PENERIMAAN ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK TUNA GANDA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap anak sangat mendambakan dirinya terlahir dengan sempurna baik lahir
maupun batin. Dengan kesempurnaannya ia akan tumbuh dan berkembang secara
optimal. Begitu juga dengan orang tua, mereka pasti mempunyai harapan-harapan
terhadap buah hatinya agar terlahir dengan sempurna. Mereka juga berharap kelak
anak-anaknya akan menjadi kebanggaan keluarga. Namun pada kenyataannya
harapan-harapan tersebut ternyata tidak sesuai dengan keadaan. Mereka tidak akan
pernah menyangka akan dihadapkan pada situasi dimana mereka memiliki anak
berkebutuhan khusus. Salah satu anak berkebutuhan khusus yaitu anak tuna ganda.
Johnston dan Magrab (dalam Delphie, 2006) menjelaskan bahwa tuna ganda
adalah mereka yang mempunyai kelainan perkembangan mencakup kelompok yang
mempunyai hambatan-hambatan perkembangan neorologis yang disebabkan oleh
salah satu atau dua kombinasi kelainan dalam kemampuan seperti inteligensi, gerak,
bahasa, atau hubungan pribadi di masyarakat. Ditambahkan pula oleh Soemitro
(1994), bahwa tuna ganda merupakan adanya kombinasi dari kelemahan dan
kerusakan-kerusakan beberapa fungsi, seperti kombinasi lemah mental dengan
kebutaan, lemah mental dengan cacat tubuh, dan lainnya yang menyebabkan mereka
mengalami kesulitan dalam kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan, bertahan

hidup, dan dalam proses belajar anak.
Mengingat anak tuna ganda merupakan seseorang yang menyandang
kecacatan lebih dari satu kelainan, sedangkan setiap kelainan mempunyai
karakteristik masing-masing, maka kebutuhannyapun sangat kompleks. Dari segi
fisiologis, anak tuna ganda mungkin membutuhkan perawatan medis, evaluasi yang
menyeluruh dan juga pengobatan, serta latihan gerak motorik. Dari segi personal
psikologis, akan menimbulkan adanya kebutuhan yang personal pula. Sedangkan dari
segi sosial, dibutuhkan hubungan baik antar personal, interaksi dan hubungan dengan
teman-temannya, membutuhkan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan di
lingkungan walaupun dalam jumlah yang minim. Untuk itu dibutuhkan pelayanan




 

khusus bagi anak-anak penyandang tuna ganda agar mereka dapat memenuhi
kebutuhannya seperti, adanya pelayanan medis, pelayanan pendidikan, pelayanan
psikologis, pelayanan sosial, dan bimbingan orang tua (Soemitro, 1994).
Pada dasarnya anak-anak berkebutuhan khusus sama dengan anak normal,

hanya saja perlakuan dan perhatiannya berbeda. Ketika seseorang dilahirkan, ia telah
membawa bekal perkembangan yang berberda dari bekal perkembangan orang lain.
Jika bekal yang dibawa itu tidak dipengaruhi maka ia tidak akan berkembang, karena
bekal tersebut harus dirangsang. Seseorang tidak akan menjadi pemusik jika tidak
pernah mendengarkan musik dan belajar musik, dan tidak akan menjadi petenis jika
tidak belajar tenis, demikian seterusnya. Oleh karena itu baik anak normal maupun
yang berkelainan mempunyai potensi sendiri-sendiri yang harus dilatih. (Soemitro,
1994).
Tidak menutup kemungkinan seseorang yang mempunyai kekurangan juga
memiliki kelebihan. Selayaknya manusia yang normal, penyandang cacatpun dapat
mengembangkan potensinya dengan menunjukkan prestasi-prestasi mereka seperti
dalam bidang musik, olahraga dan lainnya. Dengan beberapa prestasi yang dimiliki
anak-anak cacat dapat menjadikan inspirasi masyarakat, terutama orang tua yang
memiliki anak cacat

bahwa impian atau cita-cita mereka dapat diraih apabila

memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Untuk itu dibutuhkan penerimaan,
dukungan dari lingkungan terutama lingkungan keluarga sebagai lingkungan inti agar
anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhannya.

