Prevalensi Dan Epidemologi Etiologi Dermatitis Seboroik

12

D. Dermatitis Seboroik

1. Prevalensi Dan Epidemologi

Dermatitis seboroik menyerang 2 - 5 populasi. Dermatitis seboroik dapat menyerang bayi pada tiga bulan pertama kehidupan dan pada dewasa pada umur 30 hingga 60 tahun. Insiden memuncak pada umur 18 –40 tahun. Dermatitis Seboroik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Berdasarkan pada suatu survey pada 1.116 anak –anak, dari perbandingan usia dan jenis kelamin, didapatkan prevalensi dermatitis seboroik menyerang 10 anak laki –laki dan 9,5 pada anak perempuan. Prevalensi semakin berkurang pada setahun berikutnya dan sedikit menurun apabila umur lebih dari 4 tahun. Kebanyakan pasien 72 terserang minimal atau dermatitis seboroik ringan. Pada penderita AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome, dapat terlihat pada hampir 35 pasien Terdapat peningkatan insiden pada penyakit Parkinson, paralisis fasial, pityriasis versicolor, cedera spinal, depresi dan yang menerima terapi psoralen ditambah ultraviolet A PUVA. Juga beberapa obat –obatan neuroleptik mungkin merupakan faktor, kejadian ini sering terjadi tetapi masih belum dibuktikan. Kondisi kronik lebih sering terjadi dan sering lebih parah pada musim dingin yang lembab dibandingkan pada musim panas Abramovits, 2009.

2. Etiologi Dermatitis Seboroik

Penyebab dermatitis seboroik pasti masih belum diketahui namun penyebab umum adalah berasal sejumlah faktor seperti berikut: a. Pityrosporum ovale dianggap patogen untuk dermatitis seboroik di kulit kepala. Keberadaannya diyakini menyebabkan radang kulit kepala yang bersifat menetap dan menyebabkan iritasi lebih lanjut. Pertumbuhan yang didukung oleh asam lemak jenuh dan trigliserida. 13 b. Dermatitis seboroik adalah suatu kondisi yang cukup sering lahir dari faktor stres terkait serta kondisi kesehatan yang buruk disebabkan oleh penyakit dan kelelahan. Pria dan wanita menderita masalah ketombe dan erythemal terutama akibat stres psikologis dan kurang tidur yang dalam tahap berikutnya menyebabkan dermatitis seboroik. c. Vitamin A dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan alimentation hipo pada anak dan orang dewasa, sehingga mengarah ke dermatitis seboroik. Dengan cara yang lain kekurangan Vitamin B6 juga dikenal sebagai Biotin serta Vitamin B2 Riboflavin juga disebut menyebabkan munculnya serpihan bersisik di atas kulit kemerahan dan daerah. d. Mereka yang menderita gangguan saraf seperti penyakit Parkinson dan masalah immunodeficiency rentan terhadap gangguan kulit ini. Selain itu, pasien jantung atau orang positif HIV juga dapat menderita dermatitis seboroik. e. Kulit kering selama musim dingin dapat memperburuk terjadinya penyakit ini. Ini adalah alasan mengapa orang-orang yang tinggal di daerah beriklim dingin menderita sejumlah besar ketombe dan masalah seborrhea terkait. Johnson, 2000.

3. Patogenesis Dermatitis Seboroik

Dokumen yang terkait

UJI DAYA ANTIFUNGI JUS BUAH PARE (Momordica charantia L) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Candida Albicans Uji Daya Antifungi Jus Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro.

0 1 14

PENDAHULUAN Uji Daya Antifungi Jus Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro.

0 3 4

UJI DAYA ANTIFUNGI JUS BUAH PARE (Momordica charantia Uji Daya Antifungi Jus Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro.

0 1 7

UJI DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polianthum [Wight] walp.) Terhadap Candida Albicans Atcc 10231 Secara In Vitro.

0 1 15

UJI DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polianthum [Wight] walp.) Terhadap Candida Albicans Atcc 10231 Secara In Vitro.

0 2 14

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 1 16

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BAWANG MERAH Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 4 18

UJI DAYA ANTIFUNGI PROPOLIS TERHADAP CANDIDA Uji Daya Antifungi Propolis Terhadap Candida Albicans Dan Pityrosporum Ovale.

1 2 13

DAFTAR PUSTAKA Uji Daya Antifungi Propolis Terhadap Candida Albicans Dan Pityrosporum Ovale.

0 1 6

PERBANDINGAN DAYA ANTIFUNGI BEBERAPA DERIVAT BENZOILTIOUREA TERHADAP ASPERGILLUS NIGER DAN CANDIDA ALBICANS

0 0 26