informasi biografis wanita yang ada dalam foto. Aitem terdiri dari nama lengkap, umur, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta tempat tinggal dari wanita yang berada di dalam foto. Lembar jawaban akan diberikan kepada semua subjek pada masing-masing kondisi.

2. Lembar rating untuk manipulation check

Lembar rating untuk manipulation check digunakan subjek dalam menilai seberapa menarik wanita yang berada di dalam foto menurut pendapat subjek. Manipulation check digunakan untuk menguji variabel bebas yang dimanipulasi yaitu daya tarik fisik wanita di foto benar-benar menarik atau benar-benar kurang menarik menurut pendapat subjek. Rating terdiri 9 poin yang terdiri dari (1) kurang menarik secara fisik sampai (9) menarik secara fisik. Subjek diinstruksikan untuk menilai seberapa menarik wanita yang berada dalam foto.


(19)

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data Kruskal Wallis dan diolah melalui program SPSS 16.0 for windows. Greene dan D’Oliveira (2005:75) mengemukakan bahwa teknik analisis data Kruskal Wallis merupakan tes non-parametrik yang digunakan pada eksperimen dengan desain between subject atau unrelated design yang terdiri dari tiga kondisi atau lebih.

H. Tahap Pelaksanaan Penelitian 1. Proses penelitian

Proses yang dijalankan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Tahap persiapan. Tahap persiapan dilakukan peneliti dengan memilih subjek yang akan berpartisipasi dalam penelitian. Mahasiswa Fakultas Psikologi UNM angkatan 2012 dipilih oleh peneliti untuk menjadi subjek di dalam penelitian. Sebelum penelitian dimulai, peneliti memberikan tes memori jangka pendek sederhana untuk mengetahui kesetaraan antara semua subjek dalam hal kemampuan mengingat.

b. Tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan turun langsung ke lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di ruangan BM 101 Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar. Delapan belas subjek yang telah dipilih dan melalui tes memori jangka pendek akan dipilih lagi dengan menggunakan random assignment untuk ditempatkan ke kondisi satu, kondisi dua, dan kondisi kontrol. Setelah 18 subjek dipilih melalui random assignment, subjek untuk kondisi 1 memasuki ruangan pertama kali. Setelah praktikum untuk subjek pada kondisi 1 selesai, subjek untuk kondisi 2 memasuki ruangan untuk menjalani praktikum. Subjek untuk kondisi kontrol mendapat giliran terakhir


(20)

pada penelitian ini. Selama praktikum berlangsung, peneliti memberikan material penelitian berupa lembar pertama yang berisi foto wanita (disesuaikan pada masing-masing kondisi) dan informasi biografis yang sama pada semua kondisi. Peneliti lalu memberikan lembar jawaban yang digunakan subjek penelitian untuk mengingat kembali informasi biografis dan menuliskan kembali informasi biografis ke lembar jawaban. Informasi biografis terdiri dari 5 aitem yaitu nama lengkap, umur, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta tempat tinggal dari wanita yang berada di dalam foto.

Setelah mengisi lembar jawaban, subjek diberikan lembar rating untuk manipulation check yang terdiri dari 9 poin yaitu (1) kurang menarik secara fisik sampai (9) menarik secara fisik. Subjek diinstruksikan untuk menilai seberapa menarik wanita yang berada dalam foto menurut pendapat subjek. Setelah itu, peneliti memberikan konsumsi bagi para subjek sebelum subjek keluar dari ruangan.

c. Tahap penyelesaian. Tahap penyelesaian dilakukan dengan pengumpulan data, pencatatan hasil, pengolahan hasil dan analisis data yang diperoleh. Setelah hasil penelitian diperoleh, peneliti kemudian menyusun laporan hasil penelitian.