Menurut Soemantri (2007), beberapa masyarakat menunjukkan sikap yang
berbeda terhadap anak-anak tuna ganda bila dibandingkan dengan sikap mereka
terhadap anak-anak normal. Mereka hanya menunjukkan rasa belas kasihan tanpa
memberikan dukungan untuk mengembangkan potensi yang ada. Sikap orang tua,
keluarga, teman sekolah, guru, dan masyarakat pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap konsep dirinya. Seseorang akan menghargai dirinya sendiri bila lingkungan
pun menghargainya. Seperti halnya jika seorang anak yang dianggap oleh
masyarakat tidak berdaya akan merasa bahwa dirinya tidak berguna. Jika seorang
anak cacat diterima oleh orang-orang dilingkungannya, maka disini ia bisa belajar
menerima cacatnya, dan mengatur cara menyesuaikan diri dengan lingkungannya.


 

Namun jika ia tidak diterima oleh lingkungannya, maka akan menimbulkan pengaruh
besar pada perkembangannya.
Pada kenyataannya kebanyakan dari orang tua yang kurang bisa menerima
anaknya dikarenakan anak tersebut dalam keadaan cacat. Moerdiani (dalam Efendi,
2006) mengemukakan bahwa orang tua yang memiliki anak berkelainan pertama
kalinya mereka tidak mudah menerima kenyataan bahwa anaknya menderita

kelainan. Reaksi yang biasanya muncul seperti perasaan terpukul dan bingung. Dari
perasaan-perasaan inilah timbul reaksi yang beragam seperti, rasa bersalah atau
merasa berdosa, rasa kecewa, rasa malu dan rasa menerima apa adanya.
Menurut Efendi (2006), keengganan menerima situasi seperti itu sering
disertai perasaan menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan si anak. Pada akhirnya,
sikap seperti itu mungkin menyebabkan sikap penolakan, karena anak itu menjadi
ancaman bagi kebutuhan orangtua akan perbaikan diri. Banyak keluarga yang secara
drastis mengubah cara hidup mereka karena kehadiran anak yang cacat di dalam
keluarga dan hampir sama sekali menarik diri dari kegiatan-kegiatan masyarakat.
Dalam situasi demikian anak mungkin akan menyadari bahwa dia adalah
penyebabnya. Hal ini akan memberikan efek psikologis yang muncul akibat dari
rejection orang tua atau keluarga, yaitu timbulnya perasaan tidak aman, tidak percaya
diri, rendah diri, tidak berharga atau tidak berguna, serta akan menarik diri dari
lingkungan yang tidak menerimanya.
Menurut Efendi (2006), untuk membantu tumbuh kembang anak diperlukan
peran, bantuan, dan kesabaran khusus dari orang tua. Namun bukan hanya sekedar
bantuan dan belas kasihan, melainkan lebih dari itu yaitu perhatian yang besar
terhadap keberadaan dan potensinya yang perlu dikembangkan, selain itu pengertian
dan


penerimaan

dari

orang

tua

yang

akan

membawa

pengaruh

bagi

perkembangannya.
Hurlock (1992), mengemukakan penerimaan orang tua ditandai oleh

perhatian besar dan kasih sayang pada anak. Orang tua akan memperhatikan minat
perkembangan kemampuan anak dan memperhitungkan minat anak. Dengan
demikian anak mendapatkan apa yang mereka butuhkan, yaitu kasih sayang,
perhatian,

pengalaman,

kemandirian

dan

memunculkan kemampuan berhubungan sosial.

kebutuhan

yang

dimiliki

akan



 

Tidak menutup kemungkinan beberapa orang tua yang awalnya enggan
menerima keadaan anaknya yang cacat akhirnya bisa menerima karena telah
menyadari keterbatasan-keterbatasan anak dan kebutuhannya yang lebih besar akan
kasih sayang dan perasaan aman. Semiun (2006), mengemukan bahwa memang
membutuhkan waktu untuk dapat menerima keadaan seperti itu, yang terpenting
bahwa orang tua menerima anak tersebut sebagaimana adanya dan membantunya
belajar bagaimana caranya ia hidup dengan kecacatannya. Seperti anak yang normal,
ia harus didorong untuk meraih keberhasilan dalam berbagai kegiatan dimana ia
merasa paling mampu agar berprestasi seperti beberapa anak yang lainnya. Dengan
adanya penerimaan dari orang tua seperti kasih sayang yang tulus, memberikan
perlindungan, memberikan dukungan-dukungan yang mereka butuhkan dalam tugastugas perkembangannya akan membuat anak menjadi bersemangat untuk menjalani
hidupnya dengan kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Menurut Hurlock
(1992), dengan adanya penerimaan dari orang tua anak dapat bersosialisasi dengan
baik, kooperatif, ramah, loyal, stabil, dan gembira. Seperti halnya dengan hasil
penelitian Ningrum (2007), mengenai


