Deteksi Xanthomonas campestris py. glycines (Nakano) Dye. pada KEdelai dengan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (Elisa)

DETEKSI Xanthornonas campestris pv. glycines (Nakano) Dye.
PADA KEDELAI DENGAN ENZYME-LINKED
IRMUNOSORBENT ASSAY
(ELISA)

Olah

JURUSAN Hk;tL4 D.OTPENYAKIT T U M 3 U H A W

FAk'ULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERT1996

BOGOR

RINGKASAN
MASRIL.

Deteksi Xanthomonas campestris pv. qlycines

(Nakano) Dye. pada Kedelai dengan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay


(ELISA) (Di bawah bimbingan IVONNE OLEY

S m U W ) .

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri X.
campestris

pv. qlycines penyebab penyakit pustul pada

kedelai dengan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteri
Patogen Tumbuhan, Virologi Tumbuhan, Cendawan Patogen
Tumbuhan, Fisiologi dan Toksikologi Serangga, dan rumah
kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai Nopember 1995.
Isolat-isolat bakteri yang digunakan dalam penelitian
ini adalah hasil isolasi dari daun kedelai dan ekstrak
beberapa varietas daun kedelai yang sudah disimpan

+


3

bulan dalam lemari es.
Isolat-isolat bakteri tersebut diuji sifat-sifat
fisiologinya, meliputi: uji gram, hipersensitifitas pada
daun tembakau, oksidasi-fermentasi, oksidase, hidrolisa
pati dan uji pembusukan pada kentang.
Hasil uji fisiologi yang diperoleh menunjukkan bahwa
isolat-isolat bakteri adalah gram negatif, bersifat oksidasi, dapat menghidrolisa pati dan reaksi positif pada
uji hipersensitifitas pada daun tembakau, pembusukan pada

kentang serta bereaksi negatif pada uji oksidase.

Isolat-

isolat bakteri tersebut disimpan pada agar miring dalam
lemari es.
Deteksi

Xan thornonas campestris pv. glycines dengan


Enzyme-Linked Imrnunosorbent Assay (ELISA) terhadap isolatisolat bakteri menunjukkan reaksi positif (terdeteksi)
yaitu varietas Orba, Magiana, Ringgit, Muria, Wilson black
dan Kedung kayu.

Deteksi terhadap ekstrak

daun kedelai

yang sudah disimpan dalam lemari es selama i 3 bulan juga
menunjukkan reaksi positif yaitu varietas Orba, Magiana,
Ringgit, dan Muria. Reaksi positif ditunjukkan dengan
adanya perubahan warna menjadi kuning terang 30 menit
setelah pemberian Alkalin Phos~hataseSubstrate pada akhir
percobaan.

Perubahan warna kuning lebih jelas terlihat

pada plat mikrotiter (microtiter plate) yang berasal dari
isolat-isolat bakteri daripada ekstrak daun kedelai.

Titer tertinggi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
10 240 dan masih memperlihatkan reaksi positif.

Deteksi patogen tumbuhan dengan ELISA dapat dilakukan
dengan cepat dalam jumlah contoh yang banyak, dengan konsentrasi pengenceran yang rendah. Metode ELISA juga dapat
mendeteksi isolat-isolat bakteri X. campestris pv. glycines dan ekstrak tanarnan sakit sekaligus, sehingga
mempermudah dalam pengujiannya, tetapi metode ELISA masih
relatif mahal, di samping kesulitan untuk memperoleh
sebagian bahan dan peralatan.

DETEKSI Xanthomonas campestris pv. glycines (Nakano) Dye.
PADA KEDELAI DENGm ENZYME-LINKED
IMMUNOSORBENT ASSAY
(ELISA)

Makalah I(husus
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Faklrltas Pertanian
Institut Pertanian Bogor


Oleh
lVIASRIL

A 27 1174

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

DETEKSI Xanthornonas campestris pv. glycines (Nakano) Dye.
PADA KEDELAI DENGAN ENZYME-LINKED
IRMUNOSORBENT ASSAY
(ELISA)

Olah

JURUSAN Hk;tL4 D.OTPENYAKIT T U M 3 U H A W

FAk'ULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERT1996

BOGOR

RINGKASAN
MASRIL.

Deteksi Xanthomonas campestris pv. qlycines

(Nakano) Dye. pada Kedelai dengan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay

(ELISA) (Di bawah bimbingan IVONNE OLEY

S m U W ) .