2. Material penelitian

Material yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah: a. Lembar pertama yang berisi foto dan informasi biografis b. Lembar jawaban untuk subjek

c. Lembar rating untuk manipulation check

d. Pulpen dan kertas yang digunakan peniliti untuk mencatat


(21)

Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini adalah:

a. Subjek masuk ke dalam ruangan yang telah disiapkan oleh peneliti.

b. Peneliti memperkenalkan diri dan memberikan instruksi awal kepada subjek. c. Peneliti membagikan lembaran yang berisi informasi biografis dan foto dari

seorang wanita pada kondisi 1 dan kondisi 2 (foto wanita menarik pada kondisi 1 dan foto wanita kurang menarik pada kondisi 2), sedangkan pada kondisi 3 atau kondisi kontrol tidak diberikan foto, namun tetap diberikan informasi biografis.

d. Peneliti memberikan instruksi kepada subjek untuk memerhatikan foto dan informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto selama 30 detik. Pada kondisi kontrol, subjek hanya diminta memerhatikan informasi biografis yang telah diberikan.

e. Setelah subjek memerhatikan foto dan informasi biografis, peneliti memberikan lembar kedua yaitu lembar jawaban. Pada lembar jawaban, subjek diminta menuliskan kembali informasi biografis yang dapat diingat oleh subjek. Informasi biografis terdiri dari 5 aitem yaitu nama lengkap, umur, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta tempat tinggal dari wanita yang berada di dalam foto.

f. Setelah subjek menyelesaikan lembar kedua, peneliti membagikan lembar rating untuk manipulation check pada semua kondisi termasuk untuk kondisi kontrol. Lembar rating manipulation check berfungsi untuk menguji seberapa menarik wanita yang berada dalam foto menurut pendapat subjek. Lembar rating ini terdiri dari 9 poin, yaitu (1) kurang menarik secara fisik sampai (9) menarik secara fisik. Subjek diminta untuk melingkari 1 angka antara angka 1 sampai 9 yang mewakili daya tarik fisik dari wanita yang ada dalam foto.


(22)

g. Setelah lembar rating selesai, maka praktikum berakhir dan peneliti mempersilahkan subjek untuk meninggalkan ruangan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Dari hasil pengumpulan data mengenai kemampuan mengingat informasi biografis pada tiga kondisi yaitu foto menarik disertai informasi biografis, foto kurang menarik disertai informasi biografis, dan tidak ada foto namun tetap diberikan informasi biografis, diperoleh data sebagai berikut:

Kemampuan mengingat informasi biografis dari foto Subjek Kondisi 1 (Menarik) Aitem yg mampu diingat Subjek Kondisi 2 (kurang menarik) Aitem yg mampu diingat Subjek Kondisi 3 (Tidak Ada foto) Aitem yg mampu diingat

NH 3 NHS 2 M 2

TK 3 AFW 3 AM 5

DSK 4 HP 2 AR 2

SP 5 HS 2 FN 2

N 4 NHM 2 AMT 3

NY 3 APN 3 NK 2


(23)

Ranks

DayaTarik N Mean Rank

K.Mengingat Menarik 6 13.83

Kurang Menarik 6 6.83

Tidak Ada Foto 6 7.83

Total 18

Test Statisticsa,b

K.Mengingat

Chi-Square 6.896

Df 2

Asymp. Sig. .032

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: DayaTarik

Berdasarkan hasil perhitungan data dengan menggunakan teknik Kruskal Wallis, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara daya tarik fisik dari foto wanita terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto. Hal tersebut dapat dilihat dari Asymp. Sig. yang berjumlah 0.032 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 dan nilai hitung chi kuadrat sebesar 6.896 yang lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan df 2 sebesar 5,591, sehingga H0 dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan hasil diatas juga dapat diketahui bahwa subjek yang berada pada kondisi 1 (menarik) menunjukkan nilai mean rank yang paling tinggi yaitu sebesar 13,83 dibandingkan kondisi 2 (kurang menarik) yang hanya memeroleh mean rank sebesar 6,83 dan kondisi 3 (tidak ada foto) sebesar 7,83. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa subjek dapat mengingat lebih banyak


(24)

informasi biografis pada foto wanita yang menarik secara fisik dibandingkan dengan foto wanita yang kurang menarik dan tidak diberikan foto.

C. Hasil Manipulation Check

Dari hasil pengumpulan data pada lembar rating 9 poin untuk mengukur seberapa menarik wanita yang berada di dalam foto menurut pendapat subjek (manipulation check), diperoleh hasil sebagai berikut:

Subjek Foto

Menarik

Subjek Foto

kurang Menarik

NH 5 NHS 4

TK 7 AFW 3

DSK 7 HP 5

SP 7 HS 5

N 7 NHM 6

NY 8 APN 3

Jumlah: 41 26 Rata-rata: 6,83 4,33

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, foto wanita yang menarik pada kondisi 1 memeroleh penilaian dengan rata-rata 6,83, sedangkan foto wanita yang kurang menarik pada kondisi 2 hanya memeroleh penilaian dengan rata-rata 4,33. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa subjek yang diberikan foto wanita yang menarik menilai wanita tersebut menarik secara fisik, sedangkan subjek yang


(25)

diberikan foto wanita yang kurang menarik menilai wanita tersebut kurang menarik secara fisik.

