Protipe Aplikasi E-Election

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

VITA DWI ERLINA

10106724

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

PROTOTIPE APLIKASI

E-ELECTION

Oleh

VITA DWI ERLINA

10106724

Pemilu merupakan salah satu mekanisme demokratis dimana terjadi proses pemilihan dan pergantian pemimpin baik itu pemilu dalam skala besar maupun skala kecil. Indonesia masih menggunakan pemilu secara konvensional dimana proses pendataan pemilih dan kandidat dilakukan secara manual dan datanya disimpan dalam media kertas, proses pemilihan yaitu mencontreng kertas suara yang disediakan, bagi pemilih yang tidak dapat melihat disediakan kertas suara dengan huruf braille.

Banyak kendala dalam proses pemilu konvensional seperti proses distribusi bahan pemilu yang sering terhambat karena masalah transportasi dan jangkauan-jangkauan pada daerah terpencil, sering terjadinya pemilih ganda dan mengakibatkan penggelembungan suara, proses produksi bahan pemilu yang sering lambat, penggunaan kertas dalam jumlah besar dapat mengakibatkan pemborosan dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang lain.

Oleh karena itu, dengan adanya solusi pembuatan Prototipe Aplikasi E-Election dapat menunjang dan melengkapi proses pemilu konvensional. Aplikasi ini dapat menangani proses pendataan pemilih dan kandidat secara digital, pencetakan kartu tanda pemilih disertaibarcode idberdasarkan NIP (nomor induk pemilih) yang berasal dari NIK (nomor induk kependudukan), proses pemilu didukung media audio visual sehingga memudahkan berkenaan dengan pemilih cacat, proses perhitungan dapat cepat didapatkan hasilnya.

Kata kunci: AplikasiE-Election, Pendataan Digital, Pencetakan Kartu, Pemilihan Audio Visual, Perhitungan


(3)

ii

PROTOTYPE OF E-ELECTION APPLICATION

By

VITA DWI ERLINA

10106724

Election is one of the mechanisms of democratic electoral processes which occur and whether it was the turn of the leader election in large scale or small scale. Indonesia still uses conventional election in which the data collection process of voters and candidates was done manually and the datas are stored in papers, the election process is vote the candidates by stabbing the paper, for voters who can not see the candidates at the paper be provided with braille letters,

Many problems in the conventional electoral process such as distribution of electoral materials are often hampered because of transportation problems and inaccessible areas, frequent occurrence of double voters and duplication occurs vote results, production of election materials are often slow, use lots of paper causes waste papers and the other problems.

Therefore, with the build Prototype E-Election Applications can support and complement the conventional electoral process, this application can handle process of the collections data candidates and voters digitally, printing of voter identity cards with a barcode id based on NIP (Identity Number of Voter) from NIK (Identity Number of Population) at the identity card population, the election supported by process audio visual media, making it easier with regard to disabled voters, the calculation process can be quickly obtained results.

Keywords : E-Election Application, Digital Data Collection, Printing Card, Audio Visual Election, Calculation


(4)

PROTOTIPE APLIKASI E-ELECTION

VITA DWI ERLINA

10106724

Pembimbing,

Andri Heryandi, S.T., M.T. NIP. 41277006007

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008


(5)

PROTOTIPE APLIKASI E-ELECTION

VITA DWI ERLINA

10106724

Penguji I Penguji II

Andri Alamsyah, S.Si, M.Si Andri Heryandi, S.T., M.T.

NIP. NIP. 41277006007

Penguji III

Tati Harihayati M., S.T., M.T. NIP. 41277006006


(6)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR SIMBOL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN...xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Batasan Masalah ... 5

1.5. Metodologi Penelitian... 5

1.6. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1.Konsep Dasar Prototipe ... 11

2.1.1. Keuntungan dari Prototipe ... 12


(7)

vii

2.4 Konsep Perancangan Terstruktur ...15

2.4.1 Flowmap...15

2.4.2 ERD (Entity Relationship Diagram)...17

2.4.3 DFD (Data Flow Diagram) ...18

2.5 Pengenalan PHP (Personal Home Page) ...19

2.6 MySQL ...20

2.7 Javascript...23

2.8 HTML (Hpertext Markup Language) ...24

2.9 Macromedia Dreamweaver ...24

2.10 Web Server...25

2.11 Web Browser...25

2.12 Client-Server ...25

2.13 Barcode ...26

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...30

3.1. Analisis Sistem ...30

3.1.1. Analisis Masalah...30

3.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan Saat Ini...32

3.1.3 Solusi yang Ditawarkan ...37

3.1.4 Software Requirement Specification (SRS) ...37


(8)

