KAJIAN FINANSIAL ISOLASI CITRONELLAL DAN RHODINOL PADA INDUSTRI BERBASIS SENYAWA TURUNAN MINYAK SEREH WANGI
DITERBITKAN OLEH:
f HUlTAS TEINOlOGllNDUSTRI pertanセ@
UNIVERSITAS PADJADJARAN
dan
PERTETA&PATPI
CAB A N G
BAN 0 U N G
JURNAL TEKNOTAN
Volume 6 Nomor 2 - Mei 2012
ISSN 1978-1067
Jurnal Teknologi Industri Pertania n
(Journal of Agro-Industrial Technology)
Terbit tiga kali setahun : Januari, Mei, September
PELINDUNG
Rektor Universitas Padjadjaran
PENANGGUNG JAWAB
Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian
DEWAN REDA KSI & PELAKSANA
Ketua:
Prof .Dr. Dipl.-ing. M. Ade Moetangad Kramadibrata, M.Res.Eng.Sc., Ph.D.
Sekreta ris :
Robi Andoyo, STP., M.Sc.
Bendaha ra:
Sarinarulita Rosalinda, S.T., M.T.
Anggota:
Kharistya Amaru, STP. , M.T.
Edy Subroto, STP., M.P.
Distribusi :
Ade Chaidir
MITRA BESTARI
Prof. Dr. Nurpilihan Bafdal, Ir., M.Sc (TTA , Un pad)
Prof. Dr. Imas S Setiasih, Ir. , SU (Teknologi Pangan, Unpad)
Prof. Carmencita Cahyadi, Ir., M.Sc., PhD (Teknologi Pangan, Unpad)
Prof. Dr. Dipl.-ing. Ade M Kramadibrata, M.Res.Eng.Sc.,PhD (Alsintan-Dinamika Tnh & Man . Sumberdaya, Un pad)
Prof. Dr. Roni Kastaman, Ir., MT (Sistem & Manajemen, Un pad)
Prof. Dr. Bambang Prastowo, Ir. (Bio-Energi Pertanian, Puslitbang Perkebunan Deptan)
Prof. Dr. Tinneke Mandang, Ir., MS., Ph.D. (Alsintan, IPB)
Mimin Muhaemin, Ir., M.Eng., PhD (Alsintan , Unpad)
Liliek Sutiarso, Ir., MS., Ph.D. (Intelligent Control & System Analyst, UGM)
Betty D Sophia, Ir. MS. (Teknologi Pangan, Unpad)
Prof. Dr. Ridwan Thahir, Ir. (Teknik Proses Pertanian, Balai Besar Litbang Pascapanen Deptan)
Totok Herwanto, Ir., M.Eng. (Alsintan, Unpad)
Dr. Sarifah Nurjanah, Ir., M.App.Sc. (Teknik Pascapanen Unpad)
Chay Asdak, Ir., M.Sc., Ph.D. (Konservasi Lahan & Lingkungan Unpad)
Handarto, STP., M.Agr.Sc., Ph.D. (Bangunan &Lingkungan, Unpad)
Prof. Dr. Budirahardjo, Ir., MS. (Teknik Pangan & Pascapanen, UGM)
Cucu S Achyar, 1r.,MS. (Teknologi Pangan, Unpad)
Dr. Abraham Suriadikusumah, Ir., DEA (Fisika &Remediasi Tanah, Unpad
PENERBIT
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP UNPAD)
PERTETA Cabang Bandung dan Sekitarnya, dan
PATRI Cabang Bandung
Alamat Redaksi
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran
JI. Raya Jatinangor KM 21 Bandung 40600 Telp.lFax. : 022-779 5780
Website: http://www.ftip.unpad.ac.id. - Email: [email protected]
PERC ETAKAN
Percetakan Offset Giratuna JI. Pangeran Kornel137B Sumedang
JURNALTEKNOTAN
Volume 6 Nomor 2 - Mei 2012
ISSN 1978-1067
mal Teknotan (Teknologi Industri Pertanian) merupakan publikasi resmi
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP UNPAD)
d' erbitkan 3 kali setahun (satu volume terdiri dari tiga nomor penerbitan) dalam
paya menyebarluaskan ide-ide konseptual, hasil-hasil penelitian dan penerapan
serta pengembangannya dalam bidang ilmu keteknikan dan tekn%gi pertanian
dalam arti luas (pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan),
khususnya pertanian tropika dan ilmu hayati. Penulis naskah/artikel jurnal adalah
civitas academika, peneliti dan praktisi serta anggota perhimpunanl organisasi
profesional yang dihimbau dari semua disiplin dan terbuka bagi umum yang
menaruh minat dalam bidang ilmu terkait.
Naskah jurnal Teknotan melingkup: teknik sumberdaya alam (Iahan, カセァ
セ エ。ウゥ@
dan air), infrastruktur dan bangunan pertanian dan lingkungan, alat Fhssin
budidaya, penanganan dan pengolahan hasil pertanian, energi altematif,
elektrifikasi & elektronika, ergonomika, teknologi pangan, manajemen dan sistem
informasi pertanian, industri pertanian dan pangan serta bidang ilmu terkait
lainnya.
Pengirim naskah harus mengikuti panduan penulisan yang tertera pad a halaman
akhir setiap jurnal, dan mengirimkannya dalam bentuk file elektronik via email ke
Redaksi Jurnal Teknotan atau korespondensi ke Redaksi Jurnal Teknotan
melalui telepon, facsimile atau email.
Dewan Redaksi
Catatan: Setiap pernyataan atau opini yang tertulis di da/am naskah yang dipublikasikan di da/am Jurnal
Teknotan ada/ah tanggung jawab penulis bersangkutan. Penerbit dan Mitra Bestari tidak
ertanggungjawab terhadap keakuratan data yang disajikan penu/is bersangkutan.
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Me; 2012
ISSN 1978-1067
KAJIAN FINANSIAL ISOLASI CITRONELLAL DAN RHODINOL PADA
INDUSTRI BERBASIS SENYAWA TURUNAN MINYAK SEREH WANGI ,
セ セ[ Z サ[ Z Nセ L セZ{@
Financial Feasibility of Cltronellal, Citronellol and Geranlollso/atlon
on Industry Based Derived Citronella 011
.
Retno Sri Endah Lestarl\ Ojumall Mangunwldjaja 2, Ani Suryanl
Anas Miftah Fauzl 2, Meika Syahbana Ruall 2
2
,
1Pusdiklat Industri, Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian, Jakarta
2 Departemen TIN FATETA IPS Sogor
Email: [email protected]
ABSTRACT
olation components of Citronellal and Rhodinol in citronella oil can be appliadto , the industry to
. rease the added value and develop intermediate industries of citronella oil. To determine the feasibility .
implementation, ヲゥョ。」セ@
analysis is required to proces's such ゥウッャセエョN@
Feasibility of investment in
;.ew industrial establishment or development of NPV seen citronella oil ' industry, BEP, PBP, Net B I C
d IRR can describe whether the project is セエゥャ@
attractive to be realized. On the establishment of new
ustries, the NPV value of Rp11, 844,269,430.12, an ' IRR of 47 %. The payback period (PBP) is
. ieved over a period of 2.79 years. Net value of B I C is 2.75 and the production break-even point
EP) is obtained on the sale value of Rp. 5,217,742,676.09. While the develdpmentof citronella oil
ustry, the NPV of the industrial development of Rp 12,348,032,363.16.IRR value for industrial
-velopment with 600 kg Input I process is 89 %. The payback period (PBP) industrial 'development
- ieved during the period of '4.41 years. Net value of B I C obtained from the establishment Factory is
30. Production break-even point (BEP) is obtained on the sale value of Rp 20,912,029,225.35. This
gests that the establishment of new industries and the development of scented sitronella oil industry
.
a already exist, worthy to be realized.
eywords: citronella oil, Citronellal, Rhodinol, feasibility study, industry
ABSTRAK
セ
nen Citronella! dan Rhodinol pada minyak sereh ' wangi dapat diterapkan pada industri
, gkatkan nilai tambah dan mengembangkan industri intermediate minyak sereh wangi. Untuk
MG@ - _i kelayakan penerapannya, diperlukan anal isis finansial terhadap proses isolasi tersebut.
- :- investasi pada pend irian industri baru maupun pengembangan industri 'minyak sereh dilihat
セ]pL@
PBP, Net B/C dan IRR yang dapat menggambarkan apakah' proyek masih atraktif untuk
'kan, Pada pendirian industri baru, nilai NPV sebesar Rp11,844,269,430.12, IRR sabesar 47
pengembalian modal (PBP) tercapai selama periode 2.79 tahun . Nilai Net B/C adalah 2.75 dan
セ@
as produksi (BEP) diperoleh pada nilai penjualan Rp. 5,217,742,676.09. Sedangkan pada
bangan industri minyak sereh wangi, NPV dari pengembangan industri tersebut sebesar Rp
. . 32.363,16. Nilai IRR untuk pengembangan industri dengan Input 600 kg I proses adalah 89 %.
engembalian modal (PBP) pengembangan industri tercapai selama periode 4,41 tahun. Nilai Net
diperoleh dari pend irian Pabrik Citronellal dan Rhodinol ini adalah 6:30. Titik impas produksi
iperoleh pada nilai penjualan Citronella! sebesar Rp 20.912.029.225,35. Hal ini menunjukkan
:: pendirian industri baru maupun pengembanganindustri minyak sareh wangi yang sudah ada,
'
- _ tuk direalisasikan.
ci: minyak sereh wangi, Citronella!, Rhodino', kelayakan finansial, industri '
-a: 12 Desember 2011
cJ
Teknotan 2012 - All Rights Reserved
745
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
PENDAHULUAN
Industri minyak sereh wangi di Indonesia
pad a umumnya merupakanindustri hulu yang
menghasilkan minyak kasar yang lang sung
diekspor dengan harga yang murah, sedangkan
industri hilirnya yang berupa industri kosmetika,
flavoring agent. fra,grans dan obat-obatan sudah
berkembang, bahkan sudah mampu menghasilkan komoditi ekspor dengan menggunakan bahan
baku impor yang harganya jauh lebih mahal dari
pada harga minyak sereh kasar yang diekspor.