D. Pembahasan

Ada pengaruh daya tarik fisik dari foto wanita (menarik dan kurang menarik) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang ada di foto. Hasil tersebut diperoleh melalui uji Kruskal Wallis menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan dapat dilihat dari Asymp. Sig. sebesar 0.032 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 dan nilai hitung chi kuadrat sebesar 6.896 yang lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan df 2 sebesar 5,591, sehingga Ha dalam penelitian ini diterima. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya mengenai daya tarik fisik dan memori yang dilakukan oleh Becker dkk (2005:4-5) yang menemukan bahwa dalam proses memori, individu menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengingat lokasi spasial pada wajah wanita yang menarik. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa kinerja memori secara signifikan lebih baik dalam kemampuan mengingat lokasi spasial dari wajah wanita yang menarik secara fisik dibandingkan lokasi spasial dari wajah wanita yang kurang menarik secara fisik.

Pengaruh daya tarik tarik fisik terhadap kemampuan mengingat informasi biografis juga diperoleh dari perbandingan mean reank pada kondisi 1 yang lebih


(26)

besar dibandingkan kondisi 2 dan kondisi 3. Pada kondisi 1 (foto wanita menarik) diperoleh nilai mean rank sebesar 13,83, sedangkan pada kondisi 2 (foto kurang menarik) hanya memeroleh mean rank sebesar 6,83 dan kondisi 3 (tidak ada foto) sebesar 7,83. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara daya tarik fisik terhadap kemampuan mengingat individu. Hasil tersebut didukung oleh penelitian Ackerman dkk (2009:483) yang menemukan bahwa individu lebih mudah mengingat wajah yang dalam kondisi yang baik atau menarik, sedangkan wajah yang kurang menarik akan cenderung sulit untuk diingat oleh individu.


(27)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh daya tarik fisik yang berbeda (foto menarik, kurang menarik, dan tidak ada foto) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh daya tarik fisik (foto wanita menarik, kurang menarik, dan tidak ada foto) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto. Hal tersebut diperoleh melalui uji statistik Kruskal Wallis, nilai Asymp. sig (0,032) yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung chi kuadrat sebesar 5,591 yang lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan (df) 2 sebesar 5,591, sehingga Ha diterima.

2. Hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan nilai mean rank yang tertinggi pada kondisi 1 (wanita menarik) sebesar 13,83. Hal tersebut berarti bahwa subjek mampu mengingat informasi biografis pada kondisi 1 (wanita


(28)

menarik) lebih banyak dibandingkan pada kondisi 2 (kurang menarik) dan kondisi 3 (tidak ada foto).

B. Saran

Saran yang peneliti berikan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melanjutkan penelitian mengenai daya tarik fisik dan hubungannya terhadap memori sehingga mampu menyempurnakan penelitian dalam bidang ini adalah:

a. Membuat kelompok yang setara (equivalent group) sebelum ditempatkan pada kondisi eksperimen dan kondisi kontrol untuk mencegah confounding pada penelitian.

b. Mengontrol variabel-variabel lain yang bisa mengganggu jalannya penelitian.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Ackerman, J.M., Becker, D.V., Mortensen, C.R., Sasaki, T., Neuberg, S.L., & Kenrick, D.T. (2009). A pox on the mind: Disjunction of attention and memory in the processing of physical disfigurement. Journal of Experimental Social Psychology, 45: 478–485.

Becker, D.V., Kenrick, D.T., Guerin, S., & Maner, J.K. (2005). Concentrating on beauty: Sexual selection and sociospatial memory. Pers Soc Psychol Bull, 31(12), 1-10.

Burke, D.M., Ames, M.A., Etherington, R., & Pietsch, J. (1990). Effects of victim’s and defendant’s physical attractiveness on the perception of responsibility in an ambiguous domestic violence case. Journal of family violence, 5(3), 199-207.

Cooper, L.A. & Lang, J.M. (1996). Imagery and visual-spatial representations. Dalam E.L. Bjork & R.A. Bjork (Eds.), Memory (129-158). London: Academic Press.

