1
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya, komunikasi menjadi demikian penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu ciri
masyarakat modern ditandai dengan ketergantungan memperoleh dan menggunakan media komunikasi. Media komunikasi, dalam hal ini yaitu media
massa yang menjelma menjadi alat propaganda paling efektif. Melalui berita yang dikemasnya, media massa menjadi pengantar untuk mengubah pola pikir
masyarakat. Media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya dan merupakan wujud dari pertarungan
ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat. Dengan kemajuan teknologi, jaringan-jaringan pemberitaan dunia
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masyarakat dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah dipengaruhi oleh arah opini yang telah dimodifikasi
media massa untuk menjalin relasi antara wacana, kekuasaan, dan ideologi Fairclough, 2003. Wacana adalah alat bagi kepentingan kekuasaan, hegemoni,
dominasi budaya, dan ilmu pengetahuan. Distribusi wacana ke tengah masyarakat pada era post-modern ini, dilaksanakan secara strategis melalui media, baik media
cetak maupun elektronik. Mayoritas masyarakat atau mungkin seluruhnya mengetahui informasi
tentang politik dari media massa surat kabar, baik media lokal, regional,
2
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
nasional, bahkan internasional. Masyarakat, baik yang ada di desa terlebih yang ada di kota, dikepung oleh berbagai informasi. Hal ini adalah jawaban mengapa
setiap kandidat kepala negara hingga tingkat paling bawah, termasuk calon legislatif selalu menyertakan media massa dalam setiap aktivitas kampanyenya.
Melalui surat kabar, para pejabat melakukan persuasi lewat pesan-pesan politik yang disampaikan kepada publik. Bahkan bukan hanya ketika akan
menjadi pejabat, ketika sudah menjadi pejabat pun seorang politikus selalu memelihara hubungan baik dengan pihak media. Tidak ada satu pemimpin yang
kemudian mengabaikan kedekatannya dengan media, kecuali mereka yang tidak tahu diri atau tidak paham efek media.
Fairclough 2003:27 mengemukakan “Teks lebih merupakan suatu
produk daripada suatu proses produksi dari proses produksi teks. ” Kutipan
tersebut dapat dimaknai bahwa suatu dominasi atau hegemoni tertentu menggunakan wacana sebagai „elemen taktis‟ untuk mempengaruhi pola pikir
masyarakat, ini semua terkait dengan pembangunan sebuah dominasi dan pelestarian kekuasaan. Sebagai saluran komunikasi politik dan sosial, media
berusaha menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat. Oleh sebab itu, media ini dituntut untuk menyampaikan informasi yang netral dan berimbang
kepada khalayak pembaca. Namun, di sisi lain media cetak juga merupakan produsen informasi politik dan sosial yang harus setia kepada pemilik media yang
menaunginya.
3
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan sudut pandang inilah analisis wacana kritis berpendapat bahwa tidak ada media massa yang sepenuhnya netral. Eriyanto 2001:48
menganggap bahwa media massa bukanlah saluran bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok
yang tidak dominan. Hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa di setiap proses produksi,
distribusi, dan konsumsi informasi terdapat kepentingan lain yang harus dipenuhi oleh media massa. Alasan tersebut yang membuat membuatnya menjadi tidak
benar-benar netral atau objektif. Dengan kata lain, media massa sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik,
dan fakta yang kompleks serta beragam. Isi media pada hakikatnya merupakan hasil dari konstruksi realitas dengan
bahasa sebagai perangkat dasarnya. Bahasa bukan saja berfungsi sebagai alat merepresentasikan realitas, namun juga dapat menentukan bentuk seperti apa yang
akan diciptakan oleh bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media massa mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan
gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstuksikannya. Apabila konstruk realitas media berbeda dengan realitas yang ada di masyarakat, maka hakikatnya
telah terjadi kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik dapat terwujud melalui penggunaan bahasa,
pengaburan, atau bahkan pengasaran fakta. Militer tak pernah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, melainkan
“kesalahan prosedur”, misalnya. Abrar
4
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sobur, 2004: 87 menyatakan “Kebenaran ditentukan oleh media massa”.