Walaupun industri hulu dCln industri hilir dari
minyak sereh wangi sudah berkembang, tetapi
sampai saat ini industri intermediate belum beryaitu
kembang di Indonesia. Inqustri ゥョエ・イュセ、。L@
industri yang r11enQhasilkan barang setengah jadi
yang diperlukan industri hillr. Barang setengah
jadi yang diperlukan pada industri hilir minyak
sarah wangi misalnya Citronellal pan Rhodinol.
Minyak serah wangj mengandung komponan
utama, yaitu Citronella/, sitronelol dan geraniol
serta senyawa ester セ。イゥ@
geraniol dan sitronelol.
Citronellal merupClkan sel'lyawa monoterpana
yang mempunyai gugus aldehid, ikatan イセョァォ。ー@
dan rantai karbon yang memungkinkan mengalami reaksi siklisasi 。イッュエゥウセ@
(Ima, セPWIN@
Selain itu, Citronella/ juga merupakan bahan dasar
sintesis . pembuatan fraQrans seperti sitro-nelol,
isopulegol, mentol qan ester-ester lainnya yang
mempunyai bau dan wangi yang khas. Penggunaan yang pentil19 dari Citronellal adalah untuk
stronelal, dimana hidroksi
pembuatan ィゥ、イッセウ@
Citronellal ini merupakan salah satusenyawa
sintetik yang paling penting dalam pewangian.
Senyawa tersebut memiliki bau yang harum
$eperti floral - liIysehingga sejumlah orang
rrienyebutnya sebagai "kingot the parfumes" (partum berkualitas tinggi). Oleh karena itu Citronella/
dan kosmetika,
digunakan untuk ー・キセョァゥウ。「オ@
makanan dan minuflavoring agent オョエォ。セ@
man, obat-obatan, repellent {obat pengusiratau
penolak nyamuk),produk hame care dan
personal care karena bermanfaat untuk menenangkan, antiseptik, membantu melemaskan otot,
dan bau harumnya membangkitkangairah. Oi
Indonesia padaumumnya digunakan untuk krim
detergen dan produk pembersih rumah tan9ga.
Rhodinol adalah campuran sitronelol dan
geraniol. Rhodinol dapat aku impor. Kondisi tersebut mengakibatjangan harga yang sangat besar antara
- e spor minyak sereh kasar dan impor
sereh murni maupun produk turunan
- sereh wangi, utamanya Citronellal dan
. Oleh karena itu perlu dikembangkan
----..........- i termediate minyak sereh wangi. Seperti
- yang mengisolasi komponen Citronella I
::: odinol pada minyak sereh wangi. Untuk
-="'''.=·'''_:ahui kelayakan penerapannya, diperlukan
fi nansial terhadap proses isolasi tersebut.
::enelitian ini terdiri dari beberapa tahap.
dari tahap penelitian tersebut disajikan
Gambar 1.
Pengumpulan data. Data mengenai kondisi
- untuk mengisolasi Citronellal dan Rhodinol
_:Jakan data primer yang diperoleh dari hasil
. n.
Penelitian
In!
dilaksanakan
di
- -:-a orium Lembaga IImu Pengetahuan Indo(L1PI), Pusat Penelitian Kimia, Kawasan
__ :JITEK, Serpong dan PT. Indesso Aroma, JI.
- セ@ if Cibubur - Cileungsi Km. 9, Cileungsi,
=--. serta Balai Besar Kimia dan Kemasan,
_ r, Jakarta. Secara keseluruhan, penelitian
- ksana-kan selama 11 bulan, dimulai dari
-- Februari sampai Desember 2011.
Minyak Sereh Wangi
Asumsl Dasar. Dalam penyusunan ana lisa
keuangan, digunakan 「・イセー
セ NZ セウオュゥM。@
dasar yang mengacu pad a ィ。ウゥャセ@
perhitungan
yang telah dilakukan pada aspek-aspek yang lain,
standar pembangunan pabrik dan peraturanperaturan pemerintah yang berkenaan dengan hal
itu. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai dalam
pengkajian pend irian Pabrik Citronellal dan
Rhodinol dari Minyak Sereh Wangi dengan Input
600 kg/proses, dimana setiap proses membutuhkan total waktu 2 hari (:!: 40 jam termasuk proses
persiapan / "conditioning") ilii adalah :
• Umur Ekonomis Proyek adalah 11 tahun,
diamana 1 tahun merl,Jpakan persiapan lahan
dan konstruksi dan 10 tahun adalah perlode
produksi atau operasi' sesuai dengan umur
ekonomis mesin dan peralatan.
• Kapasitas produksi adalah sebagai berikut :
Kebutuhan bahan baku 600 kg Minyak Sereh
Wangi
Jam Operasi: 20 jam/hari
Hari Operasi : 25 harilbulan atau 300 harVtahun
Sistem operasinya menggunakan sistem batch.
Rendemen Produksi terdiri dari : 40 %
Citronellal, 32 % Rhodinol (Campuran dari 15 %
Sitronelol dan 17 % Geraniol) dan selebihnya
berupa Residu.
• Sumber dan struktur pemodalan berasal dari
pinjaman lembaga keuangan dan modal
sendiri (equity) dengan perbandingan (debt
equity ratio) adalah 70 : 30.
• Tingkat suku bunga bank pertahun adalah 21
% untuk kredit investasj dan 21 % untuk kredit
modal kerja.
• Perhitungan financial dilakukan dalam mata
uang rupiah dengan nilai tukar (exchange
rate) 1US$ Rp 8500,-,
• Harga bahan baku dan produk adalah
sebagai berikut: -'
=
Data kondisi terbaik untuk mengisolasi citronellal dan
Rhodinol (Tekanan Vakum :1,30 & 60 mmHg; Refluk
Rasio 20: 10; Temperatur sesuai titik didik SR),
i
t
Dihitun'gmelalui
Teknik Simulasi
1. Anali.sis Finansial (Asumsi : Kapasitas pabriK, biaya
input, biaya proses, biaya lain, nilai jual produk)
2. Analisis nilai tambah
3. Kriteria Kelayakan : NPV, IRR, Net
BIC, pbセL@
BEP
Gambar 1. Skema Tahapan Penelitian.
d
.urnal Teknotan 2012 -All Rights Reserved
747
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Me; 2012
ISSN 1978-1067
•
•
•
•
•
a. Harga bahan baku (Minyak Sereh Wangi)
adalah Rp 185.00,-1 Kg
b. Harga jual produk Citronella/ adalah US$
1651 kg - Rp 1.402.500,-1 Kg
c. Harga jual Rhodino/ adalah US$ 68 1 kg Rp 578.000,-1 Kg
d. Harga jual Residu aQalah Rp. 125.000,-1 kg
Pabrik mulai beroperasi pada tahun ke-1
dengan kapasitas 75 %, tahun ke-2 beroperasi 90% dan tahun ke-3 sampai ke-10
pabrik beroperasi penuh (100 %) dan tahun
ke-O digunakan untuk masa persia pan dan
konstruksi.
Selama masa konstruksi dikenakan kewajiban
membayar biaya bunga masa konstruksi
(Interest During Construction atau IDC)
sebesar 17.23 %.
Biaya penyysutan dihitung dengan metode
garis lurus (Straight-Line Method) yang.
disesuaikan dengan umur ekonomis masingmasing modal tetap. Perincian umur ekonomis dan persentase penyusutan pertahun
modal tetap adalah seperti pada Lampiran
Perhitungan Kelayakan. Finansial Citronellal
dan Rhodinol
Biaya perbaikan dan perawatan modal tetap
dengan kisaran 5 - 8 % pertahun dari nilai
investasi barang. Perincian perhitungan biaya
pemeliharaan disajikan pad a Lampiran
Perhitungan Kelayakan Finansial Citronellal
dan Rhodino/ .
Pajak penghasilan (PPh) dihitung berdasarkan SK. Menteri Keuangan RI
No.
598/KMK.04/1994 pasal 21 tentang pajak
pendapatan badan usaha dan perseroan,
namun disesuaikan untuk mempermudah
perhitungan.
Ketentuan tentang pajak tersebut adalah
sebagai berikut : besamya pajak yang harus
dibayarkan sebagai berikut : Apabila pendapatan
mengalami kerugian maka tidak dikenakan pajak,
apabi/a pendapatan pertahun kurang dari Rp
25.000.000,00 maka dikenakan pajak sebesar 10
persen, selanjutnya bila pendapatan berada antara
Rp 25.000.000,00 sampai Rp 50.000.000;00 maka
dikenakan pajak sebesar 10 persen dari Rp
25.000.000,00 ditambah dengan 15 persen dari
pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp
25.000.000,00 kemudian bila pendapatan berada di
atas Rp50.000.000,00, maka ditetapkan pajak 10
persen dari Rp 25.000.000,00 ditambah 15 persen
dari Rp 25.000.000,00 dan ditambah lagi 30 persen
dari pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp
50.000.000,00. Untuk perhitungan studi kelayakan,
langsung dipotong pajak sebesar 30 %
748
Anallsls Flnanslal. Aspek kelayakan finansial pada skala industri, dikaji menggunakan
beberapa kriteria kelayakan, yaitu NPV, BEP,
BIC, IRR, PBP. Pada kajian ini, digunakan dua
pendekatan. Pendekatan pertama digunakan
untuk mengkaji kelayakan finansial pada industri
isolasi komponen minyak sereh wangi yang baru
berdiri. Sedangkan pendekatan yang kedua digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial pad a
pengembangan industri fraksinasi komponen
minyak sereh wangi.
