Pelaksanaan Pengawasan Perencanaan Proses perencanaan dimulai dengan melakukan analisis konteks dan

Bagan 1 Keterkaitan antar komponen dalam penyusunan RKAS dimodifikasi dari Model Smith Penjelasan Bagan 1 Keseluruhan proses kegiatan yang terjadi di sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan harus mengacu kepada berbagai ketentuan yang diatur dalam PP No.17 Tahun 2010 tentang Standar Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.

a. Perencanaan Proses perencanaan dimulai dengan melakukan analisis konteks dan

menelaah hasilnya, dilanjutkan dengan merumuskanmenyusun visi, misi, tujuan, sasaran dan hasil yang diharapkan, serta strategi pelaksanaan. 2010-Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen 10-32 Strategi Perencanaan Visi Misi Tujuan Anaslisis Kesenjangan n Strategi 8. St. Pengelolaan Rencana Kerja Sekolah RKS RKJM RKAS

2. Pelaksanaan

3. Pengawasan

4. St. Proses 7 . St.P embiayaan Pembiayaan 6. St. Sarana Prasarana 5. St. Pend. Tendik 1 Melakukan analisis konteks meliputi: a Analisis konteks 8 SNP b Analisis kondisi satuan pendidikan c Analisis Kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan Untuk melakukan analisis konteks sangat dianjurkan membaca Petunjuk Teknis Analisis Konteks yang telah dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA. 2 Menelaah hasil analisi konteks untuk mendapatkan kesenjangan yang dihadapi sekolah Hasil analisis konteks dimaksud, pada dasarnya merupakan acuan utama bagi sekolah dalam penyusunan program kerja sekolah, sebagai contoh: hasil pemetaan standar Isi, SKL, dan Standar Penilaian merupakan bahan dasar dalam penyusunan KTSP yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Analisis terhadap pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan akan sangat diperlukan dalam menunjang keberlangsungan proses pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan pemetaan dan analisis standar – standar ini dapat dibaca di Seri Petunjuk Teknis penyusunan KTSP. 3 Mendata hasil kesenjangan dan menetapkan skala prioritas penanganan program sekolah. 4 Merumuskanmenyusun Visi Wibisono 2006 menyatakan bahwa visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan, atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat “genting” bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Pernyataan visi harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel. Sementara itu Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran bagian A butir 1.b menyatakan bahwa visi sekolah madrasah; a dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolahmadrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; 2010-Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen 11-32 b mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolahmadrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; c dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolahmadrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi diatasnya serta visi pendidikan nasional; d diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolahmadrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolahmadrasah; e disosialisasikan kepada warga sekolahmadrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; f ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Memperhatikan kedua pernyataan tersebut, maka ada beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi, yaitu; a Berorientasi pada masa depan b Tidak dibuat berdasarkan kondisi atau trend saat ini c Mengekspresikan kreativitas d Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi setiap warga sekolah e Memperhatikan sejarah, kultur, dan nilai sekolah meskipun ada perubahan f Mempunyai standar yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota lembaga sekolah g Memberikan klarifikasi bagi manfaat sekolah serta tujuan-tujuannya h Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi setiap warga sekolah i Menggambarkan keunikanciri khas sekolah dalam kompetisi serta citranya j Dirumuskan bersama seluruh warga dan dijadikan pedoman atau cita–cita bersama, dan ditetapkan melalui rapat sekolah 5 Merumuskanmenyusun misi sekolah Setelah visi ditetapkan, maka untuk mencapainya dirumuskan misi yang merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sekolah. 2010-Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen 12-32 Dalam operasionalnya seluruh personil yang terlibat berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi visi. Misi juga merupakan serangkaian aktivitas yang akan dilakukan oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi jangka panjangnya. Misi dapat dimaknai juga sebagai sebuah deskripsi alasan bagi eksistensi suatu sekolah yang mencerminkan tujuan fundamentalnya. Misi merupakan prinsip yang mengarahkan dan merangsang proses perumusan tujuan dan strategi. Welch dalam Nisjar dan Winardi 1997:117 menyatakan bahwa; “Misi merupakan sebuah “... pervasive, although general, expression of the philosophical objectives of the entreprise.” Mission should focus on “long- range economic potentials, attitudes toward customers, product and service quality, employees, and attitudes toward owners”. Untuk selanjutnya Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran bagian A butir 2.b menyatakan