Proses Perancangan Celana Berpembalut (Nalut)
(2)
PROCESS SCHEME OF BANDAGE ( NALUT)
TUGAS AKHIR
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Industri
Oleh: Yuda legawa NIM. 103.03.066
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(3)
(4)
ii
Oleh: Yuda Legawa NIM. 1.03.03.066
Seiring dengan perkembangan jaman suatu produk akan selalu mengalami inovasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Karena keberhasilan industri dalam menghadapi persaingan ditentukan oleh keberhasilan dalam merancang dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan kecepatan industri tersebut dalam beradaptasi atau merespon perubahan keinginan konsumennya. Celana berpembalut (Nalut) adalah salah satu contoh produk yang akan dirancang, celana dalam tersebut merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, jika tidak wanita yang sedang menstruasi merasa kurang nyaman dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Permasalahan yang harus dipecahkan adalah bagaimana melakukan perancangan dan bagaiamana proses perancangan tersebut dilakukan dan apakah produk yang dirancang efektif dan efesien, agar produk yang dihasilkan nantinya dapat sesuai dengan perancangan yang dilakukan.
Pengumpulan data diawali dengan cara wawancara dan observasi yang menggunakan alat ukur kuesioner. Setelah mengetahui voice of customer, dapat ditentukan aspek apa saja dari produk yang perlu mendapatkan perhatian selama melakukan perancangan produk. Kemudian dicari solusi terbaik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen.
Hasil yang diperoleh dari perancangan produk ini bahwa konsumen menginginkan kemudahan produk tersebut untuk digunakan, bahan yang digunakan lembut, cepat dalam menyerap cairan, warna dan motif yang sangat menarik, ukuran yang bervariasi, bentuk yang unik dan menarik, bentuk body yang sangat elastis, kuat dan tidak mudah robek, dan nyaman saat dipakai.
(5)
iii Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Judul Tugas Akhir ini adalah:
“Proses Perancangan Celana Berpembalut (Nalut)”
Tugas Akhir ini merupakan syarat kelulusan tingkat sarjana pada program studi Strata I (S-1) Teknik Industri di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penyusunan tugas akhir ini banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak I Made Aryatha A, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri. 2. Ibu Julian Robecca, MT. selaku Pembingbing Tugas Akhir sekaligus sebagai
Kordinator TA yang banyak memberi masukan dan dukungan.
3. Bapak Agus Riyanto, MT. Sebagai dosen wali selama ini yang telah banyak membantu.
4. Bapak Gabriel Sianturi, MT. penguji yang telah banyak memberikan masukan yang begitu berarti dan sangat sabar dalam membimbing penulis.
5. Bapak Alam Santosa, MT. selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir. 6. Seluruh Dosen dan Staf Teknik Industri.
7. Ayah dan bunda dan Kaka-adik tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil dan telah memberikan kesempatan meneruskan studi kepada penulis sampai jenjang ini.
(6)
iv
9. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Industri UNIKOM, terutama angkatan 2003
khususnya 03TI-2 yang telah memberikan dukungan kepada penulis. Ismi ,ST , Eko, ST , Hatur Nuhun Pisan……!!1
10. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, saya ucapkan banyak terima kasih.
Tidak banyak yang bisa penulis berikan atas balasan jasa yang saudara/i berikan kepada penulis, namun dari lubuk hati yang paling dalam penulis hanya bisa memanjatkan do’a kepada Allah SWT untuk bisa membalas amal dan ibadah bapak/ibu/saudara/i semua dengan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya yang setimpal.
Harapan penulis semoga bisa berguna dan dapat diambil hikmah dan manfaatnya bagi pembaca semua. Akhir kata, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang menyangkut prakata maupun isi dari tugas akhir ini, karena penulis yakin laporan ini masih belum sempurna dan Yang Maha Sempurna datangnya hanya dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Maret 2012
(7)
v
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... BAB I – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... BAB I – 2 1.3 Tujuan Penelitian ... BAB I – 2 1.4 Pembatas Masalah ... BAB I – 2 1.5 Sistemmatika Penulisan ... BAB I – 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Siklus Hidup ...BAB II – 5 2.2 Srategi Pengenalan Produk Baru ...BAB II – 7 2.3 Proses Pengembangan Produk Baru ...BAB II – 8 2.4 Konsep Perancangan Produk ...BAB II – 9 2.5 Metode Identifikasi Kebutuhan Konsumen ...BAB II – 12 2.6 Pengujian Satistik Alat Ukur ...BAB II – 13
2.6.1 Metode Pengujian Jam Ulur ...BAB II – 13 2.6.2 Korelasi Item ...BAB II – 13 2.6.3 Uji Rreabilitas (Keandalan Alat Ukur) ...BAB II – 15
BAB III USUSLAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Flowchart Pemecahan Masalah ...BAB III- 17 3.2 Tinjauan pusaka ...BABIII– 18 3.3 Identifikasi Masalah ...BABIII– 18 3.4 Tujusn Penelitian ...BABIII– 18
(8)
vi
3.7 Penyebaran Kuisoner Tahap Awal ...BABIII– 18 3.8 Penentuan Jumlah Sampel...BABIII– 19 3.9 Penyebaran Kuisoner Tahap Akhir ...BABIII– 19 3.10 Pengolahan Data...BABIII– 19 3.11 Analisis ...BABIII– 20 3.12 Kesimpulan dan Saran...BABIII–20
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data ...BABIV– 21 4.1.1 Wawancara ... ...BABIV– 21 4.1.2 Observasi ...BABIV– 21 4.1.3 Perancangan Kuisoner ...BABIV– 21 4.1.4 Penyebaran Koesioner Awal...BABIV– 22 4.1.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ...BABIV– 22 4.1.6 Penentuan Jumlah Sampel ...BABIV– 24 4.1.7 Penyebaran Koesioner Tahap Akhir...BABIV– 25 4.1.8 Data Mentah Hasil Penyebaran Kuisioner BABIV– 25 4.2 Pengolahan Data ...BABIV– 25 4.2.1 Data Umum Responden ...BABIV– 25 4.2.2 Perancanan Produk ...BABIV– 44 4.2.3 Desain Produk ...BABIV– 46 4.2.4 Gambar Desain Produk ...BABIV– 48 4.2.5 Spesifikasi Produk Nalut ...BABIV– 50
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
5.1 Data Keinginan Konsumen Berdasarkan Costumer Need ...BABV – 51 5.2 Data Pertanyaan Konsumen ...BABV – 52 5.3 Data Umum Responden ...BABV – 54
(9)
vii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ...BABVI– 57 6.2 Saran ...BABVI– 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59 Lampiran
(10)
1
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam menggunakan suatu produk kita akan selalu mencari yang lebih praktis baik dalam penggunaan maupun dalam penyimpanan, karena hal ini akan sangat meringankan beban kita dalam menggunakannya. Seiring dengan perkembangan jaman suatu produk akan selalu mengalami inovasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Karena keberhasilan industri dalam menghadapi persaingan ditentukan oleh keberhasilan dalam merancang dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan kecepatan industri tersebut dalam beradaptasi/merespon perubahan keinginan konsumennya.
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya akan banyak menggunakan berbagai macam produk, mesin maupun peralatan lainnya. Salah satu contohnya adalah menggunakan celana dalam, hal tersebut merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, jika tidak maka manusia merasa kurang nyaman dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh wanita adalah pada masa mentruasi, normalnya wanita pada umumnya mengalami masa mentruasi 3 sampai 7 hari bahkan lebih. Hal itu tentunya mengakibatkan rasa kurang nyaman dan merupakan hari-hari terberat menjelang menstruasi, ditambah lagi mentruasi yang dialami wanita datangnya tiba-tiba, tentu saja akan menghambat aktivitas yang dilakukannya. Keluhan lain yang dialami wanita adalah saat menstruasi datang tiba-tiba maka wanita hanya menggunakan satu celana dalam, hal tersebut yang membuatnya merasa repot harus mengatinya, sedangkan wanita lupa membawa celana dalam cadangan, hal tersebut yang membuat wanita merasa kurang percaya diri. Hal yang diinginkan wanita adalah ingin merasa nyaman dan tenang pada saat datang bulan tiba dan tidak mengganggu aktivitas yang dilakukannya, sehingga perlunya ada produk yang praktis yang biasa digunakan oleh wanita pada saat menstruasi, tentunya lebih efektif dan efesien.
(11)
Oleh karena untuk membatu permasalahan yang diatas maka penulis ingin merancang suatu produk yang mungkin dapat digunakan oleh wanita bila saat datang bulan. Produk tersebut diharapkan dapat membantu meringankan rasa kekhwatiran yang dialami wanita saat menstruasi. Produk yang akan dirancang oleh penulis kali adalah produk berupa celana dalam yang langsung dilapisi oleh pembalut dan produk tersebut diberi nama Nalut (Celana Dalam Berpembalut). Maka dalam penulisan Tugas akhir ini penulis mengambil judul “Proses
Perancangan Celana Berpembalut (Nalut)”.
1.2Identifikasi Masalah
Dengan melihat permasalahan diatas maka identifikasi masalah yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Proses perancangan tersebut dilakukan? 2. Apakah produk yang dirancang efektif dan efesien?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari hasil peneliatian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi keinginan konsumen.
