Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

(1)

ii

said important because can influence salary magnitude or wage a employee and from also can see performance one employee often present also absent. Therefore, in attendance process the execution very need accuracy in the execution so that doesn't retard performance companies.

Watchfulness method that used in system this official work presence information descriptive watchfulness method, while for the system development uses waterfall that cover survey system, systems analysis, system design, system maker, system implementation, and supposed system treatment can help in this official work presence system development. this application program maker uses visual microsoft basic 6.0 with database sql server 2000 and crystal report 8.5 as supporter software in report maker.

In this system is data processing process is effectiveer and efficient. in data livelihood even also be guaranteed easier. aim from this watchfulness will design a supposed employee attendance information system will help performance will company especiallyhuman resource area will be quicker and practise.


(2)

i

Absensi dikatakan penting karena dapat mempengaruhi besarnya gaji atau upah seorang karyawan dan dari absensi juga dapat melihat kinerja satu karyawan yang sering hadir maupun tidak hadir. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya proses absensi sangat diperlukan ketelitian dalam pelaksanaannya agar tidak menghambat kinerja perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam sistem informasi absensi karyawan ini adalah metode penelitian deskriptif, sedangkan untuk pengembangan sistemnya menggunakan waterfall yang meliputi survey sistem, analisis sistem, desain sistem, pembuatan sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem yang diharapkan bisa membantu dalam pembangunan sistem kehadiran kerja pegawai ini. Pembuatan program aplikasi ini menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan database SQL Server 2000 dan Crystal Report 8.5 sebagai software pendukung dalam pembuatan laporan.

Dalam sistem ini proses pengolahan data menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam pencarian data pun dijamin akan lebih mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem informasi absensi karyawan yang diharapkan akan membantu kinerja perusahaan khusunya Bidang Sumber Daya Manusia menjadi lebih cepat dan praktis.


(3)

78 5.1.Implementasi

Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap ini merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk di operasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah di rancang. Langkah-langkah dalam tahap implementasi ini adalah urutan kegiatan awal sampai akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem yang telah di rancang.

5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak yang dimaksud yaitu program yang dibuat dengan bahasa pemrograman dan akan di implementasikan pada sebuah sistem operasi.

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu : 1. Sistem operasi dengan menggunakan Windows

2000/XP/FD/ME.

2. Microsoft Visual Basic 6.0 3. Microsoft SQL Server 2000 4. Crystal Reports 8.5


(4)

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras

Kebutuhan sistem ini meliputi kebutuhan perangkat yang akan menunjang berjalannya sistem yang terbentuk.

Adapun spesifikasi kebutuhan perangkat keras tersebut adalah : 1. Harddisk

2. RAM (min. 128 MB, diusulkan 256 MB) 3. Processor Pentium IV, AMD Athlon 64 4. Monitor

5. Mouse 6. Keyboard 7. Printer

5.1.3. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)

Adapun implementasi Basis Data (Sintaks SQL) yang penulis buat yaitu sebagai berikut :

1. Tabel Bidang


(5)

[kode_bidang] [char] (3) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[nama_bidang] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

CONSTRAINT [PK_bidang] PRIMARY KEY CLUSTERED

(

[kode_bidang] ) ON [PRIMARY] ) ON [PRIMARY]

GO

2. Tabel Absen

CREATE TABLE [absen] (

[nik] [varchar] (9) COLLATE

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tanggal] [datetime] NULL ,


(6)

[lama_terlambat] [datetime] NULL , [jam_pulang] [datetime] NULL , [ket] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

CONSTRAINT [FK_absensi_karyawan] FOREIGN KEY (

[nik]

) REFERENCES [karyawan] ( [nik]

)

) ON [PRIMARY] GO

3. Tabel Karyawan

CREATE TABLE [karyawan] ( [nik] [varchar] (9) COLLATE

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [nama] [varchar] (50) COLLATE


(7)

[tmpt_lhr] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[tgl_lhr] [datetime] NULL , [jk] [varchar] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[pendidikan] [varchar] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[gol] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[status] [varchar] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[telp] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[kode_bidang] [char] (3) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

CONSTRAINT [PK_karyawan] PRIMARY KEY CLUSTERED


(8)

[nik]

) ON [PRIMARY] ,

CONSTRAINT [FK_karyawan_bidang] FOREIGN KEY (

[kode_bidang] ) REFERENCES [bidang] (

[kode_bidang] )

) ON [PRIMARY] GO

4. Tabel Rekapabsen

CREATE TABLE [rekapabsen] ( [nik] [varchar] (9) COLLATE

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [hari_kerja] [int] NULL ,

[cuti] [int] NULL , [sakit] [int] NULL , [izin] [int] NULL ,


(9)

[tanpa_berita] [int] NULL , [jml_hadir] [int] NULL ,

CONSTRAINT [FK_ketidakhadiran_karyawan] FOREIGN KEY

(

[nik]

) REFERENCES [karyawan] ( [nik]

)

) ON [PRIMARY] GO

5. Tabel Cuti

if exists (select * from dbo.sysobjects where id =

object_id(N'[dbo].[cuti]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1) drop table [dbo].[cuti]

GO


(10)

[nik] [varchar] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[ket_cuti] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[max_cuti] [int] NULL , [sisa_cuti] [int] NULL ,

[jumlah_cuti_diambil] [int] NULL ) ON [PRIMARY]

GO

5.1.4. Perancangan Antar Muka

Form yang akan pertama muncul ketika progam aplikasi ini di running, apabila kita tidak mengetahui kata kunci, maka kita tidak akan bisa masuk ke system atau menu utama.


(11)

Diharuskan mengisi kata kunci dengan benar untuk bisa masuk menu utama (gambar 5.2), jika tidak diisi maka akan keluar sebuah pemberitahuan pesan (gambar 5.3) jika salah dalam pengisian ada peringatan pesan (gambar 5.4). Pilihan “Masuk” untuk menginput user name dan password sampai benar

Gambar 5.2 Menu Utama


(12)

Gambar 5.4 Peringatan Kata Kunci yang di inputkan salah Jika kita benar dalam penginputan kata kunci maka akan tampil menu utama seperti (gambar 5.2). dalam menu utama pilihlah salah satu menu sesuai yang di butuhkan.

Gambar 5.5 Sub menu Input Absen

Gambar diatas adalah sub menu input absen, yang jika kita meng-klik nya maka akan muncul form absensi masuk seperti pada (gambar 5.6) di bawah ini:


(13)

Gambar 5.6 form absen masuk

Jika kita telah memasukkan NIK yang sama dalam penginputan absen masuk maka akan muncul peringatan pesan seperti pada (gambar 5.7) .

Gambar 5.7 Peringatan jika NIK sudah di inputkan

Proses absensi belum dikatakan selesai apabila karyawan belum menginputkan absen pulang. Gambar dari form absen pulang dapat dilihat pada (gambar 5.8) di bawah ini


(14)

Gambar 5.8 form absen pulang

Jika akan menginputkan karyawan yang tidak hadir maka dapat dipilih sub menu input rekap absen sperti gambar di bawah.