bahwa misi sekolahmadrasah; a memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolahmadrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; b merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; c menjadi dasar program pokok sekolahmadrasah; d menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolahmadrasah; e memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolahmadrasah; f memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolahmadrasah yang terlibat; g dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolahmadrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolahmadrasah; h disosialisasikan kepada warga sekolahmadrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; i ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka proses perumusannya perlu melibatkan dan memperhatikan masukan-masukan dari berbagai pihak yang terkait khususnya seluruh warga sekolah serta 2010-Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen 13-32 sumber-sumber lain yang secara langsung berpengaruh terhadap kemajuan sekolah. Untuk memberikan tekanan pada faktor komprehensif dari pernyataan misi maka pernyataan tersebut hendaknya mampu memberikan gambaran yang menjawab pertanyaan-pertanyaan diantaranya sebagai berikut: a Apa yang akan dikerjakan oleh sekolah? b Usaha apa yang akan dilaksanakan sekolah dalam meningkatkan mutunya? c Apa yang yang menjadi ciri khas dari sekolah? d Pihak luar mana yang berkepentingan dengan sekolah dan mengapa? e Apa nilai dasar sekolah? f Apa yang berbeda pada sekolah 4 tahun yang lalu dengan sekarang? g Mengapa berbeda? h Cita – cita apa yang diinginkan sekolah 4 tahun yang akan datang? i Apakah jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas merefleksikan visi sekolah? 6 Merumuskanmenyusun Tujuan Sekolah Setelah visi dan misi ditentukan, maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan tujuan sekolah yang dijabarkan kedalam masing – masing tujuan kegiatanprogram. Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dari suatu rencana kegiatan. Tujuan ini harus terdefinisikan dengan tepat dan dapat ditentukan atau diukur keberhasilan yang ingin dicapainya pada satuan waktu tertentu, dengan target tertentu, mengacu pada analisis kesenjangan. Kesenjangan merupakan hasil pengukuran terhadap perbedaan antara kondisi riil sekolah dengan kondisi ideal yang dicita - citakan sekolah sesuai dengan visi atau standar yang berlaku. Analisis kesenjangan dilaksanakan untuk menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam penentuan program dan kegiatan yang harus dicanangkan dalam RKAS mengacu kepada visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah ditentukan. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Lampiran bagian A butir 3.b menyatakan bahwa tujuan sekolahmadrasah: a menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah empat tahunan; 2010-Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen 14-32 b mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; c mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolahmadrasah dan Pemerintah; d mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolahmadrasah, dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolahmadrasah; e disosialisasikan kepada warga sekolahmadrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. 7 Merumuskanmenyusun Hasil dan Sasaran Yang Akan Dicapai Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh sekolah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaiannya targetnya masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentutahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategik. Dalam kaitannya dengan RKAS, penentuan sasaran untuk pencapaian setiap tahun dituangkan dalam RKAS. Sasaran ini bisa berupa dokumen, orang, atau kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang dilaksanakan. Sebagai contoh, untuk kegiatan pelatihan yang menjadi sasaran misalnya guru, pegawai tata usaha, atau peserta didik dengan hasil kegiatan berupa keterampilan danatau dokumen. 8 Merumuskanmenyusun Strategi Pelaksanaan Strategi merupakan rencana komprehensip yang disusun untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditentukan. Strategi harus dapat memaksimalkan seluruh peluang dan potensi yang tersedia di dalam dan di luar sekolah yang dapat memacu pengembangan sekolah, dan sekaligus mampu meminimalkan permasalahan yang dapat menghambat peningkatan mutu sekolah tersebut. Richard Vancil dalam Nisjar dan Winardi 1997 mengemukakan bahwa: “... Strategi sebuah organisasi, atau sub-unit sebuah organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang diimplikasi oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan, berupa: 2010-Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen 15-32 a sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut; b kendala-kendala dan kebijakan-kebijakan, yang ditetapkan sendiri oleh pemimpin, atau yang diterima dari atasannya, yang membatasi ruang lingkup aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan, dan c kelompok rencana dan tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan harapan akan diberikannya kontribusi mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut”

b. Pelaksanaan