Net Present Value (NPV). Net present value
merupakan perbedaan nilai investasi sekarang
dari keuntungan dan biaya pada waktu yang akan
datang. Formulasi yang digunakan untuk
menghitung NPV adalah (Gray et al., 1992):
NPV ==
!!!:::E..
(1+1)t
dimana:
Bt
Gross benefit (penerimaan kotor) pada
tahun ke-t
Ct = Gross cost (total biaya) sehubungan
dengan proyek pada tahun ke-t
tingkat suku bungan
periode investasi
n
= umur ekonomi proyek
=
=
=
Penilaian kelayakan investasi secara finansial menggunakan tiga kriteria metode NPV, yaitu:
0, menunjukkan bahwa
• Jika nilai NPV セ@
proyek atau industri tersebut menguntungkan
atau layak dilaksanakan.
• Jika nilai NPV
0, menunjukkan bahwa
proyek atau industri tersebut tidak untung
tetapi juga tidak rugi, jadi tergantung kepada
nilai subyektif pengambil keputusan.
• Jika nilai NPV < 0, menunjukkan bahwa
proyek atau industri tersebut merugikan
karena penerimaan lebih kecil daripada biaya,
jadi lebih baik tidak dilaksanakan.
=
BEP. Menurut Sutojo (1996), suatu proyek
dikatakan telah mencapai titik impas (Break Even
Point) apabila jumlah hasil penjualan produknya
pada suatu periode waktu tertentu sama dengan
jumlah biaya yang Cfitanggung sehingga proyek
tersebut tidak mengalami kerugian tetapi juga
tidak memperoleh laba. Jumlah hasil penjualan
minimal yang harus dilampaui itu dapat dihitung
dengan mempergunakan persamaan berikut
(Gray et al., 1992):
BEP
=
Biaya tetap/tahun
harga jual per unit-biaya variabel
© Jurnal Teknotan 2012 - All Rights Reserved
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
B/C Ratio. BlC ratio merupakan perbandigan antara keuntungan yang diperoleh terhadap
iaya yang dikeluarkan. Metode yang digunakan
dalam analisa BIC ratio adalah Net Benefit-Cost
Ratio yang merupakan perbandingan antara NPV
::erhadap present cost. Kriteria keputusan yang
diambil adalah layak jika BIC > 1. Rumus B>C
ratio adalah sebagai berikut (Gray et aI., 1992):
Net B/C = Pj I Cj
dimana:
= NPV dari aliran uang tunai proyek j pad a
periode t 0
Biaya yang dikeluarkan di masa depan
yang
didiskontokan
menjadi
nilai
sekarang pada periode t = 0
=
"'. =
IRR., IRR merupakan suatu tingkat bunga (i)
ng menyebabkan NPV sam a dengan nol,
ingga nilai sekarang dari aliran uang tunai
9 masuk sama dengan nilai sekarang dari
- 9 tunai yang keluar. Formula dari analisis IRR
lah (Gray et aI., 1992):
Rk (P I F, i%, k) = 121 Ek (P I F, i%, k)
ana:
pendapatan periode ke-k
pendapatan periode ke-k
IRR (%)
- • i%, k) discount factor
_
=
=
=
=
PBP. PBP merupakan jangka waktu
:rtuhkan untuk menyamakan keuntungan
セ@ oleh dari suatu investasi dengan biaya
- uarkan untuk investasi tersebut. Proyek
- dilaksanakan adalah yang memiliki
:) minimal (Newman, 1990).
yang
yang
yang
yang
nilai
Analisis Sensitivitas. Analisis sensitivitas
;uan untuk melihat apa yang akan teradi
=3n hasi! analisis proyek jika terjadi kesalahan
erubahan dalam dasar-dasar perhitungan
: ataupun pendapatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendekatan Pertama: Industrl Baru Berdlrl
Prakiraan Model Proyek. Modal proyek
yang dimaksud dibagi dalam dua bag ian, yaitu
modal tetap dan modal kerja. Modal tetap adalah
semua modal yang diperlukan dari tahap pra
operasi sampai pabrik siap beroperasi atau
berproduksi. Modal kerja adalah modal yang
diperlukan agar pabrik dapat berjalan dan
memproduksi barang sebagaimana mestinya.
Pend irian pabrik Citronellal dan Rhodinol
dari Minyak Sereh Wangi dengan kapasitas 600
kg I proses ini membutuhkan modal tetap sebesar
Rp. 48,504,665.00 termasuk IDC. Modal tetap ini
meliputi biaya survey pendahuluan, pembebasan
dan pengolahan tanah, pengerjaan bangunan
sipil, pengadaan mesin dan peralatan< peralatan
kantor, kendaraan untuk barang dan penumpang,
biaya pra operasi dan konsultan serta biaya
(I DC).
Perincian
bunga
masa
konstruksi
kebutuhan modal tetap dapat dilihat pada Tabel 1.
Modal kerja dapat dikelompokkan dalam dua
bag ian, yaitu biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak
tetap (variable cost). Komponen biaya tetap
meliputi gaji/upah bagi tenaga manajemen (modal
kerja yang tidak terlibat langsung dalam proses
produksi), penyusutan barang, biaya kantor untuk
administrasi dan biaya perbaikan alat dan mesin
produksi. Pembelian bahan baku berupa Minyak
Sereh Wangi,
biaya
pengemasan,
biaya
fraksinasi, biaya Iistrik dan gaji/upah untuk tenaga
kerja langsung, staff produksi dan non produksi
merupakan biaya variable dari fraksinasi atau
isolasi Citronella/ dan Rhodinol.
Perhitungan
modal
kerja
sebesar
Rp13,449,436,488.75 dibuat berdasarkan asumsi
kebutuhan pengeluaran selama 3 bulan produksi.
Sedangkan modal kerja untuk 1 tahun sebesar
Rp53, 797,745,955.00.
1. Komposisi Modal Tetap Pendirian Pabrik Citronellal dan Rhodinol dari
Sereh Wangi 600 kg I Proses.
Modal Tetap
Survey dan Tanah
3 angunan dan Pekerjaan Sipil
• esin dan Peralatan
:>eralatan Kantor
{endaraan
::Ira Operasi dan Konsultan
erest During Construction (/DC)
Total
,___..... - aknotan 2012 - All Rights Reserved
Biaya Investasi (Rp)
2.400.000.000
20.679.100.000
15.065.000.000
118.400.000
1.584.000
240.000.000
8.418.165
48.504.665.000
Persentase (%)
4.95
42.63
31.06
0,24
3.27
0,49
17.36
100
749
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
Tabel 2. Struktur Pembiayaan Modal Tetap dan Modal Kerja.
No
Komponen Modal
2
Modal Tetap
a. Biaya Investasi
b.IDC
Modal Kerja
Kebutuhan Modal
(Rp.)
48,504,665,000.00
40,086,500,000.00
8,418,165,000.00
13,449,436,488.75
Sumber dan Struktur Pembiayaan. Sumber pembiayaan untuk pend irian Pabrik Citronella!
dan Rhodino! , baik itu berupa modal tetap
maupun modal kerja berasal dari modal pinjaman
dan modal sendiri dengan DER 70 : 30. Suku
bunga pinjaman untuk modal tetap adalah 21 %
demikian pula untuk modal kerja, juga sebesar 21
%. Pengembalian modal tetap beserta bunganya
dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun. Pengembalian modal kerja & bunganya dilakukan dalam
waktu 5 tahun . Perincian struktur pembiayaan
pend irian Pabrik Citronella! dan Rhodinol
ditampilkan dalam Tabel 2.
Mus Kas. Penerimaan diperoleh dari hasil
penjualan Citronellal, Rhodino! dan Residu dengan asumsi tingkat harga pada periode penilaian
kelayakan masing - masing adalah US$ 165 Rp.1.402.50,- (kurs : Rp. 8.500,- / US$), US$ 68 Rp 578,000,- dan Rp 125.000,-. Proyeksi rugi
laba merupakan ringkasan penerimaan dan pembiayaan perusahaan setiap periode akuntansi dan
memberikan kemajuan perusahaan dari waktu ke
waktu . Proyeksi rugi laba dalam Pabrik Citronellal
dan Rhodinol Input 600 kg / proses dengan DER
70:30 disajikan pad a Lampiran Perhitungan
Kelayakan Finansial Citronella I dan Rhodino!.
Laba bersih merupakan nilai yang diperoleh dari
pengurangan total penerimaan dengan biaya
operasi, bunga pinjaman dan pajak penghasilan.
Pabrik Citron ella I dan Rhodinol pad a tahun ke-2
sudah menghasilkan laba bersih positif senilai Rp
3.004.928.530,77. Sampai dengan tahun ke-10
diperoleh akumulasi rugi laba sebesar
Rp
54.003.188.567,17. Hal ini menunjukkan bahwa
Pabrik Citronella! dan Rhodino! Input 600 kg I
proses berdasarkan penghitungan proyeksi rugi
laba yang dilakukan cukup menguntungkan .
Arus kas merupakan laporan penerimaan
dan pengeluaran kas yang menunjukkan transaksi uang tunai yang berlangsung selama periode
akuntansi tertentu. Kas masuk yang dimaksud
meliputi laba bersih, penyusutan, nilai sisa modal,
modal sendiri dan modal pinjaman . Aliran kas
bersih diperoleh dengan mengurangkan kas
masuk dengan kas keluar.