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri X.
campestris

pv. qlycines penyebab penyakit pustul pada


kedelai dengan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteri
Patogen Tumbuhan, Virologi Tumbuhan, Cendawan Patogen
Tumbuhan, Fisiologi dan Toksikologi Serangga, dan rumah
kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai Nopember 1995.
Isolat-isolat bakteri yang digunakan dalam penelitian
ini adalah hasil isolasi dari daun kedelai dan ekstrak
beberapa varietas daun kedelai yang sudah disimpan

+

3

bulan dalam lemari es.
Isolat-isolat bakteri tersebut diuji sifat-sifat
fisiologinya, meliputi: uji gram, hipersensitifitas pada
daun tembakau, oksidasi-fermentasi, oksidase, hidrolisa
pati dan uji pembusukan pada kentang.
Hasil uji fisiologi yang diperoleh menunjukkan bahwa
isolat-isolat bakteri adalah gram negatif, bersifat oksidasi, dapat menghidrolisa pati dan reaksi positif pada

uji hipersensitifitas pada daun tembakau, pembusukan pada

kentang serta bereaksi negatif pada uji oksidase.

Isolat-

isolat bakteri tersebut disimpan pada agar miring dalam
lemari es.
Deteksi

Xan thornonas campestris pv. glycines dengan

Enzyme-Linked Imrnunosorbent Assay (ELISA) terhadap isolatisolat bakteri menunjukkan reaksi positif (terdeteksi)
yaitu varietas Orba, Magiana, Ringgit, Muria, Wilson black
dan Kedung kayu.

Deteksi terhadap ekstrak

daun kedelai


yang sudah disimpan dalam lemari es selama i 3 bulan juga
menunjukkan reaksi positif yaitu varietas Orba, Magiana,
Ringgit, dan Muria. Reaksi positif ditunjukkan dengan
adanya perubahan warna menjadi kuning terang 30 menit
setelah pemberian Alkalin Phos~hataseSubstrate pada akhir
percobaan.

Perubahan warna kuning lebih jelas terlihat

pada plat mikrotiter (microtiter plate) yang berasal dari
isolat-isolat bakteri daripada ekstrak daun kedelai.
Titer tertinggi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
10 240 dan masih memperlihatkan reaksi positif.

Deteksi patogen tumbuhan dengan ELISA dapat dilakukan
dengan cepat dalam jumlah contoh yang banyak, dengan konsentrasi pengenceran yang rendah. Metode ELISA juga dapat
mendeteksi isolat-isolat bakteri X. campestris pv. glycines dan ekstrak tanarnan sakit sekaligus, sehingga
mempermudah dalam pengujiannya, tetapi metode ELISA masih
relatif mahal, di samping kesulitan untuk memperoleh
sebagian bahan dan peralatan.


DETEKSI Xanthomonas campestris pv. glycines (Nakano) Dye.
PADA KEDELAI DENGm ENZYME-LINKED
IMMUNOSORBENT ASSAY
(ELISA)

Makalah I(husus
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Faklrltas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
lVIASRIL

A 27 1174

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996


Dokumen yang terkait

DETEKSI SUGARCANE MOSAIC VIRUS (SCMV) PADA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.) MENGGUNAKAN METODE ENZYME LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)

4 30 55

Kemungkinan Penggunaan Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay (ELISA) Dalam Diagnosa Serologis Brucellosis

1 12 52

Penggunaan Indirect Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (Ind-Elisa) Dalam Memantau Tingkat Infeksi Pseudomonas pseudomallei Subklinik Pada Peternakan Babi

0 10 14

Penggunaan Indirect Enzyme Linked Immunosorbent Assay (Ind-Elisa) dalam Memantau Tingkat Infeksi Pseudomonas pseudomallei Subklinik pada Peternakan Babi

0 7 24

Uji antigen xanthomonas campestris pv. glycines (Nakano) Dye. terhadap produksi antibodi poliklonal untuk deteksi pustul bakteri pada kedelai

0 8 61

Kloning Gen yang Terlibat dalam Biosintesis Xanthomonadin dari Xanthomonas campestris pv. glycines

0 11 55

Deteksi antibodi human immunodeficiency virus type=1(HIV-1) pada macaca nemestrina yang diimunisasi dengan vaksin DNA HIV-1 menggunakan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)

0 16 60

Pelacakan perlekatan bakteri escherichia Coli K99 pada zona pelusida embrio mencit dengan metode enzym linked immunosorbent assay (ELISA) dan scanning electron microscope (SEM)

0 12 10

KIT ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY UNTUK DETEKSI WSSV PADA UDANG

0 0 7

DETEKSI PROTEIN CIRCUMSPOROZOITE PADA SPESIES NYAMUK Anopheles vagus TERSANGKA VEKTOR MALARIA DI KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO DENGAN UJI ENZYME- LINKED IMMUNOSORBENT ASSA Y (ELISA)

0 0 6