Pembinaan kompetensi profesional guru di SMP Negeri 2 Ciputat

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DI SMP NEGERI 2 CIPUTAT.

Oleh:

DURATI WEASAN!

202018201042

JUJRUSAN MANAJEMEN PENDrrDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

PENGESAHAN PANATIA D.JIAN

Skripsi yang herjucllli "PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU DI 8M P NEGERI 2 CIPOTAT" telah dilljikan c1alal11 siclcl:\llg munaqasyah
Fakllitas IImll Tarbiyah clan KegurcJan UIN Syaril' Hicinyatllihih Jakarta pacla tanggal

]4 Maret 2007. Ships ini telah cliterima scbagai salah satll syarat untllk mcmperoleh
gelar Sarjana Program Strata I ( SI ) pacla Jurman KI-Manajcl11en Pcncliclikan.


Jakarta, 14 Marct 200?

Sidang Munaqasyah

Kctua Mcrangkap Anggota

Sk,'ctlu'is Mcranglmp

aョァ HIエセャ

fr"

d!4..aZiMA.
II' : ! 50202343

Anggota

Penguji I


Abel. Rozak, M.si.
NIP: 150277 689

Penguji

pl'. As,.!1

セoォャ、。Iセエョ |

NIP: 150271 911

Sindo,MA.

PEMBlNAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DI SMP NEGERI 2 CIPUTAT

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmll Tarbiyah dan Keguruan
Untllk memenuhi Syarat-syarat mencapai
Gelar Smjana Pendidikan Islam (S.Pdi)


OIclt :

Durati Weasani
Nim: 202018201042

Pi bawah bimbingaI1

JURUSAN MANA.JEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 8YARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1427 II 12006 M.

KATAJPENGANTAR
エャェセ

""..jit 1t +-"'1

Segala puji blgi Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat tadik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutus oleh Allah SWT sebagai penuntun
umat manusia di dunia ini. Tidak lupa pula salam sejahtera semoga disampaikan
kepada keluarga dan pengikutnya Yimg setia sepanjang masa.
Skripsi ini mel'lpakan salah satu tugas yang harus dlsclesaikan dalam rangka
mencapai gelar sarjana pendidikan program strata I Manajemcn Pendidikan pada
Fakultas IImn Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. CUIN)
Judul skripsi ini adalah : PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESlONAL
GURU, DI SMP NEGERI 2 CIPUTAT.
Penulis mcnyad ari bahwa skripsi ini masih beIum sempuma disebabklll1. oleh
keterbatasan pegetrthuan, pengalaman dan walctu pembuatan yang pcnulis mi1iki, oleh
sebab itu penulis mengharap kritik dan S'lfllll yang dapat dijadikanbahan untrue
melenglcapi dan memperbaiki skripsi ini.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapklllLbanyak
terima kasih kepada yang terhorrnat.
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada MA., DekanFakultas ilmn Tarbiyah dan

sekaligus pembimibing penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Abd Rahman Ghazali MA., Ketua Program Non Reguler yang

rnemberi rnasukan dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguman Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah rnprnberikan ilrnu kepada
penulis selama kuliah.
4. Bapak Drs. H. Kuswanda, MM.MBA., Kepala SMI' Negeri 2 Ciputat yang
telilh mernberi izinpenelitian unluk melaksanakan penelitian di SMP Negeri

2 Ciputat.
5. Ayahda H. Saiiei
rnemberikan
mendorong

dan Ibunda Hj. Zakiyah dan adik-adik tecinta yang telah

pengorbanan yang tak terhingga nilainya dan senantiasa
dan mcndo'akan penulis Jalam menempuh dan menyelesaiall

studi alrnamater.
6. Teman-ternan >epeIjuangan yang berkedmpullg dalam organisasi Persatuan
Mahasiswa Isl:ml Patani (Selatan Thailand) di Indonesia (I'MIPTI) yang

selalu mernberi support kepada penulis.
Akhirnya kepacla Allah SWT penulis menyerahkan segalanya, semoga Allall
SWT berkenan membalas amal baik mereka, Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulii; khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, 5 Januari 2007
Penulis.

