Pendugaan Nilai Ekonomi Pohon dan Tegakan Jenis Mangium (Acacia mangium Willd.) dalam Kegiatan Inventarisasi Hutan di HTI PT.Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan

MUSA MUSYAFFA. E01495053. Pendugaan Nilai Ekonomi Pohon dan Tegakan lenis Mangium (Acacia mangium Willd.)
Dalam Kegiatan lnventarisasi Hutan di HTI PT. Musi Hutan Penada. Sumatera Selatan. CX bawah bimbingan lr. Dudi
Prihanto, MS dan lr. Yulius Hero, MSc.
Efisiensi pemaniaatan pohon secara opiimal untuh mengetahui nilai ekonomi pohon dan tegakan secara
maksimal perlu dilaksanakan agar lebih mengefisienkan kegiatan pengusahaan hutan. Dalam ha1 ini perlu dilakukan
pendugaan volume kayu secara obyekrif didalam menginvenlarisasi hutan, dimana dimensi, jenis, karakerisiik dan kualitas
pohon dalam suatu tegakan perk diperhitungkan. Tujuan rnagang ini selain untuk mengetahui kegiatan inventarisasi hutan
di HTI, juga sekaligus uniuk membuai model penduga dalam menentukan nilai ekonomi pohon dan tegakan jenis niangium
(Acacia mangiumWi1ld.j dl areal Hi1 tersehut yang didasarkan pada sifat-siiat pohon berdiri yang mudah diamati dan diukur

di lapangan. Kegiatan magang dilaksanakan dari bulan Mare1 sampai luni 1999 di HTI Pi. Musi Hutan Persada. Sumatera
Selatan.
Metode pelaksanaan magang ini terdiri dari 3 tahap kegialan, yaitu pengumpulan dala, pengolahan data dan
analisis data. Pengambilan data obseivasi ini dilakukan secara purposive sampling terhadap pohon-polion yang akan
diamati dan diukur. Kegiatan pengolahan data diawali dengan menghitung volume persehsi pohon sample dengan
menggunakan sumus Smallian. Selanjutnya dilakuhan pembagian kelas pohon sample berdasarkan bentuk penianiaatannya.
Kegiatari analisis data dilakukan deng?~menentuhan nilai tegakan per unit volume berdasaskan bentuk pernanfaatannya
meialui 2 metode pendekatan, yaitu metode pencehatan biaya can metode pendekatan pasar. Seielali itu data-dafa yang
telah diolali sebelumnya dianalisis secara statistik untuk mendapatkan model persamaan regresi terpilih.
Pada bulan Maret dilakukan inventaiisasi hutan di pelak-petak yang akan ditebang tahun 1999 dilanjutkan
dengan penghitungan potensi dan kemungkinan hasil yang akan diperoleh. Selanjutnya pada bulan Apiil diterangkan

tentang konstruksi jalan, pembuatan dan perneliharaannya. Seita nielakukan kegiatan inventarisasi hulan rang merupakan
kegiaian magang. Kemudian pad2 bulan Mei sampai !uni diiakukan kegiaian penebangan dan pmbagian batang, dimana
untuh data observasi diambi! pada saat inventarisasi hutan dan pcnebangan hutan. Penentuan nilai tegakan per unit volume
dengan menggunahan metode pendekatan biaya diperoleh sebesar Rp. 20.227,-Im'.

Penenluan nilai tegakan per unit

volume dengan menggunakan metode pendekatan pasar bila dimanfaatkan untuk plpvood ialah sebesar Rp. 5!.276,-/m3
dan jika untuk pemanfaatan pulp sebesar Rp. 38.547,-lmj. Sehingga nilai ekonomi tegakan unluk pemaniaalan plyood
ialah Rp. 31.049;Imjdan

nilai ekonomi tegakan untuh pemanfaaian pulp ialah $. 18.320,-lm3.

Nilai ekonomi tesakan yang diperoleh dari petak 101 dengan potensi merchantable 381,17 m5!Ha bila
dimanfaatkan sesuai dengan bentuk pemanfaatannya, dimana ada batang kayu yang dimanfaatkan untuk plyood nilai
ekonomi tegakannya sebesar Rp. 361.331,-/Ha. lika dimanfaatkan untuk pulp maka nilai tegahannya ialah sebesar Rp.
6.769.870,-/Ha. Sehingga nilai ekonomi tegakan yang diperoleh dari petak 101 bila dimaniaatkan untuk kombinasi plywood
dan pulp ialah seksar Rp. 7.131.202,-/Ha. Nilai ekonomi iegaiian ini lebih besar bila dibandingkan dengan hanya
memanfaatkan legakan yang ada untuk pulp yaitu sebesar Rp. 6.983.06?,-/Ha.