viii

3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Sistem ...44

3.1.5.4 Analisis Perangkat Keras (Hardware)...44

3.1.5.5 Analisis Perangkat Lunak (Software) ...45

3.2. Perancangan Sistem ...46

3.2.1. Entity Relathionship Diagram (ERD) ...46

3.2.2. Diagram Konteks ...49

3.2.3. Data Flow Diagram(DFD)...49

3.2.3.1. DFD Level 1 ...50

3.2.3.2. DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data User ...51

3.2.3.3. DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Kandidat ...51

3.2.3.4. DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pemilih ...52

3.2.3.5. DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Data Tambahan ...53

3.2.3.6. DFD Level 3 Proses 2.2 Ubah User ...54

3.2.3.7. DFD Level 3 Proses 5.1 Pengolahan Data Propinsi...54

3.2.3.8. DFD Level 3 Proses 5.2 Pengolahan Data Kabupaten ...55

3.2.3.9. DFD Level 3 Proses 5.3 Pengolahan Data Kecamatan ...56

3.2.3.10.DFD Level 3 Proses 5.4 Pengolahan Data Desa ...57

3.2.3.11.DFD Level 3 Proses 5.5 Pengolahan Data Kamar Pemilihan...58


(9)

ix

3.3. Perancangan Arsitektur ...90

3.3.1. Perancangan Struktur Menu ...90

3.3.2. Perancangan Jaringan Semantik ...92

3.3.3. Perancangan Kode ...93

3.3.3.1. Perancangan Kode RT dan RW ...93

3.3.3.2. Perancangan Kode Pos ...93

3.3.3.3. Perancangan Kode Desa ...94

3.3.3.4. Perancangan Kode Kecamatan...94

3.3.3.5. Perancangan Kode Kabupaten ...94

3.3.3.6. Perancangan Kode Propinsi ...95

3.3.3.7. Perancangan Kode NIP dan NIK ...95

3.4 Perancangan Antarmuka...97

3.4.1 Form Login ...97

3.4.2 Form Daftar User ...98

3.4.3 Form Tambah User ... 99

3.4.4 Form Ubah User ...100

3.4.5 Form Daftar Kandidat ...102

3.4.6 Form Tambah Kandidat ...104

3.4.7 Form Ubah Kandidat ...107


(10)

x

3.5 Perancangan Pesan ...119

3.6 Perancangan Ruangan Pemilihan ...120

3.7 Perancangan Jaringan dan Tata Cara Pemilihan ...121

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ...122

4.1. Implementasi Sistem...122

4.1.1. Perangkat Lunak Pendukung ...122

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Keras ...123

4.1.3. Implementasi Prosedur dan Data ...124

4.1.4. Implementasi Database dengan MySQL...124

4.1.5. Implementasi Form ...134

4.1.5.1 Implementasi Form Administrator ...134

4.1.5.2 Implementasi Form Petugas ...135

4.1.5.3 Implementasi Form Pemilih ...137

4.1.6. Implementasi Antarmuka ...137

4.1.6.1 Implementasi Antarmuka Login...137

4.1.6.2 Implementasi Antarmuka Home ...138

4.1.6.3 Implementasi Antarmuka Daftar Kandidat...138

4.1.6.4 Implementasi Antarmuka Tambah Kandidat ...139

4.1.6.5 Implementasi Antarmuka Ubah Kandidat ...140


(11)

xi

4.1.6.10 Implementasi Antarmuka Cari Pemilih ...144

4.1.6.11 Implementasi Antarmuka Cetak Kartu Tanda Pemilih...144

4.1.6.12 Implementasi Antarmuka Tambah Kamar Pemilihan ...145

4.1.6.13 Implementasi Antarmuka Daftar Kabupaten ...146

4.1.6.14 Implementasi Antarmuka Tambah Kabupaten...146

4.1.6.15 Implementasi Antarmuka Daftar User...147

4.1.6.16 Implementasi Antarmuka Tambah User ...147

4.1.6.17 Implementasi Antarmuka Setting Pemilihan ...148

4.1.6.18 Implementasi Antarmuka Pemilihan (pemilih sudah memilih) ...148

4.1.6.19 Implementasi Antarmuka Pemilihan (pemilih belum memilih)...149

4.1.6.20 Implementasi Antarmuka Pemilihan di Komputer Client ...150

4.1.6.21 Implementasi Antarmuka Layar Setelah Pemilihan ...151

4.1.6.22 Implementasi Antarmuka Hasil Suara Pemilihan ...151

4.1.6.23 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus Kandidat ...152

4.1.6.24 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus Pemilih ...152

4.1.6.25 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus Kamar Pemilihan ...152

4.1.6.26 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus Propinsi ...153

4.1.6.27 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus User...153

4.1.6.28 Implementasi Antarmuka Pesan Logout...153


(12)

xii

4.2.1.2. Pengujian Pemilih ...158

4.2.1.3. Pengujian Kandidat ...163

4.2.1.4. Pengujian Cetak Kartu...167

4.2.1.5. Pengujian Propinsi...168

4.2.1.6. Pengujian Kabupaten...169

4.2.1.7. Pengujian Kecamatan ...170

4.2.1.8. Pengujian Desa...172

4.2.1.9. Pengujian Kamar Pemilihan ...173

4.2.1.10.Pengujian Users...175

4.2.2. Kesimpulan Hasil PengujianAlpha...177

4.2.3. Pengujian Betha (Hasil Kuesioner Pengguna) ...178

4.2.3.1 Hasil Kuesioner untuk Administrator ...179

4.2.3.1 Hasil Kuesioner untuk Petugas ...183

4.2.3.1 Hasil Kuesioner untuk Pemilih ...187

4.2.4. Kesimpulan Hasil PengujianBetha...189

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...190

5.1. Kesimpulan...190

5.2. Saran ...190


(13)