DAFTARISI

KATA PENGANTAR •.................••........••.........•.................................•..........•..•.... i
DAFTAn lSI

iii

DAFTAR TABEL

iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Bela kang Masalah

I

B

5

Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Manfaat Penelitian

7

D. Sistematika Penulisan

8

BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori

1. Hakikat Kompetensi Profesional Guru

9

a. Pengertian Kompetensi
b. Pengertian Profesi dan Profesional ,..,

10
:

11

c. Syarat-syarat Professional GuJU

13

d. Peng(:mbangan Sikap Professional Guru

20


e. Jenis-Jenis Kompetensi guru

21

f. Ciri-ciri Guru Profesional

24

2. Hakikat Pembinaan Kompetensi Profesional Guru

26

a. Pengertian Pembinaan Kompetensi Profe:,ional Guru

26

b. Metode Pembinaan Kompetensi Frofesional Guru

28


d Tujuan Pembinaan Kompetensi Profesional Guru

30

c Landasan Pembinaan Kometcnsi Profesional guru

31

BAB III METODELOGI PENELITlAN
A. Tujuan Penelitian

33

B. Desain dan Jenis Pcnelitian

33

C. Variabel dan Definisi Operasional

34


D. Tempat dan Waktu Penelitian

34

E. Teknik Pcngumpulan Data

35

F. Teknik Analisis Data

36

BAB IV HASIL PENELITlAN
A. Gambaran Pembinaan kompetensi Profesional Guru di 8MP
Negeri 2 Ciputat.
B. Deskripsi dan Interprestasi Data

1. Keadam GlllU 8MP Negeri 2 Ciputat...

38
39
39

2. Pembinaan Kompetensi Profesional GUlU di 8MP
Negeri 2 Ciputat

40

C. Interprestasi Data

50

I. Strategi dan Kebijakan Pemeritah dalanl meningkatan
Kualitas Tenaga pendidikan di SMP Negeri 2 Ciputat

51

2. TJpaya Kepala Sekolah dalam Menbina Kompetensi Profesional
SMP Negeri 2 Ciputat

53

3. Upaya Guru dalam Meningkatan Kompetensinya
4. Kendala yang Menghambat Pembinaall

J( ompetensi

GW'll di SMP Negeri 2 Ciputat...

55
Profesional
56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

58

B. Saran-saran

59

DAFTAR 'PUSTAKA

LAMPlRA

,

61

63

DAFTAR TABEL
1. Tabe11 : Data Penataran yang telah dilakukan di
SMP Negeri 2 Ciputat Tahun 2005-2006

39

2. Tabe1 II: Data Keadaan Guru SMP Negeri 2 Ciputat
Tahun 2005-2006

48

BABJ
PENDAHVLUAN

A. Latlllr Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
.manusia, kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan.Peran
pendidikan sangat penting untuk meneiptakan masyarakat yang eerdas, damai,
terbuka dan demokratis. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu
dilakukan untuk meningkatkan pendidkan suatu bangsa.

Pada saat ini, persoalan guru di Indonesia adalah tcrkait dengan masalahmasalah kualifikasi ya ng rendah, pembiraan yang terpusat, perlindungan profesi yang
belum memadai dan perseberannya yang tidak merata sehingga menyebabkan
kekurangan guru di beberapa lokasi, Segala persoalan guru tersebut timbul oleh
karena adanya berbagai sebab dan masing-masing saling mempengaruhi
Perrnasalahan guru di Indonesia tersebut baik seeaI'a langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan masalah mutu profesional guru yang masih belum
memadai. Padahal sudah sangat jelas hal tersebut ikut menentukan mutu pendidikan
nasional. Mutu pendidikaIl nasional yang rendah, salah satu penyebabnya adalah
mutu gum yang rendah, Perrnasalahan guru di Indonesia harus diselesaikan seem'a

2

komprehensif menyaagkut semua aspek terkait yaitu, kesejahteraan, kualifikasi,
pembinaan, perlindungan profesi, dan administrasinya.
Sebenamya su mber permasalahan pendidik311 yang terbesar adalah adanya
perubahan, karena itu permasalahan akan senantiasa ada sanlpai kapan pun. mstitusi
pendidikan ditwltut untuk menyesuaikan dengan perubahan perkembangan yang ada
dalanl masyarakat. Demikian pula dengan guru, yang senantiasa dituntut untuk
menyesuaikan dengan perubahan. Akibatnya demikian banyak permasalahan yang
dihadapi oleh guru, karena ketidak manlpuannya menyesuaikan dengan perubahan
yang teIjadi disekelilingnya sebagai akibat dari keterbatasannya sebagai individu atau
karena keterbatasan kemampuan sekolah dan pemerintah. Jadi masaJah pendidikan
senantiasa muneul karena adanya tuntutan agar institusi pendidikan termasuk guru
menyesuaikan dengan segala perkembangan yang ada dalam

