PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG – UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENGENAI KERUSAKAN DAN GANGGUAN FUNGSI JALAN (STUDI DI POLRES MALANG KOTA)

(1)

PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG

UNDANG

NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN MENGENAI KERUSAKAN

DAN GANGGUAN FUNGSI JALAN

(STUDI DI POLRES MALANG KOTA)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh: Luqoni Ikhsan 201010110311227

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM


(2)

PENULISAN HUKUM

PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG

UNDANG

NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN MENGENAI KERUSAKAN

DAN GANGGUAN FUNGSI JALAN

(STUDI DI POLRES MALANG KOTA)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh: Luqoni Ikhsan 201010110311227

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM


(3)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

MENGENAI PELANGGARAN KERUSAKAN DAN GANGGUAN FUNGSI JALAN

(STUDI DI POLRESTA MALANG)

Disusun dan diajukan Oleh : LUQONI IKHSAN NIM : 201010110311227

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dilakukan Ujian Penulisan Hukum

Pada tanggal : 22 Januari 2015

DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I

Pembi mbing II

Mokh. Najih, SH., M.Hum.

Dr. Tongat, SH.,M.Hum

Mengetahui

Dekan Fak. Hukum UMM


(4)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG – UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

MENGENAI KERUSAKAN DAN GANGGUAN FUNGSI JALAN (STUDI DI POLRES MALANG KOTA)

Disusun dan diajukan Oleh : Luqoni Ikhsan NIM : 201010110311227

Telah dipertahankan di depan Majelis Penguji Ujian Penulisan Hukum Pada tanggal : 9 Februari 2015

SUSUNAN MAJELIS PENGUJI


(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah hirabbil alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang

memberikan rahmat dan karunianya yang tidak terhingga kepada

hambanya sehingga penulisan tugas akhir ini terselesaikan. Dan tidak lupa

shalawat dan salam kepada Nabi menyempurna agama dan akhlaq manusia

Rasullulah Muhammad SAW sebagai yang telah memberikan pencerahan

kepada ummat manusia dengan risalah yang tidak tertandingi nilainya.

Dengan terselesaikannya skripsi ini merupakan sebuah proses yang cukup

berharga bagi penulis karena banyak pelajaran yang didapatkan dari

seluruh aktivitas penyelesaiannya. Dan tentunya skripsi ini memungkinkan

terdapat kelemahan dan perdebatan, maka penulis menyampaikan harapan

untuk kritik dan saran untuk membangun khazanah serta pengembangan

akademik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Pada civitas akademis Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

Malang (FH-UMM) yang telah memberikan kesempatan untuk

mengenyam pendidikan formal dan informal bagi penulis dalam

pengembangan diri. Khususnya :

1. Ayahanda Salmanto, S.Hi dan Ibunda Soleha, kakanda Taufik Urohman,

serta keluarga besar yang saya sayangi dan saya banggakan yang tidak

bisa disebutkan satu persatu yang tidak pernah terputus curahan kasih


(6)

dukungan moril dan materil kepada penulis yang tidak ternilai harganya,

yang menjadi cambuk penyemangat bagi penulis dalam menuntut ilmu,

dan sejujurnya dari lubuk hati yang paling dalam penulis masih belum bisa

untuk membalas itu semua, kecuali secirca doa “jazaakumullah biahsan il -jaza’ “amin….!!!

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Muhadjir Efendy.MAP

selaku motivator dan inspirator dalam penyelsaian tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera

menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam

kelancaran penulisan tugas akhir.

4. Bapak Mohk. Najih,SH., M.Hum. Selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Dr. Tongat SH., M.Hum, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan saran-saran konstruktif serta membuka wawasan pemikiran

bagi penulis.

5. Seluruh dosen, pejabat laboratorium dan para staff Tata usaha Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak pernah lelah

membakar api semangat dan sedikit banyak telah membantu kelancaran

serta selalu mendoakan agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

dengan baik.

6. Kepada teman-teman angkatan 2010, Harmawan Hatta Adam, kasyful

qulub, fadel Muhammad, eka mozaldi, risky wiyardi, wahyu bakti,


(7)

Eka Pertama, Muhammad Abdul Fatah dan lainna yang tak mungkin saya

sebutkan satu persatu.