pengaruh penerimaan orang tua terhadap

penyesuaian diri anak tuna rungu disekolah, bahwa penerimaan orang tua sangat
membawa pengaruh yang besar terhadap penyesuaian diri anak.
Dari hasil penelitian Farza (2008), tentang proses penerimaan orang tua
terhadap anak yang menderita cerebral palsy (CP), bahwa reaksi orang tua ketika
mengetahui anaknya menderita CP sangat terpukul, shock berat, dan kecewa yang
amat mendalam menghadapi kenyataan seperti itu. Orang tua yang menghadapi
kecacatan sejak lahir akan lebih cepat menerima anaknya. Mereka berusaha
melepaskan penderitaan anaknya dengan membawa anaknya untuk menjalani terapi
dan pengobatan.
Dari hasil survey awal diketahui bahwa subjek RN adalah seorang anak
SDLB yang mengalami tuna ganda retardasi mental dan cacat fisik, yang membuat
orang tuanya sedikit menolak. Perasaan awal ibu RN setelah mengetahui anaknya
mengalami kekurangan sangat shock, ayahnya juga merasa kecewa dan malu karena
anak laki-lakinya terlahir tidak sempurna. Apalagi ayahnya jarang menghabiskan
waktu bersama dengan anaknya, selain itu juga menolak jika keluar dengan anaknya.
Namun dengan berjalannya waktu orang tua RN segera bangkit, mulai mampu



 

menerima dan membantu mengatasi permasalahan anaknya. Perhatian dan dukungan
ibu mulai terlihat ketika anak beranjak sekolah, karena ia mengerti akan kebutuhan
yang lebih untuk ananknya. Akan tetapi terkadang perasaan kecewa masih ada dan
menimbulkan rasa iri ketika melihat anaknya mulai belajar bergaul dengan anak
normal lainnya. Sang ayah masih belum bisa menerima sepenuhnya kehadiran buah
hatinya. Lantaran merasa kecewa dan malu, belum lagi jika ada rekan kerja yang
sering berkunjung kerumah. Orang tua RN sempat mengurangi sosialisasi dengan
tetangga lantaran belum mampu menghadapi keadaan anaknya. Tanggapan beberapa
tetangga mensuport namun

ada yang menggunjing dibelakang.

Menurut hasil

wawancara dengan pengurus sekolah bahwasanya RN kurang bisa bersosialisasi
dengan baik disekolah, ia cenderung diam dan minder. Menurut pihak sekolah hal ini
disebabkan karena kurangnya pengertian dan perhatian orang tua yang tidak
maksimal pada RN.

Orang tua yang bisa menerima anaknya akan menempatkan anaknya pada
posisi penting dalam keluarga dan mengembangkan hubungan emosional yang
hangat dengan anak. Semium (2008), mengemukakan bahwa orang tua yang
menerima anak harus dengan sebagaimana adanya dan membantunya belajar
bagaimana caranya ia hidup dengan cacat fisiknya. Efendi (2006), juga
menambahkan penerimaan bukan hanya dengan rasa belas kasihan saja karena
memiliki keterbatasan, melainkan lebih dari itu perhatian yang besar terhadap
keberadaan dan potensinya yang perlu dikembangkan. Ferkuyel (dalam Soemitro,
1994) mengemukakan 3 tugas orang tua yaitu, mengurus keperluan material anak,
menciptakan suasana “home” bagi anak, dan tugas pendidikan anak.
Dengan melihat latar belakang diatas bahwa anak-anak yang berkebutuhan
khusus membutuhkan penerimaan, perlakuan yang layak, dan dukungan dari
lingkungan terutama keluarga. Namun tidak mudah bagi orang tua untuk menerima
keadaan seperti itu dan membutuhkan proses untuk dapat menerima keadaannya,
serta membutuhkan kesabaran khusus untuk merawat anak-anak tersebut. Oleh
karena itu hal ini menjadi dasar peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai
Penerimaan orang tua yang memiliki anak tuna ganda.