ュ。セケ イ ォ エ

Upaya peningkatan mutl! pendidikan, erat kaitannya dengan status guru
sebagai pelaksanaan pendidikan yang berhadapan langsung dengan siswa, ketika
proses belajar berlangsung. DaJam haJ ini riiperlukan tenaga pengajar yang baik dan
bermoral tinggi. Seperti yang dikemukaJ(an oleh Hadari Nawawi dalam bukunya yang
beIjudul

セGa、ュゥョ ウエイ。

Pendidikan", bahwa guru sebagai snatn profesi, menuntut

keahlian dan profesi khusus dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Sifat keahlian
itulah yang memberikan bagi mereka dalam kehidupan bermasyarakat. 1
. Dengan demikian, kemampuan seorang guru merupakan faktor yang sangat
menentukan daJanl peneapaian tujuan pendidikan. Karena program pengajaran akan
I

Hadari Nawwi, Administrasi Pendidikan,( Jal(arta: Gunung Agung I98'!),hal.l16

3

sejalan dengan tujuan yang ditetapkan sebellUllnya, jika seorang guru memiliki jiwa
dinamis, bertanggung jawab dan displin terhadap tugasnya dengan siap menghadapi
segala resiko yang ada dihadapannya.
Untuk mengantisipasi perk,;mbangan pendidikan yang semakin berat maka
profesional guru harm: dikembangkan. Beberapa cara yang clapat ditempuh dalam
pengembangan

profesional baik melal ui Pembinaan, pendidikan prajabatan, dan

pendidikan dalam jabatan yang dapat berupa supervise (bantuan/pembinaan) secara
teratur dari kepala sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan protesional guru
semngga mutu situasi belajar-mengajar dapat di tingkatkan.
Guru yang meniliki kompetensi profesional menjadi dambaan setiap siswa,
profesional guru akan berakibat tinggi rendahnya mulu

ョ。ォゥ、 セHー

di lembaga

pendidikan tersebut; namun kenyataan kini, banyak guru yang belum melengkapi
berbagai kompetensi profesional yang dituntut kepada guru, sehingga dahlin
pelaksanaan belajar mengajar berakibat rendalmya kualitas pendidikan,oleh karena
itu wajar saja kalau saat ini pendidikan kita menghadapi persoalan mutu.
Selain yang disebut dari tadi hal yanp, tidak bisa diabaikan dalam proses
peningkat kualitas pendidikan adalah pembinaan yang akan diada"an oleh pehak
yang bersangkutan kepr.da guru.
Pembinaan yang disebut adalah pembinaan sebagai suatu upaya kegiahm
yang usaha terus menerus untuk menperbaiki, meningkatkan, mcnyempurnakan, dan
pengembangkan kemampuan,untuk mencapai ョ。オゥセエ

keberhasilan pcndidihUl.

4

Pembinaan bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektual, tapi juga
mengatasi masalah di dalam dirinya sendiri dan masalah yang ditemukan dalam
interaksinya dengan lingkungan, jika itu tercapai maka kualitas pendidikan mestinya
dapat terjamin sesuai yang diharapkan.
Manusia

diJahirkan

dengan

berbagai

macam

potensi

yang

dapat

dikembangkan ulltuk mencapai kebahagiaan dalam hidupnya Potensi-porensi itu
tidak mempunyai arti apa-apa, jika tidak dikembangkan dengan haik, kcnyataan
menunjutkan bahwa tidak semua individu memahami potensi yang dimilikinya,apa
lagi pemahaman tentang cara berkembangkannya.
Selanjutnya pendapat diatas adalah pendapat yang dikembangkan oleh Djaja
sudjana, pembinaan adalah sebagai serangkaian
profesional terhadap

Sf mua

upaya pcngcendalian secam

unsur (mencakup )kebijakan, tenaga., pemyelenggaman,

staf dan pclaksan'l, bahan dan material, biaya dan prangkat lainnya Agar unsur
tersebut berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk Illcncapai tujuan
dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna2
Berdasarkan dad berbagai pcndapat diatas sekolah, pcnilik, cta'l rehak yang
bertangguJlg jawab selalu bempaya dalam mellingkatkan kelllampuan guru baik
dalam kegiatall pelllbillaall maupun pendidikan dan pengernbaugan, pembinaaill
tcrse'but bukan ha."lya folG1S pada bidffilg rrofcsi y;mg dirailiki, bahka."l hams

kcpribadian

2

3.h.233

qェセ。

Sudj セョャZ

SCOniJlg

wrru., olch kfu-cna ito.