(15)

Gambar 5.9 Input Rekap Absen


(16)

Gambar 5.11 Tambah Data Karyawan


(17)

Gambar 5.13 Laporan Data Karyawan


(18)

Gambar 5.15 Laporan Rekap Absen Karyawan

5.1.5. Implementasi Instalasi Program

Dalam menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa program pendukung yang dapat menunjang berjalannya proses Absensi.

Program pendukung itu diantaranya adalah : 5.1.5.1. SQL Server 2000

Pertama yang harus dilakukan adalah membuka file instalasi SQL Server 2000 yang berekstensi.exe (autorun)


(19)

5.17 SQL Server 2000 Components

Setelah mengklik “SQL Server 2000 Components”, maka akan muncul tampilan seperti berikut :


(20)

Dilanjutkan dengan memilih “Install Database Server”, maka akan keluar tampilan seperti berikut :

Gambar 5.19 Tahapan ketiga Install SQL Server 2000

Lalu klik “Next”, maka akan muncul tampilan berikut :


(21)

Pilih Local Computer, lalu pilih tombol “Next” maka akan muncul tampilan berikut :

Gambar 5.21 Tahapan kelima Install SQL Server 2000

Pilih “Create a new instance of SQL Server, or install Client Tools” lalu pilih tombol “Next”, maka akan muncul tampilan berikut :

Gambar 5.22 Tahapan keenam Install SQL Server 2000

Kemudian mengisi nama user, jika sudah lanjutkan dengan tombol “Next”, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :


(22)

Gambar 5.23 Tahapan ketujuh Install SQL Server 2000

Gambar 5.24 Tahapan kedelapan Install SQL Server 2000


(23)

Pilih “Server and Client Tools” kemudian pilih tombol “Next” Dilanjutkan dengan menekan tombol “Next”, maka akan muncul tampilan berikutnya seperti Gambar 5.26

Gambar 5.26 Tahapan kesepuluh Install SQL Server 2000

Pilih “Typical” untuk jenis setup yang diinginkan kemudian tekan tombol “Next”


(24)

Pilih “Use the same account for each service. Auto start SQL Server Service” dan “Use the Local System account”, dilanjutkan dengan menekan tombol “Next”

Gambar 5.28 Tahapan kedua belas Install SQL Server 2000

Kemudian pilih “Windows Authentication Mode” dilanjutkan dengan memilih tombol “Next”


(25)

Gambar 5.30 Tahapan keempat belas Install SQL Server 2000 Pilih “Next” maka akan muncul tampilan berikut :

Gambar 5.31 Tahapan kelima belas Install SQL Server 2000

Tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selasai 100%, setelah proses selesai 100% maka akan muncul tampilan sebagai berikut , lalu Pilih “Finish” untuk mengakhiri instalasi SQL Server 2000.

5.1.5.2. Pembuatan User DSN (Data Source Name) Tahapan Pembuatan User DSN antara lain :


(26)

 Kemudian pilih ” Administrative Tools”

 Lalu pilih “Data Sources (ODBC)”, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

:

Gambar 5.32 Tampilan Setting ODBC

Pilih Tab “User DSN”, lalu klik tombol “add”, akan muncul tampilan sebagai berikut :


(27)

Gambar 5.33 Tampilan Pemilihan Driver setup

Pilih “SQL Server”, lalu klik “Finish”, akan muncul tampilan berikut :


(28)

Isi nama server, kemudian pilih “Next” maka akan muncul tampilan berikut :

Gambar 5.35 Tampilan Configurasi

Kemudian pilih “Next” maka akan muncul tampilan berikut :


(29)

Pilih “Change the default database” dan pilih database yang dibutuhkan, Kemudian pilih “Next” maka akan muncul tampilan sebagai

berikut :

Gambar 5.37 Tampilan Finish Setting ODBC


(30)

Gambar 5.38 Tampilan setup Absen PDK


(31)

Gambar 5.40 Tampilan Choose Progam absen PDK


(32)

5.2.Pengujian

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh program aplikasi yang dibuat sudah benar-benar baik dalam melakukan proses persediaan.

5.2.1. Rencana Pengujian

Adapun rencana pengujian yang dilakukan yaitu : 1. Pengujian Login

2. Pengujian Input rekap absen 3. Pengujian Input Absen 5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini adalah beberapa kasus dan hasil pengujian yang dilakukan, diantaranya :


(33)

1. Pengujian Login

Tabel 5.1. Pengujian Login

Kasus Yang

diharapkan

Hasil Kesimpulan

Kata kunci yang dimasukkan benar

Menampilkan Form Menu Utama

Dapat masuk ke Form Menu Utama

[ x ] di terima [ ] di tolak

Kata kunci yang dimasukkan salah

Tidak dapat menampilkan Form Menu Utama

Tidak dapat masuk ke Form Menu Utama dan muncul pesan yang berbunyi “Harap Masukkan Kata Kunci Yang Benar”

[ x ] di terima [ ] di tolak

Kata kunci Kosong

Tidak dapat menampilkan Form Menu Utama

Tidak dapat masuk ke Form Menu Utama dan muncul pesan “Belum Memasukkan Kata Kunci !!”

[ x ] di terima [ ] di tolak


(34)

2. Pengujian Input rekap absen

Tabel 5.2. Pengujian Input rekap absen

Kasus Yang diharapkan Hasil Kesimpulan

Masukkan NIK yang benar

NIK dapat

disimpan dalam database

rekapabsen

Dapat disimpan [ x ] di terima [ ] di tolak

Masukkan NIK yang Sudah ada

Data tidak dapat disimpan

Tidak dapat disimpan dan muncul pesan bahwa “NIK Sudah Diinputkan !!!”

[ x ] di terima [ ] di tolak


(35)

3. Pengujian Input Absen

Tabel 5.3. Pengujian Input Absen

Kasus Yang diharapkan Hasil Kesimpulan

Masukkan NIK Data dapat disimpan

Dapat disimpan dan muncul konfirmasi bahwa data berhasil di simpan

[ x ] di terima [ ] di tolak

Masukkan NIK Data tidak dapat disimpan

Tidak dapat disimpan dan muncul pesan NIK sudah di inputkan

[ x ] di terima [ ] di tolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Dari kasus-kasus yang telah dicantum diatas dan telah di praktekkan maka dapat di peroleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(36)

1 1.1. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini ditandai dengan arus informasi yang mengalir begitu pesat sejalan dengan teknologi informasi yang berkembang begitu cepat. Teknologi informasi seperti perkembangan perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak komputer (software) dan teknologi informasi lainnya yang telah membuat tujuan suatu organisasi dapat dicapai secara maksimal.

Teknologi Informasi sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi atau Perusahaan. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien, terukur, fleksibel.

Absensi adalah salah satu proses transaksi yang penting sekali dan saling berkaitan sehingga sangat penting pada suatu perusahaan. Proses ini dikatakan penting karena dapat mempengaruhi besarnya gaji atau upah. Oleh karena itu didalam pengolahan data absensi diupayakan untuk seminimal mungkin terjadinya kesalahan.


(37)

semakin mempersempit masalah yang ada dalam proses pengolahan absensi tersebut untuk mengetahui informasi-informasi berapa banyak jumlah karyawan yang masuk dan yang tidak setiap harinya pada perusahaan tersebut, sehinga kita saling dapat berkomunikasi antara perusahaan dengan karyawan sehingga jika terjadi proses absensi maka operator akan langsung menginput kedalam database. Selain itu masih banyak manfaat lainnya yang dapat kita peroleh, oleh karenanya kita membutuhkan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi lagi untuk tercapainya tujuan tersebut.