 


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang permasalahan tersebut, maka yang
menjadi rumusan masalah adalah bagaimana penerimaan orang tua yang memiliki
anak tuna ganda.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana
penerimaan orang tua yang memiliki anak tuna ganda.

D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
memberikan sumbangan ilmiah dalam bidang psikologi, khususnya Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan, tentang penerimaan orang tua yang memiliki anak
tuna ganda.
Selain itu bagi orang tua anak tuna ganda, diharapkan agar lebih dapat
menerima kekurangan anak, memberikan kasih sayang dan perhatian khusus,
mengikuti tumbuh kembang buah hatinya, serta memberikan dukungan dan
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
 

PENERIMAAN ORANG TUA YANG MEMILIKI
ANAK TUNA GANDA

SKRIPSI

OLEH :
IKE TAURISHA
06810177

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

PENERIMAAN ORANG TUA YANG MEMILIKI
ANAK TUNA GANDA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

OLEH :
IKE TAURISHA
06810177

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN

1.

Judul Skripsi

: Penerimaan Orang Tua Yang Memiliki Anak Tuna
Ganda

2.

Nama Peneliti

: Ike Taurisha

3.

Nim

: 06810177

4.

Fakultas

: Psikologi

5.

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6.

Waktu Penelitian

: Mei 2011

7.

Tanggal Ujian

: 12 Agustus 2011

Malang, 12 Agustus 2011

Pembimbing I

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si.

Pembimbing II

Ari Firmanto, S.Psi.

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal 12 Agustus 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji

: Dra. Cahyaning S, M.Si.

(

)

Anggota Penguji

: 1. Ari Firmanto, S.Psi.

(

)

2. Yudi Suharsono, M.Si.

(

)

3. Linda Yani P, M.Si.

(

)

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu M. Si.

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama

: Ike Taurisha

NIM

: 06810177

Fakultas/Jurusan

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :
Penerimaan Orang Tua Yang Memiliki Anak Tuna Ganda

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui
Ketua Program Studi

M.Salis Yuniardi, S. Psi. M. Psi.

Malang, 12 Agustus 2011
Yang menyatakan

Ike Taurisha

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Penerimaan Orang Tua Yang memiliki Anak Tuna Ganda”,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di universitas
muhammadiyah malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Drs. Tulus Winarsunu, M. Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.

2.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si dan Ari Firmanto, S. Psi selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3.

Diana Savitri Hardianti, M. Si, selaku dosen wali kelas D yang telah mendukung
dan memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi
ini.

4.

Bapak/Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan ilmu kepada penulis, hingga akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi ini.

5.

Kedua orang tuaku tersayang yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih
sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, dan
ini adalah persembahan untuk beliau.

6.

Kakak dan adikku “ Tutik, Ratih, Millenia dan Rama” yang juga telah
memberikan semangat dan selalu menghibur penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

7.

“Taufik” yang selalu memberikan dukungan dan selalu menghibur penulis,
sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

8.

Sahabatku “JEMARI”, Sukmi, Zulfa, Devy, dan Ilmi yang telah memberikan
dukungan, selalu bersama dan selalu membantu, canda tawa kalian takkan
terlupakan.

9.

Teman-teman Fakultas Psikologi Kelas angkatan 2006, khususnya kelas D
terimakasih atas kebersamaan yang pernah kita lalui bersama selama kuliah.

10. Teman-teman bimbinganku “Nurul, Retno, Siska, Riza, Erma, Ida, Marta, Lastri,
dan lain-lain”, yang saling mendukung satu sama lain selama menyelesaikan
skripsi.
11. Teman-teman Kosku “Niha, Adhe, Sari, Dhika” yang selalu mendukung dan
menghibur penulis selama menyelesaikan skripsi.
12. Keempat subjek atas kerjasamanya dalam membantu penelitian ini, memberikan
informasi dan data yang diperlukan peneliti.
Penulis menyadari tidak ada satupun karya manusia yang sempurna,
sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan.
Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
dan pembaca pada umumnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 12 Agustus 2011
Penulis

