Irigasi Secara Umum Ketersediaan Air Irigasi Kebutuhan Air Irigasi

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Irigasi Secara Umum

Air tunduk pada hukum gravitasi, sehingga air dapat mengalir melalui saluran-saluran secara alamiah ke tempat yang lebih rendah. Dalam sistem jaringan irigasi terdapat unsur-unsur pokok yaitu : 1. Bangunan-bangunan utama dan bangunan pelengkap. 2. Jaringan pembawa berupa saluran-saluran irigasi yang mengalirkan air irigasi ke petak tersier. 3. Petak-petak tersier. 4. Sistem pembuang berupa saluran pembuang dan bangunan.

2. Ketersediaan Air Irigasi

Ketersediaan air irigasi adalah jumlah volume air yang digunakan untuk mengairi daerah-daerah irigasi yang membutuhkan air. Ketersediaan air dihitung berdasarkan data debit sungai setengah bulanan dan dihitung berdasarkan analisa distribusi peluang dengan besar kejadian atau peluang 80. Setelah sederet kejadian disenaraikan, masing-masing diberi peringkat m, dimulai dengan m = 1 untuk nilai yang tertinggi, m = 2 untuk nilai kedua setelah yang tertinggi,dst mengikuti peringkat yang makin rendah. Peluang dihitung dengan rumus Weibull : � = + ∙ Dengan : m = peringkat kejadian n = banyaknya kejadian 2.1 5 Peluang P sebuah kejadian N-tahun dengan masa ulang Tr adalah = � Rumus ini pada mulanya dikembangkan oleh Weibull 1930, kemudian digunakan oleh Gumbel 1945, Chow 1953, Yelz 1952, US Geological Survey dan lain-lain. Semua variat dapat digambarkan pada kertas pcluang, besarnya peluang PX adalah 0 PXm l. Dapat digunakan untuk sekelompok data tahunan atau partial, sehingga metode Weibull ini yang sering digambarkan untuk analisis peluang dan periode ulang Soewarno, 1995.

3. Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah Sudjarwadi,1992. Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mmhari atau ltdtha. Kebutuhan air belum termasuk efisiensi di jaringan tersier dan utama. Efisiensi dihitung dalam kebutuhan pengambilan air irigasi. Menurut Departemen Pekerjaan Umum 1986, kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut : 1. Penyiapan lahan. 2. Penggunaan konsumtif evapotranspirasi. 3. Perkolasi dan rembesan. 4. Pergantian lapisan air. 5. Curah hujan efektif. Kebutuhan air irigasi perlu dihitung dengan cermat disesuaikan dengan kondisi setempat agar tidak terjadi pemborosan pemakaian air. Menurut departemen pekerjaan umum BPPI-bagian penunjang,1986, perkiraan kebutuhan air irigasi dibuat sebagai berikut : 2.2 6

3.1 Kebutuhan Bersih Air di Sawah Untuk Padi NFR

= �� + � − � + Dengan : Etc = penggunaan konsumtif, mmhari P = kehilangan air akibat perkolasi, mmhari Re = curah hujan efektif, mmhari WLR = penggantian lapisan air, mmhari

3.2 Kebutuhan Air Irigasi Di Intake WRD

= � Dengan : EI = efisiensi irigasi secara keseluruhan

3.3 Kebutuhan Air Irigasi Penyiapan Lahan Untuk Padi IR

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan secara empiris sebesar 250 mm, meliputi kebutuhan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan air awal setelah transplantasi selesai. Kriteria Perencanaan Irigasi KP 01. Untuk lahan yang sudah lama tidak ditanami bero, kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan sebesar 300 mm. Kebutuhan air untuk persemaian termasuk dalam kebutuhan air untuk penyiapan lahan. Analisis kebutuhan air selama pengolahan lahan dapat menggunakan metode seperti diusulkan oleh Van de Goor dan Ziljstra 1968 sebagai berikut : � = ∙ � � − Dengan : M = kebutuhan air untuk menggantimengkonpensasi air yang hilang 2.3 2.4 2.5 7 akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang telah dijenuhkan. M = Eo + P Eo = evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 × Eto selama penyiapan lahan, mmhari k = M ∙ TS T = jangka waktu penyiapan lahan, hari S = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm, jadi 200 + 50 = 250 mm e = bilangan eksponen = 2,7182 Tabel 2.1 Kebutuhan Air Irigasi Selama Penyiapan Lahan IR

3.4 Kebutuhan Air Irigasi Untuk Palawija WRP

� = �� − � � Keterangan : Etc = penggunaan konsumtif, mmhari EI = efisiensi irigasi secara keseluruhan Re = curah hujan efektif, mmhari 2.6 8

4. Hujan efektif