Aliran kas bersih
secara kumulatif hingga tahun ke-10 mencapai
Rp 23.887.164.821,50. Berdasarkan perkiraan
750
Modal Pinjaman
Jumlah (Rp)
%
33,953,265,500.00
70
9,414,605,542.13
70
Modal Sendiri
Jumlah (Rp)
14,551,399,500.00
30
4,034,830,946.63
30
%
aliran kas yang dilakukan, Pabrik Citronellal da l
Rhodinol sudah menghasilkan aliran kas positi
pada tahun ke-2 sebesar Rp 715.827.703,52.
Analisis Kelayakan Investasi. Kriteria kela
yakan yang dipakai meliputi NPV, BEP, PBP, Ne
BIC dan IRR yang dapat menggambarkan apakal
proyek masih atraktif untuk direalisasikan. Has!
perhitungan NPV berdasar aliran kas bersih pad,
proyek arus kas Pabrik Citronellal dan Rhodinc
dengan DER 70:30 pada tingkat suku bunga 21 °A
menghasilkanjumlah Rp 11,844,269,430.12. Nila
IRR untuk Pabrik Citronella! dan Rhodinol Inpu
600 kg I proses adalah 47 %, jauh lebih besa
dibandingkan dengan tingkat suku bunga ケ。ョセ@
ditetapkan yaitu 21 %.
Masa pengembalian modal (PBP) PabrH
Citronella! dan Rhodino! Input 600 kg / ーイッウ・セ@
adalah tercapai selama periode 2.79 tahun. Nilai Ne
B/C yang diperoleh dari pend irian Pabrik Citronella
dan Rhodino! ini adalah 2.75. Tabel 3 memper
lihatkan rekapitulasi kriteria kelayakan investas
Pabrik Citronella! dan Rhodino! dengan input 60C
kg I proses . Titik impas produksi (BEP) 、ゥー・イッャセ@
pada nilai penjualan Rp. 5,217,742,676.09
Tabel 3. Kriteria Kelayakan Investasi p。「イゥセ@
Citronellal dan Rhodinol Input 600 kg I proses.
NPV (Rp)
IRR
Net BIC
Pay Back Period (Tahun)
Rp11,844,269,430.12
47 %
2.79
2.75
Analisis Sensitivitas Investasi. Sensitivitas
investasi diukur berdasarkan perubahan nila i IRR,
NPV, B/C Ratio dan PBP. Analisis sensitivitas
dilakukan untuk melihat apakah proyek masih
layak jika terjadi kesalahan atau peru bahanperubahan dalam asumsi dasar yang digunakan.
Analisis sensitivitas pada Pabrik Citronella! dan
Rhodino! input 600 kg / proses dengan DER
70:30 dilakukan terhadap perkiraan penurunan
harga jual produk masing-masing sebesar 10 %
untuk Citronella! (turun dari Rp. 1.402.500,menjadi Rp. 1.262.250,-) Rhodinal (turun dari Rp.
578 .000,- menjadi Rp. 520 .200,-) Residu (turun
dari Rp. 125.000,- menjadi Rp. 112,500,-) . Selain
© Jurnai Teknotan 2012 - All Rights Reserved
Jumal Teknotan Vol. 6 No. 2,Me/2012
ISSN 1978-1067
juga dilakukan ana lisa sensitivitas dengan
- aikan harga bahan baku (Min yak Sereh
angi, Biaya Listrik dan Air, Bensin dan Solar)
sar 12 %. Hasil perhitungan anal isis sensitis menunjukan proyek menjadi tidak layak .
- ndekatan Kedua: Pengembangan Industrl
yak Sereh Wangl
Pada pendekatan yang kedua, diasumsikan
wa industri pengolahan minyak sereh wangi
ah berdiri. Akan tetapi belum menerapkan
es isolasi komponen Citronellal, sitronelol,
geraniol pada minyak sereh wangi di
- mnya. Oleh karena itu, pada pengembangan
ustri, akan diterapkan proses isolasi Citronellal,
nelol, dan geraniol.
Simulasl Input-Output Kondisl Awal Peembarigan Industri Mlnyak Sereh Wangl.
ulasi input-output kondisi awal pengemba:Jan industri minyak disajikan pada Tabel 4.
-.erdasarkan Tabel 4, dapat kita lihat bahwa NPV
- . pengembangan industri tersebut sebesar Rp
. 348.032.363,16. Nilai IRR untuk pengembaan industri dengan Input GoO kg I proses ada89 %, jauh lebih besar dibandingkan dengan
kat suku bunga yang ditetapkan yaitu 21 %.
Masa pengembalian modal (PBP) pengembangan industri dengan InPilJj1;§,9,P kg I ーイッウセ@
adalah tercapai selama periOde-j(;41 tahun. Nilai
Net B/C yang diperoleh dari pe.ndirian Pabrik
Citronellal dan Rhodinol ini adalah 6,30. Titik
impas produksi (BEP) diperoleh pad a nilai penjuaIan Citronellal sebesar Rp 20.912.029.225,35.
Simulasl Input-Output Anallsls Sensltl·
vltas Pengembangan Industrl Mlnyak Sereh
Wangi. Sensitivitas investasi diukur berdasarkan
perubahan nilai IRR, NPV, B/C Ratio dan PBP.
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat
apakah proyek masih layak jika terjadi kesalahan
dasar
atau perubahan-perubahan dalam セウオュゥ@
yang digunakan.
. '
,
Analisis sensitivitas dilakukan dengan .. me·
naikkan harga 「。ィセョ@
baku sebesar 16 0/0. dan
menurunkan harga jual seluruh produk sebesar 4
%. Simulasi input-output pengembangan . industri
minyak sereh wangi ketika harga bahan baku "aik
16 % disajikan pada Tabel5. Sedangkan simulasi
input-output pengembangan industri minyak sereh
wangi ketika harga produk seluruhnya turun 4 %
disajikan pada Tabel 6.
abel 4. Simulasi Input-Output Kondisi Awal Pengembangan Industrl Mlnyak Sarah Wangl
al Teknotan 2012 - All Rights Reserved
751
Jumal rfikriQlf)fJ Vol. 6 No. 2, Me; 2012
ISSN 1Q7j.1067
,.n:Sllllula.llnput-Output Pengembangan Industri Minyak Sereh Wangl ketlka Harga Bahan Baku
Q・iゥャXセ@
, • • 8; '$imulaal anput-Output Pengembangan Industri Mlnyak Sereh
4 %.
Prodult L tセイオョ@
762
w。ョセゥ@
ketika Harga Jual Seluruh
© Jurnal Teknotan 2012 - All Rights Reserved
Jumal Teknotan Vol. 6 No. 2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
Serdasarkan informasi pada Tabel 5, NPV
セ@
9 diperoleh sebesar Rp 4.372.814.627,55
.. gan IRR sebesar 35 %. Titik impas produk
;)EP) , diperoleh apabila nilai penjualan sebesar
30.910.170.979,90. Masa pengembalian
ooal (PBP) pengembangan industri dengan
put 600 kg I proses adalah tercapai selama
riode 0,27 tahun. Nilai Net BIC yang diperoleh
_ari pendirian Pabrik Citronellal dan Rhodinol ini
alah 2,06. Hal ini menunjukkan bahwa
セョ
ァ・ュ「。ョ@
industri minyak sereh wangl
/asih layak dilakukan walaupun harga bahan
ku naik sebesar 16 %.
8erdasarkan informasi pada Tabel 6, NPV
ng diperoleh sebesar Rp 4.808.331.359,76
セョ
ァ。ョ@
IRR sebesar 37 %. Titik impas produk
"BEP) diperoleh apabila nilai penjualan sebesar
p 28.748.767.890,28. Masa pengembalian ュッセ@
al (PBP) pengembangan ihdustri dengan Input
o kg I proses adalah tercapai selama periode
0,94 tahun. Nilai Net B/C yang diperoleh dari
t)endirian Pabrik Citronella I dan Rhodinol ini
dalah 2.2-1. Hal ini menunjukkan bahwa
1)engembangan industri niinyak sereh wangi
asih layak dilakukan walaupun harga jual
eluruh produk turun sebesar 4 %:
ESIMPULAN
periode 2.79 tahun. Nilai Net B/C adalah 2.75 dan
titik impas produksi (BEP) diperQleh pada nilai
penjualan Rp. 5,217,742,676.09 .
Sedangkan pada pengembangan industri
minyak sereh wangi, NPV dari pengembangan
industri tersebut sebesar Rp 12.348.032.363,16.
Nilai IRR untuk pengembangan industri dengan
Input 600 kg I proses adalah 89 %, jauh lebih
besar dibandingkan dengan tingkat suku bunga
yang ditetapkan yaitu 21 %. Masa pengembalian
modal (PBP) pengembangan industri tercapai
selama periode 4,41 tahun. Nilal Net BIC yang
diperoleh dari pend irian Pabrik Citronellal ' dan
Rhodinol ini adalah 6,30. Titik impas produksi
(BEP) diperoleh pad a nilai penjualan Citronellal
sebesar Rp 20.912.029.225,35. Hal ini menunjukkan bahwa pend irian industri baru maupun
pengembangan industri minyak sereh wangi yang
sudah ada, layak untuk direalisasikan.
'
DAFTAR PUSTAKA
Djamin, Z. 1992. Perencanaan dan Analisa
Proyek. FE-UI. Jakarta.
Edris, M. 1993. Penuntun Menyusun Studi
Kelayakan Proyek. Sinar Baru. 8andung.
Gray, C., P. Simanjuntak. L. K. Sabur, P. F. L.
Maspaitella dan R. O. G Varley. 1992.
Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Irna 5.1., dan Ernayenti. 2007. Pengenalan
Geraniol Dan Sitronelol. J. Plantus. 26
Desember 2007.
Newman, D. G. 1990. Engineering Economic
Analysis. Binarupa Aksara, Jakarta.
Sutojo, S. 1996. Studi Kelayakan Proyek. PT.
Pustaka Binama" Pressindo. Jakarta.