7. Yang tercinta Eva Dwi Jayanti, Amd.Keb yang selalu memberikan

semangatnya hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. dan semua pihak yang telah memberikan informasi dan masukan dalam

penulisan skripsi

semoga tulisan ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua dan atas segala

kekhilafan dan kesalahan yang penulisan saya mohon maaf.

Billahitaufiq wal hidayah.

Wa Billahi Fosabilil Haq Fastabihul Khairaat.

Malang , 22 Januari 2015

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Depan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Hukum Bukan hasil Plagiat ... iv

Ungkapan Pribadi Motto ... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 8

F. Metode Penulisan ... 9

G. Rencana Sistematika Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan Hukum ... 13

A.1. Konsep Penerapan Hukum ... 13

A.2. Penerapan Hukum Sebagai Bagian Penegakan Hukum .. 14

A.2.1. Penegakan Hukum ... 15

B. Kententuan Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ... 17

B.1. Formulasi Kententuan Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ... 17

B.2. Substansi Dan Makna Ketentuan Pasal 28Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ... 19

C. Pelanggaran ... 20

C.1. Konsep Tentang Pelanggaran ... 20

C.2. Pelangaaran Kerusakan Dan Gangguan Fungsi Jalan ... 21

C.2.1. Kerusakan Jalan ... 22

C.2.2 Gangguan Fungsi Jalan ... 23

D. Konsep Tentang Jalan ... 24

D.1. Pengertian Jalan ... 24

D.2. Standart Kelayakan Jalan ... 27

D.2.1. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Fungsi dan Peranan ... 28

D.2.2. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Wewenang Pembinaan ... 30


(9)

E. Tinjauan Tentang Lalu Lintas ... 31

E.1. Konsep Lalu Lintas ... 32

E.2. Komponen Lalu Lintas ... 34

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pasal 28 Ayat 1 Terhadap Perbuatan Yang Mengakibatkan Kerusakan Dan Gangguan Fungsi Jalan... 35

1. Deskripsi Bentuk-Bentuk Pelanggaran Masyarakat Dalam Berlalu Lintas ... 35

a. Data Pelanggaran Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polres Malang Kota ... 37

b. Upaya Penindakan Terhadap Perbuatan Yang Mengakibatkan Kerusakan Dan Gangguan Fungsi Jalan .... 49

1. Tata Cara Penindakan Pelangggaran Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan ... 53

B. Faktor-faktor yang Dihadapi oleh Para Penegak Hukum Dalam Penerapan Pasal 28 Ayaat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ... 58

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Berlalu Lintas ... 58

2. Sifat Kebiasaan Buruk Masyarakat Dalam Mengemudikan Kendaraan Bermotor ... 59

3. Kesulitan Penegak Hukum (POLRI) Dalam Mensosialisasikan Peraturan Perundang-undangan Lalu Lintas Kepada Masyarakat ... 61

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 64

Daftar Pustaka ... 65

Index ... 67


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Penerapan Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan... ...38


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Kendali Bimbingan Tugas

Lampiran 2. Surat Tugas

Lampiran 3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur Resot Malang Kota


(12)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Barda, N, A. 2002. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Lilik Mulyadi, 2004. Kapita Selekta Hukum Pidana Kriminologi dan Victimologi. Jakarta : Djambatan.

Moeljatno. 2002. Konsep Penerapan Hukum Dan Penegakan Hukum. Yogyakarta : Bina Aksara.

Prakoso, D. 1987. Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia, Yogyakarta Liberty.

Soekanto, Soerjono. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan

Hukum. Jakarta. Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Suwardjoko P. Warpani. 2002. Pengelolaan Lalu lintas dan Angkutan jalan. Bandung: Nuansa.

Prasetyo, T dan Halim, A Barkatullah. 2005. Politik Hukum Pidana Kajian

Kebijakan Kriminalisasi dan Dekriminalisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sumber Internet :

Alim, S. 2015. Meningkatkan Kedisplinan Berlalu-lintas Pengendara Bermotor. Diakses 6 Januari 2015. http://hubdat.web.id/2015/29/hubdat@hubdat.web.id (Online Website Departemen Perhubungan) html.

Barda, N, A. 2002. Kebijakan Dan Penerapan Hukum. http://www.kantorhukum-lhs.com. Diakses Tanggal 6 Januari 2015.