2. Merancang proses pembuatan produk NALUT. 3. Menganalisis perancangan produk NALUT.
1.4 Pembatasan Masalah
Untuk mencegah meluasnya bidang pembahasan serta lebih mengarah pada pemecahan masalah pokok sasarannya, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Produk yang dirancang untuk wanita yang sudah menstruasi saja. 2. Produk yang dirancang terbuat dari kain catoon dan bahan serat.
3. Ukuran yang digunakan dalam perancangan produk ini adalah S, M, XL 4. Pengabilan jumlah sampel hanya di daerah Syeh Quro karawang.
(12)
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan asumsi yang dilakukan dalam tugas akhir.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini berisi tentang teori yang menunjang penelitian dan metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah.
Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah
Dalam bab ini dijelaskan flowchart pemecahan masalah dan langkah-langkah pemecahan masalah dari penelitian yang dilakukan.
Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dalam bab ini dikemukakan mengenai data-data yang didapat dari hasil penelitian, kemudian dilakukan pengolahan data dengan berpedoman pada usulan pemecahan masalah.
Bab 5 Analisis
Mengenai analisis terhadap hasil pengolahan data yang dilakuakan
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang diberikan penulis untuk perusahaan.
Daftar Pustaka Lampiran
(13)
4
Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan benda tersebut diperlukan suau rancangan atau desain. Hal itu tidak dilakukan oleh masyrakat tradisional, pada masa lalu, dapat dikatakan tidak ada kegiatan penggambaran ataupun pemodelan sebelum kegiatan suatu benda dilakukan. Pada saat sekarang , pada masyarakat industri khususnya, kegiatan merancang dan pembuatan benda merupakan kegiatan yang terpisah. Proses pembuatan tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan. Dari hasil perancangan akan diketahui deskripsi dari benda yang akan dibuat. Hal ini akan sangat memudahkan proses pembuatannya, Maka dari itu, kegiatan perancangan adalah hal yang penting dan mutlak dilakukan sebelum proses produksi suatu benda.
Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia adalah hal yang ingin dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan merancang dengan berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Keinginan setiap manusia tersebut dibuat dalam perancangan produk melalui pengembangan secaa komputer dan analisa teknik , yang dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk mengkomsumsikannya, dan termasuk dalam memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk didalamnya setiap aspek teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen dalam pembuatan, perakitan, pelayanan sampai pada kekurangannya. Sebuah produk seharusnya dikerjakan lebih dari operasi biasa untuk meningkatkan market place – nya, yaitu mempertimbangkan seluruh harga – harga , seluruh kelengkapan dan target segmen pasar yang terdiri dari dua elemen yaitu visualisasi dan fungsionalnya. Disain produk baru merupakan hal yang sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup sebagian besar perusahaan. Sementara beberapaperusahaan mengalami sedikit perubahan produk, sebagian besar perusahaan harus secara kontinu memperbaiki produk mereka.
(14)
Keputusan tentang produk mempengaruhi keempat bidang pengambilan keputusan operasi, sehingga keputusan produk harus dikoordinasikan secara teliti dengan operasi untuk memastikan bahwa operasi diintegrasikan dengan desain produk. Melalui kerjasama yang teliti antara operasi dan pemasaran,strategi pasar dan produk dapat diintegrasikan dengan keputusan tentang proses, kapasitas, persediaan dan kualitas. Definisi produk adalah hasil dari pengembangan suatu strategi bisnis. Desain produk merupakan prasyarat untuk produksi bersama dengan prakiraan volume produksi. Hasil keputusandesain produk ditransmisikan ke operasi spesifikasi produk. Spesifikasi ini merumusan karakteristik produk danmemungkinkan pelaksanaan produksi.
2.1 Siklus Hidup Produk
Perancangan atau pengembangan produk dibutuhkan oleh produsen dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar dengan cara mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen akan manfaat produk, mendesainnya, sampai ke tingkat perencanaan pembuatan produk tersebut. Hal ini berkaitan erat pula dengan siklus hidup produk tersebut. Perancangan yang baik akan menghasilkan produk unggulan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan customer. Karenanya perancangan yang baik membutuhkan input dari berbagai sisi dengan melibatkan berbagai disiplin imu. Hal ini berkaitan erat pula dengan Siklus Hidup Produk tersebut, seperti terlihat pada Gambar 3.1.
(15)
Tahap I adalah tahap pengenalan. Pada tahap ini suatu produk baru diperkenalkan kepada konsumen melalui uji coba pemasaran. Berbagai promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk tersebut. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan akan lebih besar dibandingkan pendapatan yang diperoleh.
Pada Tahap II, yang merupakan tahap pertumbuhan dengan percepatan, penjualan produk akan meningkat pesat. Hal ini disebabkan oleh respon konsumen terhadap produk tersebut sudah semakin positif. Pada tahap ini pendapatan yang diperoleh juga sangat besar.
Tahap III merupakan tahap pendewasaan. Pada tahap ini penjualan produk akan mencapai titik kejenuhan di mana penjualan produk hanya berkisar pada suatu titik tertentu. Umumnya cara-cara promosipun tidak akan bisa untuk mendongkrak tingkat penjualan.
Tahap IV merupakan tahap kemunduran dan akhir dari produk tersebut. Jika produsen tidak berupaya melakukan inovasi maka produk tersebut akan mati begitu saja. Dari Siklus Hidup Produk tersebut terlihat bahwa perancangan produk memang sangat diperlukan untuk menjaga agar produk tersebut tetap eksis di pasaran. Jika dilihat dari Siklus Hidup Produk tersebut maka perancangan produk harus dilakukan pada saat produk berada pada Tahap II, yaitu tahap pertumbuhan dengan percepatan, karena pada tahap ini produk akan mengalami tingkat penjualan yang pesat dan produsen akan memperoleh keuntungan yang sangat besar. Maka sebaiknya sebagian keuntungan tersebut dialokasikan untuk keperluan proses perancangan. Dengan demikian pada saat produk berada pada
Tahap IV maka produk baru siap untuk diluncurkan guna menggantikan produk yang lama sehingga kelangsungan hidup produk tetap terjaga. Tahap perancangan produk pada Siklus Hidup Produk dapat dilihat pada Gambar 3.2, sebagai berikut :
(16)
Gambar 2.2. Siklus Hidup Produk dan Masa Perancangan Produk
2.2 Strategi Pengenalan Produk Baru
Terdapat tiga cara mencasar untuk meninjau proses pengenalan produk baru, yaitu:
1. Menarik-pasar (Market Pull).
Menurut pandangan ini “anda harus membuat apa yang dapat dijual”. Dalam hal ini produk baru ditentukan oleh pasar dengan sedikit perhatian terhadap kebradaan teknologi dan proses operasi. Kebutuhan pelanggan merupakan dasar utama untuk pengenalan produk baru.
2. Mendorong-teknologi (Technology-Push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa “anda harus menjual apa yang anda dapat buat” Dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi, dengan sedikt perhatian terhdap pasar. Ini merupakan pekerjaa pemasaran untuk menciptakan pasar dan ernjal produk yang dibuat.
3. Antarfungsional (Interfunctional in nature)
Dalam pandangan ini, pengenalan produk baru adalah bersifat antarfungsional dan membutuhkan kerjasama diantara pemasaran, operasi, teknik dan fungsi lainnya. Proses pengembagan produk baru tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun mendorong-teknologi tetapi ditentukan oleh usaha antar
(17)
fungsi yang terkoordinasi. Hasilnya merupakan produk yangmemenuhi kebutuhan pelanggan dengan penggunaan teknologi yang memberikan keuntungan terbaik.
2.3. Proses Pengembangan Produk Baru
Langkah – langkah dalam mengembangkan produk baru antara lain, yaitu : 1. Pengembangan Ide
Dapat dikembangkan dari pasar atau dari teknologi. Ide pasar diperoleh dari kebutuhan pelanggan. Identifikasi dari kebutuhan pasar ini akan menghasilkan pengembangan teknologi dan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada sisi lain, ide dapat timbul dari teknologi yang ada atau yang baru. Pendayagunaan teknologi merupakan sumber yang kaya akan ide-ide untuk produk baru.
2. Desain Produk
Tahapan ini memperhatikan terhadap pisik produk baru. Proses disain produk pada tahan ini berkaitan dengan pengembangan disain terbaik dari ide produk baru. Jika disain awal ini disetujui, dapat dibuat sebuah atau beberapa prototype untuk pengujian dan nalisis lebih lanjut. Dalam disain awal, banyak sekali dipertimbangkan akan tradeoff antara biaya, kualitas dan performansi produk. Hasilnya merupakan suatu rancangan produk yang memiliki daya saing dalam pasar dan dapat diproduksi.
3. Desain Prototype
Pegujian prototype bertujuan untuk mengesahkan penampilan pemasaran dan teknis. Satu cara untuk menilai performansi pasar adalah membuat sejumlah prototype yang cukup untuk mendukung uji pasar dari produk baru tersebut. Maksud dari pengujian pasar adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dari tanggapan pelanggan mengenai produk tersebut. Prototipe juga diuji untuk mengetahui performansi teknis produk yang bersangkutan. Selama tahap disain akhir, gambar dan spesifikasi produk dikembangkan. Sesuai dengan hasi pengujian prototype, perubahan-perubahan tertentu dapat digabungkan menjadi disain akhir. Jika terdapat perubahan, produk dapat diuji lebih lanjut untuk
(18)
memastikan performansi produk akhir. Selanjutnya pada penyelesaian spesifikasi disain sehingga produksi dapat dilaksanakan. Akan tetapi bagian penelitian dan pengembangan tidak hanya mengemnbangkan spesifikasi desain untuk operasi, tetapi jugaharus dapat memastikan bahwa produk memungkinkan untuk diproduksi. Informasi ini harus berisi rincian mengenai teknologi, data pengendalian kualitas, tata catra pengujian performansi produk dan sejenisnya. Gambar 2.3. merupakan model ideal dari proses pengembangan produk baru.