I
MZセ@
, d
f HUlTAS TEINOlOGllNDUSTRI pertanセ@
UNIVERSITAS PADJADJARAN
dan
PERTETA&PATPI
CAB A N G
BAN 0 U N G
JURNAL TEKNOTAN
Volume 6 Nomor 2 - Mei 2012
ISSN 1978-1067
Jurnal Teknologi Industri Pertania n
(Journal of Agro-Industrial Technology)
Terbit tiga kali setahun : Januari, Mei, September
PELINDUNG
Rektor Universitas Padjadjaran
PENANGGUNG JAWAB
Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian
DEWAN REDA KSI & PELAKSANA
Ketua:
Prof .Dr. Dipl.-ing. M. Ade Moetangad Kramadibrata, M.Res.Eng.Sc., Ph.D.
Sekreta ris :
Robi Andoyo, STP., M.Sc.
Bendaha ra:
Sarinarulita Rosalinda, S.T., M.T.
Anggota:
Kharistya Amaru, STP. , M.T.
Edy Subroto, STP., M.P.
Distribusi :
Ade Chaidir
MITRA BESTARI
Prof. Dr. Nurpilihan Bafdal, Ir., M.Sc (TTA , Un pad)
Prof. Dr. Imas S Setiasih, Ir. , SU (Teknologi Pangan, Unpad)
Prof. Carmencita Cahyadi, Ir., M.Sc., PhD (Teknologi Pangan, Unpad)
Prof. Dr. Dipl.-ing. Ade M Kramadibrata, M.Res.Eng.Sc.,PhD (Alsintan-Dinamika Tnh & Man . Sumberdaya, Un pad)
Prof. Dr. Roni Kastaman, Ir., MT (Sistem & Manajemen, Un pad)
Prof. Dr. Bambang Prastowo, Ir. (Bio-Energi Pertanian, Puslitbang Perkebunan Deptan)
Prof. Dr. Tinneke Mandang, Ir., MS., Ph.D. (Alsintan, IPB)
Mimin Muhaemin, Ir., M.Eng., PhD (Alsintan , Unpad)
Liliek Sutiarso, Ir., MS., Ph.D. (Intelligent Control & System Analyst, UGM)
Betty D Sophia, Ir. MS. (Teknologi Pangan, Unpad)
Prof. Dr. Ridwan Thahir, Ir. (Teknik Proses Pertanian, Balai Besar Litbang Pascapanen Deptan)
Totok Herwanto, Ir., M.Eng. (Alsintan, Unpad)
Dr. Sarifah Nurjanah, Ir., M.App.Sc. (Teknik Pascapanen Unpad)
Chay Asdak, Ir., M.Sc., Ph.D. (Konservasi Lahan & Lingkungan Unpad)
Handarto, STP., M.Agr.Sc., Ph.D. (Bangunan &Lingkungan, Unpad)
Prof. Dr. Budirahardjo, Ir., MS. (Teknik Pangan & Pascapanen, UGM)
Cucu S Achyar, 1r.,MS. (Teknologi Pangan, Unpad)
Dr. Abraham Suriadikusumah, Ir., DEA (Fisika &Remediasi Tanah, Unpad
PENERBIT
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP UNPAD)
PERTETA Cabang Bandung dan Sekitarnya, dan
PATRI Cabang Bandung
Alamat Redaksi
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran
JI. Raya Jatinangor KM 21 Bandung 40600 Telp.lFax. : 022-779 5780
Website: http://www.ftip.unpad.ac.id. - Email: [email protected]
PERC ETAKAN
Percetakan Offset Giratuna JI. Pangeran Kornel137B Sumedang
JURNALTEKNOTAN
Volume 6 Nomor 2 - Mei 2012
ISSN 1978-1067
mal Teknotan (Teknologi Industri Pertanian) merupakan publikasi resmi
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP UNPAD)
d' erbitkan 3 kali setahun (satu volume terdiri dari tiga nomor penerbitan) dalam
paya menyebarluaskan ide-ide konseptual, hasil-hasil penelitian dan penerapan
serta pengembangannya dalam bidang ilmu keteknikan dan tekn%gi pertanian
dalam arti luas (pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan),
khususnya pertanian tropika dan ilmu hayati. Penulis naskah/artikel jurnal adalah
civitas academika, peneliti dan praktisi serta anggota perhimpunanl organisasi
profesional yang dihimbau dari semua disiplin dan terbuka bagi umum yang
menaruh minat dalam bidang ilmu terkait.
Naskah jurnal Teknotan melingkup: teknik sumberdaya alam (Iahan, カセァ
セ エ。ウゥ@
dan air), infrastruktur dan bangunan pertanian dan lingkungan, alat Fhssin
budidaya, penanganan dan pengolahan hasil pertanian, energi altematif,
elektrifikasi & elektronika, ergonomika, teknologi pangan, manajemen dan sistem
informasi pertanian, industri pertanian dan pangan serta bidang ilmu terkait
lainnya.
Pengirim naskah harus mengikuti panduan penulisan yang tertera pad a halaman
akhir setiap jurnal, dan mengirimkannya dalam bentuk file elektronik via email ke
Redaksi Jurnal Teknotan atau korespondensi ke Redaksi Jurnal Teknotan
melalui telepon, facsimile atau email.
Dewan Redaksi
Catatan: Setiap pernyataan atau opini yang tertulis di da/am naskah yang dipublikasikan di da/am Jurnal
Teknotan ada/ah tanggung jawab penulis bersangkutan. Penerbit dan Mitra Bestari tidak
ertanggungjawab terhadap keakuratan data yang disajikan penu/is bersangkutan.
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Me; 2012
ISSN 1978-1067
KAJIAN FINANSIAL ISOLASI CITRONELLAL DAN RHODINOL PADA
INDUSTRI BERBASIS SENYAWA TURUNAN MINYAK SEREH WANGI ,
セ セ[ Z サ[ Z Nセ L セZ{@
Financial Feasibility of Cltronellal, Citronellol and Geranlollso/atlon
on Industry Based Derived Citronella 011
.
Retno Sri Endah Lestarl\ Ojumall Mangunwldjaja 2, Ani Suryanl
Anas Miftah Fauzl 2, Meika Syahbana Ruall 2
2
,
1Pusdiklat Industri, Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian, Jakarta
2 Departemen TIN FATETA IPS Sogor
Email: [email protected]
ABSTRACT
olation components of Citronellal and Rhodinol in citronella oil can be appliadto , the industry to
. rease the added value and develop intermediate industries of citronella oil. To determine the feasibility .
implementation, ヲゥョ。」セ@
analysis is required to proces's such ゥウッャセエョN@
Feasibility of investment in
;.ew industrial establishment or development of NPV seen citronella oil ' industry, BEP, PBP, Net B I C
d IRR can describe whether the project is セエゥャ@
attractive to be realized. On the establishment of new
ustries, the NPV value of Rp11, 844,269,430.12, an ' IRR of 47 %. The payback period (PBP) is
. ieved over a period of 2.79 years. Net value of B I C is 2.75 and the production break-even point
EP) is obtained on the sale value of Rp. 5,217,742,676.09. While the develdpmentof citronella oil
ustry, the NPV of the industrial development of Rp 12,348,032,363.16.IRR value for industrial
-velopment with 600 kg Input I process is 89 %. The payback period (PBP) industrial 'development
- ieved during the period of '4.41 years. Net value of B I C obtained from the establishment Factory is
30. Production break-even point (BEP) is obtained on the sale value of Rp 20,912,029,225.35. This
gests that the establishment of new industries and the development of scented sitronella oil industry
.
a already exist, worthy to be realized.
eywords: citronella oil, Citronellal, Rhodinol, feasibility study, industry
ABSTRAK
セ
nen Citronella! dan Rhodinol pada minyak sereh ' wangi dapat diterapkan pada industri
, gkatkan nilai tambah dan mengembangkan industri intermediate minyak sereh wangi. Untuk
MG@ - _i kelayakan penerapannya, diperlukan anal isis finansial terhadap proses isolasi tersebut.
- :- investasi pada pend irian industri baru maupun pengembangan industri 'minyak sereh dilihat
セ]pL@
PBP, Net B/C dan IRR yang dapat menggambarkan apakah' proyek masih atraktif untuk
'kan, Pada pendirian industri baru, nilai NPV sebesar Rp11,844,269,430.12, IRR sabesar 47
pengembalian modal (PBP) tercapai selama periode 2.79 tahun . Nilai Net B/C adalah 2.75 dan
セ@
as produksi (BEP) diperoleh pada nilai penjualan Rp. 5,217,742,676.09. Sedangkan pada
bangan industri minyak sereh wangi, NPV dari pengembangan industri tersebut sebesar Rp
. . 32.363,16. Nilai IRR untuk pengembangan industri dengan Input 600 kg I proses adalah 89 %.
engembalian modal (PBP) pengembangan industri tercapai selama periode 4,41 tahun. Nilai Net
diperoleh dari pend irian Pabrik Citronellal dan Rhodinol ini adalah 6:30. Titik impas produksi
iperoleh pada nilai penjualan Citronella! sebesar Rp 20.912.029.225,35. Hal ini menunjukkan
:: pendirian industri baru maupun pengembanganindustri minyak sareh wangi yang sudah ada,
'
- _ tuk direalisasikan.
ci: minyak sereh wangi, Citronella!, Rhodino', kelayakan finansial, industri '
-a: 12 Desember 2011
cJ
Teknotan 2012 - All Rights Reserved
745
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
PENDAHULUAN
Industri minyak sereh wangi di Indonesia
pad a umumnya merupakanindustri hulu yang
menghasilkan minyak kasar yang lang sung
diekspor dengan harga yang murah, sedangkan
industri hilirnya yang berupa industri kosmetika,
flavoring agent. fra,grans dan obat-obatan sudah
berkembang, bahkan sudah mampu menghasilkan komoditi ekspor dengan menggunakan bahan
baku impor yang harganya jauh lebih mahal dari
pada harga minyak sereh kasar yang diekspor.