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan salah satu dari sumber pendapatan asli daerah Kota Bandung yang bergerak di bidang usaha jasa pelayanan kebersihan yang meliputi penyapuan, pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pengelolaan akhir. Dalam pelaksanaannya perusahaan ini mempunyai karyawan yang cukup banyak guna mencapai tujuan dan fungsi perusahaan yang telah ditetapkan. Oleh karena karyawan yang cukup banyak, maka data karyawan tersebut harus terorganisir dengan baik terutama dalam absensi karyawan, dan saat ini masih menggunakan sistem manual (excel) dengan menginputkan data absensi karyawan satu – satu ke dalam komputer sehingga tidak akan efektif. Kemudian dalam mencatatkan data karyawan yang tidak hadir dikarenakan sakit, izin, cuti, atau tugas luar dan menghitung rekap absen dengan cara melihat dan mencari satu persatu data absensi karyawan


(38)

mengalami proses tersebut akan menghasilkan laporan absensi bulanan setiap tengah bulan yaitu setiap tanggal 15 untuk diproses lebih lanjut sebagai informasi dalam proses penggajian karyawan. Untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang efektif dan efisien dibutuhkan suatu mekanisme, maksudnya adalah suatu kinerja dari sumber daya manusia yang tepat waktu dan tepat guna (menghemat waktu dan tenaga) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sehubungan dengan berkembangnya teknologi tersebut dan permasalahan yang ada, maka penulis mencoba menerapkan suatu aplikasi absensi yang bertujuan untuk membantu dan memudahkan petugas absensi dalam mengelola secara komputerisasi seluruh karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung. Dari uraian diatas maka penulis akan memberi judul untuk aplikasi ini dengan judul “Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung”.


(39)

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Sistem absensi yang sedang berjalan masih kurang efektif

karena karyawan masih menandatangani daftar hadir karyawan sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan dalam proses absensi, dan dalam sistem yang berjalan karyawan dapat pulang kapan saja

2. Proses pencarian daftar hadir karyawan yang tidak efisien, karena masih mencari berkas-berkas daftar hadir karyawan dalam tumpukkan arsip sehingga dalam pencariannya akan membutuhkan waktu yang lama

3. Memungkinkan terjadi kesalahan dalam pembuatan rekap absen dikarenakan masih menghitung secara manual satu per satu data absen karyawan sehingga membutuhkan waktu yang lama Penulis merumuskan beberapa rumusan masalah, di antaranya :

1. Bagaimana sistem informasi absensi karyawan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?

2. Bagaimana perancangan sistem informasi absensi karyawan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?

3. Bagaimana Implementasi sistem informasi absensi karyawan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?


(40)

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian adalah untuk lebih memahami mengenai seberapa besar pengaruh sistem informasi pada suatu organisasi/perusahaan, khususnya Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dan untuk mengetahui masalah apa saja yang ada dengan berjalannya sistem yang telah ada.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi absen karyawan yang berjalan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

2. Untuk Membuat progam aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah proses absen karyawan serta mempercepat proses pencarian data

3. Untuk mengetahui implementasi absen karyawan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

4. Untuk menguji sistem informasi absensi karyawan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.


(41)

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengharapkan agar dapat berguna bagi semua pihak, diantaranya :

1.4.1.Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diiharapkan dapat dijadikan sebagai informasi mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan penelitian yang penulis lakukan.

1.4.2. Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memberikan informasi terbaru pada pengembangan ilmu, terutama tentang absen karyawan pada suatu instansi atau perusahaan.

b. Bagi peneliti lain

Membantu peneliti lain yang ingin mengetahui bagaimana proses absen pada suatu instansi atau perusahaan. Selain itu dapat dijadikan referensi untuk perbaikan atau pengembangan bagi peneliti lain yang meneliti masalah yang sama.


(42)

Agar dapat menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan teori tersebut ke dalam dunia kerja

1.5. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan secara terarah dan tercapai tujuannya, maka peneliti menetapkan batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :

1. Aplikasi ini menampilkan daftar hadir karyawan, waktu kedatangan, waktu pulang dan lama keterlambatan karyawan maupun ketidakhadiran karyawan dikarenakan izin, sakit, cuti dan tanpa berita dan serta laporan absensi mingguan dan bulanan.

2. Aplikasi ini tidak melakukan penghitungan penggajian karyawan. 3. Aplikasi ini diterapkan pada Direktur Umum yang membawahi

Bagian Sumber Daya Manusia, Bidang Perlengkapan dan Tata Usaha, Bidang Humas dan Hukum, Bidang Keuangan dan Bidang Penagihan.

4. Aplikasi ini berjalan dengan Sistem Operasi Windows XP dan dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 serta menggunakan Crystal Report 8.5.


(43)

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung yang bertempat di Jl. Jalan Surapati no. 126 Telp. (022) 7207889 Bandung 40122.

Tabel1.1 Jadwal Penelitian Tugas Akhir

No Rincian

Kegiatan

2009

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan Proposal 2. Observasi

3. Pengumpulan

Data 4. Analisis Data

5. Desain

6. Implementasi


(44)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem itu sendiri banyak pakar yang mendefinisikan sistem dengan pendapatnya masing – masing, akan tetapi dari definisi - definisi tersebut tetap memiliki pengertian yang sama dan tujuan yang sama. Seperti yang telah dikemukakan oleh Andri Kristanto (2008 : 1) : “ Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. ”

2.1.1. Elemen Sistem a) Hardware

Hardware/Perangkat keras adalah peralatan di sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dipegang. Hardware terdiri dari peralatan penyimpanan data, peralatan input, peralatan output, dan peralatan komunikasi data.

b) Software

Software merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.


(45)

c) Brainware

Brainware adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin dan sebagainya.

d) Data

Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dengan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data .

e) Prosedur

Prosedur merupakan penghubung berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005: 3) berpendapat : “ Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan, dan sasaran atau tujuan. “

a) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sistem selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.


(46)

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut suprasistem.

b) Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

c) Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d) Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui


(47)

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem merupakan masukkan bagi subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan melalui penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e) Masukkan Sistem (Input)

Masukkan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal.

f) Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.

g) Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai satu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukkan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.


(48)

h) Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan atau sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto, bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, adapun beberapa klasifikasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.


(49)

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan manusia sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan system tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran (output) dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem kondisi masa depan yang tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luar. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative


(50)

tertutup, tidak benar- benar tertutup). Sistem terbuka dalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem ini menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2. Pengertian Informasi

Banyak orang menggunakan istilah data dan informasi secara bergatian, hal ini biasa dimaklumi bila terjadi dalam percakapan informal karena saat percakapan sulit untuk mengatakan apakah ini informasi atau data , akan tetapi dalam dunia komputer pada saat tertentu kita harus membedakan antara data dan informasi.

Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data biasa berupa bahan untuk diskusi pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata ataupun kalimat tapi bisa juga dalam bentuk suara atau tiga dimensi.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi. Hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu :


(51)

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data 2. Memberikan makna atau arti bagi pengguna/user. 3. Berguna atau bermanfaat bagi pengguna/user. 2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem sebagai kumpulan/grup dari subsistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapi tujuan. Sedangkan informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data yang berarti dan bermanfaat. Jadi sistem informasi adalah sebagai kumpulan/grup dari subsistem/bagian/komponen apapun baik fisik atau non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan bermanfaat bagi pengguna/user.

2.4. Pengertian Absensi dan Karyawan

2.4.1 Pengertian Absensi

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, absensi adalah tidak bekerjanya seorang karyawan pada hari kerja, karena sakit, izin, alpha atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran seorang pegawai.

Absen adalah bukti kehadiran pegawai di tempat kerja, karyawan diwajibkan melakukan absensi baik pada saat masuk dan pada saat meninggalkan tempat kerja.


(52)

Absensi merupakan pencatatan daftar kehadiran seorang yang nantinya akan menghasilkan laporan-laporan terkait, ketidakhadiran, kerja lembur dan jam masuk kerja karyawan atau pegawai.

2.4.2 Pengertian Karyawan

Karyawan berasal dari kata dasar "karya" yang berarti pekerja, seringkali di sebuah pabrik atau kantor besar. Oleh pemerintah Orde Baru kata ini digunakan untuk menggantikan istilah buruh yang sejak 1965 ditabukan di Indonesia. Karyawan yang baik adalah karyawan yg mampu memberikan kontribusi terhadap perusahaan tempat dia bekerja, tidak hanya terbatas pada tenaga tapi juga pikiran dan ide agar semua yg mereka kerjakan bisa mendapatkan hasil maksimal baik dari segi kualitas, kuantitas dan efisiensi waktu.

2.5 Sekilas tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan salah satu aplikasi pemrogaman visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic berjalan dalam operasi Windows dan tergabung dalam suite aplikasi Microsoft Visual Studio 6.0 yang dikeluarkan pada akhir tahun 1998.

Aplikasi Visual Basic mulai di produksi pertama kali pada tahun 1991. Setelah itu munculah versi – versi lanjutan dari Visual Basic, yaitu Visual Basic 3, 4, 5 dan 6. Pada Visual Basic 4, dukungan terhadap aplikasi 32 bit mulai di


(53)

berikan. Versi Visual Basic yang terbaru adalah Visual Basic.NET yang dirilis pada tahun 2002.

Visual Basic 6.0 terdiri atas tiga buah edisi, yaitu : 1) Standart Edition, merupkan produk dasar

2) Profesional Edition. Berisi tambahan Microsoft Jet Data Access Engine dan pembuatan server OLE Automation

3) Enterprise Edition, merupakan edisi untuk membuat progam aplikasi client server

Visual Basic 6.0 memanfaatkan pendekatan visual / GUI ( General User Interface ) dalam proses pembangunannya. Dengan GUI, proses pembuatan aplikasi akan menjadi lebih mudah.

Basis bahasa pemrogaman yang digunakan dalam VB6 adalah BASIC ( Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code ) . Bahasa BASIC merupkan

salah satu bahas pemrogaman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah untuk dipelajari.

Oleh karena dibuat oleh Microsoft, VB6 memiliki keunggulan dalam hal pengaksesan terhadap beberapa – berberapa pustaka ( library ) yang dimilik oleh sistem operasi Windows. Para progammer dapat memanfaatkan Windows API ( Aplication Progamming Interface ) untuk membuat progam aplikasi yang lebih komplek dan powerfull.


(54)

2.6 Sekilas tentang SQL Server 2000

MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g. Saat ini versi terbaru adalah SQL Server 2000, sedangkan SQL Server 2005 masih dalam tahap Beta version. Versi 2000 memiliki feature-feature lengkap untuk membangun aplikasi mulai skala kecil sampai dengan tingkat enterprise.

MS SQL Server 2000 memiliki beberapa versi antara lain : 1. SQL Server Personal Edition

2. SQL Server Developer Edition 3. SQL Server Enterprise Edition 4. SQL Server Standard Edition 5. SQL Server Desktop Engine

6. SQL Server For Windows CE Edition

Kelebihan dari MS SQL Server merupakan sebuah software yang menggunakan bahasa query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Languange) SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan oleh semua program pengakses database seperti Oracle, MySQL, Postgrase SQL dan program pengakses database lainnya.


(55)

Sebagai sebuah program penghasil database, MS SQL Server tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MS SQL Server dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi seperti Visual Basic, Delphi dan program aplikasi lainnya.


(56)

21 3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Dalam upaya Pemerintah Kota Bandung untuk bisa melayani masyarakatnya di bidang kebersihan secara lebih baik dan lebih profesional, dipandang perlu dibentuknya institusi tersendiri agar bisa memberi pelayanan yang memadai di bidang kebersihan.

Artinya penanganan kebersihan tidak dapat disatukan dengan unit kerja lain walaupun unit kerja yang dimaksud menangani pekerjaan yang hampir sama tugasnya, dengan kata lain Pemerintah Daerah menghendaki penanganan kebersihan dikelola secara profesional oleh institusi khusus yang terstruktur dalam Lembaga Pemerintah Daerah.

Oleh karena itu dibentuklah Perusahaan Dinas Kebersihan Kota Bandung, dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 02/PD/1985.

Bila kita menoleh kebelakang, sebagai awal dibentuknya Perusahaan Daerah Kebersihan, maka tidak akan lepas dari


(57)

fase-fase penganganan kebersihan dari mulai periode tahun 1960 sampai dengan saat ini. Fase-fase tersebut secara garis besar terbagi dalam lima periode, yaitu :

1. Periode tahun 1960 sampai dengan tahun 1967

Pengelolaan dan penaganan kebersihan sudah menjadi perhatian pemerintah daerah yang kurun waktu tersebut ditangani dan menjadi tanggung jawab sebuah tim, yaitu Tim Pembersihan dan Pertaman Kota (TPPK) yang menginduk pada unit kerja Dinas Teknik A.

2. Periode tahun 1967 sampai dengan tahun 1972

Pengelolaan dan penaganan kebersihan dan pertamana kota ditambah beban tugasnya dengan bergabungnya Bagian Saluran Terbuka dari Dinas Pekerjaan Umum. Lalu semuanya disatukan kedalam suatu unit kerja dari Dinas Teknik Penyehatan (sekarang PDAM).

3. Periode tahun 1972 sampai dengan tahun 1983

Dengan meningkatnya volume pekerjaan baik di bidang kebersihan maupun tuntutan warga kota, masalah air minum semakin hari semakin terus meningkat disertai dengan makin luasnya pertumbuhan dan perkembangan kota yang cukup pesat pada saat itu, maka Pemerinta Daerah memandang perlu untuk


(58)

mengembangakan institusi dengan memisahkan pengananan kebersihan, pertamanan dan saluran terbuka dari Dinas Teknik Penyehatan. Dengan pemikiran tersebut maka pada tahun 1972 dibentuk unit kerja baru yaitu Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3).