xvi

Gambar II.1 Tiga kategori model aplikasi tiga tingkat... 14

Gambar III.1 Flowmappendataan pemilih...33

Gambar III.2 Flowmappendataan kandidat...34

Gambar III.3 Flowmappemilihan...35

Gambar III.4 Flowmapperhitungan suara...36

Gambar III.5 Flowmappendataan digital kandidat...38

Gambar III.6 Flowmappendataan digital pemilih...40

Gambar III.7 FlowmappemilihanE-Election...41

Gambar III.8 Flowmapperhitungan suara digital...42

Gambar III.9 Entity Realtionship Diagram...47

Gambar III.10 Diagram Konteks...49

Gambar III.11 DFD Level 1...50

Gambar III.12 DFD Level 2 Proses 2...51

Gambar III.13 DFD Level 2 Proses 3...51

Gambar III.14 DFD Level 2 Proses 4...52

Gambar III.15 DFD Level 2 Proses 5...53

Gambar III.16 DFD Level 3 Proses 2.2...54

Gambar III.17 DFD Level 3 Proses 5.1...54

Gambar III.18 DFD Level 3 Proses 5.2...55


(14)

xvii

Gambar III.23 Struktur Menu Administrator...90

Gambar III.24 Struktur Menu Petugas...91

Gambar III.25 Struktur Menu Pemilih...91

Gambar III.26 Jaringan Semantik Petugas...92

Gambar III.27 Jaringan Semantik Administrator...92

Gambar III.28 Jaringan Semantik Pemilih...93

Gambar III.29Barcode code ...96

Gambar III.30 Form Login...97

Gambar III.31 Form Daftar User...98

Gambar III.32 Form Tambah User ...100

Gambar III.33 Form Ubah User ...102

Gambar III.34 Form Daftar Kandidat ...103

Gambar III.35 Form Tambah Kandidat ...106

Gambar III.36 Form Ubah Kandidat...109

Gambar III.37 Form Daftar Pemilih ...111

Gambar III.38 Form Tambah Pemilih ...114

Gambar III.39 Form Ubah Pemilih...117

Gambar III.40 Form Pemilihan ...118

Gambar III.41 Form Pesan ...119


(15)

xviii

Gambar IV.3 Implementasi Antarmuka Daftar Kandidat ...137

Gambar IV.4 Implementasi Antarmuka Tambah Kandidat ...138

Gambar IV.5 Implementasi Antarmuka Ubah Kandidat...139

Gambar IV.6 Implementasi Antarmuka Cari Kandidat ...139

Gambar IV.7 Implementasi Antarmuka Daftar Pemilih ...140

Gambar IV.8 Implementasi Antarmuka Tambah Pemilih ...141

Gambar IV.9 Implementasi Antarmuka Ubah Pemilih...142

Gambar IV.10 Implementasi Antarmuka Cari Pemilih ...143

Gambar IV.11 Implementasi Antarmuka Cetak Kartu Tanda Pemilih...143

Gambar IV.12 Implementasi Antarmuka Tambah Kamar Pemilihan ...144

Gambar IV.13 Implementasi Antarmuka Daftar Kabupaten ...145

Gambar IV.14 Implementasi Antarmuka Tambah Kabupaten...145

Gambar IV.15 Implementasi Antarmuka Daftar User ...146

Gambar IV.16 Implementasi Antarmuka Ubah User ...146

Gambar IV.17 Implementasi Antarmuka Setting ...147

Gambar IV.18 Implementasi Antarmuka Pemilihan (Pemilih sudah memilih) ....147

Gambar IV.19 Implementasi Antarmuka Pemilihan (Pemilih belum memilih) ...148

Gambar IV.20 Implementasi Antarmuka Pemilihan di Kompter Client ...149

Gambar IV.21 Implementasi Antarmuka Layar Setelah Pemilihan ...150


(16)

xix

Gambar IV.26 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus Propinsi ...153

Gambar IV.27 Implementasi Antarmuka Pesan Hapus User...153

Gambar IV.28 Implementasi Antarmuka Pesan Logout...153


(17)

xiii

Tabel II.2 Simbol-simbol ERD ...17

Tabel II.3 Komponen DFD Menurut Yourdan dan De Marco...19

Tabel II.4 KarakterCode128...28

Tabel III.1 Analisis Masalah ...30

Tabel III.2 Analisis Pengguna (User) ...43

Tabel III.3 Analisis Perangkat Keras (Hardware)...44

Tabel III.4 Spesifikasi Proses ...58

Tabel III.5 Kamus Data...73

Tabel III.6 Struktur Tabel Users ...81

Tabel III.7 Struktur Tabel Users_Levels...82

Tabel III.8 Struktur Tabel Users_Logs ...82

Tabel III.9 Struktur Tabel Kandidat...83

Tabel III.10 Struktur Tabel Pemilih...84

Tabel III.11 Struktur Tabel Jenis_Kelamin...85

Tabel III.12 Struktur Tabel Agama...85

Tabel III.13 Struktur Tabel Golongan_Darah ...86

Tabel III.14 Struktur Tabel Propinsi ...86

Tabel III.15 Struktur Tabel Kabupaten ...87

Tabel III.16 Struktur Tabel Kecamatan ...87


(18)

xiv

Tabel III.21 Pengkodean NIP dan NIK...96

Tabel III.22 Form Login ...97

Tabel III.23 Form Daftar User...98

Tabel III.24 Form Tambah User...99

Tabel III.25 Form Edit User ...100

Tabel III.26 Form Daftar Kandidat...102

Tabel III.28 Form Tambah Kandidat ...104

Tabel III.29 Form Ubah Kandidat ...107

Tabel III.30 Form Daftar Pemilih ...110

Tabel III.31 Form Tambah Pemilih ...111

Tabel III.32 Form Ubah Pemilih ...114

Tabel III.33 Form Pemilihan ...118

Tabel IV.1 Kebutuhan Perangkat Keras...123

Tabel IV.2 DDL untuk Tabel Users ...124

Tabel IV.3 DDL untuk Tabel Users_Levels...125

Tabel IV.4 DDL untuk Tabel Users_Logs ...126

Tabel IV.5 DDL untuk Tabel Kandidat...126

Tabel IV.6 DDL untuk Tabel Pemilih...127

Tabel IV.7 DDL untuk Tabel Jenis_Kelamin...128


(19)

xv

Tabel IV.12 DDL untuk Tabel Desa ...130

Tabel IV.13 DDL untuk Tabel Golongan_Darah ...131

Tabel IV.14 DDL untuk Tabel Kamar ...131

Tabel IV.15 DDL untuk Tabel Pilihan...132

Tabel IV.16 DDL untuk Tabel Suara ...132

Tabel IV.17 Implementasi Form Administrator ...133

Tabel IV.18 Implementasi Form Petugas...134

Tabel IV.19 Implementasi Form Pemilih...135

Tabel IV.21 Rencana Pengujian Prototipe Aplikasi E-Election ...154

Tabel IV.22 Pengujian Verifikasi Username dan Password ...157

Tabel IV.23 Pengujian Pemilih...157

Tabel IV.24 Pengujian Kandidat...163

Tabel IV.25 Pengujian Cetak Kartu ...167

Tabel IV.26 Pengujian Propinsi...168

Tabel IV.27 Pengujian Kabupaten ...169

Tabel IV.28 Pengujian Kecamatan ...170

Tabel IV.29 Pengujian Desa ...172

Tabel IV.30 Pengujian Kamar Pemilih ...173


(20)

xx

Simbol Nama Keterangan

Entity Menunjukkan himpunan entitas

Garis Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya

Belah ketupat / Relationship

Menunjukkan himpunan relasi

Atribut Menunjukan item data yang menjadi bagian dari suatu entitas

2. SimbolData Flow Diagram

Simbol Nama Keterangan

Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Terminator Menunnjukkan bagian dari luar

Arus / Aliran data

Menunjukkan arus dari proses

Datastore Menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file / database di sistem komputer


(21)

xxi Garis alir

(flow line)

Arah aliran program

Proses Proses perhitungan/proses pengolahan data

Input/outputdata Proses input/output data, parameter, informasi

Decision Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya


(22)

xix

Lampiran B Daftar Kode Propinsi dan Kota ... B-1 Lampiran C Hasil Kuesioner ... C-1


(23)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu mekanisme demokratis untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu dalam skala besar dilakukan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih Gubernur/Walikota/Bupati beserta Wakilnya. Penerapan pemilu dalam skala kecil seperti pemilihan Ketua RW/RT, Ketua Kelas, Ketua Jurusan, Ketua Himpunan dan lain-lain. Pemilu harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta dilandasi dengan semangat jujur dan adil. Oleh karena itu pelaksanaan Pemilu perlu dikelola dengan baik dan benar.

Pemilu yang diterapkan di Indonesia masih secara konvensional. Banyak faktor yang bisa menghambat jalannya pemilu. Proses yang paling krusial pada pemilu adalah pada saat proses pendataan pemilih. Pendataan pemilih dapat dilakukan secara digital yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas (papperless) dan kesalahan dalam pendataan penduduk karena bersifat terpadu sehingga meminimalkan terjadinya pemilih ganda serta dapat menekan penggelembungan suara karena pemanfaatan pemilih ganda. Pendataan secara digital sangat membantu petugas dalam proses pendataan. Jika terdapat perubahan


(24)

pada data pemilih, petugas dengan cepat dapat mengatasinya. Setiap terjadi perubahan data pemilih akan tersimpan dalamdatabaseyang terstruktur.