Gambar 2.3. Proses Pengembangan Produk Baru
2.4 Konsep Perancangan Produk
Perancangan produk (barang atau jasa) merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang keberadaanya sangat dibutuhkan oleh konsumen. Setelah perancangan selesai maka kegiatan yang menyusul adalah pembuatan produk. Kedua kegiatan tersebut dilakukan dua orang atau dua kelompok orang dengan keahlian masing-masing, yaitu perancangan dilakukan oleh tim perancang dan pembuatan produk oleh tim kelompok pembuat produk. Esensi dari perancangan dan pembuatan suatu produk yaitu untuk memenuhi kebutuhan dari permintaan. Seiring dengan berkembangnya teknologi sekarang ini kebutuhan akan adanya produk yang dapat mempermudah kegiatan manusia
(19)
terutama dalam mengerjakan pekerjaan yakni alat/mesin, hal ini yang mendorong manusia untuk merancang alat bantu dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam dunia industri khususnya industri manufaktur, adanya alat bantu yang representatif dan bermanfaat untuk mempermudah dan menghemat biaya sangat dibutuhkan, oleh karena itu penelitian-penelitian untuk menciptakan suatu alat bantu kerja saat ini perlu ditingkatkan. Selain dari pada itu adanya alat bantu yang mempermudah pekerjaan akan sangat berpengaruh kepada biaya produksi suatu produk yang dihasilkan terutama biaya overhead tenaga kerja langsung dan waktu produksi.
Sebagian orang menganggap bahwa perancangan suatu alat atau mesin yang dapat mempermudah pekerjaan merupakan bagian yang paling penting dalam suatu proses produksi. Karena dengan adanya alat atau mesin yang dapat mempermudah pekerjaan akan berpengaruh relatif besar pada waktu penyelesaian suatu produk dan karena waktu bisa dihemat dengan adanya mesin maka biaya
overhead tenaga kerja langsung dan biaya penyimpanan inventori bisa lebih dihemat atau ditekan. Akan tetapi, tujuan dari proses perancanaan alat bantu itu sendiri adalah membantu pekerjaan manusia bukan untuk megerjakan segala aktifitas kerja manusia tersebut sehingga akan membuat lemah sumber daya manusia itu sendiri. Idealnya, perancangan alat bantu tidak mengesampingkan tugas manusia sebagai sumber daya yang harus didahulukan dalam bidang produksi, sehingga manusia dan mesin dapat bekerja secara terintegrasi untu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, efisien, efektif dan hemat biaya.
Dalam melakukan proses perancangan produk harus diingat tujuan dari pembuatan produk tersebut, yaitu:
1. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan konsumen dan menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan terebut.
2. Produk secara ekonomi dapat menguntungkan (profitable).
3. Diperlukan pengembangan produk yang telah jadi untuk memperbaiki kekuranganya.
(20)
Perancangan Produk terdiri dari beberapa kategori yakni: 1. Bidang Produk: mesin, elektronik, transportasi,dll. 2. Dari segi kompleksitas:
o Plant (pabrik).
o Equipment (peralatan) dan Machines (mesin). o Assamblies (modules) dan susunan elemen. o Single element (elemen tunggal).
3. Dari aspek volume produk:
o Produk yang dibuat dalam jumlah kecil. o Produk masal (mass product).
Sedangkan pengembangan produk yang bisa dinilai berhasil apabila perancangan atau pengembangan produk tersebut mempunyai aspek-aspek sebagai berikut: Kualitas produk dapat dipertanggung jawabkan secara teknis maupun deskriptif.
Ongkos operasional produk dapat meminimalkan ongkos lainya. Waktu pengembangan relatif singkat.
Biaya pengembangan seminimal mungkin tanpa mengesampingkan kualitas. Kapabilitas pengembangan atau perancangan dapat menyelesaikan masalah
lain.
Kandungan originalitas dalam produk hasil perancangan terbagi dalam beberapa sifat, antara lain:
1) Produk Original (belum pernah ada sebelumnya) dapat terealisasi karena: Terjadinya penemuan baru
(21)
Kombinasi dari prinsip kerja atau teknologi yang ada sebelumnya yang telah dikombinasikan.
2) Produk hasil inovasi
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuranya serta perubahan dalam fungsi sehingga menjadi produk dengan fungsi baru.
3) Produk varian yaitu produk yang hanya berbeda dimensi dari produk yang sudah ada.
2.5 Metode Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Metode Identifikasi Kebutuhan Konsumen yang ummumnya digunakan dalam suatu penelitian adalah:
1. Survai atau riset pasar
2. Wawancara secara grup
3. Wawancara satu per satu
4. Observasi
Metode-metode tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Survei atau riset pasar memiliki kelebihan yaitu, mampu mengumpulkan suara konsumen dalam jumlah yang besar dengan usaha yang relatif ringan, tetapi memiliki kekurangan bahwa data yang diperoleh tidak menggambarkan kebutuhan dan keinginan dari konsumen secara langsung, sebab para responden hanya diintruksikan untuk menjawab pertanyaan tas variabel-variabel yang telah disediakan oleh perancang sebelumnya.
Wawancara baik secara grup maupun perorangan lebih banyak membutuhkan tenaga, waktu dan biaya bila dibandingkan dengan survei pasar, tetapi perancang dapat dengan bebas mengeskplor kebutuhan dari konsumen. Wawancara secara perorangan dapat dianggap mencukupi untuk menggambarkan
(22)
kebutuhan konsumen hingga sekitar 90% bila wawancara dilakukan sebanyak 30 kali. Hal ini didasarkan pada penelitian produk picnic coolers oleh Griffin dan Heuser (Ulrich & Eppinger, 1995). Wawancara secara grup lebih diutamakan, karena kedinamisan grup akan membantu mengidentifikasi kebutuhan konsumen lebih banyak lagi.
Observasi merupakan metode yang sangat baik untuk digunakan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang tidak terkatakan. Metode ini juga membantu untuk mengetahui motivasi dari konsumen dibalik pernyataan kebutuhannya.
2.6Pengujian Statistik Alat Ukur 2.6.1 Metode pengujian kuesioner
Kuesioner yang telah selesai disusun kemuadian disebarkan untuk melakukan uji awal kuesioner. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat perlu direvisi atau tidak, sehingga kuesioner yang digunakan sebagai sumber data nantinya akan memiliki reabilitas dan validitas yang baik. Bila setelah mengalami pengujian awal kuesioner masih belum memiliki reabilitas dan validitas yang baik, maka kuesioner harus direvisi. Tetapi bila setelah mengalami pengujian awal kuesioner telah memiliki reabilitas dan validitas yang baik, maka kuesioner dapat langsung dilanjutkan untuk melakukan uji kecukupan data.
2.6.2 Korelasi Item
Suatu alat ukur merupakan sekumpulan item yamg menanyakan suatu hal yang ingin diukur atau diketahui. Suatu alat ukur dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya apabila alat ukur tersebut dapat menunjukkan hasil ukurnya dengan cermat dan akurat. Dengan demikian kualitas suatu alat ukur ditentukan oleh kualitas item-itemnya. Sebuah alat ukur yang berisi item berkualitas tinggi walaupun dalam jumlah yang sedikit akan jauh lebih berguna daripada sebuah alat ukur yang berisi puluhan item berkualitas rendah. Item-item berkualitas rendah
(23)
tidak hanya akan menurunkan kualitas dari fungsi alat ukur, tetapi juga akan memberikan informasi hasil pengukuran yang menyesatkan.
Langkah pertama guna menciptakan alat ukur yang baik yang berisi item-item berkualitas tinggi yaitu dengan melakukan penyusunan alat ukur berdasarkan pada suatu spesifikasi yang jelas, dengan penulisan item menggunakan kaidah dan petunjuk penilisan yang telah digariskan, dan dengan latihan yang disertai kreativitas serta pengalaman yang baik. Alat ukur yang disusun dengan cara demikian itulah yang disebut sebagai alat ukur yang theoretical sounds, yaitu alat ukur yang secara teoritis adalah baik.
Disisi lain, sesuatu yang telah direncanakan dengan cermat dan baik berdasarkan teori, masih harus diuji kebenarannya secara tepat. Diuji dalam hal ini adalah melalui data dari suatu hasil uji coba alat ukur yang sesungguhnya. Dari data hasil uji coba alat ukur inilah diharapkan diperoleh bukti mengenai kualitas item-item alat ukur yang bersangkutan. Dan dari hasil analisis mengenai data empiris inilah dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui korelasi item adalah dengan melihat daya pembeda item, yaitu konsistensi antara sekor item dengan skor keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan, dengan persamaan Pearson sebagai berikut :
2 2
2
2
Y Y n X X n Y X XY n rdimana : r = korelasi
X = skor setiap item Y = skor total n = ukuran sampel
Setelah koefisien korelasi untuk setiap item telah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang dapat dianggap cukup tinggi sebagai indikator adanya konsistensi antara skor item dan skor keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan yang tegas. Prinsip utama pemilihan item dengan melihat koefisien korelasi adalah mencari nilai koefisien yang setinggi mungkin dan menyingkirkan setiap item yang menpunyai korelasi negatif atau koefisien yang mendekati nilai nol (0,00).
