Plotting Data Perhitungan Intensitas Hujan Rencana Periode Ulang T Tahun

Analisis Hidrologi Tugas Akhir | Penggunaan Check Dam dalam Usaha Menanggulangi Erosi Alur Karena nilai X 2 Cr analisis X 2 Cr tabel 4,66 5, 4,66 991 maka untuk menghitung curah hujan rencana dapat menggunakan distribusi Log Pearson Type III.

4.4.3. Plotting Data

Plotting data pada kertas probabilitas dilakukan dengan cara mengurutkan data dari besar ke kecil atau sebaliknya. Penggambaran posisi plotting positions yang dipakai adalah cara yang dikembangkan oleh Weilbull dan Gumbel, yaitu : 100 1 x n m Xm P + = Dimana : PXm = data yang telah diranking dari besar ke kecil m = nomor urut n = jumlah data 15 Untuk perhitungan pada Stasiun Banyumeneng disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.10. Perhitungan Peringkat Periode Ulang Sta. Banyumeneng Tahun R max m PXm mm 1991 143,78 1 6,25 1992 125,06 2 12,50 1993 100,00 3 18,75 1994 100,00 4 25,00 1995 98,81 5 31,25 1996 96,00 6 37,50 1997 94,48 7 43,75 1998 91,10 8 50,00 1999 87,93 9 56,25 2000 84,22 10 62,50 2001 81,00 11 68,75 2002 78,00 12 75,00 2003 69,70 13 81,25 2004 63,11 14 87,50 2005 61,74 15 93,75 Sumber : Perhitungan Kemudian data yang telah dirangking di plotting pada kertas probabilitas. Dalam kertas probabilitas simbol titik merupakan nilai Rmax terhadap PXm, sedang garis lurus merupakan simbol untuk curah hujan dengan periode ulang tertentu. Analisis Hidrologi Tugas Akhir | Penggunaan Check Dam dalam Usaha Menanggulangi Erosi Alur year 100 50 10 2 1.25 5 10 50 100 1000 mm Gambar 4.2. Probability Paper Log pearson Type III Stasiun Banyumeneng Analisis Hidrologi Tugas Akhir | Penggunaan Check Dam dalam Usaha Menanggulangi Erosi Alur

4.4.4. Perhitungan Intensitas Hujan Rencana Periode Ulang T Tahun

Perhitungan curah hujan rencana dengan metode Log Pearson III menggunakan parameter-parameter statistik yang diambil dari perhitungan diatas. Logaritma data pada interval pengulangan atau kemungkinan prosentase yang terpilih. S k X Log LogR ∗ + = ___ Harga k tergantung nilai Cs yang sudah didapat. Dengan periode ulang 100 tahun, nilai k = 2,326 317 , 2 269 , 326 , 2 691 , 1 = ∗ + = LogR R = 207,345 mm Dengan periode ulang 2 tahun, nilai k = 0,00 691 , 1 269 , 00 , 691 , 1 = ∗ + = LogR R = 49,091 mm Curah hujan rencana tiap T tahun pada masing-masing Stasiun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.11. Intensitas Hujan Rencana Periode Ulang T Tahun Stasiun Banyumeneng T thn RT mm 2 49,345 5 82,700 10 107,607 25 145,218 50 175,197 100 207,345 Sumber : Perhitungan

4.4.5. Konversi Curah Hujan Harian Rencana Ke Curah Hujan Jam-jaman