Menanggapi pernyataan tersebut, pembaca dihadapkan pada tugas yang berat dalam menyikapi sebuah berita sehingga dituntut memiliki kemampuan dalam
menyaring sebuah berita agar menemukan kebenaran, minimalnya mendekati sebuah kebenaran.
Selain itu, dalam teks berita terdapat perang ideologi, termasuk ideologi politik yang digunakan para penguasa, baik untuk melegitimasi kekuasaan
maupun pencitraan. F oucault Yulianus, 2008 “Dalam kehidupan nyata, disadari
atau tidak, bahwa di dalam bahasa terkandung pergulatan dan pertarungan kepentingan ideologis
”. Ideologi dalam pengertian ini dimaknai sebagai seperangkat kategori yang dibuat dan merupakan kesadaran palsu di dalamnya
terdapat kelompok berkuasa menggunakannya untuk mendominasi kelompok lain. Melalui fungsi media massa, ideologi bekerja dengan membuat hubungan-
hubungan sosial tampak nyata, wajar, dan alamiah sehingga tanpa sadar ideologi tersebut diterima sebagai suatu kebenaran.
Untuk memudahkan memahami ideologi yang tersembunyi dalam media massa, maka harus menganalisisnya. Salah satu cara untuk menganalisis terkait
dengan suatu bahasa adalah dengan analisis wacana ktitis. Analisis wacana kritis menurut Eriyanto adalah praktik pemakaian bahasa, terutama politik bahasa. Oleh
karena bahasa merupakan aspek sentral dari penggambaran suatu subjek dan lewat bahasa ideologi terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam
analisis wacana. Mengingat bahwa setiap tindakan komunikasi senantiasa
5
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengandung kepentingan, apalagi komunikasi melalui media massa, seperti surat kabar cetak maupun online.
Analisis wacana kritis merupakan studi yang mempelajari tentang dominasi suatu ideologi serta ketidakadilan yang dijalankan melalui wacana.
Pusat perhatiannya adalah watak kajiannya yang bersifat emansipatoris, yakni berpihak kepada mereka yang terpinggirkan, termarginalkan, atau tidak diberi
kesempatan untuk bersuara baik atas dasar kapitalisme, warna kulit, agama, gender, atau kelas sosial. Studi ini tidak hanya sekadar menganalisis bahasa dari
aspek kebahasaan, melainkan juga dari aspek penutur, koteks, dan konteks. Pernyataan-pernyataan di atas sejalan dengan anggapan Gramsci yang melihat
media sebagai ruang yang di dalamnya terdapat berbagai ideologi direpresentasikan.
Walaupun studi ini relatif baru, analisis wacana kritis sudah banyak dibicarakan dalam berbagai laporan penelitian, makalah, dan jurnal ilmiah.
Misalnya, Hamdani 2008 meneliti mengenai representasi gender dalam teks berita. Dalam penelitian ini, realita yang ada menunjukkan bahwa pemarginalan
perempuan yang dimulai sejak lama masih berlangsung sampai sekarang. Hal ini tidak hanya terjadi dalam tataran konsep dan prilaku sosial, melainkan sering pula
terjadi dalam tataran wacana, terutama wacana berita. Tidak sedikit teks berita yang menghadirkan dan menggambarkan gender perempuan secara tidak adil.
Dalam teks-teks berita seperti itu, perempuan sering ditampilkan secara tidak mandiri. Ia lebih banyak diposisikan sebagai objek dibanding sebagai subjek.
6
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Karena berposisi sebagai objek maka perempuan tidak memiliki kebebasan untuk menghadirkan dirinya sendiri. Akibatnya tidak jarang gender ini direpresentasikan
tidak sebagaimana mestinya, melainkan dicitrakan secara buruk oleh laki-laki yang menguasai wacana berita tersebut.