Walaupun industri hulu dCln industri hilir dari
minyak sereh wangi sudah berkembang, tetapi
sampai saat ini industri intermediate belum beryaitu
kembang di Indonesia. Inqustri ゥョエ・イュセ、。L@
industri yang r11enQhasilkan barang setengah jadi
yang diperlukan industri hillr. Barang setengah
jadi yang diperlukan pada industri hilir minyak
sarah wangi misalnya Citronellal pan Rhodinol.
Minyak serah wangj mengandung komponan
utama, yaitu Citronella/, sitronelol dan geraniol
serta senyawa ester セ。イゥ@
geraniol dan sitronelol.
Citronellal merupClkan sel'lyawa monoterpana
yang mempunyai gugus aldehid, ikatan イセョァォ。ー@
dan rantai karbon yang memungkinkan mengalami reaksi siklisasi 。イッュエゥウセ@
(Ima, セPWIN@
Selain itu, Citronella/ juga merupakan bahan dasar
sintesis . pembuatan fraQrans seperti sitro-nelol,
isopulegol, mentol qan ester-ester lainnya yang
mempunyai bau dan wangi yang khas. Penggunaan yang pentil19 dari Citronellal adalah untuk
stronelal, dimana hidroksi
pembuatan ィゥ、イッセウ@
Citronellal ini merupakan salah satusenyawa
sintetik yang paling penting dalam pewangian.
Senyawa tersebut memiliki bau yang harum
$eperti floral - liIysehingga sejumlah orang
rrienyebutnya sebagai "kingot the parfumes" (partum berkualitas tinggi). Oleh karena itu Citronella/
dan kosmetika,
digunakan untuk ー・キセョァゥウ。「オ@
makanan dan minuflavoring agent オョエォ。セ@
man, obat-obatan, repellent {obat pengusiratau
penolak nyamuk),produk hame care dan
personal care karena bermanfaat untuk menenangkan, antiseptik, membantu melemaskan otot,
dan bau harumnya membangkitkangairah. Oi
Indonesia padaumumnya digunakan untuk krim
detergen dan produk pembersih rumah tan9ga.
Rhodinol adalah campuran sitronelol dan
geraniol. Rhodinol dapat aku impor. Kondisi tersebut mengakibatjangan harga yang sangat besar antara
- e spor minyak sereh kasar dan impor
sereh murni maupun produk turunan
- sereh wangi, utamanya Citronellal dan
. Oleh karena itu perlu dikembangkan
----..........- i termediate minyak sereh wangi. Seperti
- yang mengisolasi komponen Citronella I
::: odinol pada minyak sereh wangi. Untuk
-="'''.=·'''_:ahui kelayakan penerapannya, diperlukan
fi nansial terhadap proses isolasi tersebut.
::enelitian ini terdiri dari beberapa tahap.
dari tahap penelitian tersebut disajikan
Gambar 1.
Pengumpulan data. Data mengenai kondisi
- untuk mengisolasi Citronellal dan Rhodinol
_:Jakan data primer yang diperoleh dari hasil
. n.
Penelitian
In!
dilaksanakan
di
- -:-a orium Lembaga IImu Pengetahuan Indo(L1PI), Pusat Penelitian Kimia, Kawasan
__ :JITEK, Serpong dan PT. Indesso Aroma, JI.
- セ@ if Cibubur - Cileungsi Km. 9, Cileungsi,
=--. serta Balai Besar Kimia dan Kemasan,
_ r, Jakarta. Secara keseluruhan, penelitian
- ksana-kan selama 11 bulan, dimulai dari
-- Februari sampai Desember 2011.
Minyak Sereh Wangi
Asumsl Dasar. Dalam penyusunan ana lisa
keuangan, digunakan 「・イセー
セ NZ セウオュゥM。@
dasar yang mengacu pad a ィ。ウゥャセ@
perhitungan
yang telah dilakukan pada aspek-aspek yang lain,
standar pembangunan pabrik dan peraturanperaturan pemerintah yang berkenaan dengan hal
itu. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai dalam
pengkajian pend irian Pabrik Citronellal dan
Rhodinol dari Minyak Sereh Wangi dengan Input
600 kg/proses, dimana setiap proses membutuhkan total waktu 2 hari (:!: 40 jam termasuk proses
persiapan / "conditioning") ilii adalah :
• Umur Ekonomis Proyek adalah 11 tahun,
diamana 1 tahun merl,Jpakan persiapan lahan
dan konstruksi dan 10 tahun adalah perlode
produksi atau operasi' sesuai dengan umur
ekonomis mesin dan peralatan.
• Kapasitas produksi adalah sebagai berikut :
Kebutuhan bahan baku 600 kg Minyak Sereh
Wangi
Jam Operasi: 20 jam/hari
Hari Operasi : 25 harilbulan atau 300 harVtahun
Sistem operasinya menggunakan sistem batch.
Rendemen Produksi terdiri dari : 40 %
Citronellal, 32 % Rhodinol (Campuran dari 15 %
Sitronelol dan 17 % Geraniol) dan selebihnya
berupa Residu.
• Sumber dan struktur pemodalan berasal dari
pinjaman lembaga keuangan dan modal
sendiri (equity) dengan perbandingan (debt
equity ratio) adalah 70 : 30.
• Tingkat suku bunga bank pertahun adalah 21
% untuk kredit investasj dan 21 % untuk kredit
modal kerja.
• Perhitungan financial dilakukan dalam mata
uang rupiah dengan nilai tukar (exchange
rate) 1US$ Rp 8500,-,
• Harga bahan baku dan produk adalah
sebagai berikut: -'
=
Data kondisi terbaik untuk mengisolasi citronellal dan
Rhodinol (Tekanan Vakum :1,30 & 60 mmHg; Refluk
Rasio 20: 10; Temperatur sesuai titik didik SR),
i
t
Dihitun'gmelalui
Teknik Simulasi
1. Anali.sis Finansial (Asumsi : Kapasitas pabriK, biaya
input, biaya proses, biaya lain, nilai jual produk)
2. Analisis nilai tambah
3. Kriteria Kelayakan : NPV, IRR, Net
BIC, pbセL@
BEP
Gambar 1. Skema Tahapan Penelitian.
d
.urnal Teknotan 2012 -All Rights Reserved
747
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Me; 2012
ISSN 1978-1067
•
•
•
•
•
a. Harga bahan baku (Minyak Sereh Wangi)
adalah Rp 185.00,-1 Kg
b. Harga jual produk Citronella/ adalah US$
1651 kg - Rp 1.402.500,-1 Kg
c. Harga jual Rhodino/ adalah US$ 68 1 kg Rp 578.000,-1 Kg
d. Harga jual Residu aQalah Rp. 125.000,-1 kg
Pabrik mulai beroperasi pada tahun ke-1
dengan kapasitas 75 %, tahun ke-2 beroperasi 90% dan tahun ke-3 sampai ke-10
pabrik beroperasi penuh (100 %) dan tahun
ke-O digunakan untuk masa persia pan dan
konstruksi.
Selama masa konstruksi dikenakan kewajiban
membayar biaya bunga masa konstruksi
(Interest During Construction atau IDC)
sebesar 17.23 %.
Biaya penyysutan dihitung dengan metode
garis lurus (Straight-Line Method) yang.
disesuaikan dengan umur ekonomis masingmasing modal tetap. Perincian umur ekonomis dan persentase penyusutan pertahun
modal tetap adalah seperti pada Lampiran
Perhitungan Kelayakan. Finansial Citronellal
dan Rhodinol
Biaya perbaikan dan perawatan modal tetap
dengan kisaran 5 - 8 % pertahun dari nilai
investasi barang. Perincian perhitungan biaya
pemeliharaan disajikan pad a Lampiran
Perhitungan Kelayakan Finansial Citronellal
dan Rhodino/ .
Pajak penghasilan (PPh) dihitung berdasarkan SK. Menteri Keuangan RI
No.
598/KMK.04/1994 pasal 21 tentang pajak
pendapatan badan usaha dan perseroan,
namun disesuaikan untuk mempermudah
perhitungan.
Ketentuan tentang pajak tersebut adalah
sebagai berikut : besamya pajak yang harus
dibayarkan sebagai berikut : Apabila pendapatan
mengalami kerugian maka tidak dikenakan pajak,
apabi/a pendapatan pertahun kurang dari Rp
25.000.000,00 maka dikenakan pajak sebesar 10
persen, selanjutnya bila pendapatan berada antara
Rp 25.000.000,00 sampai Rp 50.000.000;00 maka
dikenakan pajak sebesar 10 persen dari Rp
25.000.000,00 ditambah dengan 15 persen dari
pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp
25.000.000,00 kemudian bila pendapatan berada di
atas Rp50.000.000,00, maka ditetapkan pajak 10
persen dari Rp 25.000.000,00 ditambah 15 persen
dari Rp 25.000.000,00 dan ditambah lagi 30 persen
dari pendapatan yang telah dikurangi dengan Rp
50.000.000,00. Untuk perhitungan studi kelayakan,
langsung dipotong pajak sebesar 30 %
748
Anallsls Flnanslal. Aspek kelayakan finansial pada skala industri, dikaji menggunakan
beberapa kriteria kelayakan, yaitu NPV, BEP,
BIC, IRR, PBP. Pada kajian ini, digunakan dua
pendekatan. Pendekatan pertama digunakan
untuk mengkaji kelayakan finansial pada industri
isolasi komponen minyak sereh wangi yang baru
berdiri. Sedangkan pendekatan yang kedua digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial pad a
pengembangan industri fraksinasi komponen
minyak sereh wangi.
