Gambar 4. Bunga Vernonia amygdalina
Vernonia amygdalinatumbuh di daerah ekologi di Afrika termasuk Zimbabwe dan Nigeria yang beriklim tropis, dapat tumbuh secara liar ataupun ditanam di
sepanjang Sub-saharan Afrika. Vernonia amygdalinadapat juga ditemukan di rumah- rumah maupun desa-desa sebagai tanaman pagar dan pot.
30
Vernonia amygdalina dapat dijadikan sayuran dan dikonsumsi setelah melalui proses penghilangan rasa
pahit untuk menghilangkan komponen astringent yang terkandung di dalamnya.
31
2.4.1 Nilai FarmakologiDaun Afrika Vernonia amygdalina
Aktivitasbiologis yang dimiliki oleh daun Afrika Vernonia amygdalina adalah antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, analgesik, antioksidan,
antimalaria, antidiabetes dan antikanker. Berdasarkan hasil fitokimia berbagai ekstrak daun Afrika Vernonia amygdalina mengandung Anthraquinones 0.08± 0.001,
Tannins 1.55± 0.81, Flavonoids 0.17 ± 0.004, Alkaloids 2.95± 0.40, Saponins 2.85± 0.39, Cardiac glycosides 1.10 ± 0.03, Triterpenes 0.54 ± 0.02.
13
Luteolin, luteolin 7-0-beta-glukuronosid, dan luteolin 7-0-beta glukosid yang merupakan 3
jenis dari Flavanoids yang juga terdapat pada daun Afrika Vernonia amygdalinamemiliki aktivitas antioksidan dan berguna untuk mencegah kanker,
Universitas Sumatera Utara
serta dapat melindungi dari diabetes dan arterosklerosis. Selain itu, ditemukan pula kandungan antioksidan vitamin C yang tinggi pada Vernonia amygdalina.
14
Ojiako dan Nwanjo CitNwangwuet al. 2011 melaporkan bahwa daun Afrika Vernonia amygdalinamungkin mengandung toksin jika dikonsumsi dalam jumlah
yang sangat banyak namun bahaya yang ditimbulkan tidak lebih parah dari apa yang telah diamati dari sayuran umum lainnya yang dikonsumsi secara rutin di Afrika.
Nwangwu 2011 menunjukkan pada hasil penelitiannya bahwa tidak adanya kerusakan yang signifikan pada struktur sel perut, liver, dan ginjal bahkan menjadi
lebih terorganisir dengan baik pada hewan yang diteliti dibandingkan dengan hewan kontrol.
32
2.4.2Aktivitas AntibakteriDaun Afrika Vernonia amygdalina
Setiap bagian dari Vernonia amygdalinamemiliki aktivitas antibakteri. Di Nigeria, batang dan akar Vernonia amygdalina digunakan sebagai chewing stick.
Pada suatu peneitian menunjukkan bahwa ekstrak dari batang dan akarVernonia amygdalinayang digunakan sebagai chewing stick menunjukkan aktivitas bakterisida
terhadap bakteri anaerob rongga mulut seperti B. oralis, B. melaninogenicus, B. gingivalis, dan B. asaccharolyticuspada konsentrasi10.
14
Penelitian Taiwo cit Yeap 2010, ekstrak air dari akar Vernonia amygdalina juga menunjukkan aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Streptococcus gordoni, Porphyromonas nigrescens, Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia, Fusobacterium nucleatum dan
Pseuodomanas aeruginosa dengan kadar hambat minimum 100mgml.
14
Daun Afrika Vernonia amygdalina memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi dibandingkan dengan batang dan akar.
16
Ekstrak daun Afrika Vernonia amygdalina memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri gram positif
dan gram negatif.
33
Pada penelitian Oboh dan Masodje 2009 menunjukkan bahwa ekstrak air daun Afrika Vernonia amygdalina dapat menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan zona hambat 0.8 cm
.34
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ilondu et al2009 menunjukkan bahwa pada ekstrak
Universitas Sumatera Utara
air daun Afrika Vernonia amygdalina dengan konsentrasi 50, 40, 30, 20, 10 memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan jamur.
17
Pada penelitian terdahulu menyatakan ekstrak etanol lebih menunjukkan efektivitas daripada ekstrak air. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
SuledanAgbabiaka terhadap bakteri Escherichia coli, Klebsiella sp., Salmonella sp.,dan Shigella sp. menunjukkan bahwa ekstrak airdaun Afrika Vernonia
amygdalina memiliki daya hambat yang lebih kecil dibandingkan ekstrak etanol.
19
Penelitian Agwa dan Uzoigwe menunjukkan bahwa efek antibakteri ekstrak aseton-etanol pada Klebsiella sp
lebih tinggi dibandingkan dengan Ciprofloxacin.
35
Penelitian Alo et almenunjukkan Ekstrak etanol menunjukkan penghambatan terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli dengan diameter
zonahambat 23 mm dan 13 mm.
36
Pada penelitian Anibijuwonet al, ekstrak etanoldaun Afrika terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans menunjukkan
hasil KHM 30mgml dan KBM 50mgml dan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan hasil KHM 45mgml dan KBM 125mgml.
18
2.4.3Senyawa Fitokimia Daun Afrika Vernonia amygdalina
Flavonoids, Anthraquinones, Tannins, dan Saponins dari ekstrak daun Afrika Vernonia amygdalina diduga memiliki peran sebagai antibakteri dengan mekanisme
yang berbeda sebagai berikut:
37
a. Flavonoids merupakan senyawa fenol yang diduga dapat merusak
membran sel karena sifatnya yang lipofilik dan kemampuannya membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan protein yang terlarut.
b. Tannins merupakan senyawa fenol yang bersifat astringent zat yang
bersifat menciutkan, masuk melalui membran mikroba, membentuk kompleks dengan ion metal.Tannins memiliki sifat yang mudah larut dalam air, etanol, dan juga
aseton namun Tannins tidak larut dalam benzene, kloroform, dan eter. c.
Anthraquinonesmerupakan senyawa fenol yang berkerja sebagai antibakteri mirip dengan sifat-sifat fenol lainnya, yaitu menghambat bakteri dengan
cara mendenaturasi protein.
Universitas Sumatera Utara
d. Saponins merupakan zat yang mempunyai sifat seperti sabun yang dapat
melarutkan kotoran. Mekanisme kerja Saponins sebagai antibakteri adalah dengan membentuk senyawa kompleks dengan membran sel bakteri melalui ikatan hidrogen
yang kemudian dapat menghancurkan permeabilitas dinding sel bakteri yang mengakibatkan kematian sel.
Universitas Sumatera Utara
2.5Landasan Teori
Infeksi saluran akar
Perawatan saluran akar Bakteri Fusobacterium nucleatum
Chemo-mechanical Medikamen saluran akar
Ekstrak etanol daun Afrika Vernonia amygdalina Aktivitas antibakteri
Saponins Tannins
Flavonoids Anthraquinones
Mendenaturasi protein
Bersifat lipofilik
Merusak membran
sel Bersifat
astringen
Masuk melalui
membran mikroba
Membentuk kompleks
dengan ion metal
Membentuk senyawa
kompleks melalui
ikatan hidrogen
Permeabilitas dinding sel
hancur Membentuk
kompeleks dengan
protein ekstraseluler
Sel Lisis
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep