Lampiran 13. Hasil Regresi Korelasi Kadar NO
2
dan Kadar Antioksidan GPx Petugas Parkir
13.1 Hasil Regresi Korelasi Kadar NO
2
dan Kadar Antioksidan GPx Petugas Parkir di Ruang Parkir Terbuka
r square = 0,2433 Y = -2991,6891 + 301, 9353
Coefficients Standard Error
t Stat P-value
Intercept -2991,689129
9898,673813 0,302231308
0,777539145 NO
301,935273 266,225393 1,134134012
0,320098088
13.2 Hasil Regresi Korelasi Kadar NO
2
dan Kadar Antioksidan GPx Petugas Parkir di Ruang Parkir Semi Terbuka
r square = 0,0173 Y = 7983,4
– 21,472 Coefficients
Standard Error t Stat
P-value Intercept
7983,399701 2855,900276 2,795405627 0,049040763
NO -21,47245503
80,97941871 -
0,265159412 0,803990676
13.3 Hasil Regresi Korelasi Kadar NO
2
dan Kadar Antioksidan GPx Petugas Parkir di Ruang Parkir Tertutup
r square = 0,00586 Y = 5991,78 + 8,01
Coefficients Standard Error
t Stat P-value
Intercept 5991,77633
2426,593825 2,469212717
0,069005053 NO
8,007859842 52,14027141
0,15358301 0,885375303
Lampiran 14. Hasil Regresi Korelasi Kadar NO
2
dan Kadar Antioksidan GPx Petugas Parkir di Ruang Parkir Tertutup
Waktu Pengamatan Gerbang II GWM lantai I
Gerbang III Area Fakultas Seni Rupa dan Design
2 minggu I 1121
2223 2 minggu II
1011 2112
2 minggu III 7700
9033 2 minggu IV
6788 8956
2 minggu V 559
957 2 minggu VI
419 734
Lampiran 15. Data Petugas Parkir
Nama Usia
Jenis Tempat Parkir
Merokok Spesifikasi Merokok
Lama Bekerja bln
A 29
Terbuka Ya
sudah 8 tahun 1 hari 12-1 bungkus
12
B 26
Terbuka Ya
16 tahun 1 hari maks 1bungkus
12
C 23
Terbuka Ya
17 tahun 1 hari 5 batang 9
D 25
Terbuka Ya
15 tahun 1 hari maks 1 bungkus
8
E 26
Terbuka Ya
16 tahun 1 hari 5 batang 12
F 28
Terbuka Ya
14 tahun 1 hari 1 bungkus 48
G 28
Tertutup Ya
2 tahun lalu , 12 bungkus 27
H 22
Tertutup Ya
4 tahun lalu , 12 bungkus 9
I 26
Tertutup Ya
4 tahun lalu , 6 batang 15
J 22
Tertutup Ya
3 tahun lalu , 1 bungkushari 21
K 29
Tertutup Ya
10 tahun lalu , 1 bungkushari 8
L 22
Tertutup Ya
9 tahun lalu , 12 bungkus 4
M 25
Semi terbuka Ya
sejak SMP kelas 3,6 batanghari
18
N 29
Semi terbuka Ya
sejak SMA kelas 3 1,2 bungkushari
0,5 O
23 Semi terbuka
Ya 8 tahun lalu min 1 bungkus
18 P
21 Semi terbuka
Ya 9 tahun lalu 2 batang hari
9 Q
29 Semi terbuka
Ya 5 tahun lalu , 1 bungkushari
12 R
24 Semi terbuka
Ya sejak SMP kelas 3,6
batanghari 18
Lampiran 16. Gambar Penelitian
1. Filter NO2
2. Alat Sentrifuge Preparasi Sampel Darah
3. Preparasi Sampel Darah
4. Alat Pengukur Filter NO
2
5. Alat Pengukur Kadar Antioksidan SOD, GPx
6. Pembacaan Hasil Kadar Antioksidan SOD, GPx
60
RIWAYAT HIDUP
Nama : Susanty Ester NRP : 0310153
TTL : Bandung, 21 Juni 1985 Alamat : Jl. Ancol Timur XIV no.22b.