4. Periode tahun 1983 sampai dengan tahun 1985

Dengan bobot pekerjaan yang semakin meningkat maka volume pekerjaan DK3 bertambah padat dan kompleks, sejalan dengan laju tuntutan warga kota yang terus meningkat baik pelayanan kebersihan, terpeliharanya sungai dan saluran disertai dengan meningkatnya biaya unuk kepreluan tersebut diatas yang menyerap anggaran pemerintah daerah cukup besar sehingga tumbuh pemikiran untuk mencari dana masyarakat guna mendanai penanganan kebersihan sebagai wujud kebersamaan dalam memelihara kebersihan kota.

5. Periode tahun 1985 sampai dengan sekarang

Dengan terus berkembangnya pertumbuhan Kota Bandung dan dengan meningkatnya berbagai permasalahan khususnya di bidang pengelolaan dan penanganan kebersihan dengan keutuhan biaya yang cukup besar, juga penanganan kebersihan tidak akan tertangani kalau tetap bertahan dengan sistem konvensional namun harus dikembangkan pada sistem


(59)

modern walalpun diperlukan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan sarana dan prasarananya. Atas pertimbangan tersebut, maka di bentuklah Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

PD Kebersihan Kota Bandung mempunyai Visi dan Misi guna untuk kemajuan dan pengembangan perusahaan.

Visi : Terwujudnya Kota Bandung bersih dari sampah melalui pengembangan sistem pengelolaan sampah ramah lingkungan dan berkelanjutan

Misi : 1. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan basis kompetensi pengelolaan sampah kota 2. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan

basis teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan 3. Mengembangakan sistem pembiayaan pengelolaan

sampah yang mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal

4. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan pola kemitraan dengan masyarakat dan swasta


(60)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PD Kebersihan Kota Bandung

3.1.4. Deskripsi Tugas

Karena yang akan diteliti oleh penulis adalah Bidang Sumber Daya Manusia, maka Bidang Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok menyusun dan mengkoordinasi kegiatan perencanaan dan pengembangan sumber daya menusia. Dan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Merencanakan mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari seksi perencanaan dan pengembangan dan seksi administrasi dan kesejahteraan.


(61)

2. Merencanakan kebutuhan dan melaksanakan proses penerimaan serta penempatan pegawai.

3. Menyusun dan mengusulkan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun dan pesangon pegawai.

4. Menyusun rencana pengembangan pegawai pegawai, pendidikan dan latihan,rotasi dan mutasi pegawai.

5. Menyusun rencana peningkatan kesejahteraan pegawai, keselamatan, dan kesehatan kerja pegawai.

6. Melaksanakan administrasi kepegawaian.

7. Mengusulkan dan melaksanakan pembinaan pegawai, penegakan disiplin pegawai, penghargaan, pemberian sanksi, dan pemberhentian pegawai.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau


(62)

lukisan secara sistematis, fakual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan untuk penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan data sekunder, berikut penjelasannya :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber – sumber pertama baik individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti dalam hal ini pihak pegawai PD Kebersihan Kota Bandung.

3.2.2.1.1. Wawancara

Yaitu proses memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dengan cara tanya jawab dengan karyawan di perusahaan.

3.2.2.1.2. Observasi

Yaitu studi yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pada perusahaan.


(63)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Data tersebut dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memehami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian. Oleh karena itu metode pengumpulan datanya adalah melalui dokumentasi.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan sistem yaitu pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur mempunyai alat bantu (tools) seperti Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, Entity Relationship Diagram (ERD). 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yaitu metode untuk merancang dan membuat program pengolahan data kehadiran kerja pegawai dalam hal ini menggunakan metode waterfall.


(64)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan, diantaranya :

a. Survey, yaitu mengumpulkan fakta dan data dari sistem yang sedang berjalan.

b. Analisis, yaitu menganalisis kebutuhan sistem informasi kehadiran kerja pegawai serta mencari solusi dari permasalahan yang muncul dalam pengolahan data kehadiran kerja pegawai. c. Desain, yaitu mempresentasikan hal analisis kedalam bentuk

rancangan sistem informasi yaitu berupa program aplikasi kehadiran kerja pegawai.

d. Pembuatan sistem, yaitu merubah hasil perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya kedalam bentuk program.

e. Implementasi, yaitu menerapkan atau menguji hasil program yang telah dibuat.

f. Pemeliharaan, yaitu merawat dan mengkoreksi sistem yang telah diterapkan.


(65)

Gambar 3.2. Tahap-Tahap Metode Waterfall

(Sumber : Azhar Susanto, Sistem Informasi Manajemen, 2000, Linggajaya: Bandung)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flowmap

Flow Map disebut juga diagram prosedur kerja atau Functional Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map/Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang

berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari


(66)

kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Flow Map :

1. Dokumen

Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.

2. Proses pengolahan data (komputerisasi)

Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi).

3. Disk atau database

Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

2. Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang


(67)

terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang


(68)

mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah. 3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer.

4. Kamus Data

Kamus data adalah daftar organisasi dari semua elemen data yang ada dalam sistem secara lengkap, dengan


(69)

definisis yang baku user dan analisis sistem akan memiliki

pengertian sama untuk input, output, komponen

penyimpanan dan perhitungannya. 5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logic basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi antar satu tabel dengan tabel yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.

c. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat permodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu


(70)

proyek ke dalam entitas – entitas dan menentukan hubungan antar entitas.

3.2.4. Pengujian Software

3.2.4.1 Teknik Pengujian Kotak Hitam / Black Box Testing Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Metode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian white-box tetapi pada domain informasi.

Memungkinkan perancang untuk memperoleh sekumpulan kondisi-kondisi input yang secara penuh menguji semua kebutuhan fungsional suatu program. Metode ini berusaha menemukan kesalahan yang termasuk kategori di bawah ini :

1. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar 2. Kesalahan pada antarmuka

3. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database eksternal

4. Kesalahan pada performance


(71)

36

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Dalam analisis sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja sistem. Agar sistem yang dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan analisis terhadap kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk pengembangan sistem. Oleh karena itu, penulis akan melakukan analisis dokumen, prosedur dan menyajikannya ke dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram) yang sedang berjalan di PD Kebersihan Kota Bandung.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dalam merancang suatu sistem yang harus ditentukan lebih dulu adalah analisis dokumen, dimana kumpulan dokumen ini merupakan kesatuan data untuk diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi yang digunakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan sebelumnya.