Jv1anp ...Program PeJ1didikan "{ Banduflg :Falah M・kLエIPRセョッゥ」オ、p

kCpala

5

sekolah dan pehak yang bertanggungjawab, mengetahui lebih dari sekadar masaJah
bagi guru mengajar yang efektif, tetapi juga harns 111emikirkan tentang pembinaan
yang bisa membantn gum dalam mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan
lingkungan, sepaJ"\iang itu memungkinkan see-ara profesionaJ dalaJn usaha menbantu

guru, untulc mencapai エャセオ。ョ

pendidikan yang diharapkaJl.

Berangkat dari persoaJan kualitas guru yang masih dipertanyaJcan, penulis
tertarik untuk meneliti lebih lanjut seperti yang tcrtual1g dalamjudul penelitian ini:

"PEMBINAAN KOMPETENSI PROFES.IONAL GURU STUD! KASUS m
SMP NEGERI 2 elPl JTAT"

B..)dentifikasi, Perumusan dan Pembatan Masalah

1. ldentifikasi Masalah
Kcbutuhan dan luntutan mutu pcndidikan scmakin mcningkat sejalan dengan
peningkatan pcngetaJluan,

kemampuan

masyarakat

dar.

pcrkcmbangan

ilmu

pcngetaJman dan tckno logi. DaJam pclaksanaan pendidikan kompetensi profcsional
gw,I diharapkan sebagai falnm penting dalam pcngelolaan pcndidikan agar tcrcapai
mutu yang diharapkan.
Bcrdasarkan fe-alita di

Sr...iP Ncgcri

2 Clputat bclwn lllcndapat pcrhatian dari

, . rllan:l yang lcrtuang d'al alll イ。、ョエセᄋ .セ .
oIc-h guru scb.agm

'

1ョPャs。|セ T



al Pen d'1u"ikTan,·3セ ;rang

" PaafUtan Pemermfa!wt! Rf No. f 9. TaJum 2005 TmtaM! Standar NdSio!u! Pendtdikan. Bah
VI Pa...!"l! 28.{ Cioutat: h。QGセZ
Print.200S) セc・lォ
-1 h16

6

dijelaskan tentang kompetensi sabagai agen pembelajaran, sehubungan dcngan hal
tersebut guru dituntut untuk menguasai kompetcnsi profcsionaJ, kompetcnsi
padagogik, kompetensi kepribadian, dan kompctcnsi sosial, sebagaimana tcnaga
pendidik yang ada di SMP Negeri 2 Ciputat, belum scmua guru yang ada mampu
untuk menguasai, apalagi menggalinya agar menjadi bagian yang tcrtarram dalam
cara berpikir, berprilaku dan bertindak yang heroricntasi pada kompetcnsi
profesional.
Sehubungan dcngan hal terscbut peflu di1!dakan pcmbinaan kompctcnsi
Profcsional guru mcliputi:
1) Langkab kcpala sckoJah daJanl mcningkatkan kincrja guru yang bcrada di
sekolalmya.
2) Langkall pcmcrintah daJam mcmajukan mutu tcnaga l'endidikan di sekolall
tcrsebut.
3) Faktor-faktor pcncapaian dan pcningkatan prcs:asi kerja guru.
4) Mcngadakan program kegiatarr pcmbinaan kompctarrsi bagi para guru di SMP
Ncgcri 2 Ciputat.

7

2. Pembatasan l\lbsalah
Mengingat begitu luasnya permasalahan ymg akan di bahas dan berdasllt latar
belakang yang ada seI'ta efisiesi waktu, maka skripsi ini akan penulis batasi pada
masalah program pembinaan kompetensi profesional, guru yang berada di lingkuan
SMP Negeri 2 Ciputat, pada tahun pelajaran 2005/2006.

3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana yang telah diuraikan maka
yang menjadi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
I. Apakah ada pembinaan kompetensi profesional gum di SMP Negeri 2
Ciputat?
2. Bagaimana metode pembinaall kompetensi Profesional guru yang dilalmkan
di SMP Negeri 2 Ciputat?

C. Manfaat Pcnelitian
Penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi teoritis dan praktis dahlIl1
meningkatkall mutu pendidikan serta acuan memperbaiki dan meningkatkaIJ r,uru
yang profesional sehingga mampu menjadi titik motivasi kapada guru dalam upaya
b;elajar rnengajar.

E.

Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini penulis membaginya dalam lima bab, yaitn terdiri

darinya:
BabI

Pendabuluan, berisi latar belakang ,identifikasi masalah ,pembatasan
Masalah dan perumusan masalah, manfaat penelitian dan sistematika
penelitian.

Bab II

Kerangka Teori berisi Kompetensi profesional guru yarig meliputi
Pengertian

kompctcnsi dan profesi dan perofesiona! guru, syarat-

syarat profesional,

pengcmbangan

profesiotial

guru

dan jcnis

profcsional guru, ciri-ciI'i guru profesional dan landasan pembinaan
kompett.:nsi profesional guru.
Bab III

Metodelogi Penelitian ber.isi tujuan penelitign, Desain dan Jenis
penelitian Tempat dan waktn penelitiall, teknik pengUlllpulan data,
metode analisis data.

Ban IV

Hasil Penelitian berisi gambaran pembinaan kompetensi profesional
gj.lrlj dj

BabV
Daftar Pustaka
Lampiran

SIMn 1'{egNI 2 C\p1-ltat, deskrlpsi data dan interpretasi data.

Penutup berisi kesimpulan dan saran

RARH

KAJIAN TEORI

A.

Kajian Teori

1. Hakikat kッュセG・エ ョウゥ

Profesional Guru

a. Pengertian Kompetensi
Kata kompetel1si bel1asal dari bahas1l inggris "Co.npetency" yang berarti

"abilitiy, capability, proficiency, qualification, eligibility, readyness, skill, dan
adequacy"'yang artinya kemampuan, kesanggupan, keahlian, kecakapan, memenuhi
syarat, kesiapan, kepandaian, dan kcmahiran. "Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia

kompetensi berarti kewenangan (Kekuasaan) untuk menentukan

(memntusakan) sesuatu 2
Istilah kompete..1si sebenarnya memiliki banyak makna, Dienk-CasJe dikutip
Oleh N.AAmetembwl "Competencyis the knowledge,

skill, altitude, lilotive

beharvior, self-image, social role, trait, and/or intellectual strategy ihat under es
effictive pelformance ",
Mengernai pengertian kompetensi gum (teacher competency) diartikan "The

abilitiy ofa teacher responsibly to perform his or her duties
1 Marshall David. Dictionary of Synonyms& Antonmys, ( Kuala Lumpur; Golden Books
Centre SDN BHO, 1909),h. 66
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), eel Ke-3,h.453
3 N.A.Ametembun,Kepengawasan dalam Penyelenggaraan Pendidikan suatu Rg'leksi Bai
Para Penilik, Pengawas, Kepala -Kepala Sekolah, dan Ouru-guru,(Bandung: Suri, 2000).h.92

10

appropriately"

kompetensi

merupakan

kemampuan

seorang

guru

dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggungjawab dan layak,4
Menurut Barket And Stone seperti yang dikutip

oleh Moh,Uzer Usman,

"Kompetensi adalah descriptive ofqualitiative nature or teacher behavior appear to

be entirely meaningful!" kompetensi merupakan gambaran ,:.lri prilaku guru yang
tampak sangat bermti" 5
Sedangkan m,mulUt Chm'les e Johnson, "Competency as a rational

pelfonnance which satisfactorily meet the objective for a desired condition"
kompetensi merupakan prilaku yang rasional

untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan,,6
Dari berbagai pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa kompetensi
adalah mempakan gambaran kualifikasi seseorang, baik yang sifatnya kualitatif
maupun yang kuantitatif dalam melalcsanakan pratesi yang cligelutinya berdasarkan
pendidikmillya secm'a bertanggung jawab dan pl'ofesionaI.
b. Pcngcl·tian P rofcsi dan profcsional
1). Pcngcrtian PJ"ofcsi

"l)alam Kamus Bahasa Indonesia, "Profesi berarti bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan ke·ablian (keahlian, kejuruan, dsb) tertentu,

4

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarla : Pus/aka Jaya 1999, CetKe-1 0

5

Moh.Uzer Usman, MenjadiGuru Profesionai,(Bandung; PT Remaja Rosda I997),Cet Ke-8,