(24)
Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993), item yang baik adalah item yang biasanya mempunyai nilai koefisien korelasi antara 0,30-0,70. Disamping itu besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat ditentukan pula berdasarkan kriteria Guilford (1956) dalam Marlon (2004) pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Kriteria Penentuan Tingkat Korelasi Item Menurut Guilford.
Koefisien-Korelasi Ketentuan
Kurang dari 0,20 Tidak ada korelasi
0,20 - 0,39 Korelasi Rendah
0,40 - 0,69 Korelasi Sedang
0,70 - 0,89 Korelasi Tinggi
0,90 – 0,99 Korelasi Tinggi Sekali
1,00 Korelasi Sempurna
Berdasarkan kriteria Guilford diatas terlihat bahwa item yang baik adalah yang mempunyai item koefisien korelasi diatas 2,0.
2.6.3 Uji Reliabilitas (Keandalan Alat Ukur)
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran, yang mengindikasikan stabilitas dan kekonsistennan alat ukur. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi mempunyai arti bahwa pengukuran mampu memberikan hasil ukur yang konsisten (reliable) dan dapat memberikan hasil yang relatif sama jika pengukuran dilakukan lebih dari satu kali pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Reliabilitas memberikan gambaran sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya, dalam arti sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kesalahan pengukuran (measurement error).
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 - 1,00. Besarnya keofisen reliabilitas minimal yang harus
(25)
dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah 0,70 (Kaplan dan Saccuzzo, 1993). Di samping itu, walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif maupun negatif, namun dalam hal reliabilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol tidak mempunyai arti apa-apa karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien yang positif.
(26)
17
3.1 Flowchart Pemecahan Masalah
Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang panjang dan terkait secara sistematis. Setiap tahap merupakan penentuan tahap berikutnya, sehingga setiap tahap dilaksanakan dengan cermat. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengolahan Data 1. Penentuan daftar kebutuhan konsumen 2. Uji validasi dan reabilitas hasil koesioner 3. Perancangan Alat
4. Desain Alat
Mulai
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Perancangan Koesioner
Penyebaran Koesionel Awal
Uji Validitas
Data Valid
Uji Reabilitas
Data Reabel Pengumpulan Data
Penentuan Jumlah Sampel
Penyebaran Koesioner Akhir
Analisis
Kesimpulan dan Saran
Selesai Yes
Yes
No
No
Studi Pustaka
Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah
Pengolahan Data Penentuan Daftar Kebutuhan Konsumen Perancangan Produk Nalut
Desain Produk Spesifikasi Produk
(27)
3.2 Tinjauan Pustaka
Tahap ini dilakukan untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mendapatkan masukan-masukan, sehingga masalah yang akan diteliti dapat dipahami lebih baik dan dilaksanakan dengan terarah sesuai teori yang ada dan berhubungan langsung dengan permasalahan dalam penelitian ini.
3.3 Identifikasi Masalah
Langkah selanjutnya yaitu Identifikasi masalah, mengidentifikasi masalah apa yang terjadi pada produk yang akan dikembangkan dan dibuat nantinya. Identifikasi masalah dalam penelitian ini, adalah:
Bagaimana proses perancangan tersebut dilakukan? Apakah produk yang dirancang efektif dan efesien?
3.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban dari identifikasi masalah yang didapat, yaitu untuk mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan dalam proses perancangan dan pengembangan produk yang dibuat.
3.5 Pengumpulan Data
Mengumpulkan data yang diperlukan peneliti, data yang dikumpulkan berupa hasil kuesioner konsumen berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasan.
3.6 Perancangan Koesioner
Perancangan koesioner digunakan untuk mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen terhadap produk yang dirancang. Koesioner sangat mudah digunakan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan dan berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai produk yang dirancang.
3.7 Penyebaran Kuisioner Tahap Awal
Sebelum kuisioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan penyebaran kuisioner pendahuluan atau tahap awal. Tujuannya untuk menguji
(28)
variabel-variabel pernyataan kuisioner dapat dimengerti oleh responden dan keandalan kuisioner sebagai alat ukur apabila disebarkan dua kali atau lebih hasilnya konsisten. Sehingga hasilnya dapat menjadi acuan apakah kuisioner yang telah dirancang layak atau tidak untuk disebarkan pada tahap selanjutnya, hanya 30 kuisioner yg di bagikan. Responden yang digunakan pada penyebaran kuisioner pendahuluan ini adalah konsumen yang sedang mengalami masa mentruasi (Haid) pada wanita.
3.8 Penentuan Jumlah Sampel
Penentuan jumlah sampel merupakan suatu langkah awal sebelum melakukan penyebaran kuesioner yang mana penentuan jumlah sampel ini untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah mewakili populasi atau belum. Oleh sebab itu untuk mengetahui penentuan jumlah sampel penelitian ini, peneliti menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu, (Sugiyono,2004) dengan tingkat kesalahan 5% dari populasi jumlah konsumen yang sedang menggunakan pembalut pada saat mentruasi.
3.9 Penyebaran Kuisioner Tahap Akhir
Setelah diketahui berapa jumlah kuisioner yang akan disebarkan, kemudian dilakukan penyebaran kuisioner. Proses penyebaran kuisioner tahap ini hampir sama dengan penyebaran kuisioner sebelumnya yang berbeda jumlah sampelnya.
3.10 Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan, selanjutnya diolah dengan mengetahui Daftar Kebutuhan dan Keinginan konsumen (Customer Needs) terhadap produk yang akan dirancang. Daftar Kebutuhan dan Keinginan konsumen (Customer Needs) Berisi data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada konsumen, observasi. Daftar kebutuhan dan keinginan konsumen dibagi menjadi beberapa sub pokok, yaitu: mudah digunakan, nyaman, harga terjangkau, praktis, efesien dan efektif.
(29)
Langkah selanjutnya adalah memulai proses perancangan alat atau produk yang akan dirancang, dan mengetahui corak, motif yang disukai wanita pada umumnya. Tujuannya agar produk terlihat menarik dan konsumen merasa tertarik terhadap produk yang dibuat.
3.11 Analisis
Analisis pada penelitian ini merupakan analisis dari pengolahan data, dan perancangan dan pengembangan produk yang akan dibuat.
3.12 Kesimpulan dan Saran
Tahap akhir dari penelitian ini adalah membuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan intisari dari yang telah dilakukan. Sedangkan saran merupakan masukan bagi perusahaan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan dan saran yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas produk yang akan dirancang selanjutnya.
(30)
21
4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Wawancara
Wawancara merupakan tahap awal dalam yang dilakukan untuk pengumpulan data karena metoda wawancara ini paling sering digunakan dan sangat efektif dalam penelitian (survey). Dengan melakukan wawancara ke beberapa orang dapat diketahui kebutuhan serta keinginan konsumen secara langsung berdasarkan suara pelanggan (Voice of Customer) dan juga karakteristik teknik perusahaan berdasarkan suara pengembang (voice of developer).
4.1.2. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung dengan terjun ke lapangan dengan melakukan penyebaran kuisioner agar dapat mengetahui keinginan konsumen. Hasilnya dijadikan sebagai bahan dalam melakukan pengumpulan data dan penyusunan kuisioner.
4.1.3 Perancangan Koesioner
Perancangan koesioner digunakan untuk mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen terhadap produk yang dirancang. Koesioner sangat mudah digunakan untuk pengumpulan data yang dibutuhkan dan berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai produk yang dirancang. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang dirancang sesui dengan daftar pertanyaan mengenai produk terhadap konsumen.
4.1.4. Penyebaran Koesioner Awal
Penyebaran kuisioner tahap awal dilakukan untuk menguji variabel-variabel pernyataan kuisioner dapat dimengerti oleh responden dan keandalan kuisioner sebagai alat ukur apabila disebarkan dua kali atau lebih hasilnya konsisten. Sehingga hasilnya dapat menjadi acuan apakah kuisioner yang telah dirancang layak atau tidak untuk disebarkan pada tahap selanjutnya. Jumlah Responden
(31)
adalah 30 orang yang digunakan pada penyebaran kuisioner pendahuluan ini adalah konsumen yang sedang mengalami masa mentruasi (Haid) pada wanita.
4.1.5. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas diolah dengan menggunakan SPSS 12.0 for Windows. Uji validitas dilakukan dengan melihat adanya pembeda item (item discriminaty) yaitu menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi “product moment” sebagai berikut:
2 2
2
2
Y Y n X X n Y X XY n r keterangan: r = Korelasi X = Skor tiap itemY = Skor total dikurangi item tersebut n= Ukuran sampel
Angka korelasi product moment yang diperoleh dan dibandingkan dengan angka r kritis yang diperoleh dari tabel angka kritis (lampiran). Dengan jumlah responden 30 orang, dan tingkat ketelitian 5% diperoleh nilai r kritis = 0.361. Hasil uji validitas dan reliabilitas ditampilkan pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Uji Validitas pertanyaan konsumen terhadap produk Nalut
No. Kebutuhan dan keinginan konsumen r hitung r tabel KET.