Permasalahan Pemilu juga terjadi pada Pemilih. Pemilih merupakan unsur yang sangat penting dalam pemilu. Pemilih mempunyai banyak persyaratan agar bisa menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin. Pemilih yang sudah memenuhi persyaratan harus terdaftar pada Data Pemilih Tetap (DPT). Petugas yang melakukan pendataan harus selektif dan benar dalam melakukan pendataan karena hal ini berpengaruh pada jumlah suara. Dalam kenyataannya, banyak pemilih yang seharusnya mempunya hak memilih tidak terdaftar dalam DPT, sedangkan pemilih yang sudah hilang hak suaranya masih terdaftar dalam DPT. Setiap ada perubahan pada jumlah kependudukan Indonesia harusnya bisa ditangani dan dicatat cepat mengikuti perubahan yang terjadi karena jumlah pemilih berhubungan dengan jumlah kertas suara yang disediakan

Seiring waktu, jumlah partai politik dan calon/kandidat pemilihan semakin bertambah jumlahnya dan mengakibatkan perubahan ukuran kertas suara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan menyebabkan kebingungan ditengah masyarakat. Lubang kotak suara juga tidak dapat menampung kertas suara yang pelipatannya terlalu lebar, akibatnya kotak suara harus dibuat ulang atau diubah sesuai dengan kebutuhan. Proses pelipatan kertas yang ukurannya besar berakibat pada kerusakan kertas seperti kertas suara bisa robek dan pelipatan kertas yang tidak tepat bisa membuat identitas calon/kandidat pemilihan tidak jelas. Hal


(25)

tersebut jelas membuat semakin kompleks kendala persiapan pemilu maupun pada saat hari H pemilu.

Unsur yang berperan penting lainnya adalah proses pendistribusian kertas suara, kotak suara, tinta maupun kebutuhan-kebutuhan yang lain juga berperan andil dalam pemilu. Setiap daerah mempunyai Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang merupakan tempat berlangsungnya pemilu dan Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Di lapangan banyak terjadi kendala dalam pendistribusian kebutuhan pemilu, seperti kendala transportasi untuk daerah-daerah terpencil, keterlambatan pengiriman, pencetakan kertas suara yang belum selesai, kotak suara yang tidak muat, kerusakan pada kertas suara dan masih banyak lagi.

Kekompleksan dan kendala-kendala yang terjadi membuat proses pemilu tidak berjalan dengan baik serta kurang efisien dan efektifnya waktu yang dihabiskan. Terciptanya pemilu yang efektif dan efisien dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan teknologi yang dapat memberikan solusi secara konvensional terhadap proses pemilu sebelumnya yaitu dengan pembuatan Prototipe Aplikasi Pemilu Elektronik (E-Election). Transaksi elektronik seperti E-Election sudah mendapatkan legalisasi dari lembaga hukum Indonesia.

Aplikasi sistem yang tersimpan dalamE-Electionbisa diubah sesuai dengan kebutuhan pemilu seperti jika terdapat perubahan jumlah partai politik maupun calon/kandidat pemilihan, maka sistem bisa diubah tanpa harus mengganti secara keselurahan. Setiap terjadi peningkatan dan perubahan teknologi, sistem ini bisa


(26)

mengikuti dengan adanya peningkatan sistem keamanan yang lebih terintegritas maupun penambahan bandwith serta kuota database untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah yaitu bagaimana membuat Prototipe AplikasiE-Election.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Prototipe Aplikasi E-Election.Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membuat program aplikasiE-Electionuntuk menunjang proses pemilu.

2. Memudahkan dalam proses pendataan peserta pemilu yaitu pemilih dan calon/kandidat pemilihan.

3. Memudahkan bagi pemilih yang memiliki kecacatan fisik seperti tunanetra, tunarungu, dan tunawicara karena Prototipe Aplikasi E-Election ini ditunjang oleh media audio visual. Media audio visual dilengkapi oleh headset sebagai alat bantu pendengaran. Ketika Pemilih tersebut menggerakkan kursor mouse ke arah gambar orang yang dipilih, makan akan muncul suara yang menjelaskan identitas calon/kandidat pemilihanyang dipilih.

4. Memudahkan proses perhitungan suara.


(27)

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup Kajian Batasan dalam permasalahan ini adalah :

1. Aplikasi ini menangani proses pendataan digital Pemilih dan Calon/kandidat pemilihan kemudian pemilih akan mendapatkan Kartu Tanda Pemilih sebagai hak akses dalam proses pemungutan suara dan hasil dari perhitungan suara dapat cepat di hasilkan.

2. Aplikasi ini dapat menyimpan data diri pemilih dan calon/kandidat pemilihan serta suara pemilih dalam database yang terstruktur.

3. Pemilih dalam aplikasi ini beragam dengan latar belakang pendidikan dan kehidupan yang berbeda-beda, namun dapat menggunakan aplikasi ini dengan baik karena didukung oleh petunjuk yang jelas dan aplikasi yanguser friendly. 4. Software yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah bahasa

pemrograman PHP, MySQL sebagai DBMS (Database Management System), XAMPP dan web browsermenggunakan program Microsoft Internet Explore, Mozilla dan Opera.

5. Kebutuhan hardware untuk aplikasi ini untuk komputer client dan server adalah processor minimum 1 Ghz, memory minimum 256 Mb dan free space harddisk sebesar 2 Gb.