Drs. M. Sofyan Lubis, SH. 2007. Penegakan Hukum Antara Harapan Dan

Kenyataan.http://www.kantorhukum-lhs.com.Diakses Tanggal 6 Januari 2015

Galeri Pustaka. Manusia Sebagai Unsur Pembentuk Lalu Lintas. http://www.galeripustaka.com/2013/05/manusia-sebagai-unsur pembentuk-lalu.html/ diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Galeri Pustaka. Manusia Sebagai Unsur Pembentuk Lalu Lintas. http://www.galeripustaka.com/2013/05/manusia-sebagai-unsur-pembentuk-lalu.html/ diakses tanggal 6 Januari 2015.

Http://binamarga go.id/content.

kerusakan-infrastruktur-jalan-akibat-tonase-berlebih.html.

http://id.wikibooks.org/wiki/Pembenahan Transportasi/Optimalisasi Fungsi Ruang Jalan dan Penegakan Hukumnya.


(13)

Iyan. 2012. Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas. http://www.kantorhukum-lhs.com.Diakses tanggal 6 Januari 2015

Mahendra, S. 2014. Pelanggaran Lalu Lintas. blogspot.com.html. Diakses pada tanggal 20 Desember 2014

Moughtin dan Carr. 1992. Pelanggaran Lalu lintas.

http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan.

Suwardo dan Sugiharto. 2004. Pelanggaran Lalu lintas.

http://digilib.ump.ac.id.diakses tanggal 15 Oktober 2014

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006. Universitas Udayana, Standar kelayakan jalan.www.pps.unud.ac. Diakses pada tanggal 6 Januari 2015

Poerwadarminta. 1993. Lalu lintas Dalam.

http://umbangs.blogspot.com/2012/06/pengertian-lalu-lintas. Diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Sri Umbang Sulastri. 2012. Pelanggaran. http://www.kantorhukum-lhs.com.Diakses Tanggal 6 Januari 2015.

Suwardo dan Sugiharto. 2004. Pelanggaran Lalu lintas. http://digilib.ump.ac.id. Diakses tanggal 6 Januari 2015.

Universitas Sumatera Utara.Fungsi jalan.http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan. Nuraini. Klasifikasi jalan dan standar kelayakan

jalan.http://www.search.ask.com/web.Diakses pada tanggal 6 Januari 2015.

Perundang-undangan :

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

Sumber wawancara :

Wakasatlantas Polresta Malang AKP. Ega Prayudi tanggal 22 Desember 2014 pukul 16.00 WIB


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam aktivitasnya setiap hari, Transportasi darat khususnya bidang lalu

lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat penting dari

sektor Perhubungan. Dengan mempergunakan jalan raya secara tidak langsung

warga masyarakat tersebut terkena peraturan peraturan mengenai lalu lintas

maupun angkutan jalan raya.Manakala peruntukan jalan tersebut terganggu

maka akan menimbulkan hambatan terhadap pergerakan lalu lintas atau dengan

kata lain terjadi kemacetan lalu lintas dan berbagai gangguan lalu lintas lainnya

termasuk ancaman keselamatan lalu lintas.1

Kerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini merupakan

permasalah yang sangat kompleks dan kerugian yang diderita sungguh besar

terutama bagi pengguna jalan, seperti terjadinya waktu tempuh yang lama,

kemacetan, kecelakaan lalu-lintas, dan lain-lain. Kerugian secara individu

tersebut akan menjadi akumulasi kerugian ekonomi global bagi daerah

tersebut. Banyak kritik yang telah dikirimkan kepada institusi pemerintahan

dalam upaya penanganan dan pengelolaan jalan, agar berbagai kerusakan yang

terjadi segera diatasi.Secara umum penyebab kerusakan jalan ada berbagai

sebab yakni umur rencana jalan yang telah dilewati, genangan air pada

permukaan jalan yang tidak dapat mengalir akibat drainase yang kurang baik

dan beban lalu lintas berulang yang berebihan (overloaded) yang menyebabkan


(15)