Net Present Value (NPV). Net present value
merupakan perbedaan nilai investasi sekarang
dari keuntungan dan biaya pada waktu yang akan
datang. Formulasi yang digunakan untuk
menghitung NPV adalah (Gray et al., 1992):
NPV ==
!!!:::E..
(1+1)t
dimana:
Bt
Gross benefit (penerimaan kotor) pada
tahun ke-t
Ct = Gross cost (total biaya) sehubungan
dengan proyek pada tahun ke-t
tingkat suku bungan
periode investasi
n
= umur ekonomi proyek
=
=
=
Penilaian kelayakan investasi secara finansial menggunakan tiga kriteria metode NPV, yaitu:
0, menunjukkan bahwa
• Jika nilai NPV セ@
proyek atau industri tersebut menguntungkan
atau layak dilaksanakan.
• Jika nilai NPV
0, menunjukkan bahwa
proyek atau industri tersebut tidak untung
tetapi juga tidak rugi, jadi tergantung kepada
nilai subyektif pengambil keputusan.
• Jika nilai NPV < 0, menunjukkan bahwa
proyek atau industri tersebut merugikan
karena penerimaan lebih kecil daripada biaya,
jadi lebih baik tidak dilaksanakan.
=
BEP. Menurut Sutojo (1996), suatu proyek
dikatakan telah mencapai titik impas (Break Even
Point) apabila jumlah hasil penjualan produknya
pada suatu periode waktu tertentu sama dengan
jumlah biaya yang Cfitanggung sehingga proyek
tersebut tidak mengalami kerugian tetapi juga
tidak memperoleh laba. Jumlah hasil penjualan
minimal yang harus dilampaui itu dapat dihitung
dengan mempergunakan persamaan berikut
(Gray et al., 1992):
BEP
=
Biaya tetap/tahun
harga jual per unit-biaya variabel
© Jurnal Teknotan 2012 - All Rights Reserved
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
B/C Ratio. BlC ratio merupakan perbandigan antara keuntungan yang diperoleh terhadap
iaya yang dikeluarkan. Metode yang digunakan
dalam analisa BIC ratio adalah Net Benefit-Cost
Ratio yang merupakan perbandingan antara NPV
::erhadap present cost. Kriteria keputusan yang
diambil adalah layak jika BIC > 1. Rumus B>C
ratio adalah sebagai berikut (Gray et aI., 1992):
Net B/C = Pj I Cj
dimana:
= NPV dari aliran uang tunai proyek j pad a
periode t 0
Biaya yang dikeluarkan di masa depan
yang
didiskontokan
menjadi
nilai
sekarang pada periode t = 0
=
"'. =
IRR., IRR merupakan suatu tingkat bunga (i)
ng menyebabkan NPV sam a dengan nol,
ingga nilai sekarang dari aliran uang tunai
9 masuk sama dengan nilai sekarang dari
- 9 tunai yang keluar. Formula dari analisis IRR
lah (Gray et aI., 1992):
Rk (P I F, i%, k) = 121 Ek (P I F, i%, k)
ana:
pendapatan periode ke-k
pendapatan periode ke-k
IRR (%)
- • i%, k) discount factor
_
=
=
=
=
PBP. PBP merupakan jangka waktu
:rtuhkan untuk menyamakan keuntungan
セ@ oleh dari suatu investasi dengan biaya
- uarkan untuk investasi tersebut. Proyek
- dilaksanakan adalah yang memiliki
:) minimal (Newman, 1990).
yang
yang
yang
yang
nilai
Analisis Sensitivitas. Analisis sensitivitas
;uan untuk melihat apa yang akan teradi
=3n hasi! analisis proyek jika terjadi kesalahan
erubahan dalam dasar-dasar perhitungan
: ataupun pendapatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendekatan Pertama: Industrl Baru Berdlrl
Prakiraan Model Proyek. Modal proyek
yang dimaksud dibagi dalam dua bag ian, yaitu
modal tetap dan modal kerja. Modal tetap adalah
semua modal yang diperlukan dari tahap pra
operasi sampai pabrik siap beroperasi atau
berproduksi. Modal kerja adalah modal yang
diperlukan agar pabrik dapat berjalan dan
memproduksi barang sebagaimana mestinya.
Pend irian pabrik Citronellal dan Rhodinol
dari Minyak Sereh Wangi dengan kapasitas 600
kg I proses ini membutuhkan modal tetap sebesar
Rp. 48,504,665.00 termasuk IDC. Modal tetap ini
meliputi biaya survey pendahuluan, pembebasan
dan pengolahan tanah, pengerjaan bangunan
sipil, pengadaan mesin dan peralatan< peralatan
kantor, kendaraan untuk barang dan penumpang,
biaya pra operasi dan konsultan serta biaya
(I DC).
Perincian
bunga
masa
konstruksi
kebutuhan modal tetap dapat dilihat pada Tabel 1.
Modal kerja dapat dikelompokkan dalam dua
bag ian, yaitu biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak
tetap (variable cost). Komponen biaya tetap
meliputi gaji/upah bagi tenaga manajemen (modal
kerja yang tidak terlibat langsung dalam proses
produksi), penyusutan barang, biaya kantor untuk
administrasi dan biaya perbaikan alat dan mesin
produksi. Pembelian bahan baku berupa Minyak
Sereh Wangi,
biaya
pengemasan,
biaya
fraksinasi, biaya Iistrik dan gaji/upah untuk tenaga
kerja langsung, staff produksi dan non produksi
merupakan biaya variable dari fraksinasi atau
isolasi Citronella/ dan Rhodinol.
Perhitungan
modal
kerja
sebesar
Rp13,449,436,488.75 dibuat berdasarkan asumsi
kebutuhan pengeluaran selama 3 bulan produksi.
Sedangkan modal kerja untuk 1 tahun sebesar
Rp53, 797,745,955.00.
1. Komposisi Modal Tetap Pendirian Pabrik Citronellal dan Rhodinol dari
Sereh Wangi 600 kg I Proses.
Modal Tetap
Survey dan Tanah
3 angunan dan Pekerjaan Sipil
• esin dan Peralatan
:>eralatan Kantor
{endaraan
::Ira Operasi dan Konsultan
erest During Construction (/DC)
Total
,___..... - aknotan 2012 - All Rights Reserved
Biaya Investasi (Rp)
2.400.000.000
20.679.100.000
15.065.000.000
118.400.000
1.584.000
240.000.000
8.418.165
48.504.665.000
Persentase (%)
4.95
42.63
31.06
0,24
3.27
0,49
17.36
100
749
Jumal Teknotan Vol. 6 No.2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
Tabel 2. Struktur Pembiayaan Modal Tetap dan Modal Kerja.
No
Komponen Modal
2
Modal Tetap
a. Biaya Investasi
b.IDC
Modal Kerja
Kebutuhan Modal
(Rp.)
48,504,665,000.00
40,086,500,000.00
8,418,165,000.00
13,449,436,488.75
Sumber dan Struktur Pembiayaan. Sumber pembiayaan untuk pend irian Pabrik Citronella!
dan Rhodino! , baik itu berupa modal tetap
maupun modal kerja berasal dari modal pinjaman
dan modal sendiri dengan DER 70 : 30. Suku
bunga pinjaman untuk modal tetap adalah 21 %
demikian pula untuk modal kerja, juga sebesar 21
%. Pengembalian modal tetap beserta bunganya
dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun. Pengembalian modal kerja & bunganya dilakukan dalam
waktu 5 tahun . Perincian struktur pembiayaan
pend irian Pabrik Citronella! dan Rhodinol
ditampilkan dalam Tabel 2.
Mus Kas. Penerimaan diperoleh dari hasil
penjualan Citronellal, Rhodino! dan Residu dengan asumsi tingkat harga pada periode penilaian
kelayakan masing - masing adalah US$ 165 Rp.1.402.50,- (kurs : Rp. 8.500,- / US$), US$ 68 Rp 578,000,- dan Rp 125.000,-. Proyeksi rugi
laba merupakan ringkasan penerimaan dan pembiayaan perusahaan setiap periode akuntansi dan
memberikan kemajuan perusahaan dari waktu ke
waktu . Proyeksi rugi laba dalam Pabrik Citronellal
dan Rhodinol Input 600 kg / proses dengan DER
70:30 disajikan pad a Lampiran Perhitungan
Kelayakan Finansial Citronella I dan Rhodino!.
Laba bersih merupakan nilai yang diperoleh dari
pengurangan total penerimaan dengan biaya
operasi, bunga pinjaman dan pajak penghasilan.
Pabrik Citron ella I dan Rhodinol pad a tahun ke-2
sudah menghasilkan laba bersih positif senilai Rp
3.004.928.530,77. Sampai dengan tahun ke-10
diperoleh akumulasi rugi laba sebesar
Rp
54.003.188.567,17. Hal ini menunjukkan bahwa
Pabrik Citronella! dan Rhodino! Input 600 kg I
proses berdasarkan penghitungan proyeksi rugi
laba yang dilakukan cukup menguntungkan .
Arus kas merupakan laporan penerimaan
dan pengeluaran kas yang menunjukkan transaksi uang tunai yang berlangsung selama periode
akuntansi tertentu. Kas masuk yang dimaksud
meliputi laba bersih, penyusutan, nilai sisa modal,
modal sendiri dan modal pinjaman . Aliran kas
bersih diperoleh dengan mengurangkan kas
masuk dengan kas keluar.
Aliran kas bersih
secara kumulatif hingga tahun ke-10 mencapai
Rp 23.887.164.821,50. Berdasarkan perkiraan
750
Modal Pinjaman
Jumlah (Rp)
%
33,953,265,500.00
70
9,414,605,542.13
70
Modal Sendiri
Jumlah (Rp)
14,551,399,500.00
30
4,034,830,946.63
30
%
aliran kas yang dilakukan, Pabrik Citronellal da l
Rhodinol sudah menghasilkan aliran kas positi
pada tahun ke-2 sebesar Rp 715.827.703,52.