6. AplikasiE-Electionini berbasis jaringanclientdanserver. 1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :


(28)

1. Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tahap ini adalah : a. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paperdan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan pemilu, bahan pembuatan aplikasi dan bahan-bahan yang lainnya.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lamongan dan LSM.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap permasalahan yang diambil kepada pihak-pihak yang berkait..

2. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall. Alur dari metode waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :


(29)

Gambar I.1 Alur MetodeWaterfall

Adapun penjelasan dari alur metodewaterfallini adalah sebagai berikut : 1) Rekayasa dan Pemodelan

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek penelitian, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

2) Analisis (Analysis)

Mengidentifikasi analisis masalah yang sebelumnya terjadi (pemilu konvensional) dengan mambandingkan analisis solusi yang baru, menguraikan analisis sistem yang sedang berjalan dan software requirement spesification (SRS) mengenai kebutuhan fungsional dan non fungsional, target user, serta spesifikasisoftwaredanhardwareyang digunakan.


(30)

3) Desain (Design)

Menggunakan pemodelan terstruktur yaitu dengan perancangan DFD (Data Flow Diagram), tabel relasi dan struktur tabel, perancangan arsitektur menu, serta perancangan antarmuka aplikasi.

4) Pembangkitan kode (Coding)

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP 5 dan MySQL sebagai DBMS (Database Management System).

5) Pengujian (Testing)

Pengujian program menggunakan pengujian alpha dan betha. Pengujian alpha dengan cara mengisi form-form yang ada pada aplikasi dengan jenis metode pengujian black box. Pengujian betha yang dilakukan secara objektif dimana program aplikasi diuji secara langsung ke lapangan yaitu lembaga yang bersangkutan dengan membuat kuesioner mengenai kepuasan user dengan kandunganpointsyaratuser friendly.

6) Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user. perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai permintaan user. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan user ataupun adanya pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras.


(31)

7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III ANALISIS MASALAH

Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta model matematis untuk analisisnya.

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel


(32)

penelitian dan teknik pengambilannya, serta metode/teknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(33)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Prototipe

Prototipe merupakan bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.

Dalam menyelesaikan proyeksoftwareakan terdapat satu pendapat bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan kedua adalah berdasarkan persetujuan spesifikasi fungsional (FS). Spesifikasi fungsional mencoba untuk menggambarkan sistem yang berbasis grafik dan narasi, tetapi gambar dan penjelasan tidak dapat menerangkan cara sistem tersebut berjalan, berlaku, dan mempengaruhi bisnisuser.Sebagai tambahan, spesifikasi fungsional biasanya menimbulkan kesalah pahaman.

Kesalah pahaman antara user dan analis mengakibatkan perubahan yang berarti atau sistem tidak akan pernah sempurna dalam pelaksanaannya atau sekaligus ditolak. Prototipe dapat memecahkan masalah ini untuk tipe-tipe tertentu dalam sistem.

Seperti halnya ketika akan menilai sebuah mobil tanpa mencobanya, user juga tidak dapat menilai dari spesifikasi fungsional, bagaimana sistem akan berlaku dan berjalan. Tetapi jika user dapat melihat, menyentuh dan


(34)

menggunakan ‘model’ atau prototipe dari tujuan sistem dapat langsung menilai

kegunaan sistem. Jika perubahan diperlukan prototipe dapat dimodifikasi, memungkinkan dimodifikasi beberapa kali sampai keadaaan yang ditetapkanuser. 2.1.1 Keuntungan dari prototipe

1. User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.

2. Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.

3. Usermerasa puas. Pertama,userdapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.

2.2 Konsep Dasar Aplikasi 2.2.1 Definisi Aplikasi

Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhanuseryang digunakan untuk mempercepat suatu pekerjaan. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat. Aplikasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aplikasi yang digunakan dan terhubung pada jaringan


(35)

komputer (client server) dan aplikasi yang berdiri sendiri tidak terhubung dengan jaringan komputer (stand alone).

2.2.2 Arsitektur AplikasiClient-Server

Arsitektur aplikasi client-server didasarkan pada hal yang sederhana yaitu komputer yang berbeda melakukan tugas yang berbeda, dan setiap komputer dapat dioptimalkan untuk tugas tertentu sehingga dapat memisahkan Database Management System(DBMS) dari aplikasiclient.

Pada arsitektur aplikasiclient-server, aplikasi dipecah-pecah ke dalam dua komponen utama yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama. Komponen-komponen ini disebut dengan tier (tingkat), dan setiap tingkat mengimplementasikan fungsi yang berbeda-beda.

Pada arsitektur dua tingakat atau client-server, client terhubung langsung ke database server. Setiap aplikasi yang terhubung ke SQL Server atau MySQL dan mengambil informasi, misalnya nama pemilih atau nama calon/kandidat, adalah aplikasiclient-server(two-tier). Peran daridatabaseadalah mengakses dan meng-updatedata. Dengan kata lain, clientbertanggung jawab menampilkan data kepada user, mengirimkan input dari user, mempersiapkan permintaan yang sesuai untukdatabase server, dan akhirnya mengimplementasikan suatu hal yang disebut Business Rules. Business Rules adalah prosedur yang khusus digunakan oleh suatu instansi atau perusahaan. Sebagai contoh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki aturan yang membatasi usia minimum seorang pemilih adalah 17 tahun atau sudah menikah. Aturan tersebut harus diterjemahkan ke dalam kode


(36)

program tool developer, yang akan dijalankan pada client. Pada sisiserver dapat ditulis kode program yang akan dijalankan, tetapi tidak dapat memindahkan semua pemrosesan kembali keserver.

