Penggunaan Strategi Guide Note Taking Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sistem Koloid : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas XI MAN 9 Pondok Bambu Jakarta Timur

SKIUPSI

PENGGUNAAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING DALAM
MENINGKATKAN AKTIVIT AS DAN HASIL BELAJAR SISWA P ADA
PEMBELAJARAN SISTEM KOLOID
(Penelitian T111dakan Kelas pada Kelas XI MAN 9 Pondok Bambu Jakarta Timur)



• • iiiii 11\

111
Oi!crlu._
dai·i

.

..

. GBゥエセN@


..

-..セLN@

: ... !-..!i?..,,-;.,Q"'t セ@
Nn. !mink : .O.Lg..LNqセ[ゥZ@
J gl.

Oleh

Mセ@

..._ i

Z_Njセ@

.. ·· ...................................... .
I NA RAHMANITAl'1asifiL1"i

103016227129


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
')flfi()

I
I

PERPUST/'.!

4

lebih aktif dalam mengajukan pe1ianyaan kepada guru. Ketika menggunakan

guided note siswa akan lebih banyak bertanya serta mengemukakan
pendapatnya dibandingkan ketika siswa membuat catatarmya sendiri. Dengan
menggunakan guided note taking ini diharapkan siswa dapat lebih memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian siswa akan lebih
termotivasi serta lebih fokus dalam memahami suatu konsep materi pelajaran.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini difokuskan pada penggunaan
strategi guided note taking guna meningkatkan aktivitas clan hasil belajar
siswa pada materi sistem koloid yang akan dilakukan penelitian tindakan kelas
di MAN 9 Pondok Bambu kelas XI tahun ajaran 2007-2008.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Apa yang menyebabkan siswa sulit mempelajari sistem koloid?

2. Strategi apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
konsep sistem koloid?
3. Apalrnh dengan menggunakan strategi guided note taking dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada konsep sistem
koloid?.
4. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa te1'hadap materi sistem
koloid


dengan

penggunaan

strategi

guided note

taking dalam

pembelajaran?

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah maka penulis
memberikan pembatasan fokus penelitian sebagai berikut:
I. Penelitian ini dibatasi hanya pada upaya mengetahui peningkatan aktivitas
dan hasil belajar siswa dengan mengg1111aka:n strategi guided note taking
pada pembelajarnn kimia.


5

D. Perumusan Masalah Penelitian
Dari pembatasan masalah di atas, maka rnmusan rnasalah dalam
penelitian ini adalah "Apakah penggunaan strategi guided note taking dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil beIajar siswa pada rnateri sistem koloid".

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar
penggunaan strategi guided note taking dalam peningkatan tentang aktivitas
dan hasil belajar siswa pada konsep sistern koloid.
Manfaat penelitian yang ingin dicapai pada penelitian tindakan kelas ini
adalah untnk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, khnsusnya pada
materi sistem koloid.
Manfaat lain dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
altematif bagi guru dalam menggunakan strategi pernbelajaran guided note

taking untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada konsep
sistem koloid.


BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN

A. Acuau Teori Area dau Fokus yang Diteliti

Dalam

mengembangkan

strategi

pembelajaran,

gurn

belum

mempunyai keterampilan khusus dalam menyampaikannya sehingga fokus

pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centered) dan kurangnya
partisipasi dari siswa dalam berinteraksi. Faktor inilah yang menjadi salah
satu penyebab menurunnya hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi masalah di atas diperlukan penelitian tindakan kelas,
yang dalam penelitian ini menggunaka:n strategi pembelajaran guided note
taking yaitu strategi dimana gurn menyiapkan suatu bagan atau skema yang

dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika gnru
menyampaikan materi pembelajaran. Dengan menggunakan strategi ini
diharapkan siswa menjadi lebih senang dan an1:usias dalam belajar, sehingga
mereka lebih mudah memaharni suatu konsep-konsep yang dipelajarinya dan
hasil belajarnyapun meningkat.
Peneliti menggunakan strategi guided note taking pada materi sistem
koloid. Sistem koloid memiliki pengertian yaitu

suatu bentuk campuran

(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen nan1un memiliki
ukuran partikel terdispersi yang cukup besar. 1
Strategi guided note taking (membuat catatan terbimbing) mcmiliki


pengertian yaitu strategi dimana gurn menyiapkan suatu bagan atau skema
atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan
ketika gum menyampaikan materi pelajaran. Ada banyak pola atau bentuk