Riwayat Pendidikan : SDK Yahya, Bandung, lulus 1997 SMPK BPK Penabur, Bandung, lulus 2000
SMAK Rehoboth, Bandung, lulus 2003
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan
tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota- kota besar, kegiatan rumah tangga. Hasil penelitian di beberapa kota besar
Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara Bapedal,1992.
Menurut Wardhana 1995, udara bersih yang dihirup hewan dan manusia merupakan gas yang tidak nampak, tidak berbau, tidak berwarna maupun berasa.
Meskipun demikian, udara yang benar-benar bersih sulit didapatkan terutama di kota besar yang banyak terdapat industri dan lalu lintas yang padat. Udara yang
tercemar dapat merusak lingkungan dan kehidupan manusia, yang pada akhirnya akan mengurangi kulitas hidup manusia secara keseluruhan Wardhana, 1995.
Di dalam udara terkandung gas yang terdiri dari 78 nitrogen, 20 oksigen, 0,93 argon, 0,03 karbon dioksida, dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan
dan hidrogen. Komposisi tersebut dikatakan sebagai udara normal dan dapat mendukung kehidupan manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak
ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya. Perubahan ini dapat berupa sifat-sifat fisis maupun kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa
pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara. Kondisi seperti itu lazim disebut dengan pencemaran polusi udara.
Permasalahan polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan terutama di kota-kota besar, salah satunya di kota
Bandung. Lalu lintas kendaraan bermotor yang cukup padat dapat mempengaruhi kualitas udara, kepadatan lalu lintas kendaraan tidak hanya terjadi di jalan raya
tetapi juga dapat terjadi di tempat parkir karena pengguna kendaraan bermotor
yang terus meningkat yang akhirnya mempengaruhi kualitas udara tempat parkir Wardhana, 1995.
Kemacetan lalu lintas di tempat parkir dengan ventilasi kurang baik akan menyebabkan tingkat pencemaran udara yang tinggi, akibat gas buang kendaraan
bermotor tersebut tidak dapat bersirkulasi. Emisi gas buang kendaraan bermotor yang semakin meningkat dapat memberikan efek toksik terhadap banyak fungsi
organ yang terdapat dalam tubuh bagi petugas parkir, maupun para pengunjung Wardhana, 1995.
Pada beberapa daerah perkotaan, kendaraan bermotor menghasilkan 85 dari seluruh pencemaran udara yang terjadi. Kendaraan bermotor ini merupakan
pencemar bergerak yang menghasilkan pencemar CO, hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna, NOx, SOx dan partikel debu. Pencemaran udara yang lazim
dijumpai pada berbagai tempat khususnya di kota-kota besar menurut Hasketh dan Ahmad Purnomohadi 1995 antara lain adalah: Nitrogen Oksida NOx yaitu
senyawa jenis gas yang terdapat di udara bebas, sebagian besar merupakan gas nitrogen monoksida NO dan nitrogen dioksida NO
2
serta berbagai jenis oksida dalam jumlah yang lebih sedikit. Berbagai jenis NO
2
dapat dihasilkan dari proses pembakaran Bahan Bakar Minyak BBM dan bahan bakar fosil lainnya pada
suhu tinggi. Emisi NOx adalah pelepasan gas NOx ke udara Wardhana, 1995. Radikal bebas ada yang berasal dari luar tubuh eksternal dan dari dalam
tubuh internal. NO dan NO
2
termasuk kelompok radikal bebas yang berasal dari luar tubuh. NO
2
bersifat lebih reaktif dibanding NO. NO
2
di udara berasal dari pembakaran kendaraan bermotor, pembakaran bahan organiktanaman, dan
berbagai jenis pembakaran lainnya Tb. Benito A. Kurnani, 2001. Tubuh menghasilkan zat antioksidan yang dapat meredam dampak negatif
dari reaksi radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghentikan proses oksidasi dengan cara menahan pembentukan dan
meniadakan efek radikal bebas. Selama keseimbangan antara pro-oksidan radikal bebas dan antioksidan endogen, seperti superoksida dismutase SOD, glutation
peroxidase GPx, katalase dapat terjaga keseimbangannya, pengaruh buruk radikal bebas akan ternetralisir Tb. Benito A. Kurnani, 2001.