DAMPAK TUKANG PARKIR LIAR PADA EKONOMI D
DAMPAK TUKANG PARKIR LIAR PADA
EKONOMI DAN PARIWISATA
Tukang Parkir. Ya mereka adalah suatu profesi yang ada di Negara kita, Indonesia.
Keberadaan tukang parkir di Indonesia sendiri menimbulkan pro dan kontra. Di mana orangorang yang pro menganggap kehadiran tukang parkir akan membantu mereka memarkir
kendaraan dengan mudah, karena ada yang mengarahkan. Selain itu mereka menganggap
tukang parkir memudahkan pengemudi mencari lahan parkir.
Tugas mereka adalah menjaga kendaraan kita dari segala tindak pencurian, pengerusakan
dan lain sebagainya. Mereka juga membantu memarkirkan kendaraan dan mengeluarkan
kendaraan kita dari tempat parkir yang padat kendaraan.
Sungguh mulia sesungguhnya tugas profesi ini. Namun, ekspetasi baik kita tentang tukang
parkir, dihapuskan oleh beberapa oknum kurang bertanggung jawab. Beberapa tukang parkir
tidak menjalankan tugas seperti yang seharusnya. Mereka sering disebut sebagai tukang
parkir liar.
Tukang parkir yang baik, adalah tukang parkir yang membantu mencarikan tempat parkir,
menjaga keamanan kendaraan tersebut dan membantu mencarikan jalan keluar dari tempat
parkir. Berbeda dengan tukang parkir liar. Tukang parkir liar membiarkan pengendara
mencari tempat parkir sendiri, hingga membiarkan pengendara menggeser-geser sepeda
motornya agar mendapat tempat parkir. Begitu pula saat pengendara kembali mengeluarkan
kendaraannya dari tempat parkir, tukang parkir liar hanya menunggu sampai kendaraan
tersebut berhasil keluar. Ketika pengendara ingin pergi, tiba-tiba saja tukang parkir liar ini
muncul dan menagih uang parkir.
Menyangkut masalah ekonomi, banyak tukang parkir curang yang menaikkan harga karcis
parkir sesuka hatinya. Contoh di Bali, harga Rp. 1000,00 untuk motor, menjadi Rp. 2000,00
ketika ada hari perayaan tertentu. Dan permainan harga juga dilakukan pada turis. Hal ini
juga berimplikasi pada tingkat kenyamanan turis yang datang. Apabila sector pariwisata Bali
tercemar dengan keberadaan tukang parkir liar, tentunya hal ini akan mengurangi
pendapatan pemerintah.
Bali adalah daerah yang menetapkan hukum pajak tukang parkir dimana tukang parkir akan
menyetor uang ke pihak daerah sesuai dengan jumlah karcis yang terpakai. Namun banyak
diantara mereka yang tidak menyertakan karcis pada pengendara dengan alasan lupa,
kehabisan karcis, dan lain sebagainya. Hal ini tentu memberi dampak pada sektor
perpajakan. Dimana tukang parkir hanya menyetorkan sebagian dari jumlah uang yang ia
dapatkan.
Menurut saya hal ini merupakan suatu kelemahan yang ada di negara kita Indonesia. Saran
dan kritik sudah diberikan masyarakat melalui website kepada dinas yang bersangkutan
tentang tukang parkir yang tidak sesuai dengan ketentuan ini. Namun belum banyak
tindakan nyata yang dilakukan. Jadi solusi tentang masalah ini sebaiknya dikembalikan lagi
kepada diri kita sendiri, bagaimana menyikapi dengan menanyakan kejelasan harga parkir
yang sesuai dan meminta karcis parkir jadi kita mengetahui kemana larinya uang tersebut.
Ada baiknya ketika kita tidak diberikan karcis parkir, kita menolak untuk membayar uang
parkir. Apabila petugas parkir tidak membantu kita dalam memarkirkan atau mengeluarkan
kendaraan, kita memiliki hak untuk tidak membayar uang parkir karena petugas tidak
menjalankan kewajibannya dengan baik.