Hal ini terdapat dalam sebuah tingkat ketiga yang disebut dengan middle tier. Tingkat menengah ini merupakan sebuah objek yang berada di antara aplikasi client dan server. Objek ini berisi fungsi-fungsi business rules (kode program) yang telah didefinisikan sebelumnya, dan akhirnya aplikasi client tidak terlalu dibebankan denganbusiness ruleyang awalnya dijalankan di sisiclient.

Keuntungan utama darimiddle tierini adalah dapat mengisolasiclientdari server. Client tidak lagi mengakses database, tetapi memanggil fungsi-fungsi yang dimiliki oleh objek pada middle tier. Model aplikasi tiga tingkat ini memecah komponen-komponen aplikasi ke dalam tiga kategori atau lapisan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar II.1 Tiga kategori model aplikasi tiga tingkat

2.3 Konsep DasarE-Election

E-Election merupakan terobosan pendayagunaan media elektronik dalam kaitannya dengan pemilu sebagai influence (pengaruh) dari kehadiran teknologi

Middle Tier

DBMS

Client Application

Application Layer Presentation


(37)

informasi dan komunikasi saat ini. Tahun 1982, Indonesia sudah memanfaatkan teknologi informasi (TIK) dan sistem komputasi yang sudah terintegrasi dalam pemilu pada saat itu, dalam hal ini mungkin kecepatan perhitungan dan pengiriman informasi data belum secepat sistem yang digunakan sekarang. Pemilu berbantukan komputer (E-Election) merupakan terobosan dalam proses pemilihan untuk melengkapi kekurangan pada pemilu konvensional. Pemanfaatan TIK dalam E-Electionini dapat memberikan kemudahan bagi aparatur penyelenggara pemilu maupun peserta pemilu dalam melaksanakan tugasnya.

2.4 Konsep Perancangan Terstruktur

Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

2.4.1 Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan.


(38)

Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Simbol-simbolflowmap:

Tabel II.1. Simbol-simbolflowmap

Simbol Keterangan

Proses : mempresentasikan operasi Keputusan : keputusan dalam program

Dokumen :input/outputdalam format yang dicetak

Input/output : mempresentasikan input data atau output data yang diproses atau informasi

Online storage: input/outputyang menggunakan penyimpanan akses langsung

Manual input : input yang dimasukkan secara manual dari keyboardataumouse

Display:outputyang ditampilkan pada terminal

Manualoperation: operasi manusia

Punched card:input/outputyang menggunakan kartu.


(39)

2.4.2Entity Relationship Diagram(ERD)

ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entitylainnya. Contoh :entity pemilih, mempunyai atribut nip (nomor induk pemilih) yang bersifat unik, nama, alamat dan atribut yang lainnya. ERD terdiri dari:

Tabel II.2. Simbol-simbol ERD

Simbol Keterangan

Menggambarkan himpunan entitas. Entitas merupakan objek utama yang informasi akan disimpan, biasanya berupa kata benda, seperti; Mahasiswa, Dosen, Nasabah, Mata Kuliah, Ruangan, dan lain-lain. Objek dapat berupa benda nyata maupun abstrak.

Menggambarkan atribut-atribut entitas. Atribut merupakan deskripsi dari objek yang bersangkutan

Menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.

Relationship merupakan suatu hubungan yang terjalin antara dua entitas yang ada.


(40)

ERD sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan manfaat sebagai berikut:

1. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat

2. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkandeveloper.

3. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-R.

4. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat Diagram itu sendiri.

5. Kamus data bagi bagi para pengembangdatabase. 2.4.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa


(41)

maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Komponen DFD menurut Yourdan dan De Marco:

Tabel II.3. Komponen DFD menurut Yourdan dan De Marco

Nama Keterangan

Terminator Sumber (source) : terminator yang menjadi sumber.

Terminator Tujuan (sink) : terminator yang menjadi tujuan data/informasi sistem.

Proses : menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikaninputmenjadioutput.

Data store : biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnyafile disket, file harddisk,file pita magnetik. Data storejuga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat,file folder, dan agenda.

Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

2.5 Pengenalan PHP (Personal Home Page)

PHP (Personal Home Page) merupakan script untuk pemrograman web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan tekseditorataueditor HTML. Dengan menggunakan PHP, maintanance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat


(42)

dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakanscript PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP, dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerimainput melaluiformyang ditampilkan dalam browser web.Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunakOpen Source.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah:

1. Life Cycle yang sangat singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2. Cross Platform, yakni PHP dapat dipakai di hampir semua webserveryang ada di pasaran (terutama Apache dan Microsoft IIS) dan dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, Windows, FreeBSD).