(72)

Dokumen yang digunakan dalam proses absensi adalah sebagai berikut: 1. Nama Dokumen : Daftar Hadir

Sumber : Bidang Sumber Daya Manusia

Rangkap : 1

Tujuan : Karyawan

Bentuk : Dokumen

Elemen : No_Absen, NIK, Nama, Jabatan, Bidang, Tanggal, Bulan, Tahun, Cuti, Sakit, Izin, Tanpa Berita

Fungsi : Sebagai absensi kehadiran kerja pegawai

Periode : setiap hari kerja

2. Nama Dokumen : Surat Pemberitahuan Cuti Batal

Sumber : Bidang SDM

Rangkap : 1

Tujuan : Karyawan

Bentuk : Dokumen

Elemen : NIK, Nama, Bidang, Tanggal, Bulan, Tahun Keterangan, ttd bidang.SDM


(73)

Fungsi : sebagai keterangan pemberitahuan cuti yang batal

Periode : setiap ada karyawan yang mengajukan cuti

3. Nama Dokumen : Surat Cuti

Sumber : Karyawan

Rangkap : 1

Tujuan : Bidang Sumber Daya Manusia

Bentuk : Dokumen

Elemen : NIK, Nama, Bidang, Tanggal, Bulan, Tahun Lama_cuti, fKeterangan, ttd_karyawan

Fungsi : sebagai data pengambilan cuti karyawan

Periode : setiap ada karyawan yang mengajukan cuti

4. Nama Dokumen : Surat Sakit

Sumber : Karyawan

Rangkap : 1

Tujuan : Bidang Sumber Daya Manusia


(74)

Elemen : Nama, Umur, Tanggal, Bulan, Tahun, lama_sakit, yKeterangan, Nama_Dokter, ttd_dokter

Fungsi : sebagai data keterangan sakit karyawan

Periode : setiap ada karyawan yang sakit

5. Nama Dokumen : Surat Izin

Sumber : Karyawan

Rangkap : 1

Tujuan : Bidang Sumber Daya Manusia

Bentuk : Dokumen

Elemen : NIK, Nama, Bidang, Tanggal, Bulan, Tahun, lama_izin, Keterangan, ttd bidang.SDM

Fungsi : sebagai data pengambilan izin karyawan


(75)

4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan

Prosedur merupakan langkah – langkah yang dilakukan oleh sistem sehingga dapat memberikan hasil berupa laporan. Dibawah ini adalah prosedur sistem yang sedang berjalan yang di gambarkan melalui Flow Map, Diagram Konteks dan Data Flow Diagram.

a. Analisis Prosedur Kehadiran Karyawan di PD Kebersihan Kota

Bandung yang sedang berjalan :

1. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) memberikan Daftar Hadir kepada karyawan

2. Karyawan mengisi Daftar Hadir dengan memaraf menggunakan tinta hitam di setiap bidangnya masing-masing.

3. Daftar Hadir tersebut diserahkan kepada Kepala Bidang pada setiap bidangnya masing-masing untuk di acc

4. Daftar Hadir yang telah di acc oleh Kepala Bidang tersebut, diserahkan kepada Bidang SDM

5. Bidang SDM membuat rekap absen bulanan, lalu diarsipkan oleh Bidang SDM


(76)

b. Analisis Prosedur Ketidakhadiran Karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung yang sedang berjalan :

1. Untuk karyawan yang tidak hadir karena cuti, karyawan menyerahkan surat pengajuan cuti ke Bidang SDM, maka Bidang SDM akan mengecek data cuti karyawan dan apabila karyawan tersebut telah mengambil cuti lebih dari ketentuan yang ditetapkan dalam setahun maka karyawan tersebut tidak bisa mengambil cuti tersebut dan dibuatkan surat pemberitahuan pembatalan cuti, namun jika karyawan belum mengambil cuti kurang dari ketentuan yang ditetapkan dalam setahun maka karyawan tersebut dapat mengambil cuti, lalu oleh Bidang SDM dibuatkan surat cuti.

2. Untuk karyawan yang tidak hadir karena izin, karyawan menyerahkan Surat Izin kepada Bidang SDM.

3. Untuk karyawan yang tidak hadir dikarenakan sakit, karyawan harus menyerahkan Surat Dokter kepada Bidang SDM.

4. Oleh Bidang SDM, Surat Cuti, Surat Dokter dan Surat Izin diserahkan kepada Kepala Bidang untuk di verifikasi.

5. Setelah diverifikasi oleh Kepala Bidang kemudian Bidang SDM membuat daftar ketidakhadiran karyawan sebanyak dua rangkap, satu dijadikan arsip di Bidang SDM dan rangkap salinannya akan disatukan dengan daftar hadir karyawan untuk pembuatan rekap absen.


(77)

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.. Pada sistem ini penulis mengidentifikasi entitas pada sistem yang sedang berjalan, yang digambarkan dengan flowmap seperti gambar.

a. Flowmap Kehadiran Karyawan di PD Kebersihan Kota

Bandung yang sedang berjalan

Gambar 4.1


(78)

b. Flowmap Ketidakhadiran di PD Kebersihan Kota Bandung yang sedang berjalan

Gambar 4.2


(79)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan diagram yang menggambarkan sistem secara umum atau global. Diagram kontek digambarkan sebagai aliran informasi dan data yang masuk ke dalam sistem dan keluar sistem.

Gambar 4.3

Diagram Kontek Absensi Karyawan di PD. Kebersihan yang berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah sebuah representasi grafik dari sebuah sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem beserta komponen-komponen yang terlibat dalam suatu sistem.


(80)

a. Data Flow Diagram (DFD) level 1

Entitas Dalam : Karyawan dan Kepala Bagian

Entitas Luar : Bidang SDM terbagi dalam dua proses, antara lain proses mengolah kehadiran karyawan, proses mengolah cuti, sakit dan izin karyawan.

Gambar 4.4


(81)

b. Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1

DFD level2 proses 1 ini terbagi dari dua proses yaitu, isi daftar hadir dan proses membuat rekap absen.

Gambar 4.5

DFD Level 2 untuk proses 1 Absensi Karyawan di PD. Kebersihan yang berjalan

c. Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 2

DFD level2 proses 2 ini terbagi dari enam proses yaitu, proses pengecekan data cuti karyawan, proses pembatalan cuti, proses membuat surat cuti, pengecekan surat dokter, proses pengecekan surat izin dan proses mencatat cuti,izin, sakit.


(82)

2.1. Pengecekan data cuti karyawan 2.2. Pembatalan cuti 2.5. Pengecekan surat izin 2.4. Pengecekan Surat dokter 2.3. Buat surat Cuti 2.6. mencatat cuti, izin, sakit Karyawan Kepala Bidang Cuti karyawan Surat Pengajuan Cuti

Data cuti Karyawan

Surat dokter

Surat izin

Surat keterangan sakit

Surat cuti verifikasi, Surat Izin verifikasi, Surat Sakit verifikasi Surat izin

Lebih dari ketentuan

Kurang dari ketentuan

Data cuti, izin, sakit valid

Surat cuti, surat sakit, surat izin Surat pemberitahuan cuti batal Surat cuti Gambar 4.6

DFD Level 2 untuk proses 2 Absensi Karyawan di PD. Kebersihan yang berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Pada sistem informasi yang sedang berjalan, telah dijelaskan bahwa sebagian besar kendala yang memperlambat unjuk kerja sistem adalah sistem absensi karyawan yang masih manual dan masih menggunakan Microsoft Excel dalam pengolahan absensi serta kesulitan dalam mencari data absensi


(83)

ketidakhadiran karyawan. Setelah melihat kelemahan-kelemahan yang ada pada aliran sistem informasi absensi karyawan yang sedang berjalan pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung maka selanjutnya penulis melakukan pengusulan suatu sistem yang baru untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan sistem yang lama tersebut. Adapun dalan aliran sistem informasi yang baru ini penulis melakukan perubahan dalam proses sistem informasi absensi karyawan dengan membentuk suatu database DBabsensi. Sedangkan bagian-bagian yang berperan dalam proses sistem informasi absensi karyawan masih seperti seperti yang lama.