1. Anda termasuk dalam golongan 0,421 0,361 VALID
2. Berapakah usia anda 0,404 0,361 VALID
3. Apa status anda sekarang 0,695 0,361 VALID
4. Apa status anda sekarang 0,416 0,361 VALID
5. Dalam sebulan berapa lama anda menstruasi 0,430 0,361 VALID
6. Apakah anda mengetahui produk Nalut 0,376 0,361 VALID
7. Jenis Nalut yang anda inginkan 0,409 0,361 VALID
8. Bahan yang anda inginkan dari Nalut 0,438 0,361 VALID
(32)
No. Kebutuhan dan keinginan konsumen r hitung r tabel KET.
10. Produk Nalut yang ingin dipakai mudah
untuk digunakan 0,473 0,361 VALID
11. Bahan yang diinginkan agar produk Nalut
lembut 0,557 0,361 VALID
12. Apakah Nalut yang diinginkan mudah
menyerap cairan 0,430 0,361 VALID
13. Warna apa yang anda inginkan dari produk
Nalut
0,518
0,361 VALID
14.
Apakah anda setuju apabila produk nalut ditambahkan dengan berbagai macam variasi seperti, pita, bunga-buga, mute dan lain sebagainya
0,367 0,361 VALID
15. Motif celana dalam apa yang anda suka 0,422 0,361 VALID
16. Apakah anda menginginkan bentuk body
dan bahan yang elastis
0,443
0,361 VALID
17. Bagimana ketahanan dari produk Nalut
yang anda inginkan 0,442 0,361 VALID
Berdasarkan hasil pengujian di atas, diperoleh seluruh angka korelasi product moment (r) lebih besardari r kritis (r hitung > r kritis). Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid.
Setelah dilakukan pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui keandalan alat ukur yang dipergunakan pada penelitian ini. Reliabilitas alat ukur diukur dengan nilai alpha Cronbach (semakin mendekati 1), dengan demikian kuisioner tersebut semakin reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas alat ukur dengan menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini:
(33)
Tabel 4.2. Hasil perhitungan reliabilitas kuisioner
Jenis Kuisioner Nilai Alpha
Cronbach Tingkat Kepentingan Kebutuhan dan Keinginan konsumen 0.743
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh American Psychological Association
(1985) serta Kaplan dan Sccuzo (1993), besarnya koefisien reliabilitas yang harus dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah 0,7 (Kusuma Wardana, 2000). Dengan demikian, kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan bisa disebarkan kepada responden sesungguhnya yang hasilnya akan menjadi input untuk perancangan produk.
4.1.6 Penentuan Jumlah Sampel
Penentuan jumlah sampel merupakan suatu langkah awal sebelum melakukan penyebaran kuesioner yang mana penentuan jumlah sampel ini untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah mewakili populasi atau belum. Oleh sebab itu untuk mengetahui penentuan jumlah sampel penelitian ini, peneliti menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu, (Sugiyono,2004) dengan tingkat kesalahan 5% dari jumlah wanita produktif yang berada di RT. 01 RW. 02 Syeh Quro karawang dengan jumlah 100 sampel populasi yang sedang menggunakan pembalut pada saat mentruasi.
4.1.7 Penyebaran Koesioner Tahap Akhir
Setelah diketahui berapa jumlah kuisioner yang akan disebarkan, kemudian dilakukan penyebaran kuisioner. Proses penyebaran kuisioner tahap ini hampir sama dengan penyebaran kuisioner sebelumnya yang berbeda jumlah sampelnya.
4.1.8 Data Mentah Hasil Penyebaran Kuisioner
Data mentah hasil penyebaran kuisioner tahap awal dan tahap akhir dapat dilihat pada lampiran. Pada penyebaran kuisioner tahap akhir terdapat 3 buah kuisioner yang cacat. Hal ini dikarenakan adanya responden yang tidak menjawab salah satu dari beberapa pertanyaan yang diajukan dan adanya responden yang menjawab
(34)
pertanyaan lebih dari satu pilihan. Dengan demikian, jumlah kuisioner yang akan digunakan untuk pengolahan data selanjutnya sebanyak 97 buah
4.2. Pengolahan Data
4.2.1. Data Umum Responden
Data umum responden yang diperoleh dari identitas konsumen dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada konsumen sebanyak 97 responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Item Pertanyaan Konsumen
RESP ITEM PERTANYAAN
K 1 Anda termasuk dalam golongan
K 2 Berapakah usia anda
K 3 Apa status anda sekarang
K 4 Apa status anda sekarang
K 5 Dalam sebulan berapa lama anda menstruasi
K 6 Apakah anda mengetahui produk Nalut
K 7 Jenis Nalut yang anda inginkan
K 8 Bahan yang anda inginkan dari Nalut
K 9 Karakteristik produk Nalut yang anda inginkan
K 10 Produk Nalut yang ingin dipakai mudah untuk digunakan
K 11 Bahan yang diinginkan agar produk Nalut lembut
K 12 Apakah Nalut yang diinginkan mudah menyerap cairan
K 13 Warna apa yang anda inginkan dari produk Nalut
K 14 Apakah anda setuju apabila produk nalut ditambahkan dengan berbagai
macam variasi seperti, pita, bunga-buga, mute dan lain sebagainya
K 15 Motif celana dalam apa yang anda suka
K 16 Apakah anda menginginkan bentuk body dan bahan yang elastis
(35)
4.4 Tabel Data Umum Responden
Karakteristik Jumlah % K 6
Golongan
Remaja 55 56.70
Ya 16
Tidak 39
Dewasa 42 43.30 Ya 12
Tidak 30
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Ya 4
Tidak 3
26 – 30 Tahun 75 77,32 Ya 16
Tidak 59
31 – 35 Tahun 14 14,44 Ya 8
Tidak 6
36 – 40 Tahun 1 1.37 Ya 0
Tidak 1
Status
Pelajar 18 18,56 Ya 3
Tidak 15
Mahasiswa 24 24.75 Ya 1
Tidak 22
Wanita Karir 39 39.65 Ya 36
Tidak 3
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Ya 2
Tidak 15
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Ya 0
Tidak 2
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Ya 3
Tidak 23
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Ya 0
Tidak 5
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Ya 2
Tidak 62
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Ya 0
Tidak 0
(36)
Menstruasi Tidak 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Ya 1
Tidak 24
5 – 6 Hari 67 69.1 Ya 3
Tidak 64
Lebih dari 6 Hari 5 5.15 Ya 2
Tidak 3
Karakteristik Jumlah % K 7
Golongan
Remaja 55 56.70
Thong 38
Ghistring 15
Bikini 2
Dewasa 42 43.30
Thong 28
Ghistring 13
Bikini 1
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22
Thong 5
Ghistring 2
Bikini 0
26 – 30 Tahun 75 77,32
Thong 48
Ghistring 24
Bikini 3
31 – 35 Tahun 14 14,44
Thong 9
Ghistring 4
Bikini 1
36 – 40 Tahun 1 1.37
Thong 1
Ghistring 0
Bikini 0
Status
Pelajar 18 18,56
Thong 12
Ghistring 5
Bikini 1
Mahasiswa 24 24.75
Thong 13
Ghistring 6
Bikini 1
(37)
Ghistring 8
Bikini 1
Ibu Rumah Tangga 16 16.37
Thong 16
Ghistring 2
Bikini 0
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Thong 2
Ghistring 0
Bikini 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77
Thong 16
Ghistring 8
Bikini 2
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02
Thong 3
Ghistring 2
Bikini 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65
Thong 47
Ghistring 14
Bikini 3
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0
Thong 0
Ghistring 0
Bikini 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Thong 0
Ghistring 0
Bikini 0
4 – 5 Hari 25 25.77
Thong 19
Ghistring 6
Bikini 0
5 – 6 Hari 67 69.1
Thong 42
Ghistring 22
Bikini 3
Lebih dari 6 Hari 5 5.15
Thong 4
Ghistring 1
(38)
Karakteristik Jumlah % K 8
Golongan
Remaja 55 56.70
Kapas 46
Jerami 8
Rumput Laut 1
Dewasa 42 43.30
Kapas 36
Jerami 6
Rumput Laut 0
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22
Kapas 6
Jerami 1
Rumput Laut 0
26 – 30 Tahun 75 77,32
Kapas 56
Jerami 17
Rumput Laut 2
31 – 35 Tahun 14 14,44
Kapas 11
Jerami 3
Rumput Laut 0
36 – 40 Tahun 1 1.37
Kapas 1
Jerami 0
Rumput Laut 0
Status
Pelajar 18 18,56
Kapas 13
Jerami 5
Rumput Laut 0
Mahasiswa 24 24.75
Kapas 21
Jerami 3
Rumput Laut 0
Wanita Karir 39 39.65
Kapas 34
Jerami 5
Rumput Laut 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37
Kapas 13
Jerami 3
Rumput Laut 0
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Kapas 2
Jerami 0
(39)
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77
Kapas 22
Jerami 6
Rumput Laut 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02
Kapas 4
Jerami 1
Rumput Laut 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65
Kapas 49
Jerami 13
Rumput Laut 0
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0
Kapas 0
Jerami 0
Rumput Laut 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Kapas 0