6

Ibid.

h.14

11

Menurut Meliono, 1988: 702 dalam buku"Gurli Profesiol1al dan impletnentasi

Kurikulum" di sebutkan bahwa:
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejilluan dan sebagainya)7
Dalanl buku "Dasar

bimbirgan dan konseling" Menjelaskan tentang

pengenian "Profesi" adalah suatujabatan atau pekeljaan yang menuntut keahli!mdari
para petugasnya. Artillya pekerjaan yang disebllt profesi itu tidakbiasadilakllkan
oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secarakhllsus terlebih dahlilu untuk
melakukan pekerjaan ilU&
Bertitik tolok dari keterangan diatas, maka dapat disiInpulkan bahwaprofesi
gmu adalah kemampuan yang menuntut keahlian sesuai bidangnya.

2).J>cngertian l>rofesional
Mengenai profesional berasal dari

asal katanyaProfessio,Katahenda

kemudian menjadi kata sifat dengan penatnbahall akhir al yaitu profesional. KatB.
profesional sesilllgguhnya berasal dari bahasa Inggr:s "Professional "yarigsinonim
dengaIl arti "autority, expert, specialist" yaitu artinya "wibawa, ahli" daIl spesialis".
Hampir senada dengan pengertian di atas, Piet A. Sahertian,mengemukakan"

Pro:{esional mempunyai ahli (expert), tanggullg j(nvab (responsibility), .baik

7 Syafruddin Nu rdin dan Basyiruddin Usman "GUrtl Profesionl11 daf/ll11plel11enlaii
Kurikulum "( Jakarta, Ciputrt Press, 2003)cel.ke"1 h.1 セ
8

PryilM, M.Sc.Ed.Prof Dr., Dasar -dasal' bimbingan d.1n konseling,( Jakarta: p'I'.Rineka

Cipta, I999)cel.ke-j h.338

12

tanggungjawab intelektual maupun tanggung jawab moral dan memilild rasa
kesejawatan ,,9
Dalam buku "Menjadi Guru Profesional" disebulkan

bahwa istilah

"Profesional" berarti, a vocation in which professed knowledge ofsome department of

leming or science is use in it's application to the afJairs ofother or in the practice of
an art founded upon it ( 1969: 130). Ungkapan tersbut mengandung makna bahwa
suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang
secara sengaja harus dioelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan urnUl11.
Atas dasar pengertian ini temyata pekerjaan profesional berbeda dengan peketjaan
lainnya, karena suatu profesi mel11erlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam
melaksanakan ーイッヲセウゥョケ。N
Kata profesional dalam buku "Menjadi &'Uru profesional"disebutkan bahwa
profesional adalah: (I) bersangkutan dengan profesi, (2.J memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya dan (3) l11engharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya. 1O
Dalam buku "Bimbingan dan konseling" di terangkan bahwa profesional
menunjuk atas dua hal. Peratma, orang yang menyandang suatu profesi; misalnya
sebutan dia seorang "profesional" kedua, penampilan seorang dalam melakukan
pekeljaan yang sesuai dengan profesinya II

9

Piet A.Sahertian, Profil Pendidikar. Profesional,(Yogyakarta: Andi OffeseI, 1994),h.29

10

Syafruddin Nunlin dan Basyiruddin Usman, Op, Cit h,

II

Pryitno,

M.Sc.Ed.Prof.Dr. Op,CiI h,339

13

Kata "Profesional" Menurut Dr. Nana Sudjjana seperti yang dikutip Ol0h Moh
Uzer Usman mengemukan bahwa:
"Proiesional berasal dari kata sifat yang berarti pen,:aharian dan sebagai kata
benda yang berarti oJ'ang yang mempunyai keahlian, seperti guru, dokter, hakim,
pekeJjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereaka yang khusus dipersiapkan untuk

itu dan bukan pekeIjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat
memperoleh pekeJjaarl lain".12
k'J

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profesional yang
dimiliki seseorang harus bertitik tolok atas pendidikan dan pelatihall dibidang tertentu
sesuai pekerjaan yang dimiliki dengan tervs menerus agar seseorang

bisa

mellumbuhkan diri baik mengenai kompetens i profesi maupUll profesional sehingga
akhir pekerjaan dan keberhasilall yang diharapkan dapat tercapai.
Dad berbagai penjelasan mengenai

ゥウャ|・エセーュッォ

dan professional, maim hakikat

kompetensi professional adalah kemampmm pcnguasaan pembelajaran secaI'a Iuas dan
mendalam yallg memungkinkunnya membimbing pcserta didik mcmenuhi standar
kompetensi yang ditetapkar dalalll standar Nas;Dual Pendidikan l3

lJntuk ゥオィ。エセHァョ・ャ

seseorang layak atau tidak Jalarn suatu profcsinya, 111aka

diketahui terlebih daJmlu apa saSa ;.'::.1ag 111cujadi syarat-syann sebagai profesiona1.