4.2. Perancangan Sistem

Sistem yang dirancang merupakan usulan perancangan sistem untuk memperbaiki sistem informasi absensi karyawan yang sedang berjalan sebelumnya. Sistem ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan informasi tentang data absensi karyawan.

Informasi yang tersedia dalam Sistem Absensi Karyawan meliputi data kehadiran karyawan, data ketidakhadiran karyawan, data cuti, sakit, izin karyawan, dan juga membantu penyajian atau pencetakan laporan setiap bulannya.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang


(84)

berjalan. Sistem yang berjalan secara keseluruhan dilakukan menggunakan aplikasi Ms.Excel, sedangkan sistem yang diusulkan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi agar pengelolaan data absensi karyawan menjadi lebih optimal, baik dari pencarian data, pengolahan cuti, sakit, dan izin karyawan serta dalam pembuatan laporan rekap absen karyawan.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi yang disulkan memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan memakan waktu yang lama dalam mengolah data kehadiran kerja pegawai, Karena didalamnya telah disediakan pencetakan laporan-laporan, dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan user untuk menggunakan sistem ini.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi kehadiran kerja pegawai akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data.


(85)

a. Prosedur Absensi Karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung yang diusulkan

Prosedur yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Karyawan menginputkan NIK yang secara otomatis langsung tercatat jam masuk kerja karyawan dan masuk kedalam database absensi

2. Untuk karyawan yang tidak hadir karena cuti, karyawan menyerahkan surat pengajuan cuti ke Bidang SDM, maka Bidang SDM akan mengecek data cuti karyawan dari database absensi dengan cara menginputkan NIK karyawan tersebut dan jika karyawan tersebut telah mengambil cuti lebih dari ketentuan yang ditetapkan dalam setahun maka karyawan tersebut tidak bisa mengambil cuti tahunan dan pengajuan cutinya dibatalkan, lalu Bidang SDM membuatkan surat pemberitahuan cuti batal yang akan diserahkan kepada karyawan yang bersangkutan. Tapi jika karyawan belum mengambil cuti kurang dari ketentuan yang ditetapkan dalam setahun, maka karyawan tersebut dapat mengambil cuti dan dibuatkan surat cuti yang kemudian di simpan di database absen.

3. Untuk karyawan yang tidak hadir dikarenakan kecelakaan atau sakit, maka karyawan harus menyerahkan Surat Dokter. Kemudian dari Surat Dokter tersebut, Bidang SDM menginputkan NAMA karyawan yang


(86)

secara otomatis akan tersimpan ke dalam database absensi sebagai pemberitahuan bahwa karyawan tersebut tidak hadir karena sakit.

4. Dan untuk karyawan yang tidak hadir karena izin, maka karyawan harus menyerahkan surat izin. Lalu dari Surat Izin tersebut, Bidang SDM menginputkan NIK karyawan yang bersangkutan dan akan otomatis tersimpan ke dalam database absensi sebagai pemberitahuan bahwa karyawan tersebut tidak hadir dikarenakan karena izin.

5. Dari database absensi tersebut kemudian dicetak daftar hadir, yang nantinya daftar hadir tersebut akan diserahkan kepada Kepala Bidang untuk diverifikasi.

6. Oleh Bidang SDM, daftar hadir yang telah diverifikasi oleh Kepala Bidang tersebut akan dibuatkan laporan rekap absen yang dibuat rangkap dua, rangkap yang pertama akan diberikan kepada kepala bidang dan satunya akan dijadikan arsip laporan absennantinya akan tersimpan ke dalam database absensi

4.2.3.1. Flow Map

Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan


(87)

kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi yang diusulkan.

a. Flowmap Absensi Karyawan di PD Kebersihan Kota Bandung

yang diusulkan

Gambar 4.7


(88)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis yang menggambarkan sistem secara umum. Sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informais yang dihasilkan.

Gambar 4.8

Diagram Kontek Absensi Karyawan di PD. Kebersihan yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat pada metodologi pengembangan sistem secara terstruktur, yang menggambarkan alur data dari suatu sistem.


(89)

a. Data Flow Diagram (DFD) level 1

Entitas dalam : Karyawan dan Kepala Bidang. Entitas Luar : Bidang SDM terbagi dalam lima proses, antaralain proses mengolah absen karyawan, proses mengolah ketidakhadiran karyawan, proses menghitung jam waktu keterlambatan, mencetak kehadiran karyawan dan membuat laporan rekap absen.

Gambar 4.9


(90)

b. Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 1

Pada DFD level 2 proses 1 terdiri dari tiga proses yaitu, proses input data karyawan, proses input data sakit karyawan dan proses input data izin karyawan.

Gambar 4.10

DFD Level 2 Untuk Proses 1 Absensi Karyawan di PD. Kebersihan yang diusulkan

c. Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses 2

Pada DFD level 2 proses 2 terdiri dari lima proses yaitu, proses cek data cuti karyawan, proses buat surat cuti, proses buat pembatalan cuti, proses input data sakit karyawan dan input data izin karyawan.


(91)

Gambar 4.11

DFD Level 1 Untuk Proses 2 Absensi Karyawan di PD. Kebersihan yang diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan lengkap. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data suatu arus data di DFD secara lebih terperinci dapat dilihat di kamus data.

1 Nama Arus Data : Data Karyawan

Alur Data : Karyawan  Proses 1.0, F. Karyawan  Proses 1.0


(92)

jenis_kelamin, pendidikan, gol, status , alamat, telepon, bidang

2 Nama Arus Data : Surat Pengajuan Cuti

Alur Data : Karyawan  Proses 2.0, F.Ketidakhadiran Atribut : NIK, nama, bidang, jenis_kelamin, alamat,

telepon, bidang, keterangan, tgl

3 Nama Arus Data : Surat Izin

Alur Data : Karyawan  Proses 2.0, F.Ketidakhadiran Atribut : NIK, nama, bidang, jenis_kelamin, alamat,

telepon, bidang, keterangan, tgl

4 Nama Arus Data : Surat Sakit

Alur Data : Karyawan  Proses 2.0, F.Ketidakhadiran

Atribut : Nama, Umur, Tanggal, Bulan, Tahun, Keterangan


(93)

5 Nama Arus Data : Daftar Hadir

Alur Data : Proses 1.0  F.Absen  Proses 4.0  Kepala Bidang

Proses 1.0  F.Absen Proses 5.0 Proses 1.0  Proses 3.0  F.Absen Atribut : NIK, nama, bidang, tgl, jam_masuk,

lama_terlambat, jam_pulang, keterangan

6 Nama Arus Data : Data Ketidakhadiran Karyawan

Alur Data : Proses 2.0  F.Ketidakhadiran  Proses 1.0

Atribut : NIK, nama, bidang, cuti, sakit, izin, tanggal

7 Nama Arus Data : Laporan Rekap Absen Alur Data : Proses 5.0  Kepala Bidang Atribut : NIK, nama, bulan, tahun, cuti,


(94)

4.2.4. Perancangan Basis Data

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidak efisienan.