Jerami 0
Rumput Laut 0
4 – 5 Hari 25 25.77
Kapas 23
Jerami 2
Rumput Laut 0
5 – 6 Hari 67 69.1
Kapas 54
Jerami 12
Rumput Laut 1
Lebih dari 6 Hari 5 5.15
Kapas 3
Jerami 2
Rumput Laut 0
Karakteristik Jumlah % K 9
Golongan
Remaja 55 56.70
Bentuk Menarik 54 Tidak Menarik 1
Dewasa 42 43.30 Bentuk Menarik 41
Tidak Menarik 1
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Bentuk Menarik 7
Tidak Menarik 0
26 – 30 Tahun 75 77,32 Bentuk Menarik 74
Tidak Menarik 1
(40)
Tidak Menarik 0
36 – 40 Tahun 1 1.37 Bentuk Menarik 1
Tidak Menarik 0
Status
Pelajar 18 18,56 Bentuk Menarik 18
Tidak Menarik 0
Mahasiswa 24 24.75 Bentuk Menarik 23
Tidak Menarik 1
Wanita Karir 39 39.65 Bentuk Menarik 39
Tidak Menarik 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Bentuk Menarik 13
Tidak Menarik 3
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Bentuk Menarik 2 Tidak Menarik 0 Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Bentuk Menarik 26
Tidak Menarik 0 Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Bentuk Menarik 5 Tidak Menarik 0 Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Bentuk Menarik 63
Tidak Menarik 1
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Bentuk Menarik 0
Tidak Menarik 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Bentuk Menarik 0 Tidak Menarik 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Bentuk Menarik 25
Tidak Menarik 0
5 – 6 Hari 67 69.1 Bentuk Menarik 66
Tidak Menarik 1
Lebih dari 6 Hari 5 5.15 Bentuk Menarik 5
(41)
Karakteristik Jumlah % K 10
Golongan
Remaja 55 56.70
Ya 55
Tidak 0
Dewasa 42 43.30 Ya 41
Tidak 1
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Ya 7
Tidak 0
26 – 30 Tahun 75 77,32 Ya 72
Tidak 3
31 – 35 Tahun 14 14,44 Ya 14
Tidak 0
36 – 40 Tahun 1 1.37 Ya 1
Tidak 0
Status
Pelajar 18 18,56 Ya 18
Tidak 0
Mahasiswa 24 24.75 Ya 22
Tidak 2
Wanita Karir 39 39.65 Ya 39
Tidak 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Ya 15
Tidak 1
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Ya 2
Tidak 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Ya 26
Tidak 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Ya 5
Tidak 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Ya 63
Tidak 1
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Ya 0
Tidak 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Ya 0
(42)
4 – 5 Hari 25 25.77 Ya 25
Tidak 0
5 – 6 Hari 67 69.1 Ya 65
Tidak 2
Lebih dari 6 Hari 5 5.15 Ya 5
Tidak 0
Karakteristik Jumlah % K 11
Golongan
Remaja 55 56.70
Cattoon 49
Combed 5
Carben 1
Dewasa 42 43.30
Cattoon 38
Combed 4
Carben 0
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22
Cattoon 4
Combed 2
Carben 0
26 – 30 Tahun 75 77,32
Cattoon 64
Combed 9
Carben 2
31 – 35 Tahun 14 14,44
Cattoon 13
Combed 1
Carben 0
36 – 40 Tahun 1 1.37
Cattoon 1
Combed 0
Carben 0
Status
Pelajar 18 18,56
Cattoon 16
Combed 2
Carben 0
Mahasiswa 24 24.75
Cattoon 19
Combed 3
Carben 2
Wanita Karir 39 39.65
Cattoon 36
Combed 3
(43)
Ibu Rumah Tangga 16 16.37
Cattoon 14
Combed 2
Carben 0
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Cattoon 2
Combed 0
Carben 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77
Cattoon 24
Combed 2
Carben 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02
Cattoon 4
Combed 1
Carben 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65
Cattoon 56
Combed 8
Carben 0
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0
Cattoon 0
Combed 0
Carben 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Cattoon 0
Combed 0
Carben 0
4 – 5 Hari 25 25.77
Cattoon 22
Combed 1
Carben 2
5 – 6 Hari 67 69.1
Cattoon 54
Combed 13
Carben 0
Lebih dari 6 Hari 5 5.15
Cattoon 4
Combed 1
Carben 0
Karakteristik Jumlah % K 12
Golongan
Remaja 55 56.70
Ya 53
Tidak 2
(44)
Tidak 3
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Ya 6
Tidak 1
26 – 30 Tahun 75 77,32 Ya 74
Tidak 1
31 – 35 Tahun 14 14,44 Ya 14
Tidak 0
36 – 40 Tahun 1 1.37 Ya 1
Tidak 0
Status
Pelajar 18 18,56 Ya 18
Tidak 0
Mahasiswa 24 24.75 Ya 22
Tidak 2
Wanita Karir 39 39.65 Ya 39
Tidak 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Ya 14
Tidak 2
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Ya 2
Tidak 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Ya 26
Tidak 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Ya 5
Tidak 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Ya 63
Tidak 1
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Ya 0
Tidak 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Ya 0
Tidak 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Ya 25
Tidak 0
5 – 6 Hari 67 69.1 Ya 65
(45)
Lebih dari 6 Hari 5 5.15 Ya 5
Tidak 0
Karakteristik Jumlah % K 13
Golongan
Remaja 55 56.70
Merah 4
Hitam 48
Putih 2
Kuning 1
Dewasa 42 43.30
Merah 5
Hitam 34
Putih 3
Kuning 1
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22
Merah 2
Hitam 4
Putih 1
Kuning 0
26 – 30 Tahun 75 77,32
Merah 8
Hitam 64
Putih 3
Kuning 1
31 – 35 Tahun 14 14,44
Merah 3
Hitam 13
Putih 0
Kuning 0
36 – 40 Tahun 1 1.37
Merah 0
Hitam 1
Putih 0
Kuning 0
Status
Pelajar 18 18,56
Merah 5
Hitam 12
Putih 1
Kuning 0
Mahasiswa 24 24.75
Merah 3
Hitam 20
(46)
Kuning 1
Wanita Karir 39 39.65
Merah 8
Hitam 28
Putih 1
Kuning 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37
Merah 2
Hitam 13
Putih 0
Kuning 1
Pendapatan / Bulan
Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Merah 1
Hitam 1
Putih 0
Kuning 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77
Merah 3
Hitam 21
Putih 2
Kuning 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02
Merah 1
Hitam 4
Putih 0
Kuning 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65
Merah 11
Hitam 52
Putih 0
Kuning 1
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0
Merah 0
Hitam 0
Putih 0
Kuning 0
Berapa Lama Menstruasi
3 – 4 Hari 0 0
Merah 0
Hitam 0
Putih 0
Kuning 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Merah 4
(47)
Putih 1
Kuning 2
5 – 6 Hari 67 69.1
Merah 13
Hitam 52
Putih 0
Kuning 2
Lebih dari 6 Hari 5 5.15
Merah 2
Hitam 3
Putih 0
Kuning 0
Karakteristik Jumlah % K 14
Golongan
Remaja 55 56.70
Setuju 54
Tidak 1
Dewasa 42 43.30 Setuju 42
Tidak 0
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Setuju 6
Tidak 1
26 – 30 Tahun 75 77,32 Setuju 75
Tidak 0
31 – 35 Tahun 14 14,44 Setuju 14
Tidak 0
36 – 40 Tahun 1 1.37 Setuju 1
Tidak 0
Status
Pelajar 18 18,56 Setuju 18
Tidak 0
Mahasiswa 24 24.75 Setuju 23
Tidak 1
Wanita Karir 39 39.65 Setuju 39
Tidak 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Setuju 14
Tidak 2
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Setuju 2
(48)
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Setuju 26
Tidak 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Setuju 5
Tidak 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Setuju 63
Tidak 1
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Setuju 0
Tidak 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Setuju 0
Tidak 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Setuju 25
Tidak 0
5 – 6 Hari 67 69.1 Setuju 65
Tidak 2
Lebih dari 6 Hari 5 5.15 Setuju 5
Tidak 0
Karakteristik Jumlah % K 15
Golongan
Remaja 55 56.70
Berenda 14
Polos 39
Polos Bewarna Bermotif
2
Dewasa 42 43.30
Berenda 9
Polos 29
Polos Bewarna Bermotif
3
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22
Berenda 2
Polos 4
Polos Bewarna Bermotif
1
26 – 30 Tahun 75 77,32
Berenda 14
Polos 53
Polos Bewarna Bermotif
8
(49)
Polos 10 Polos Bewarna
Bermotif
1
36 – 40 Tahun 1 1.37
Berenda 0
Polos 1
Polos Bewarna Bermotif
0
Status
Pelajar 18 18,56
Berenda 2
Polos 13
Polos Bewarna Bermotif
3
Mahasiswa 24 24.75
Berenda 2
Polos 18
Polos Bewarna Bermotif
4
Wanita Karir 39 39.65
Berenda 3
Polos 32
Polos Bewarna Bermotif
4
Ibu Rumah Tangga 16 16.37
Berenda 3
Polos 12
Polos Bewarna Bermotif
2
Pendapatan / Bulan
Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Berenda 0
Polos 1
Polos Bewarna Bermotif
1
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77
Berenda 5
Polos 18
Polos Bewarna Bermotif
3
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02
Berenda 1
Polos 3
Polos Bewarna Bermotif
1
(50)