Ike Taurisha

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
INTISARI ........................................................................................................ iii
ABSTRACT..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Anak-anak ............................................................................. 7
1. Pengetian masa anak-anak .......................................................... 7
2. Ciri-ciri masa anak-anak ............................................................. 7
3. Tugas perkembangan masa anak-anak........................................ 9
B. Tuna Ganda ................................................................................... 10
1. Pengertian tuna ganda ............................................................... 10
2. Penyebab tuna ganda................................................................. 10
3. Klasifikasi tuna ganda ............................................................... 11
4. Kebutuhan-kebutuhan tuna ganda............................................. 12
C. Penerimaan Orang Tua ................................................................. 12
1. Pengertian Penerimaan.............................................................. 12
2. Bentuk penerimaan orang tua ................................................... 13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan orang tua ........ 15
D. Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 18
B. Batasan Istilah ............................................................................... 18
C. Subyek Penelitian.......................................................................... 19
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 19
F. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 20
G. Teknik Analisa Data ..................................................................... 21
H. Uji Keabsahan Data ...................................................................... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................... 24
1. Identitas subyek penelitian ........................................................ 24
2. Deskripsi anak pada masing-masing pasangan. ......................... 24
B. Deskripsi Data ............................................................................... 26
C. Analisis Data ................................................................................. 38
D. Pembahasan .................................................................................. 45

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 50
B. Saran ............................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53
LAMPIRAN ................................................................................................... 55

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 4.1 : Deskripsi identitas subjek penelitian ............................................. 24
Tabel 4.2 : Gambaran penerimaan subjek MA ................................................ 39
Tabel 4.3 : Gambaran penerimaan subjek SB.................................................. 40
Tabel 4.4 : Gambaran penerimaan subjek AN ................................................. 42
Tabel 4.5 : Gambaran penerimaan subjek RZ ................................................. 43

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

Halaman

Lampiran A ...................................................................................................... 55
Lampiran B ...................................................................................................... 60
Lampiran C ...................................................................................................... 62
Lampiran D ...................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Dariyo, A. (2007). Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama. Bandung : PT
Refika Aditama
Darling, R.B. & Darling, J. (1982). Children who are different meeting the
challenges of birth defects in society. London : C.V. Mosby Company.
Delphie, B. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Bandung : Aditama.
Desmita. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Efendi, M. (2006). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Faklutas Psikologi UMM. (2010). Pedoman penulisan skripsi. Malang: Fakultas
Psikologi UMM.
Farza, R.F. (2008). Proses penerimaan orang tua terhadap anak yang menderita
cerebral palsy (Cp). Skripsi Malang Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Haber, A. & Ruyon, R.P. (1984). Psychology of adjustment. Illinois : The Dorsey
Press.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan. Jakarta : Erlangga.
-------------------. (1992). Psikologi perkembangan anak. jilid 2, Edisi Keenam. Alih
Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta : Erlangga.
Mappiarare, A. (1983). Psikologi orang dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.
Moleong, L.J. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Munandar, U. (2001). Psikologi perkembangan pribadi dari bayi sampai lanjut usia.
Jakarta : UI Press.
Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Ningrum, D.P. (2007). Pengaruh penerimaan orang tua terhadap penyesuaian diri
anak tuna rungu di sekolah. Skripsi Semarang Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.

Papalia, D.E. (2008). Human development. Jakarta : Prenada Media Group.
Poenix, T.P. (2007). Kamus besar bahasa indonesia. Edisi Terbaru. Jakarta : Pustaka
Poenix.
Rakhmat, J. (2007). Psikologi komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Rohner, R.P., Khaleque, A. & Cournoyer, D.E. (2007). Introduction to parental
acceptance-rejection theory, methods, evidence and implications. University
of Connecticut.
Semium, Y. (2006). Kesehatan mental 2. Yogyakarta : Kanisius.
Shaffer, D.R. (2005). Social and personality development. Fifth Edition. America :
Thomson.
Skinner, E., Johnson, S. & Snyder, T. (2005). Six dimentions of parenting: A
motivational model. Journal of Psychology, Vol. 5, No. 2
Soemitro, P. (1994). Cacat ganda dan pengentasannya. Bandung : Yayasan Bhakti
Mitra Utama.
Somantri, S. (2006). Psikologi anak luar biasa. Bandung : PT Refika Aditama.
Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Vasta, R., Miller, S.A. & Ellis, S. (2004). Child psychology. Fourth Edition.
America : Wiley.
Warren, M.A., Kaminski, P.L, Durrant, S.L. & Bayer, N. (2004). Parent-child
interactions with adhd children: parental empathy and child adjustment.
Canada : ERIC/CASS.
Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.