7

yang dapat dikerjakan untuk strategi m1, salah satunya dan yang paling
sederhana adalah mengisi titik-titik.2

B. Acuan Teori Rancangan-Rancangan Alternatif atau Desain-Desain
Alternatif lntervensi Tindakan yang Dipilih
1. Hakikat Aktivitas Belajar

Di dalam belajar perlu ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar itu
adalah berbuat, " learning by doing". 3 Tidak ada belajar kalau tidak ada
aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat
penting di dalam interaksi belajar mengajar. 4
Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bcntuk sikap, pikiran,
dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran gmm menunjang keberhasilan

proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. 5
Menurut Frobel dalam buku Sardiman, A.M mengatakan bahwa anak itu harus
bekerja sendiri. Untuk memberikan motivasi, maim dipopulerkan semboyan
"berpikir dan berbuat". Dimana dalam dinamika kehidupan manusia berpikir
dan berbuat adalah suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Begitupun
dalam belajar tentu tidak akan mungkin untuk meninggalkan dua kegiatan
tersebut, berpikir dan berbuat. 6
Dalam ha! kegiatan belajar ini, Rousseau memberikan penj(llasan ym1g
terdapat dalam buku Sardiman, A.M bal1wa segala pengetahuan itu harus
diperoleh dengan pengmnatan sendiri, pengalmnan sendiri, penyelidikan
sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik
secm·a rohani mauplU1 teknis. Ini menmljukkan bahwa setiap orang yang

2

Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Nuansa Aksara Grafika,
2004), h. 32
3
Sardiman A.M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar,(Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2007), h. I 03

4
Ibid, h. 96
5
Yulie Feizal, Upaya Peningkatan Hasi/ Be/ajar dan Aktivitas Siswa Dalam Pembe/qiaran
Pengetahuan Sosia/,

.

"

..

セᄋMN@

ᄋセML@

8

belajar harus aktif sendiri. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin
エ・セェ。、ゥN

W@

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa para ahli
tersebut maka dapat diberi kesimpulan bahwa dalam kegiatan belajar siswa
harus aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa di dalam belajar sangat
diperlukan adanya aktivitas, tanpa adanya aktivitas rnaka proses belajar
mengajar tidak akan berjalan dengan baik.
Kemampuan belajar manusia merupakan bekal yang sangat pokok.
Setiap manusia mempunyai kemampuan belajar yang berbeda-beda dan
mengalami banyak perkembangan diberbagai bidang kehidupan. Suatu proses
belajar dapat menghasilkan suatu perubahan dalam sikap atau perilaku. Corak
dan bentuk program pendidikan di sekolah berpusat pada aktivitas belajar
siswa. Belajar inilah yang perlu direncanakan, dituntut dan dievaluasi
hasilnya, maka pendidikan di sekolah perlu memahami apa itu belajar, faktorfaktor yang berperan didalam belajar, jenis-jenis aktivitas, manfaat aktivitas,
kesulitan belajar, menguasai cara-cara mengatur proses belajar dan saranasarana yang menunjang proses belajar itu, karena belajar di sekolah bukan
sembarang belajar, melainkan belajar yang bertujuan. 8
Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang
terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan
menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas
materi pembelajaran.
Meskipun orang telah mempunyai tujuan tertentu dalam belajar, serta
tela11 memilih sikap yang tepat untuk merealisir tujuan itu, namun tindakantindakan untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh situasi. Setiap situasi
memberikan kesempatan belajar kepada seseorang. Beberapa contoh aktivitas
belajar dalam situasi, yaitu: 9
a. Mendengarkan
Dalam kehidupan sehari-hari kita bergaul dengan orang lain, dalam
pergaulan tersebut terjadi komunikasi verbal berupa percakapan,
percakapan memberikan situasi tersendiri bagi orang yang terlihat,
tetapi secara tidak langsw1g mendengarkan informasi. Situasi ini
7

Ibid, h. 96-97

R' .