12

(\'1oh.Uzc1.' USQ--;Zil,Op.cft h.14.

u 11ttp://LNァイッ ・。「ーウ ェュッ」NセォLjGッ ァNキwャ|Mゥ
SIC/ndal' Nasional Pendidikllrl.

FeratwYin Pemel'inta/um Rj. /1/0/9 Tahun 2005 lentang

14

dengan syarat ini seorat1g guru dapat diprediksi kelayakan dan keprofesionalnya untuk
me1aksal1aklUl dlU1 mengembangkan tugasnya seeara optimal dan efektif.
Drs.M.Ngalim Purwanto, MP. Menjelaskan persyaratan khusus tentang
menjadi guru yang baik sebagai berikut:
1) Berijazah
2) Sehat jasmani
3) Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakllan baik
4) Bertanggungjawab
5) Berjiwa Nasional 14
Dr. Moh.Ahli Menjelaskan persyaratan khllSUS profesional, seperti yang dikutip
oleh Moh.Uzcr UsmlUl dal'lm bukunya "Menjadi Guru Pro/esiona;" Yaitu sebagai
berikut:
1) Menul1lt adanya keterampilan
yang berdasarkan konsep teon ilmu
pengetahu"ill yang mendallUl1
2) Menekankan pada suatu keahlian dalam bidlU1g tertentu sesuai dengan
profesinya.
3) Menurut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai
4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjalU1 yarlg
dilaksanakarmya.
5) Mcmul1gkinkan perkemblU1glUl scjalan dinlU11ika kehidupan l5
N.A. Ametembll1 mengklasifikasikan syarat profesi kepada dua kategori, yaitu

Syarat primer dan Sy,lI'at sekunder l6

ュ。ウゥョァMイ 。セゥョァ

katagori tersebut memiliki

bagian-bagian sebagai berikut:

14 M Purwanto Ngalim,MP.Drs., Jlmll Pendldikan TeO/'ilis dan Praktis,( Bandung: 1'1' Remaja
Rosdakarya, 1998) cel.Ke-lO.h.138

" Moh.Uzer Usamm , Gp.Cil h 15.,

15

N.A. Ametemhun mengklasifikasikan syarat profesi kepada dua kategori,
yaitu Syarat primer dal Syarat sekunder l6 ュ。セゥョァMュ。ウゥョァ

katagori tersebut memiliki

bagian-bagian sebagai berikut:
a. Syarat Primer terbagi ke dalam dua kategon :

Pertama, syarat y,mg berhubungan denga 1I unsur mendidik sebagai transfer of
values, yaitu :
I) Syarat Personalitfy,yaitu syarat yang menyangkut kepribadian seseorang
l11enjadi guru l11elipuli; keshatan fisik ( tllbuh),kesehalan psikis, kesehatan
jasmani -rohani dan integritas pribadi.
2) Syarat Morality, yaitll syarat yang 1l1enyangkull11asalah (moral)
3) Syarat Religiusitas,yaitu syarat yang berhubllngan dengan norma-norma
bagaimana yang diannt oleh seorang guru.
Kealia, Syarat primer yang berhubungan dengan interaksi proses belajar
l11engajar sebagai transfer of knowledge dan skill,yaitu:
I) Syarat projesional, yaitu

ャ。イ ケセ

yang berhubunglm dengan keahlian

dibidang keguruan yang meliputi;
a) Pengetahuan (Knowledge) di bidallg keguruan dan pendidikan baik
yang bersifat umum (general education) maupun yang bersifilt khusus
(special .?ducation)
b) Keteral11pilan (skill)di bidang hlguruan,
dalal11 mmajemen pengelolaan ketas.
16 N.A.