Analisis Kelayakan Investasi. Kriteria kela
yakan yang dipakai meliputi NPV, BEP, PBP, Ne
BIC dan IRR yang dapat menggambarkan apakal
proyek masih atraktif untuk direalisasikan. Has!
perhitungan NPV berdasar aliran kas bersih pad,
proyek arus kas Pabrik Citronellal dan Rhodinc
dengan DER 70:30 pada tingkat suku bunga 21 °A
menghasilkanjumlah Rp 11,844,269,430.12. Nila
IRR untuk Pabrik Citronella! dan Rhodinol Inpu
600 kg I proses adalah 47 %, jauh lebih besa
dibandingkan dengan tingkat suku bunga ケ。ョセ@
ditetapkan yaitu 21 %.
Masa pengembalian modal (PBP) PabrH
Citronella! dan Rhodino! Input 600 kg / ーイッウ・セ@
adalah tercapai selama periode 2.79 tahun. Nilai Ne
B/C yang diperoleh dari pend irian Pabrik Citronella
dan Rhodino! ini adalah 2.75. Tabel 3 memper
lihatkan rekapitulasi kriteria kelayakan investas
Pabrik Citronella! dan Rhodino! dengan input 60C
kg I proses . Titik impas produksi (BEP) 、ゥー・イッャセ@
pada nilai penjualan Rp. 5,217,742,676.09
Tabel 3. Kriteria Kelayakan Investasi p。「イゥセ@
Citronellal dan Rhodinol Input 600 kg I proses.
NPV (Rp)
IRR
Net BIC
Pay Back Period (Tahun)
Rp11,844,269,430.12
47 %
2.79
2.75
Analisis Sensitivitas Investasi. Sensitivitas
investasi diukur berdasarkan perubahan nila i IRR,
NPV, B/C Ratio dan PBP. Analisis sensitivitas
dilakukan untuk melihat apakah proyek masih
layak jika terjadi kesalahan atau peru bahanperubahan dalam asumsi dasar yang digunakan.
Analisis sensitivitas pada Pabrik Citronella! dan
Rhodino! input 600 kg / proses dengan DER
70:30 dilakukan terhadap perkiraan penurunan
harga jual produk masing-masing sebesar 10 %
untuk Citronella! (turun dari Rp. 1.402.500,menjadi Rp. 1.262.250,-) Rhodinal (turun dari Rp.
578 .000,- menjadi Rp. 520 .200,-) Residu (turun
dari Rp. 125.000,- menjadi Rp. 112,500,-) . Selain
© Jurnai Teknotan 2012 - All Rights Reserved
Jumal Teknotan Vol. 6 No. 2,Me/2012
ISSN 1978-1067
juga dilakukan ana lisa sensitivitas dengan
- aikan harga bahan baku (Min yak Sereh
angi, Biaya Listrik dan Air, Bensin dan Solar)
sar 12 %. Hasil perhitungan anal isis sensitis menunjukan proyek menjadi tidak layak .
- ndekatan Kedua: Pengembangan Industrl
yak Sereh Wangl
Pada pendekatan yang kedua, diasumsikan
wa industri pengolahan minyak sereh wangi
ah berdiri. Akan tetapi belum menerapkan
es isolasi komponen Citronellal, sitronelol,
geraniol pada minyak sereh wangi di
- mnya. Oleh karena itu, pada pengembangan
ustri, akan diterapkan proses isolasi Citronellal,
nelol, dan geraniol.
Simulasl Input-Output Kondisl Awal Peembarigan Industri Mlnyak Sereh Wangl.
ulasi input-output kondisi awal pengemba:Jan industri minyak disajikan pada Tabel 4.
-.erdasarkan Tabel 4, dapat kita lihat bahwa NPV
- . pengembangan industri tersebut sebesar Rp
. 348.032.363,16. Nilai IRR untuk pengembaan industri dengan Input GoO kg I proses ada89 %, jauh lebih besar dibandingkan dengan
kat suku bunga yang ditetapkan yaitu 21 %.
Masa pengembalian modal (PBP) pengembangan industri dengan InPilJj1;§,9,P kg I ーイッウセ@
adalah tercapai selama periOde-j(;41 tahun. Nilai
Net B/C yang diperoleh dari pe.ndirian Pabrik
Citronellal dan Rhodinol ini adalah 6,30. Titik
impas produksi (BEP) diperoleh pad a nilai penjuaIan Citronellal sebesar Rp 20.912.029.225,35.
Simulasl Input-Output Anallsls Sensltl·
vltas Pengembangan Industrl Mlnyak Sereh
Wangi. Sensitivitas investasi diukur berdasarkan
perubahan nilai IRR, NPV, B/C Ratio dan PBP.
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat
apakah proyek masih layak jika terjadi kesalahan
dasar
atau perubahan-perubahan dalam セウオュゥ@
yang digunakan.
. '
,
Analisis sensitivitas dilakukan dengan .. me·
naikkan harga 「。ィセョ@
baku sebesar 16 0/0. dan
menurunkan harga jual seluruh produk sebesar 4
%. Simulasi input-output pengembangan . industri
minyak sereh wangi ketika harga bahan baku "aik
16 % disajikan pada Tabel5. Sedangkan simulasi
input-output pengembangan industri minyak sereh
wangi ketika harga produk seluruhnya turun 4 %
disajikan pada Tabel 6.
abel 4. Simulasi Input-Output Kondisi Awal Pengembangan Industrl Mlnyak Sarah Wangl
al Teknotan 2012 - All Rights Reserved
751
Jumal rfikriQlf)fJ Vol. 6 No. 2, Me; 2012
ISSN 1Q7j.1067
,.n:Sllllula.llnput-Output Pengembangan Industri Minyak Sereh Wangl ketlka Harga Bahan Baku
Q・iゥャXセ@
, • • 8; '$imulaal anput-Output Pengembangan Industri Mlnyak Sereh
4 %.
Prodult L tセイオョ@
762
w。ョセゥ@
ketika Harga Jual Seluruh
© Jurnal Teknotan 2012 - All Rights Reserved
Jumal Teknotan Vol. 6 No. 2, Mei 2012
ISSN 1978-1067
Serdasarkan informasi pada Tabel 5, NPV
セ@
9 diperoleh sebesar Rp 4.372.814.627,55
.. gan IRR sebesar 35 %. Titik impas produk
;)EP) , diperoleh apabila nilai penjualan sebesar
30.910.170.979,90. Masa pengembalian
ooal (PBP) pengembangan industri dengan
put 600 kg I proses adalah tercapai selama
riode 0,27 tahun. Nilai Net BIC yang diperoleh
_ari pendirian Pabrik Citronellal dan Rhodinol ini
alah 2,06. Hal ini menunjukkan bahwa
セョ
ァ・ュ「。ョ@
industri minyak sereh wangl
/asih layak dilakukan walaupun harga bahan
ku naik sebesar 16 %.
8erdasarkan informasi pada Tabel 6, NPV
ng diperoleh sebesar Rp 4.808.331.359,76
セョ
ァ。ョ@
IRR sebesar 37 %. Titik impas produk
"BEP) diperoleh apabila nilai penjualan sebesar
p 28.748.767.890,28. Masa pengembalian ュッセ@
al (PBP) pengembangan ihdustri dengan Input
o kg I proses adalah tercapai selama periode
0,94 tahun. Nilai Net B/C yang diperoleh dari
t)endirian Pabrik Citronella I dan Rhodinol ini
dalah 2.2-1. Hal ini menunjukkan bahwa
1)engembangan industri niinyak sereh wangi
asih layak dilakukan walaupun harga jual
eluruh produk turun sebesar 4 %:
ESIMPULAN
periode 2.79 tahun. Nilai Net B/C adalah 2.75 dan
titik impas produksi (BEP) diperQleh pada nilai
penjualan Rp. 5,217,742,676.09 .
Sedangkan pada pengembangan industri
minyak sereh wangi, NPV dari pengembangan
industri tersebut sebesar Rp 12.348.032.363,16.
Nilai IRR untuk pengembangan industri dengan
Input 600 kg I proses adalah 89 %, jauh lebih
besar dibandingkan dengan tingkat suku bunga
yang ditetapkan yaitu 21 %. Masa pengembalian
modal (PBP) pengembangan industri tercapai
selama periode 4,41 tahun. Nilal Net BIC yang
diperoleh dari pend irian Pabrik Citronellal ' dan
Rhodinol ini adalah 6,30. Titik impas produksi
(BEP) diperoleh pad a nilai penjualan Citronellal
sebesar Rp 20.912.029.225,35. Hal ini menunjukkan bahwa pend irian industri baru maupun
pengembangan industri minyak sereh wangi yang
sudah ada, layak untuk direalisasikan.
'
DAFTAR PUSTAKA
Djamin, Z. 1992. Perencanaan dan Analisa
Proyek. FE-UI. Jakarta.
Edris, M. 1993. Penuntun Menyusun Studi
Kelayakan Proyek. Sinar Baru. 8andung.
Gray, C., P. Simanjuntak. L. K. Sabur, P. F. L.
Maspaitella dan R. O. G Varley. 1992.
Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Irna 5.1., dan Ernayenti. 2007. Pengenalan
Geraniol Dan Sitronelol. J. Plantus. 26
Desember 2007.
Newman, D. G. 1990. Engineering Economic
Analysis. Binarupa Aksara, Jakarta.
Sutojo, S. 1996. Studi Kelayakan Proyek. PT.
Pustaka Binama" Pressindo. Jakarta.
I
MZセ@
, d