2

umur pakai jalan lebih pendek dari perencanaan. Lalulintas yang berupa

peningkatan beban dan repetisi beban. Beban berlebih (0verloading) adalah

suatu kondisi beban gandar kendaraan melebihi beban standar yang digunakan pada asumsi desain perkerasan jalan atau jumlah lintasan operasional sebelum umur rencana tercapai ,atau sering disebut dengan kerusakan dini. Sedangkan umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah repetisi beban lalu lintas yang dapat dilayani jalan sebelum terjadi kerusakan srtuktural pada lapisan perkerasan. Kerusakan jalan akan terjadi lebih cepat karena jalan terbebani melebihi daya dukungnya. Kerusakan ini disebabkan oleh salah satu faktor yaitu terjadinya beban berlebih (overloading) pada kendaraan yang

mengangkut muatan melebihi ketentuan batas beban yang ditetapkan yang secara signifikan akan meningkatkan daya rusak (VDF = vehicle damage

faktor) kenderaan yang selanjutnya akan memperpendek umur pelayanan jalan.

Beban berlebih (overload) akan menyebabkan kerusakan dini akan terjadi pada

jalan, karena jalan terbebani oleh kenderaan yang mengangkut beban berlebih, hal ini akan menyebabkan rencana akan tercapai sebelum umur jalan yang direncanakan pada saat mendesign jalan. Umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah tahun dari saat jalan tersebut dibuka untuk lali-lintas kenderaan sampai diperlukan suatu perbaikan struktural atau sampai diperlukan overlay lapisan perkerasan.

Jenis dan besarnya beban kendaraan yang beraneka ragam menyebabkan pengaruh daya rusak dari masing-masing kendaraan terhadap lapisan-lapisan perkerasan jalan raya tidaklah sama. Semakin besar muatan/beban suatu


(16)

3

kendaraan yang dipikul lapisan perkerasan jalan maka umur perkerasan jalan akan semakin cepat tercapai, hal ini disebabkan kendaraan-kendaraan yang melintas memiliki angka ekivalen yang makin besar dan kenderaan yang lewat pada suatu lajur jalan raya memiliki beban siklus atau suatu beban yang berlang-ulang yang mempengaruhi indeks permukaan akhir umur rencana (IPt) dari perkerasan jalan raya.

Masalah truk bermuatan berlebih atau overload tidak saja berdampak

terhadap percepatan kerusakan jalan tetapi juga menyebabkan berbagai gangguan yang berdampak pada lingkungan maupun keselamatan lalulintas sebagai berikut meningkatnya tingkat polusi udara, meningkatnya tingkat kebisingan, meningkatnya tingkat kemacetan lalulintas, meningkatnya tingkat kecelakaan lalulintas, meningkatnya percepatan kerusakan jalan dan lain-lain.2

Kelancaran lalu lintas bergantung pada kondisi jalan. Dalam fungsinya

sebagai ruang lalu lintas, jalan merupakan komponen utama dalam sistem lalu

lintas dan angkutan jalan. Esensi ini termuat dalam pengertian tentang ’Lalu Lintas’ dan ’Angkutan’ dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Lalu Lintas adalah gerak

kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan. Angkutan adalah perpindahan

orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan

kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan.

Pentingnya keberadaan jalan bagi pergerakan atau perpindahan juga

terkandung dalam pengertian Ruang Lalu Lintas Jalan. UU No. 22 Tahun 2009

2http://id.wikibooks.org/wiki/Pembenahan Transportasi/Optimalisasi Fungsi Ruang Jalan dan Penegakan Hukumnya.


(17)

4

menjelaskan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan

bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan

fasilitas pendukung.Tidak optimalnya fungsi ruang jalan dapat disebabkan

berbagai faktor, antara lain kapasitas jalan yang tidak memadai, kondisi

geometri jalan yang tidak laik/tidak standar, pelanggaran rambu, pelanggaran

terhadap fungsi jalan, perilaku berlalu lintas dan lemahnya fungsi pengawasan

dan penindakan oleh aparat penegak hukum.

Berbagai faktor tersebut dapat diidentifikasi dari berbagai perilaku berlalu

lintas atau kondisi ruang lalu lintas jalan, antara lain: parkir di badan jalan;

berhenti di sembarang tempat baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum;

penyempitan ruang jalan baik secara geometri (bottle neck) maupun karena

pelanggaran fungsi jalan seperti pedagang kaki lima di badan jalan; tingginya

volume penyeberang jalan (akibat tidak adanya JPO atau tidak digunakannya

JPO); dan pola sirkulasi yang tidak efisien yang menimbulkan konflik

sirkulasi.