1. Unnormal : NIK, nama, bidang, tempat_lahir, tanggal_lahir,

umur, jenis_kelamin, pendidikan, gol, status , alamat, telepon, NIK, nama, jenis_kelamin, alamat, telepon, kode bidang, bidang, keterangan, tgl, NIK, nama, bidang jenis_kelamin, alamat, telepon, bidang, keterangan, tgl, Nama, Umur, Tanggal, bulan, Tahun, Keterangan, NIK, nama, bidang, jenis_kelamin, alamat, telepon, bidang, keterangan, tgl, NIK, nama, bidang, tgl, jam_masuk, lama_terlambat, jam_pulang, keterangan, NIK, nama, cuti, sakit, izin, no_absen, NIK, nama, bulan, tahun, cuti, sakit, izin, tanpa_berita, jml hadir

2. Normal 1 : NIK*, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir,

jenis_kelamin, pendidikan, gol, status, alamat, telepon, kode bidang*, keterangan, tgl, umur, bulan, tahun, jam_masuk,


(95)

lama_terlambat, jam_pulang, cuti, sakit, izin, tanpa_berita, jml hadir

3. Normal 2 :

a. Karyawan : NIK*, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, umur, jenis_kelamin, pendidikan, gol, status, alamat, telepon, kode bidang**

b. Absen : jam_masuk, lama_terlambat, jam_pulang, keterangan, hari, tanggal, NIK**

4. Normal 3 :

a. Karyawan : NIK*, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, umur, jenis_kelamin, pendidikan, gol, status, alamat, telepon, kode_bidang**

b. Absen : jam_masuk, lama_terlambat, jam_pulang, keterangan, tgl, bulan, tahun, NIK**

c. Rekap Absen : cuti, sakit, izin, tanpa_berita, jumlah hadir, NIK**

d. Bidang : Kode_bidang*, Nama_bidang


(96)

4.2.4.2. Relasi Tabel

Tabel relasi ini menggambarkan hubungan antara tabel-tabel yang terdapat pada database kepegawaian, yang dimana di dalam tabel tersebut terdapat field kunci (primary key), dan terdapat kunci tamu (foreign key). Kedua kunci (key) ini igunakan untuk menghubungkan antara tabel.

Gambar 4.12


(97)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

Diagram hubungan entitas atau di kenal dengan diagram ER adalah rotasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dari sebuah sistem.

Gambar 4.13

ERD Absensi Karyawan di PD. Kebersihan

4.2.4.4. Struktur File

Untuk perancangan basis data, organisasi file yang digunakan adalah organisasi file database. Dalam pembuatan data ke file database adalah sebagai berikut :


(98)

Tabel 4.1 Karyawan

1. Nama File : karyawan

Fungsi : sebagai data karyawan Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

No Nama Data Type Lebar Keterangan

1 NIK Varchar 9 Nomor Induk Karyawan 2 nama Varchar 50 Nama Karyawan

3 tmpt_lhr Varchar 30 Tempat Lahir Karyawan 4 tgl_lhr Datetime 8 Tanggal lahir Karyawan 5 jk Varchar 20 Jenis Kelamin Karyawan 6 pendidikan Varchar 20 Pendidikan Terakhir Karyawan 7 gol Varchar 5 Golongan Karyawan

8 status Varchar 20 Status Perkawinan Karyawan 9 alamat Varchar 50 Alamat Karyawan

10 Telp Varchar 12 Nomor Telepon Karyawan 11 Kode_bidang Varchar 3 Kode Bidang


(99)

Tabel 4.2 Absen

2. Nama File : absen

Fungsi : sebagai data absen karyawan Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

No Nama Data Type Lebar Keterangan

1 NIK Varchar 9 Nomor Induk Karyawan 2 tanggal DateTime 8 Tanggal

3 jam_masuk DateTime 8 Jam Masuk Absen

4 lama_terlambat DateTime 8 Keterangan Waktu Terlambat 5 jam_pulang DateTime 8 Jam_Keluar Pegawai

6 ket Varchar 15 Keterangan Absensi Karyawan

Tabel 4.3 Bidang

3. Nama File : bidang

Fungsi : sebagai data absen karyawan Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

No Nama Data Type Lebar Keterangan 1 kode_bidang Char 3 Kode Bidang 2 nama_bidang Varchar 50 Nama Bidang


(100)

Tabel 4.4 RekapAbsen

4. Nama File : rekapabsen

Fungsi : sebagai data rekap absen karyawan Media Penyimpanan : Harddisk

Media Pengolahan Data : File

No Nama Data Type Lebar Keterangan

1 NIK Varchar 9 Nomor Induk Karyawan

2 hari_kerja Int 4 Keterangan Banyaknya Hari Kerja Karyawan Dalam Satu Bulan

3 cuti Int 8 Keterangan Banyaknya Cuti

Karyawan

4 sakit Int 4 Keterangan Banyaknya Sakit

Karyawan

5 izin Int 4 Keterangan Banyaknya Izin

Karyawan

6 tanpa_berita Int 4 Jam_Lembur Pegawai

7 jml_hadir Int 4 Keterangan Banyaknya Jumlah Hadir Karyawan


(1)

xvii

Entity Relational Diagram

Symbol Nama Simbol

Keterangan

Entitas

Suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

Hubungan

Relationship merupakan hubungan antara entitas yang berada dalam sistem.

Penghubung

Menghubungkan entitas dengan relasi atau hubungan

Atribut

Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut berfungsi mendeskripsikan karakter entitas


(2)

xviii

Data Flow Diagram

Symbol Nama Simbol

Keterangan

Proses

Aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk aktifitas bisnis yang spesifik, bisa berupa manual maupun terkomputerisasi.

Data flow Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawakili atau berakhir pada suatu proses.

Data store

Kumpulan data yang disajikan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di up-date atau ditambahkan kedalam data store.

Eksternal entity

Orang, organisasi atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem.


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul ”SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DI

PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG” ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Tugas Akhir Program Diploma (D-III) Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kemudian, tidak lupa penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya dan tidak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddi Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(4)

iv

3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Diana Effendi, ST., M.kom., selaku Dosen Wali.

5. Ibu Marliana Budhiningtyas, S.Si.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas bimbingannya, yang banyak membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar, Staff, dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Asep, selaku Pembimbing Lapangan di Kantor Perusahaan Daerah Kota Bandung, yang dengan baik hati mengajari dan menjelaskan segalanya yang tidak penulis ketahui tentang Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

8. Seluruh Staff dan Karyawan Kantor Perusahaan Daerah Kota Bandung. 9. Ayah dan Ibu yang telah memberikan begitu banyak dorongan moral

maupun moril serta memberi semangat. “ 1.000.000 kata maaf untuk Ayahanda dan Ibunda tersayang “.

10. Teman-teman mahasiswa UNIKOM, khususnya mahasiswa Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia kelas MI-12 angkatan tahun 2006 yang telah banyak membantu dan mendorong penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

11. Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerjasama yang baik, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan lancar.


(5)

v

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi mahasiswa-mahasiswi pada umumnya, serta bisa menambah wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Bandung, Februari 2009


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG

Sigit Purnomo NIM : 10906006

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal : ────────────────

Menyetujui, Pembimbing

Marliana Budhiningtyas, S.Si.,M.Si NIP : 4127.70.26.020

Dekan Fakultas Ketua Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer Manajemen Informatika

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira Msc Dadang Munandar, SE, M.Si NIP : 4127.70.006 NIP : 4127.70.26.019