Ettinger, R.H., Crooks, R.L., & Stein, J. (1994). Psychology science, behavior, and life (3rd Ed.). Florida: Harcourt Brace college Publishers.

Goodwin, C.J. (2010). Research in psychology methods and design (6th ed.). USA: John Wiley & Sons, Inc.

Greene, J. & D’Oliveira, M. (2005). Learning to use statistical tests in psychology (3rd ed). New York: Open University Press.

Kalat, J.W. (2008). Introduction to psychology (8th ed.). USA: Wadsworth. Marliani, R. (2010). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.


(30)

Matsumoto, D. (2009). The cambridge dictionary of psychology. New York: Cambridge University Press.

Mayer, R.E. (2003). Memory and information processes. Dalam I.B. Weiner, W.M. Reynolds, & G.E. Miller (Eds.), Handbook of psychology volume 7 educational psychology (47-58). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Morgan, C.T., King, R.A., Weisz, J.R., & Schopler, J. (1989). Introduction to

psychology (7th ed.). Singapore: McGraw-Hill.

Ochsner, K.N. & Kosslyn, S.M. (1999). Dalam B.M. Bly & D.E. Rumelhart (Eds.), Cognitive science (321-366). London: Academic Press.

Pashler, H & Carrier, M. (1996). Structures, processes, and the flow of information. Dalam E.L. Bjork & R.A. Bjork. (Eds.), Memory (4-25). London: Academic Press.

Patry, M.W. (2008). Attractive but guilty: Deliberation and the physical attractiveness bias. Psychological Reports, 102: 727-733.

Plotnik, R. & Kouyoumdjian, H. 2011. Introduction to psychology. USA: Wadsworth.

Rohner, J.C. & Rasmussen, A. (2011). Physical attractiveness stereotype and memory. Scandinavian Journal of Psychology, 52(4), 1-38.

Sigall, H. & Ostrove, N. (1975). Beautiful but dangerous: Effects of offender attractiveness and nature of the crime on juridic judgment. Journal of Personality and Social Psychology, 31(3), 410-414.

Solso, R.L., Maclin, O.H., & Maclin, M.K. (2008). Psikologi kognitif (ed.8). Terjemahan oleh Mikael Rahardanto & Kristianto Batuadji. Jakarta: Erlangga.


(1)

diberikan foto wanita yang kurang menarik menilai wanita tersebut kurang menarik secara fisik.

D. Pembahasan

Ada pengaruh daya tarik fisik dari foto wanita (menarik dan kurang menarik) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang ada di foto. Hasil tersebut diperoleh melalui uji Kruskal Wallis menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan dapat dilihat dari Asymp. Sig. sebesar 0.032 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05 dan nilai hitung chi kuadrat sebesar 6.896 yang lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan df 2 sebesar 5,591, sehingga Ha dalam

penelitian ini diterima. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya mengenai daya tarik fisik dan memori yang dilakukan oleh Becker dkk (2005:4-5) yang menemukan bahwa dalam proses memori, individu menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengingat lokasi spasial pada wajah wanita yang menarik. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa kinerja memori secara signifikan lebih baik dalam kemampuan mengingat lokasi spasial dari wajah wanita yang menarik secara fisik dibandingkan lokasi spasial dari wajah wanita yang kurang menarik secara fisik.

Pengaruh daya tarik tarik fisik terhadap kemampuan mengingat informasi biografis juga diperoleh dari perbandingan mean reank pada kondisi 1 yang lebih


(2)

26

besar dibandingkan kondisi 2 dan kondisi 3. Pada kondisi 1 (foto wanita menarik) diperoleh nilai mean rank sebesar 13,83, sedangkan pada kondisi 2 (foto kurang menarik) hanya memeroleh mean rank sebesar 6,83 dan kondisi 3 (tidak ada foto) sebesar 7,83. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara daya tarik fisik terhadap kemampuan mengingat individu. Hasil tersebut didukung oleh penelitian Ackerman dkk (2009:483) yang menemukan bahwa individu lebih mudah mengingat wajah yang dalam kondisi yang baik atau menarik, sedangkan wajah yang kurang menarik akan cenderung sulit untuk diingat oleh individu.