Ametemubun,.Op.Cip.,h. 42

エセイャQ 。ウオォ

pula kemampuan

16

b. Syarat Skllnder,yai tu syarat formal, wewenang seseorang merijadi guru yang
berupa surat keputusan (SK) ljazah dari instansi yang berwel1ang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai profesional
keguruan harus memiliki berbagai syarat-syarat kelengkapan bagi guru, baik syarat
primer yang mengandung unsur sebagai me'1didik dan unsur sebagai proses belajar
mengajar sebagai transfer of knovlledge dan skill dalam proses belajar mengajar
maupun dalam lingkw 19an sekolah dan masyarakat yang bisa merijadi titik tolnk
kepada seorang

guru yang profesional yang cukup mampu dalam mejadi contoh

tauladall sampai kepada menjalankan tuga:> belajar mengajar schingga snmpai tujmm
yang diinginkan.
Aminuddin Rasyad Guru Besar Fakultas Hnm Tabiyah lAIN Syarif
Hidayatullah

Jakarta

(sekarang

UIN)

IVlenyatakan

bahwikap
merupakan ekspresi ti ndakan yang menunjukan seorang guru itll, profesional atau
tidak.
Selanjunya, Prof. Soeijipto menjelaskan "Untuk oengeiUbanganini dapat di
lakukan dengan eara formal melalui kegiatan mengikutipenatzran.loka karya,

21

karya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainya, atau secara informal melalui media massa
televisi, radio, Koran dan majalah publikasi lainnya. ,,20
Dalam buku "Konsep dasar dan teknik supervisi Pendidikan dalarn rangka
pengembangan 3umber daya manusia "disebut bahwa:
Usaha meningkatan guru dalam proses belajar mengajar, perlu
pemahaman ulang, pemahaman ulang dimaksudkan bahwa guru perin
menyediakan waktu untuk mengadakall persiapan y,mg malang termasuk
persiapan batin, guru dimotivasi agar selalu berusaha untuk meraneangkan
apa yang akan disajikan. Menpersiapkan diri agar tamp;l dalam mengajar dan
menilai dengan tepat serta bcrtanggung jawab atas tugas mengajarannya?1

Bertitik tolok dlri keterangan dial as, cJapat dirumuskan bahwa pengembangan
kompetensi profesional guru bukan banya di lakukan dalam pemhinaan atau
pendidilcan prajabatan sebaJiknya pengembangan

hams dilakukan seeam terus

menerus dan seeara maksimal sesuai dengan tantangan pendidikan yang dihadapi
oleh guru dan sekolah.

e. Jenis Kompetensi Guru
Proses belajar rnengajar akan menjadi efektif manakala guru sebagai mediator
dan fasilitator allii didalanmya aritnya ia benar-benar berkompetensi dan profesionai
dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa dan mengkomunikasikan materi
serta mcmiliki kemampuan dalam menjelaskan tugasnya sebagai seorang guru. Selain
2o.Soetjipto Prof. dan Ralles Kosas;, Prc{esi Kegurual/,( Jakarta: Lineka Cipta dan
Dipdikbud, 1999),Cet.ke-, I h. 34
2! Piet A.Sahartian, Prcf. Drs "Konsep dasar dan lcknj}( supervise pendidikan dalam rangka
pel/gembal/gal/ sumber daya mal/usia"( Jakarta: PT Reneka Cipla,2000) ceI.Ke-l.h.134

22

itu

guru harus mengetahui kompetensi apa yang dikehendaki oleh masyarakat

sekitarnya.
Dalam buku PI' RI No.l9 Tahwl 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Bab VI Standar PendiJikan Tenaga KependiJikan Bagian :(esatu pendidik Pasal 28
dijelaskan bahwa:
1) Pendidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai guru
pembelajaran,sehat jasmar,i dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan [,asiona!.
2) Kualifikasi akademik sebagaimalla dimaksud pada aya (l) adalah tingkat
pendidikan yang dibuktikan dengan ijazall da.'1/ atau sertifikasi keahlian yang
relevan sesuai l.etentuaJl perundangan-perundangan yang berlaku.
3) Kompetensi scbagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah sel'ta pendidikan anak usia dil1i meliputi:
a) Kompetensi pedagogik.
b) Kompetel1si kepribadian
c) Kompeiel1si kepribadian
d) Kompetel1si protesional
e) Kompetensi sosial22
Dalam buku "Proftsionalisme Keguruan"A, Samana menjelaskan jenis
kompetel1si guru, yaitu "Kompetensi
kompetensi social, dar kompetensi

keguruan meliputi kompetensi kepribadial1,
keguruan, asp