EKONOMI DAN PARIWISATA
Tukang Parkir. Ya mereka adalah suatu profesi yang ada di Negara kita, Indonesia.
Keberadaan tukang parkir di Indonesia sendiri menimbulkan pro dan kontra. Di mana orangorang yang pro menganggap kehadiran tukang parkir akan membantu mereka memarkir
kendaraan dengan mudah, karena ada yang mengarahkan. Selain itu mereka menganggap
tukang parkir memudahkan pengemudi mencari lahan parkir.
Tugas mereka adalah menjaga kendaraan kita dari segala tindak pencurian, pengerusakan
dan lain sebagainya. Mereka juga membantu memarkirkan kendaraan dan mengeluarkan
kendaraan kita dari tempat parkir yang padat kendaraan.
Sungguh mulia sesungguhnya tugas profesi ini. Namun, ekspetasi baik kita tentang tukang
parkir, dihapuskan oleh beberapa oknum kurang bertanggung jawab. Beberapa tukang parkir
tidak menjalankan tugas seperti yang seharusnya. Mereka sering disebut sebagai tukang
parkir liar.
Tukang parkir yang baik, adalah tukang parkir yang membantu mencarikan tempat parkir,
menjaga keamanan kendaraan tersebut dan membantu mencarikan jalan keluar dari tempat
parkir. Berbeda dengan tukang parkir liar. Tukang parkir liar membiarkan pengendara
mencari tempat parkir sendiri, hingga membiarkan pengendara menggeser-geser sepeda
motornya agar mendapat tempat parkir. Begitu pula saat pengendara kembali mengeluarkan
kendaraannya dari tempat parkir, tukang parkir liar hanya menunggu sampai kendaraan
tersebut berhasil keluar. Ketika pengendara ingin pergi, tiba-tiba saja tukang parkir liar ini
muncul dan menagih uang parkir.
Menyangkut masalah ekonomi, banyak tukang parkir curang yang menaikkan harga karcis
parkir sesuka hatinya. Contoh di Bali, harga Rp. 1000,00 untuk motor, menjadi Rp. 2000,00
ketika ada hari perayaan tertentu. Dan permainan harga juga dilakukan pada turis. Hal ini
juga berimplikasi pada tingkat kenyamanan turis yang datang. Apabila sector pariwisata Bali
tercemar dengan keberadaan tukang parkir liar, tentunya hal ini akan mengurangi
pendapatan pemerintah.
Bali adalah daerah yang menetapkan hukum pajak tukang parkir dimana tukang parkir akan
menyetor uang ke pihak daerah sesuai dengan jumlah karcis yang terpakai. Namun banyak
diantara mereka yang tidak menyertakan karcis pada pengendara dengan alasan lupa,
kehabisan karcis, dan lain sebagainya. Hal ini tentu memberi dampak pada sektor
perpajakan. Dimana tukang parkir hanya menyetorkan sebagian dari jumlah uang yang ia
dapatkan.
Menurut saya hal ini merupakan suatu kelemahan yang ada di negara kita Indonesia. Saran
dan kritik sudah diberikan masyarakat melalui website kepada dinas yang bersangkutan
tentang tukang parkir yang tidak sesuai dengan ketentuan ini. Namun belum banyak
tindakan nyata yang dilakukan. Jadi solusi tentang masalah ini sebaiknya dikembalikan lagi
kepada diri kita sendiri, bagaimana menyikapi dengan menanyakan kejelasan harga parkir
yang sesuai dan meminta karcis parkir jadi kita mengetahui kemana larinya uang tersebut.
Ada baiknya ketika kita tidak diberikan karcis parkir, kita menolak untuk membayar uang
parkir. Apabila petugas parkir tidak membantu kita dalam memarkirkan atau mengeluarkan
kendaraan, kita memiliki hak untuk tidak membayar uang parkir karena petugas tidak
menjalankan kewajibannya dengan baik.