(3)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh daya tarik fisik yang berbeda (foto menarik, kurang menarik, dan tidak ada foto) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh daya tarik fisik (foto wanita menarik, kurang menarik, dan tidak ada foto) terhadap kemampuan mengingat informasi biografis dari wanita yang berada dalam foto. Hal tersebut diperoleh melalui uji statistik Kruskal Wallis, nilai Asymp. sig (0,032) yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung chi kuadrat sebesar 5,591 yang lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan (df) 2 sebesar 5,591, sehingga Ha diterima.

2. Hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan nilai mean rank yang tertinggi pada kondisi 1 (wanita menarik) sebesar 13,83. Hal tersebut berarti bahwa subjek mampu mengingat informasi biografis pada kondisi 1 (wanita


(4)

28

menarik) lebih banyak dibandingkan pada kondisi 2 (kurang menarik) dan kondisi 3 (tidak ada foto).

B. Saran

Saran yang peneliti berikan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melanjutkan penelitian mengenai daya tarik fisik dan hubungannya terhadap memori sehingga mampu menyempurnakan penelitian dalam bidang ini adalah:

a. Membuat kelompok yang setara (equivalent group) sebelum ditempatkan pada kondisi eksperimen dan kondisi kontrol untuk mencegah confounding pada penelitian.

b. Mengontrol variabel-variabel lain yang bisa mengganggu jalannya penelitian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ackerman, J.M., Becker, D.V., Mortensen, C.R., Sasaki, T., Neuberg, S.L., & Kenrick, D.T. (2009). A pox on the mind: Disjunction of attention and memory in the processing of physical disfigurement. Journal of Experimental Social Psychology, 45: 478–485.

Becker, D.V., Kenrick, D.T., Guerin, S., & Maner, J.K. (2005). Concentrating on beauty: Sexual selection and sociospatial memory. Pers Soc Psychol Bull, 31(12), 1-10.

Burke, D.M., Ames, M.A., Etherington, R., & Pietsch, J. (1990). Effects of victim’s and defendant’s physical attractiveness on the perception of responsibility in an ambiguous domestic violence case. Journal of family violence, 5(3), 199-207.

Cooper, L.A. & Lang, J.M. (1996). Imagery and visual-spatial representations. Dalam E.L. Bjork & R.A. Bjork (Eds.), Memory (129-158). London: Academic Press.

Ettinger, R.H., Crooks, R.L., & Stein, J. (1994). Psychology science, behavior, and life (3rd Ed.). Florida: Harcourt Brace college Publishers.

Goodwin, C.J. (2010). Research in psychology methods and design (6th ed.). USA:

John Wiley & Sons, Inc.

Greene, J. & D’Oliveira, M. (2005). Learning to use statistical tests in psychology (3rd ed). New York: Open University Press.

Kalat, J.W. (2008). Introduction to psychology (8th ed.). USA: Wadsworth.


(6)

30

Matsumoto, D. (2009). The cambridge dictionary of psychology. New York: Cambridge University Press.

Mayer, R.E. (2003). Memory and information processes. Dalam I.B. Weiner, W.M. Reynolds, & G.E. Miller (Eds.), Handbook of psychology volume 7 educational psychology (47-58). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Morgan, C.T., King, R.A., Weisz, J.R., & Schopler, J. (1989). Introduction to

psychology (7th ed.). Singapore: McGraw-Hill.

Ochsner, K.N. & Kosslyn, S.M. (1999). Dalam B.M. Bly & D.E. Rumelhart (Eds.), Cognitive science (321-366). London: Academic Press.

Pashler, H & Carrier, M. (1996). Structures, processes, and the flow of information. Dalam E.L. Bjork & R.A. Bjork. (Eds.), Memory (4-25). London: Academic Press.

Patry, M.W. (2008). Attractive but guilty: Deliberation and the physical attractiveness bias. Psychological Reports, 102: 727-733.

Plotnik, R. & Kouyoumdjian, H. 2011. Introduction to psychology. USA: Wadsworth.

Rohner, J.C. & Rasmussen, A. (2011). Physical attractiveness stereotype and memory. Scandinavian Journal of Psychology, 52(4), 1-38.

Sigall, H. & Ostrove, N. (1975). Beautiful but dangerous: Effects of offender attractiveness and nature of the crime on juridic judgment. Journal of Personality and Social Psychology, 31(3), 410-414.

Solso, R.L., Maclin, O.H., & Maclin, M.K. (2008). Psikologi kognitif (ed.8). Terjemahan oleh Mikael Rahardanto & Kristianto Batuadji. Jakarta: Erlangga.