Masih ada faktor-faktor lain penyebab tidak optimalnya fungsi ruang jalan.

UU No. 22 Tahun 2009 dan berbagai peraturan yang lain terkait jalan telah

mengatur tentang tata cara penyelenggaraan dan penggunaan ruang jalan. Salah

satunya Pasal 28 ayat (1) UU No. 22 Tahun 2009, secara eksplisit menyatakan:

setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan


(18)

5

hambatan dan kendala serta persoalan lainnya dalam implementasi berbagai

peraturan dan kebijakan tersebut. 3

Kesadaran hukum yang selama ini terbangun di sebagian masyarakat kita

terkesan hanya kesadaran semu, dimana masyarakat patuh ketika ada polisi.

Namun ketika polisi tidak ada, maka lampu merah pun tanpa ragu diterobos.

Berbagai aturan, himbauan dan tata cara berlalu lintas yang baik sudah amat

sering kita jumpai diberbagai sudut jalan. Mulai dari menggunakan helm

standar, menyalakan lampu motor disiang hari, tidak menelpon atau sms saat

berkendara, memakai sabuk keselamatan bagi pengendara mobil dan lain-lain.

Berbagai himbauan ini didiskripsikan dalam bentuk gambar agar mudah

dipahami oleh masyarakat. Selain itu, sanksi bagi pelanggarnya juga

dicantumkan. Harapannya pengguna jalan akan memiliki daya patuh yang

tinggi terhadap aturan lalulintas. Begitupula dengan keberadaan traffiq light

dan rambu-rambu lalu lintas, bertujuan agar lalu lintas berjalan dengan tertib

dan aman. Namun sayangnya kesemua atribut himbauan dan sarana lalu lintas

tersebut belum sepenuhnya dijadikan pedoman dalam berlalulintas, bahkan

seringkali diabaikan.

Hal-hal seperti ini sering dianggap remeh. Padahal tidak sedikit

kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi justru disebabkan oleh hal-hal kecil.

Akibatnya tidak hanya merugikan pelaku, tetapi pengguna jalan lain juga bisa

menjadi korban. Tidak hanya korban luka-luka, tetapi juga ada yang harus


(19)

6

kehilangan nyawa. Tidak hanya himbauan dan sarana prasarana lalulintas yang

tidak diindahkan,

mungkin aturan lalu lintas baru sekedar diketahui atau dimengerti saja.

Namun masyarakat yang sudah sampai pada tahap mentaati apalagi

menghargai, biasanya sudah paham apa tujuan dan manfaat dibalik aturan

tersebut bagi dirinya. Misalnya aturan berhelm adalah demi keselamatannya.

Begitupula dengan aturan-aturan yang lain. Upaya menumbuhkan kesadaran

disiplin berlalu lintas yang selama ini sudah dilakukan melalui himbauan, aksi

simpati, sosialisasi dan operasi rutin harus terus dilakukan. Kesadaran disiplin

berlalulintas sejak dini harus mulai dilakukan, baik dilingkungan sekolah

maupun keluarga. Disiplin berlalu lintas dapat dilakukan dengan mentaati

aturan yang sering kita anggap remeh sebagaimana diutarakan di atas.

Oleh karena itu, berdasarkan hal-hal sebagaimana yang di jelaskan di atas maka

penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan

sekripsi dengan judul “ PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENGENAI PELANGGARAN KERUSAKAN DAN


(20)

7

B.Rumusan Masalah

Berangkat dari fenomena dalam uraian yang telah dikemukakan pada latar

belakang diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan pasal 28 ayat 1 terhadap perbuatan yang

menggakibatkan kerusakan dan gangguan fungsi jalan?

2. Apa masalah yang dihadapi para penegak hukum dalam penerapan Pasal 28 Ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk yang bisa mengakibatkan kerusakan dan

gangguan fungsi jalan sebagaimana yang di maksud pasal 28 ayat 1

Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2. Untuk mengetahui Apa masalah yang dihadapi para penegak hukum dalam

penerapan pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

D.Manfaat Penelitian

Mamfaat dan kegunaan yang ingin di capai oleh penulis dalam skripsi ini

mencakup mamfaat akademis dan mamfaat praktis, sebagai berikut :

a. Mamfaat Akademis

1) Diharapkan memberikan gambaran yang berguna bagi pengembangan


(21)

8

dengan penerapan pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2) Sebagai suatu bahan referensi bagi peneliti dan rekan mahasiswa yang

berminat untuk mengetahui dan membahas lebih lanjut dalam

kaitantanya dengan Undang – Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b. Mamfaat praktis

1) Bagi penulis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan hukum serta

mendapatkan pengalaman dalam permasalahan yang berkaitan dengan

Undang-Undang lalu lintas.