Selain itu, penelitian serupa dilakukan oleh Sutisno 2011 yang menunjukkan bahwa pandangan semua penulis dalam artikel-artikelnya
membahas tentang kinerja dan kebijakan pemerintah dapat dikatakan berseberangan dengan pemerintah. Hal tersebut memosisikan penulis artikel
sebagai pihak yang dapat dikategorikan sebagai pihak oposisi, yakni pihak yang berada di luar pemerintahan dan berperan sebagai pengontrol dan pengkritisi
jalannya pemerintahan. Hal tersebut tampak jelas pada nada pengungkapan tulisan yang kritis. Dalam konteks tersebut, ideologi penulis yang terdeskripsikan dalam
tulisan-tulisannya yakni berada di jalur oposisi. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas yang dilakukan terhadap
media cetak, kiranya penting untuk terus dilakukan penelitian wacana di media massa dalam bentuk elektronik online dengan menggunakan pendekatan yang
berbeda. Surat kabar online mempunyai perbedaan utama dengan surat kabar cetak. Perbedaan itu adalah surat kabar online mempunyai kecepatan, kemudahan
akses, bisa di-update dan dihapus kapan saja, dan interaksi dengan pembaca atau pengguna. Kemampuan interaktivitas jurnalistik online dianggap mampu
meruntuhkan aturan lama tradisi jurnalistik. Kebenaran faktual, objektivitas, dan imparsialitas tidak lagi dibangun pada ruang senyap editor, namun dipertukarkan
7
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
antara jurnalis dan publik. Karakter jurnalistik online juga tergambar dalam jurnalistik online yang dikatakan Rosales M. Romli, 2012:16 bahwa jurnalistik
online memiliki elemen multimedia dalam pemberitaannya yang meliputi dasar dan andal. Elemen dasar mencakup: judul, isi, gambar atau foto, grafis sebagai
ilustrasi serta link terkait, sedangkan elemen andal meliputi: elemen dasar ditambah audio, video, animasi, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, peneliti bermaksud untuk menganalisis wacana yang terdapat dalam surat kabar online mengingat perkembangan teknologi dan
informasi yang pesat, sehingga masyarakat cenderung lebih banyak mengakses intenet karena sifatnya yang lebih mudah dan praktis dengan mengungkap
bagaimana representasi ideologi politik menggunakan pendekatan kognisi sosial van Dijk.
Pendekatan analisis wacana kritis model kognisi sosial yang diperkenalkan van Dijk berpandangan bahwa penelitian mengenai wacana tidak bisa hanya
memandang teks sebagai ruang yang kosong karena teks merupakan hasil produksi yang harus diamati, Eriyanto, 2011. Melalui pendekatan ini, van Dijk
memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses kompleks tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan, sehingga van Dijk membagi wacana menjadi tiga
dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Penelitian ini secara khusus diarahkan pada dimensi teks, yaitu bagaimana struktur teks dan strategi wacana
yang digunakan untuk menegaskan tema tertentu pada wacana surat kabar online.
8
Cecep Dudung Julianto, 2013 Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dimensi teks ini dibagi menjadi tiga bagian; struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro merupakan makna menyeluruh dari suatu teks
yang dapat diamati berdasar pada tema yang digunakan. Superstruktur merupakan bagian dan urutan berita yang diskemakan dalam teks, sedangkan struktur mikro
merupakan makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang digunakan dalam sebuah teks. Berdasarkan permasalahan
tersebut, peneliti berminat untuk melakukan penelitian terhadap surat kabar nasional yang dimuat di internet dengan merepresentasikan ideologi politik yang
terkandung dalam wacana berita dalam judul penelitian “Representasi Ideologi Politik dalam Rubrik Berita Politik pada Surat Kabar
Online” sebagai upaya untuk mengembangkan ilmu studi wacana.
B. Identifikasi Masalah Penelitian