10

yang digaris bawahi guna

memudahkan dan membantu dalam

menemukan kembali materi di kemudian hari.

f.

Mengingat
Mengingat dengan maksud agar ingat tentang sesnatu belum
termasuk sebagai aktivitas belajar mengingat yang didasari atas
kebutuhan serta kesadaran untulc mencapai tujuan belajar Iebih
lanjut merupakan aktivitas belajar, apalagi jika aktivitas tersebut
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas belajar Iainnya.

g. Berpikir
Berpikir adalah tennasulc aktivitas belajaT. Dengan berpikir maim
orang akan menemukan penemuan yang baru, setidaknya menjadi
tahu tentang hubungan antar sesuatu.

a. Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari:
1) Mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajruran
2) Aktivitas pembelajaran didominasi oleh kcgia1an siswa
3) Mayoritas siswa mampu menge1jakan tugas ym1g diberikan guru

b. Manfaat aktivitas dalam pembelajaran
Penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajm·an memiliki
manfaat tertentu antara lain: 10
1) Siswa mencari sendiri dan lm1gsung mengalmni sendiri.
2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa
3) Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa
sehingga dapat memperlancar kerja kelompok.
4) Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan
sendiri, sehingga sm1gat bermanfaat dalan1 rangka pelayanan
perbedaan individual.
5) Memupulc disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratid dan
kekeluargaan, musyawarah, dan mufakat.

11

6) Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat
dan hubungan antara guru dan orangtua siswa, yang bermanfaat
bagi pendidikan siswa.
7) Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit,
sehingga mengembangkan pemal1aman dan berpikir kritis serta
menghindarkan terjadinya verbalisme.
8) Pembelajaran dan kegiatan belajar mengaJar menjadi hidup
sebagaimana kehidupan di

dalam masyarakat yang penuh

dinamika.

2. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Proses belajar tidak pernah berhenti dalam kehidupan manusia,
ballkan sudah dimnlai sejak manusia lahir. Belajar tidak hanya dalam
bentuk yang formal, berinteraksi dengan lingkungan pun tennasuk
belajar karena dengan berinteraksi akan menghasilkan pengalaman.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga
masuk Jiang lahat.
Dalam buku Arif S Sadiman dikatakan bahwa salah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah

laku pada dirinya.

Perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap
(afektif). Perubahan-perubahan yang terjadi dialam diri individu
tersebut relatif permanen, sehingga tingkah laku seseorang yang
merupakan basil belajar akan tetap terlihat dalam waktu yang relatif
lama. 11

12

Menurnt Morgan dalam buku Ngalim Purwanto menyatal(an
bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam
tingkah !aim yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman. 12 Perubahan lingkungan memberikan pengalaman yang
al(an mernbal1 tingkah !aim seseorang. James 0. Wittaker dalam buku
wasty mengungkapkan belajar adalah proses dimana tingkal1 !aim
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. 13
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses

yang

terjadi

disepanjang

hidup

manusia yang

menyebabkan terjadinya pernbahan tingkah !aim, baik perubahan yang
bersifat kognitif, psikomotor, nilai, dan afektif. Setiap perubahan yang
terjadi akan tetap terlihat dalam walctu yang lama karena merupalcan
hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
Belajar sebagai perubahan kelalcuan berkat pengalaman dan
latihan. Dalam ha! ini belajar membawa sesuatu pernbahan pada
individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jm11lah
pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan,
sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya
mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

14

Hilgard dalam buku S. Nasution mengatakan: "Learning is the
process by which an activity originates or is changed through training
procedures (whether in the laboratory or in the natural environment)
as distinguished from changes by factors not attributable to training".

Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan
melalui jalan latihan (apalcah dalam laboratorium atau dalam
lingkungan alamiah) yang dibedalcan dari perubahan-perubahan oleh

12

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

13

faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena
mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil belajar. 15
Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology yang
terdapat dalam buku Sumadi Suryabrata

ュ・ョケ。エQセ@

bahwa "learning

is shown by a change in behavior as a result of experience". Jadi
menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami

clan

dengan

mengalami

itu

s1swa

menggunakan

pancainderanya. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Harold Spears
yang menyatakan bahwa: "learning is to observe, to read, to imitated,

to try something themselves, to listen, to follow direction". Senada
dengan apa yang dikemukakan oleh Cronbach di atas ialah pendapat
Mc Geoh yang menyatakan bahwa: "learning is a change in

performance as a result ofpractice "16
Definisi-definisi yang telah dikemukakan itu diberikan oleh
para ahli-ahli yang berbeda-beda pendiriannya, berlainan titiktolaknya. Dari definisi-definisi tersebut maka didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
I. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral

change, aktual maupun potensial).
2. Bahwa perubahan itu pada pokolmya adalah didapatkannya
kecakapan baru.
3. Bahwa perubal1an itu terjadi karena usaha (dengan sengaja). 17
Jadi belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang
satu ke tingkat abilitas yang lain. Mengenai perubahan abilitas itu
menurut Bloom, meliputi tiga ranallimatra: ranah kognitif, afektif clan
psikomotorik. Masing-masing ranah dirinci lagi menjadi beberapa
jangkauan kemampuan (level of competence), yaitu sebagai berikut:

15

Ibid, h.35

16 n ______ ..J:

'"'-·- ._L __ ,._

n __•f__ 1 __ , n _

J• _,,,

14

a). Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)
yang meliputi: 18
1).

Knowledge

(pengetahuan,

ingatan) adalah kemampuan

seseorang untuk mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus dan sebagainya tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
2).

Comprehension

(pemahaman,

menjelaskan,

meringkas,

memberi contoh) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti
atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu
dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
3).

Analysis (menguraikan,

menentukan hubungan) adalah

kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu
bahan atan keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan
mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktorfaktor lainnya.
4). Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan baru) adalah suatu proses yang memadukan bagianbagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi
satu pola yang berstruktur atau berbentuk pola barn.
5). Evaluation (menilai) merupakan kemampuan seseorang untuk
membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide.
6). Aplycation (menerapkan) adalah kesanggupan seseorang untuk
menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara atauptm
metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan
sebagainya dalan1 situasi yang baru.
b). Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai
yang meliputi: 19
18

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004), cet.

1_ ........

16

disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes
perbuatan. 21 Hasil belajar merupakan perubahan yang te1jadi setelah
siswa melalui proses belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. 22 Hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. 23 Belajar dikatakan berhasil bila te1jadi perubahan
tingkah laku yang lebih baik, penambahan pengetahuan, danjuga lebih
terampil dari sebelumnya.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa biasanya seorang guru
mengadakan suatu tes yang disebut evaluasi. Menurut Purwanto, tes
hasil belajar adalah tes yang digunakan lffituk menilai nilai-nilai
pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya,
untuk dosen kepada mahasiswanya dalam jangka waktu tertentu. 24
Hasil belajar adalah apa yang dapat ditampilkan oleh setiap individu
dan berupa penampilan yang sebenarnya diukur dengan pembeiian tes
pada saat itu.
Tes hasil belajar yakni tes yang biasa digunakan lffituk
mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi bel

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDE NOTE TAKING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Guide Note Taking Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusi

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDE NOTE TAKING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Guide Note Taking Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusi

0 2 13

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DAN GUIDED NOTE TAKING TERHADAP HASIL BELAJAR Perbandingan Strategi Pembelajaran Concept Mapping Dan Guided Note Taking Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Pencemaran Lingkungan Siswa Kelas VII Se

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDE NOTE TAKING DENGAN MEDIA Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Guide Note Taking Dengan Media Pull-Tab Book Pada Pokok Bahasan Fotosintesis Siswa Kelas Viiif

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDE NOTE TAKING DENGAN MEDIA Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Guide Note Taking Dengan Media Pull-Tab Book Pada Pokok Bahasan Fotosintesis Siswa Kelas Viiif

0 2 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDE NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi Guide Note Taking Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cakraningratan No.32 Kecamat

0 1 17

STRATEGI GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA

0 0 11

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (GNT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 PALEMBANG

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NOTE-TAKING PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MAN DAMPANG KABUPATEN BANTAENG

0 4 201