Polos 53 Polos Bewarna
Bermotif
5
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0
Berenda 0
Polos 0
Polos Bewarna Bermotif
0
Berapa Lama Menstruasi
3 – 4 Hari 0 0
Berenda 0
Polos 0
Polos Bewarna Bermotif
0
4 – 5 Hari 25 25.77
Berenda 3
Polos 19
Polos Bewarna Bermotif
3
5 – 6 Hari 67 69.1
Berenda 11
Polos 49
Polos Bewarna Bermotif
7
Lebih dari 6 Hari 5 5.15
Berenda 0
Polos 3
Polos Bewarna Bermotif
2
Karakteristik Jumlah % K 16
Golongan
Remaja 55 56.70
Ya 54
Tidak 1
Dewasa 42 43.30 Ya 40
Tidak 2
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Ya 7
Tidak 0
26 – 30 Tahun 75 77,32 Ya 73
Tidak 2
31 – 35 Tahun 14 14,44 Ya 14
(51)
36 – 40 Tahun 1 1.37 Ya 1
Tidak 0
Status
Pelajar 18 18,56 Ya 18
Tidak 0
Mahasiswa 24 24.75 Ya 22
Tidak 2
Wanita Karir 39 39.65 Ya 39
Tidak 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Ya 14
Tidak 2
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Ya 2
Tidak 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Ya 26
Tidak 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Ya 5
Tidak 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Ya 62
Tidak 2
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Ya 0
Tidak 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Ya 0
Tidak 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Ya 25
Tidak 0
5 – 6 Hari 67 69.1 Ya 65
Tidak 2
Lebih dari 6 Hari 5 5.15 Ya 5
Tidak 0
Karakteristik Jumlah % K 17
Golongan
Remaja 55 56.70
Kuat 52
Tidak Kuat 3
Dewasa 42 43.30 Kuat 41
(52)
Usia
15 – 25 Tahun 7 7,22 Kuat 7
Tidak Kuat 0
26 – 30 Tahun 75 77,32 Kuat 73
Tidak Kuat 1
31 – 35 Tahun 14 14,44 Kuat 13
Tidak Kuat 1
36 – 40 Tahun 1 1.37 Kuat 1
Tidak Kuat 0
Status
Pelajar 18 18,56 Kuat 18
Tidak Kuat 0
Mahasiswa 24 24.75 Kuat 23
Tidak Kuat 1
Wanita Karir 39 39.65 Kuat 39
Tidak Kuat 0
Ibu Rumah Tangga 16 16.37 Kuat 16
Tidak Kuat 0
Pendapatan /
Bulan Kurang dari Rp. 500.000,- 2 2.06
Kuat 2
Tidak Kuat 0
Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 26 26.77 Kuat 24
Tidak Kuat 2
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 5 5.02 Kuat 5
Tidak Kuat 0
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 64 64.65 Kuat 61
Tidak Kuat 3
Lebih Dari Rp. 2.000.000,- 0 0 Kuat 0
Tidak Kuat 0
Berapa Lama
Menstruasi 3 – 4 Hari 0 0
Kuat 0
Tidak Kuat 0
4 – 5 Hari 25 25.77 Kuat 24
Tidak Kuat 1
5 – 6 Hari 67 69.1 Kuat 67
Tidak Kuat 0
(53)
Tidak Kuat 0
4.2.2. Perancangan Produk
Perancangan produk NALUT yang dilakukan dalam penilitian ini adalah sebagai beikut :
1. Mempersiapkan Material ( Bahan Baku)
Bahan baku utama yang digunakan dalam perancangan produk NALUT adalah Kain Cotton , Kapas khusus pembalut, Karet Elastis dan benang. Pemilihan material tersebut dilakukan oleh perancang karena bahan tersebut banyak digunakan dan materialnyapun mudah didapat. Berikut ini adalah bahan utama produk NALUT:
Kain Cotton Kapas Pembalut
Karet Elastis Benang Gambar 4.1 Material (Bahan Baku) Utama NALUT
(54)
2. Penentuan Pola
Proses selanjutnya yang dilakukan dalam pembuatan Nalut tersebut adalah penentuan pola, dimana pola yang sudah didapat dipotong sesuai dengan ukuran pola yang ditentukan yaitu, diameter 17.5 cm untuk ukuran S , 20.5 cm untuk ukuran M dan 25 cm untuk ukuran XL, berikut ini adalah gambar pola dari produk Nalut:
Diameter alas Celana Dalam
Tampak Depan Tampak Belakang
Pembalut
Gambar 4.2 Perancangan Pola
3. Proses Penjahitan/ penyatuan pola
Dari material yang sudah ditentukan polanya dan dipotong sesui dengan ukuran pola yang ditentukan langkah selanjutnya adalah proses penjahitan yaitu menyatukan pola seperti gambar berikut :
(55)
Gambar 4.3 Penjahitan pola
Setelah proses penjahitan selesai maka produkpun di sortis berdasarkan ukuran masing-masing yaitu, S, M dan XL.
4.2.3. Desain Produk
Konsep produk merupakan gambaran secara ringkas bagaimana produk yang di buat dapat memuaskan akan kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan . Sehingga konsep produk dapat diartikan sebagai perkiraan prinsip kerja dan bentuk produk. Dalam suatu konsep biasanya ditampilkan dalam bentuk template gambar atau sebuah sketsa gambar beserta keterangan secara ringkas .Dari analisis kebutuhan pelanggan dapat disimpulkan point kriteria produk yang diinginkan konsumen. Adapun criteria tersebut adalah sebagai berikut :
a. Alat dapat digunakan dengan mudah. b. Bahan yang digunakan lembut. c. Cepat dalam menyerap cairan. d. Warna dan motif sangat menarik. e. Ukuran bervariasi.
f. Bentuk yang unik dan menarik. g. Bentuk body yang sangat elastis. h. Kuat dan tidak mudah robek. i. Nyaman saat dipakai.
(56)
Dari produk Nalut yang buat mempunyai beberapa komponen dan dari komponen tersebut mempunyai fungsi sendiri sendiri . Adapun komponen Nalut tersebut terdiri dari :
1. Fungsi Bahan Dasar Produk Nalut
Gambar 4.4 Fungsi Bahan Dasar Produk Nalut
Bahan utama yang digunakan adalah kapas dan serat kain. Dari gambar diatas diketahui bahwa pembalut yang digunakan untuk lapisan dalam produk Nalut tersebut diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen. Ketika dipakai bahan tersebut akan dapat menyerap cairan yang keluar dan tidak mudah tembus.
(57)
2.Fungsi komponen bahan
Gambar 4.5 Fungsi Komponen Bahan
Fungsi komponen diatas adalah bahan utama yang digunakan terbuat dari kain cotton yang lembut, gunanya agar konsumen merasa nyaman saat dipakai nantinya.
4.2.4. Gambar Desain Produk Nalut
a. Tampak Samping
Gambar 4.6 Tampak Samping
Gambar diatas menunjukkan lekukan-lekukan pada produk Nalut, dimana posisi antar lekukan sejajar dengan dengan posisi body.
(58)
b. Tampak Bawah
Gambar 4.7 Tampak Bawah
Pada gambar diatas dapat dilihat bentuk dari produk nalut dari bawah, gambar tersebut dirancang elastic agar pengguna nantinya dapat merasa nyaman saat beraktifitas.
c. Tampak Atas
(59)
Gambar diatas menunjukkan gambar dari produk Nalut dilihat dari atas, produk ini dirancang sesuai dengan keinginan konsumen.
4.2.5. Spesifikasi Produk Nalut
1. Produk dibuat dari bahan dasar kain Cotton dan kapas.
2. Produk Nalut berisikan pembalut yang dapat menyerap cairan secara cepat dan tidak mudah tembus.
3. Produk nalut terdiri dari berbagai macam ukurun yaitu, S, M, dan XL. 4. Motif yang ada dalam produk nalut bervasiari mengikuti perkembangan
trend mode sekarang.
5. Produk Nalut mempunyai daya serap yang tinggi sehingga konsumen tidak perlu merasa cemas.
6. Memiliki sifat hypoallergenic (tidak menimbulkan alergi) dan
antibacterial.
(60)
51
Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data. Peneliti menganalisis pengumpulan data dan pengolahn data sehingga produk yang sudah dirancang dan dibuat dapat menarik konsumen.
5.1. Analisis Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas ini diolah dengan menggunakan SPSS 12.0 for windows. Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengukur validitas setiap item pertanyaan pada kuisoner dilakukan dengan melihat daya pembeda item (item discriminality), yaitu konsistensi antara skor item dengan skor keseluruhan yang didapat dari besarnya korelasi antara skor item dengan skor keseluruhan. Angka korelasi product moment yang diperoleh dibandingkan dengan angka r kritis yang didapat dari tabel angka kritis. Dengan jumlah responden 96 orang, dan tingkat ketelitian 5% maka nilai r kritis = 0,361. Berdasarkan hasil pengujian validitas, diperoleh seluruh angka korelasi product moment (r) lebih besar dari angka r kritis (r hitung > r kritis). Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuisioner dinyatakan valid.
Uji reliabilitas data bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan dari alat ukur (kuisioner) yang digunakan menujukkan kestabilan atau kekonsistenan alat ukur dalam mengukur konsep yang akan diukur. Dalam hal ini alpha (α) berkisar antara 0,00 – 1, jadi semakin tinggi nilai alpha maka semakin tinggi tingkat keandalannya. Hasil perhitungan reliabilitas alat ukur dapat dilihat pada tabel 5.1. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai alpha cronbachnya mendekati 1 dan diatas 0.5. Dengan demikian kuisioner yang digunakan dapat dikatakan konsisten dan stabil.