2) Dengan adanya pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sangat bermanfaat bagi

masyarakat khususnya agar mereka dapat menyadari betapa

pentingnya para pengendara motor agar selalu menaati rambu-rambu

lalu lintas dan akan membuat para pengguna jalan tertib dalam berlalu

lintas, dan menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

E.Kegunaan Penelitian

Penulisan skripsi ini diharapkan memberikan mamfaat bagi penulis

maupun rekan mahasiswa dalam menambah wawasan maupun pengetahuan

untuk memahami pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.


(22)

9

F.Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang berdasarkan

ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan

teori hukum serta melihat realita yang terjadi di masyaraka dengan maksud

dan tujuan untuk menemukan fakta, kemudian di lanjutkan dengan

menemukan masalah dan pada akhirnya samapai pada penyelesaian

masalah.

2. Penentuan Lokasi

Lokasi penelitian ini yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian

guna mendapatkan informasi bahan-bahan yang akurat adalah di Polisi

Resort Kota Malang tepatnya berada di Jl. Slamet Riyadi, Malang.

Penelitian di lokasi tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa Daerah

Kota Malang ini merupakan salah satu kota besar ke dua di Jawa Timur

setelah Surabaya. Hal ini terkait dengan sering terjadinya kemacetan setiap

hari di Kota Malang yang memungkinkan sering terjadinya kasus

pelanggaran berlalu lintas.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang di peroleh dari studi yang dilakukan

langsung di lapangan, sumber hukum primer pada penelitian ini adalah

aparat kepolisian dan masyarakat di daerah Kota Malang yang masih


(23)

10

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari kajian terhadap

peraturan perundang-undangan terkait, literatur, dan karya ilmiah serta

artikel yang terkait dengan permasalahan.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan tanya jawab kepada satuan lalu lintas yang memiliki

kapasitas serta mampu memberikan informasi dan keterangan tentang

data yang diperlukan untuk penelitian.

b. Dokumentasi

Yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara membaca,mempelajari

dokumen-dokumen,arsip-arsip atau catatan penting lainya yang dimiliki

yang ada kaitanya dengan penelitian.

5. Analisa Data

Analisa data yang digunakan peneliti adalah analisis data Deskriptif

Kualitatif yaitu menganalisis dengan menguraikan gejala atau fenomena dan

fakta-fakta yang didapat dari lapangan secara obyektif untuk menjawab

permasalahan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan setiap saat

pengumpulan data di lapangan secara berkesinambungan. Diawali dengan


(24)

11

abstraksi-abstraksi teoritis terhadap informasi di lapangan, dengan

mempertimbangkan, menghasilkan pernyataan-pernyataan yang sangat

memungkinkan yang di anggap mendasar dan universal.

G.Rencana Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab,

dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya

secara singkat adalah sebagai berikut:

BAB I Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Bab ini berisi penjelasan mengenai teori dan konsep tentang

Implementasi pasal 28 ayat ( 1 ) undang-undang nomer 22

tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dalam

menjaga penggunaan dan perlengkapan jalan (Studi di

Polresta Malang).

BAB III Bab ini berisi penulisan akan menjawab, menguraikan dan

menganalisa secara rinci dan jelas terkait rumusan masalah

yang berhubungan dengan objek yang diteliti yaitu,

berkenaan dengan Implementasi pasal 28 ayat ( 1 )

undang-undang nomer 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan

angkutan jalan dalam menjaga penggunaan dan


(25)

12

BAB IV Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan

sekaligus berisi tentang saran yang menjadi sumbangan

penulis sebagai upaya penemuan pemecahan atas


(1)

B.Rumusan Masalah

Berangkat dari fenomena dalam uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan pasal 28 ayat 1 terhadap perbuatan yang

menggakibatkan kerusakan dan gangguan fungsi jalan?