Model persamaan regresi yang terpilih berdasarkan bentuk pemanfaatan plyvaod adalah Model Semilog 1
I yang
menerangkan hubungan antara nilai ek.onomi pohon dengan Dbh dan panjang pohon yaitu : Log Pt = 2,50

+ 0.0426 Dbh

+ 0,0142 Pj dengan R-sq = 83,8070, dan model regresi yang menerangkan hubungan nilai ekonomi tegakan dengan Dbh
rata-rata dan panjang pohon iata-rata yaitu : H1 = N (10

A

(250

+ 0,0426Obh + 0 . ~ 1 4 2 ~Untuh
) . pcnianiaatan

plywood, nilai ekonomi pohon yang paling tinggi ialali Rp. 15.767,- pada pohon yang memilib Dbh 33,42 cni dan panjang
pohon 19,; m, sedangkan nilai ekonomi p h o n yang terendah Rp. 4.050.- pada pohon rang memiliki Dbh 21,33 cm dan
panjang 14 m.
Model persamaan regresi yang terpilih herdasarkan bentuk pernanfaaatan puip adalah iflode1 Linier Sederhana

yang menerangkan hubungan antara nilai ekonomi pohon dengan Dbh dan panjang p h o n yaitu : P2 = -1 1948 + 474 Dbh

+ 498 Pj dengan R-sq = 91.80%, dan model regresi yang meneranpkan hubungan nilai ekonomi tegabn dengan Dbh
raia-rata dan panjang pohon rata-rata yaitu : ti2 = N (-1 1948

+

-

474 Dbh

+

-

498 Pi). Niiai ehonomi pohon untuk

pemanfaatan pulp yang teitinggi ialah Rp. 13.504.- pada pohon yang memiliki Dbli 33.42 cm dmgan panjang pohon 19,;
m, sedanghan nilai ehonomi pohon yang terendah ialah Rp. 5.134,- pad? pohon yang memilik! Dbh 21,33 cm dan panjang
pohon 14 m.

Modei persamaan regresi yang terpilih berdasarkan bentuk pemanfaatan k.ombinasi plywood dan pulp adalah
Model Linier Sederhana yang menerangkan hubungan antara nilai ekonomi pohon dengan Dbh dan panjang p h o n yaitu :
P3 = -22473

+

884 Dbh

+ 672

Pj dengan R-sq = 90,60%, dan model regresi yang nenerangkan hubungan nilai

ekonomi tegakan dengail Dbli rata-rata dar! panjariy polion rala-rata yaitu : H3 = N (-22473 + 864&

+ 672%.

Nilai

ekonorni p h o n untuk pemanfaatan kombinasi plyood dan pulp yang teitinggi ialah Rp. 20.040,- pada pohon yang memiliki
Dbh 33,42 cm dan panjang pohon 19,3 m, sedangkan yang terendah ialah


Up. 5.791.-

p d a whon yang memiliki Dbh

21.33 cm dan panjang pohan 14 m.
Pembentukan model penduga nilai ehnomi pohon dan tegakan dimakudkan agar nantinya bermanfaat dalam
pendugaan nilai ekonomi pohon dan tegakan secam cepat dan tepat. Variabel-variabel yang diperoleh pada saat
inventarisasihutan sepeiti Dbh dan Panjang pohon dapat digunakan untuk menduga nilai ekonomi pohon dan tegakan yang
ada dengan mmeasuhkannya ke dalam model persamaan regresi yang telah terpilih. kngan adanya model persamaan
regresi ini, maka akan mempercepat perhilungan tentang nilai ekonomi pohon dan nilai ekonomi iegakan yang dimiliki oleh
perusahaan. Sehingga akan mempermudah dan mengefisienkan kegialan pengusahaan hutan dalam memanfaatkan tegabn
yang dimilikinya berdasarkan bentuk pemanfaatan yang akan diusahakan.
Pendugaan nilai ekonomi pohon dan tegakan bermanfaat agar dalam kegiatan pengusahaail hutan yang akan
dilakukan sudah terarzh dengan mempehitungkan potensi hutan yang ada akan dimaniaathaii sebagai apa yang tinghat
keuntungannya bisa lebih tinggi. Selain itu karena selalu berorientasi pada niiai ekonomi yang iebih tinggi maka akan
mengusahakan pembaiigunan hutannya dengan lebih baik agar bisa mendapatkan tegakan yang berkualitas, yang rlanlinya
mengarah kepada ke!estarian hutan dan kelestarian hasil.