(61)
Tabel 5.1 Hasil perhitungan reliabilitas kuisioner
Jenis Kuisioner Nilai Alpha
Cronbach Tingkat Kebutuhan dan Keinginan Konsumen 0,743
Diharapkan produk yang dibuat mudah digunakan bagi konsumen, untuk membuat produk tersebut layak pakai maka sebelumnya kita harus memperhatikan bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam produk tersebut. Selain itu juga produk tersebut harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lainnya. Warna dan motif dari produk tersebut dapat menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen merasa penasaran dan ingin mencoba produk tersebut, jika haril yang didapat memuaskan maka tidak menutup kemungkinan konsumen akan memlih produk yang kita buat. Hal lain yang perlu diperhatikan dari segi bahan, warna dan motif adalah bentuk yang elastis sehingga apabila digunakan dapat disesuaikan dengan ukuran body konsumen. Keunggulan lain dari produk yang kita buat adalah daya tahan produk yaitu tidak modah robek saat digunakan dan tidak tembus cairan.
5.2. Data Pertanyaan Konsumen
Tabel 5.2 Daftar Pertanyaan Konsumen
RESP ITEM PERTANYAAN
K 1 Anda termasuk dalam golongan
K 2 Berapakah usia anda
K 3 Apa status anda sekarang
K 4 Apa status anda sekarang
K 5 Dalam sebulan berapa lama anda menstruasi
(62)
K 7 Jenis Nalut yang anda inginkan
K 8 Bahan yang anda inginkan dari Nalut
K 9 Karakteristik produk Nalut yang anda inginkan
K 10 Produk Nalut yang ingin dipakai mudah untuk digunakan
K 11 Bahan yang diinginkan agar produk Nalut lembut
K 12 Apakah Nalut yang diinginkan mudah menyerap cairan
K 13 Warna apa yang anda inginkan dari produk Nalut
K 14 Apakah anda setuju apabila produk nalut ditambahkan dengan berbagai macam
variasi seperti, pita, bunga-buga, mute dan lain sebagainya
K 15 Motif celana dalam apa yang anda suka
K 16 Apakah anda menginginkan bentuk body dan bahan yang elastis
K 17 Bagimana ketahanan dari produk Nalut yang anda inginkan
Dari hasil penyebaran kuisioner didapat beberapa item pertanyaan yang ditujuan kepada responden menenganai produk yang dirancang tersebut. Bahwasannya konsumen lebih menginginkan produk tersebut mudah dalam penggunaannya, nyaman saat digunakan, bentuk dan ukuran yang bervasiari, cepat dalam menyerap cairan. Kebanyakan konsumen yang memilih produk tersebut adalah kalangan remaja dan mahasiswi, dikarenakan mereka ingin cara yang praktis dalam penggunaannya dan tidak perlu repot lagi saat mereka menghadapi mestruasi. Selain itu juga tidak sedikit juga para wanita karir / pekerja yang mau menggunakan produk tersebut. Pada umumnya konsumen setuju jika produk tersebut ditambahakan beberapa variasi yang unik, hal ini untuk menarik para konsumen lainnya.
(63)
5.3. Data Umum Responden
Dari hasil pertanyaan tabel 4.3 bahwa 39 remaja dan 30 dewasa menjawab tidak dikarnakan produk ini masih baru sedangkan dan 36 wanita karir mengatakan ya.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 38 remaja dan 28 dewasa menginginkan produk Nalut jenis Thong dikarnakan jenis thong lebih simpel, dan sisanya mereka memilih jenis Ghistring dan jenis Bikini.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 46 remaja dan 36 dewasa menginginkan bahan produk Nalut terbuat dari kapas karena apat menyerap cairan secara cepat dan tidak mudah tembus dan sisanya memilih bahan dari jerami dan rumput laut.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 54 remaja dan 41 dewasa memilih karakteristik dari produk Nalut tersebut mengnginkan bentuk yang menarik karena lebih bervariasi sisanya memilih tidak menarik.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 55 remaja dan 41 dewasa mengatakan produk Nalut tersebut mudah dipakai dan sisanya mengatakan tidak mudah dipakai
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa rata-rata 49 remaja dan 38 dewasa menginginkan produk Nalut tersebut terbuat dari bahan Cottoon agar produk Nalut bisa nyaman saat dipakai, dan sisanya memilih dari bahan Combed, dan Cardet.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 53 remaja dan 39 mengatakan ya karena produk Nalut tersebut dapat menyerap cairan dengan cepat sisanya mengatakan tidak.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 48 remaja dan 34 dewasa menginginkan produk Nalut tersebut berwarna hitam sisanya meilih warna merah, putih, kuning.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa rata-rata 54 remaja dan 42 dewasa mengatakan produk Nalut tersebut setuju jika ditambahkan dengan berbagai macam
(1)
vareasi seperti pita, bunga-bunga, mute dan lain – lain supaya bervariasi dan sisanya memilih tidak karena produk Nalut juga sudah bervareasi.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 39 remaja dan 29 dewasa memilih polos karena supaya tidak terlalu bervareasi dan sisanya lebih memilih plos berwarna, bermotif, dan berenda.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 54 remaja dan 40 dewasa mengatakan ya karena karena bahan yang sangat elastis dan sisanya memilih tidak.
Dari hasil pertanyaan pada tabel 4.3 bahwa 54 remaja dan 40 dewasa mengatakan produk Nalut tersebut kuat karena dapat bertahan lama sisanya mengatakan tidak.
5.4. Perancangan Produk Nalut
Dalam proses perancangan Produk Nalut, bahan baku utama yang digunakan adalah kain cotton dimana kain tersebut banyak digunakan dan kapas yang gunanya dapat menyerap dan menyimpan cairan agar tidak mudah tembus. Setelah kita mempersiapkan material yang digunakan, langkah selanjutnya adalah mementukan pola dan membetuk pola tersebut pada kain cooton melalui proses pengukuran sesuai dengan kebutuhan yaitu S, M , dan XL. Kemudian setelah pola dibentuk sesuai dengan ukurannya masing – masing selanjutnya adalah merakit bentuk pola tersebut menjadi bahan yang siap pakai melalui proses penjahitan bahan baku tersebut. Setelah itu, maka produk disortir berdasarkan ukurannya masing-masing dan siap untuk dipasarkan.
(2)
56
5.5. Desain Produk Nalut
Dalam pemilihan konsep perancangan yang dilakukan sehingga didapat suatu konsep produk yang nantinya dipilih untuk merancang produk Nalut tersebut. Material yang digunakan dalam pembuatan produk Nalut ini menggunakan material yang terbuat dari bahan dasar kapas dan bahan cotton yang dibuat dan dirancang sehingga menghasilkan produk yang siap pakai, dengan harapan produk tersebut nantinya alat dapat digunakan dengan mudah, bahan yang digunakan lembut, cepat dalam menyerap cairan, warna dan motif sangat menarik, ukuran bervariasi, bentuk yang unik dan menarik, bentuk body elastis, kuat dan tidak mudah robek, dan nyaman saat dipakai.
(3)
57
Tahap akhir dari penelitian ini adalah membuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan intisari dari apa yang telah dilakukan, sedangkan saran merupakan masukan bagi perusahaan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan dan saran yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam peningkatan kualitas produk yang telah dikembangkan.
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari penyebaran koesioner yang dilakukan dapat dijadikan alat bantu dalam mengidentifikasi pertanyaan konsumen terhadap produk yang dirancang.
1. Dari data hasil penyebaran koesioner yang dilakukan bahwa konsumen menginginkan produk tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien yaitu, tujuan dan maanfaat dari produk tersebut harus sesuai dengan produk yang dirancang. Baik dari segi bentuk, ukuran dan varians.
2. Perancangan produk Nalut tersebut melalui beberapa tahapan proses hingga menghasilkan produk yang siap pakai atau layak untuk digunakan. Proses perancangan tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi produk yang akan dipasarkan berdasarkan kebutuhan konsumen.
3. Produk Nalut tersebut hanya dikhususkan bagi wanita yang sedang mengalami masa mesntruasi, dan bahan dasar yang digunakan dalam produk tersebut terbuat dari kain cotton dan kapas, dan dibuat sesuai dengan ukuran yang ditentukan oleh perancang.
(4)
58
58 6.2. Saran
1. Untuk pembuatan suatu produk maka usaha peningkatan kualitas produk lebih difokuskan pada suara pelanggan. Misalnya dengan sering memberikan kuisioner kepada konsumen secara langsung. Kemudian melalui persentasi dari produk yang dihasilkan.
2. Pengembangan produk perlu dilanjutkan kembali agar hasil yang didapat lebih maksimal.
(5)
59
1. Harsokoesoemo, H. Darmawan, (2004), Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk), Edisi II, ITB, Bandung.
2. Walpole, Ronald E. (1986), Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi ke-4, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
3. Ginting Rosnani (2010), Perancangan Produk, Graha Ilmu, Edisi Pertama, Yogyakarta.
(6)
DAFTAR PRIBADI
Nama : Yuda Legawa, ST Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Tempat & Tanggal lahir : Garut, 05 Oktober 1985
Alamat : Kp. Pasar Leuwigoong Ds. Sindang Sari Kec. Leuwigoong Garut
Status : Belum Kawin
No Telepon : 085222999440
Email : yuda.legawa@yahoo.com
Anak ke - : 5 dari 6 bersaudara
Pendidikan Kota Tahun
SD 1 Leuwigoong Garut 1992 – 1997
SMPN 1 Leuwigoong Garut 1996 – 2000
SMAN 1 Leuwigooong Garut 2000 – 2003
UNIKOM
Program Studi Teknik Industri