Tes Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di LPTK pada sebuah Universitas di Makassar Sulawesi Selatan yang memiliki program studi pendidikan fisika yang mendidik mahasiswa sebagai calon guru fisika SMPMTs dan SMAMA sebagai tempat pengambilan data, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian. Penelitian ini memerlukan waktu satu semester tahun 20102011.

D. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini semua mahasiswa sebagai calon guru fisika semester ganjil tahun akademik 20102011 program studi pendidikan fisika di LPTK pada salah satu Universitas di Makassar Sulawesi Selatan yang pada saat implementasi PBSK mereka memprogramkan mata kuliah gelombang dan optika. Jumlah subjek pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 38 orang.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, lembar observasi keterlaksanaan PBSK, dan angket tanggapan mahasiswa dan dosen terhadap software PBSK.

1. Tes Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif

Instrumen tes pemahaman konsep sebanyak 25 soal digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis simulasi komputer pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Instrumen tes untuk pemahaman konsep ini mencakup ranah kognitif yang terdiri atas tiga aspek, yaitu pemahaman menerjemahkan translation, pemahaman menafsirkan interpretation, dan pemahaman mengekstrapolasi extrapolation. Instrumen untuk tes tertulis ini berbentuk tes objektif pilihan ganda mengenai konsep gelombang dan optika. Instrumen tes yang digunakan pada saat tes awal dan tes akhir merupakan instrumen tes yang sama. Instrumen tes keterampilan berpikir kreatif sebanyak 35 soal digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis simulasi komputer pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Tes ini mencakup lima aspek keterampilan berpikir kreatif, yaitu keterampilan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa, keterampilan memprediksi dari informasi terbatas, keterampilan merumuskan masalah, keterampilan merumuskan hipotesis, keterampilan menguji hipotesis, dan keterampilan memandang informasi dari sudut pandang yang bereda. Instrumen untuk tes tertulis ini berbentuk tes open ended essay pada materi gelombang dan optika. Instrumen tes yang digunakan pada saat tes awal dan tes akhir merupakan instrumen tes yang sama. Untuk memperoleh data hasil tes yang dipercaya, diperlukan tes yang mempunyai validitas, reliabilitas dan analisis lainnya yang dapa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, penyusunan instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menyusun Kisi-Kisi Tes Penyusunan kisi-kisi tes pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kreatif berdasarkan Kurikulum Pendidikan Fisika MIPA di salah satu LPTK di Makassar. b. Menentukan Validitas Isi Butir Soal Untuk memperoleh tingkat validitas butir, digunakan statistik korelasi dwiserial titik dengan koefisien Matlock Hetzel,1997. di maana: koefisien korelasi dwiserial titik untuk butir j rataan skor bagi responden yang menjawab benar butir j rataan skor total proporsi jawaban benar butir j proporsi jawaban salah butir j 1 , - deviasi standar dari skor total Suatu butir dikatakan signifikan valid bila untuk taraf signifikansi α 0,05 atau 0,01, lebih dari r- tabel, yaitu .,0 1 dengan derajat bebas db = M-2, atau dapat dinyatakan seperti pada persamaan 2. 2 .,0 1 ............................................2 Sebaliknya, 3 .,0 1 berarti butir j tidak signifikan tidak valid. Kategori validitas butir soal ditunjukkan oleh Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kategori Validitas Butir Soal Matlock Hetzel,1997 Batasan Kategori 0,90 r xy ≤ 1,00 Sangat tinggi sangat baik 0,70 r xy ≤ 0,80 Tinggi baik 0,50 r xy ≤ 0,60 Cukup sedang 0,30 r xy ≤ 0,40 Rendah kurang 0,00 r xy ≤ 0,20 Sangat rendah sangat kurang c. Reliabiltas Data yang diperoleh dari tes pemahaman konsep dianalisis dengan Kuder N Richarson KR-20. Data dari tes keterampilan berpikir kreatif dianalisis dengan Alpha Crombach. Kedua data diolah dengan menggunakan software BUTPAD Butir Analisis Pusat Analisis Data. Adapun klasifikasi analisis reliabiltas tes seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes Matlock Hetzel,1997 Batasan Interpretasi 0 r 0,2 Sangat rendah 0,2 ≤ r 0,4 Rendah 0,4 ≤ r 0,6 Cukup sedang 0,6 ≤ r 0,8 Tinggi 0,8 ≤ r ≤ 1 Sangat tinggi d. Daya Pembeda Daya pembeda DP butir dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut. Responden di bagi menjadi 2 dua kelompok masing- masing 27 dari jumlah responden peserta. Kelompok A adalah semua responden yang memiliki skor total teratas dan kelompok B adalah semua responden yang memiliki skor total terbawah. Rumus yang digunakan Matlock Hetzel, 1997 4 5 67 8 6 , 5 9 8 9 5 67 5 97 8 6 ........................3 Dalam hal ini: 4 = daya pembeda butir j : ;8 = banyaknya responden kelompok A yang menjawab benar butir j : 58 = banyaknya responden kelompok B yang menjawab benar butir j ; = Jumlah responden kelompok A 5 = Jumlah responden kelompok Tafsiran harga indeks daya pembeda seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Tafsiran Harga Indeks Daya Pembeda Matlock Hetzel 1997 Indeks Kemudahan Tafsiran DP 0,4 Sangat baik 0,30 DP ≤ 0,40 Baik 0,20 DP ≤ 0,30 Cukup DP ≤ 0,20 Jelek e. Taraf Kemudahan Butir Kesukaran atau kemudahan suatu butir dari suatu instrumen dapat dilihat melalui indeks berikut yang sering disebut indeks kesukaran butir. Menurut Matlock Hetzel, 1997 indek kesukaran IK butir ke-j. = 5 6 ?5 9 8 6 ?8 9 5 67 ?5 9 18 6 ................................4 Adapun tafsiran harga indeks kemudahan seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Tafsiran Harga Indeks Kemudahan Matlock Hetzel, 1997 Indeks Kemudahan Tafsiran 0,00 ≤ IK 0,25 Sukar 0,25 ≤ IK 0,75 Sedang 0,75 ≤ IK ≤ 1 Mudah 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan PBSK Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengetahui karakteristik pelaksanaan PBSK, yaitu observasi aktivitas mahasiswa dalam mengikuti PBSK dan aktivitas dosen dalam melaksanakan PBSK di kelas. 3. Angket Mahasiswa dan Dosen Terhadap Software PBSK dan Pelaksanaan PBSK Angket yang dibuat digunakan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pelaksanaan PBSK, software PBSK, dan tanggapan dosen terhadap software PBSK dan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan PBSK. Untuk menghitung persentasi tanggapan mahasiswa dan dosen setiap item digunakan persamaan 5 dan Kriteria interpretasi persentase seperti pada Tabel 3.5 ∑ 8 B CDEF 100 ................................................5 Keterangan: T = persentasi sikap terhadap setiap pernyataan j = jumlah jawaban setiap kelompok sikap s = skor setiap kelompok S mak = skor tertinggi setiap item Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Persentase Riduwan, 2002 Rentang Skor Tafsiran 0 - 25 Kurang positif 26 - 50 Cukup positif 51 - 70 Positif 76 - 100 Sangat positif

F. Data dan Teknik Pengumpulan