2. Apa masalah yang dihadapi para penegak hukum dalam penerapan Pasal 28

Ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan. C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk yang bisa mengakibatkan kerusakan dan

gangguan fungsi jalan sebagaimana yang di maksud pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2. Untuk mengetahui Apa masalah yang dihadapi para penegak hukum dalam

penerapan pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

D.Manfaat Penelitian

Mamfaat dan kegunaan yang ingin di capai oleh penulis dalam skripsi ini mencakup mamfaat akademis dan mamfaat praktis, sebagai berikut :

a. Mamfaat Akademis

1) Diharapkan memberikan gambaran yang berguna bagi pengembangan


(2)

dengan penerapan pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2) Sebagai suatu bahan referensi bagi peneliti dan rekan mahasiswa yang berminat untuk mengetahui dan membahas lebih lanjut dalam kaitantanya dengan Undang – Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b. Mamfaat praktis

1) Bagi penulis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan hukum serta mendapatkan pengalaman dalam permasalahan yang berkaitan dengan Undang-Undang lalu lintas.

2) Dengan adanya pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya agar mereka dapat menyadari betapa pentingnya para pengendara motor agar selalu menaati rambu-rambu lalu lintas dan akan membuat para pengguna jalan tertib dalam berlalu lintas, dan menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

E.Kegunaan Penelitian

Penulisan skripsi ini diharapkan memberikan mamfaat bagi penulis maupun rekan mahasiswa dalam menambah wawasan maupun pengetahuan untuk memahami pasal 28 ayat 1 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.


(3)

F.Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang berdasarkan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori hukum serta melihat realita yang terjadi di masyaraka dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta, kemudian di lanjutkan dengan menemukan masalah dan pada akhirnya samapai pada penyelesaian masalah.

2. Penentuan Lokasi

Lokasi penelitian ini yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian guna mendapatkan informasi bahan-bahan yang akurat adalah di Polisi Resort Kota Malang tepatnya berada di Jl. Slamet Riyadi, Malang. Penelitian di lokasi tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa Daerah Kota Malang ini merupakan salah satu kota besar ke dua di Jawa Timur setelah Surabaya. Hal ini terkait dengan sering terjadinya kemacetan setiap hari di Kota Malang yang memungkinkan sering terjadinya kasus pelanggaran berlalu lintas.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang di peroleh dari studi yang dilakukan langsung di lapangan, sumber hukum primer pada penelitian ini adalah aparat kepolisian dan masyarakat di daerah Kota Malang yang masih memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti.


(4)

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari kajian terhadap peraturan perundang-undangan terkait, literatur, dan karya ilmiah serta artikel yang terkait dengan permasalahan.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab kepada satuan lalu lintas yang memiliki kapasitas serta mampu memberikan informasi dan keterangan tentang data yang diperlukan untuk penelitian.

b. Dokumentasi

Yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara membaca,mempelajari dokumen-dokumen,arsip-arsip atau catatan penting lainya yang dimiliki yang ada kaitanya dengan penelitian.

5. Analisa Data

Analisa data yang digunakan peneliti adalah analisis data Deskriptif Kualitatif yaitu menganalisis dengan menguraikan gejala atau fenomena dan fakta-fakta yang didapat dari lapangan secara obyektif untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data di lapangan secara berkesinambungan. Diawali dengan proses klarifikasi agar tercapai konsistensi di lapangan dengan langkah


(5)

abstraksi-abstraksi teoritis terhadap informasi di lapangan, dengan mempertimbangkan, menghasilkan pernyataan-pernyataan yang sangat memungkinkan yang di anggap mendasar dan universal.

G.Rencana Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut:

BAB I Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Bab ini berisi penjelasan mengenai teori dan konsep tentang

Implementasi pasal 28 ayat ( 1 ) undang-undang nomer 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dalam menjaga penggunaan dan perlengkapan jalan (Studi di Polresta Malang).

BAB III Bab ini berisi penulisan akan menjawab, menguraikan dan

menganalisa secara rinci dan jelas terkait rumusan masalah yang berhubungan dengan objek yang diteliti yaitu, berkenaan dengan Implementasi pasal 28 ayat ( 1 ) undang-undang nomer 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan

angkutan jalan dalam menjaga penggunaan dan


(6)

BAB IV Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan sekaligus berisi tentang saran yang menjadi sumbangan penulis sebagai upaya penemuan pemecahan atas permasalahan yang terkait.