3. PHP mendukung koneksi ke banyak database baik yang gratis maupun komersil, seperti MySQL, mSQL, Oracle, Microsoft SQL Server, Interbase, dan banyak lagi.

4. PHP bersifat open source dan gratis. Kemudahan dalam mendapatkan dokumentasi. di Internet, kita tidak akan sulit untuk mencari baik itu referensi, kode-kode PHP yang sudah jadi dan juga mengajukan pertanyaan pada grup-grup diskusi yang di dalamnya banyak sekali para master PHP. 2.6 MySQL

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu database server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan useran script PHP


(43)

untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request)querydariclient.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatusoftwareyangOpen Source.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.MySQLsebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalamquery data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQLbisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.


(44)

MySQLmemiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuse. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning.MySQLmemiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float,double, char,text,date,timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintahSelectdanWheredalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jUMLah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60


(45)

ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas.MySQLdapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP,Unix soket(UNIX), atauNamed Pipes(NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basisdata, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjukonline.

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basisdata lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.7 Javascript

Javascript merupakan cross-platform yang dikembangkan oleh Netscape dan pertama kali digunakan dalam browser Netscape. Javascript dibuat agar mudah diintegrasikan kedalam program dan aplikasi lain, misalnya browser. Sebagian besar browser saat ini sudah mendukung javascript. Oleh karena itu,


(46)

script dari javascript biasanya dimasukkan kedalam suatu HTML dan dieksekusi dibrowserlain.

2.8 HTML

HTML merupakan singkatan dari hypertext markup language, yang merupakan program penulisan informasi pada sebuahhompage. Penulisan HTML dapat dilakukan menggunakan alat bantu seperti Notepad yang terdapat pada windows atau simple text machintosh. Selain itu juga dapat digunakan editor HTML seperti Macromedia Dreamweaver dan Microsoft Frontpage yang dapat memudahkan dalam menulis HTML dan memungkinkan dokumen HTML yang dibuat dapat diakses oleh berbagai jenis Browser. HTML berupa kode-kode tag yang memberikan instruksi padaWeb Browseruntuk memberikan tampilan sesuai yang diinginkan.

2.9 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah tools HTML editor professional, untuk mendesain, melakukan coding, dan pengembangan dari website, web page, dan web application. Toolsini memiliki fitur visual editingyang memungkinkan user membuat halaman web tanpa harus menulis barisan kode HTML. Dreamweaver membantu membangun dynamic database-backed web applications dengan menggunakan bahasa server seperti ASP, ASP.NET, ColdFusion Markup Language(CFML), JSP dan PHP. (Rickyanto, 2002, p3).


(47)

2.10 Web Server

Web server menurut Minoli(1998,p33) berpendapat bahwa sebuah web server adalah seuatu program untuk menawarkan pelayanan yang bisa diperoleh seluruh jaringan. Web server merupakan suatu tipe server khusus yang dapat berkomunikasi langsung denganclientmenggunakan HTTP,web server

2.11 Web browser

Menurut Ellsworth, web browser adalah software yang dijalankan pada komputer pemakai yang meminta informasi dari web server dengan menampilkannya sesuai dengan namafileitu sendiri.

2.12 Client-Server

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI ) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dariserver. Perbedaan karakteristik sistemclientdan server:

1. Service(layanan)

a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda. b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.

c. Serversebagaiproviderdanclientsebagai konsumen.

2. Sharing Resources(sumber daya)

Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama dan meregulasi akses bersama untuksharesumber daya dalam menjamin konsistensinya


(48)

3. Asymmetrical Protocol(protokol yang tidak simetris )

Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan dan server menunggu secara pasifrequestdariclient.

4. Pengaksesan yang mudah

Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5. Pesan berbasiskan komunikasi

Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

6. Pemisahaninterfacedan implementasi

Serverbisa di-upgradetanpa mempengaruhiclientselamainterfacepesan yang diterbitkan tidak berubah.

2.13 Barcode

Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah dan murah, walaupun teknologi


(49)

semacam itu terus berkembang dengan ditemukannya media magnetic, RFID, electronics tags, serial eeprom (seperti padasmart card), barcode terus bertahan dan masih memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yaitu murah dan mudah, sebab media yang digunakan adalah kertas dan tinta, sedangkan untuk membaca barcode ada begitu banyak pilihan di pasaran dengan harga yang relatif murah mulai dari yang berbentuk pena (wand),slot,scanner, sampai ke CCDdan bahkan kita dapat membuatnya sendiri.

Penggunaan barcode sering dijumpai pada produk makanan, minuman, obat-obatan, tiket pesawat, dan produk-produk lainnya. Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tapi sangat berguna. Kegunaannya adalah untuk meyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas produk dan lain sebagainya. Barcode ada dua bentuk yaitu barcode satu dimensi (1D) dan barcodedua dimensi (2D).

Barcode yang digunakan adalah barcode 128. Barcode 128 adalah suatu barcode alphanumerik(full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti pengaturan pengelolaan data gudang. Setiap karakter pada code 128 dikodekan oleh 3 bar dan 3 spasi (atau 6 elemen) dengan ketebalan masing-masing elemen 1 sampai 4 kali ketebalan minimum (module), jika dihitung dngan satuan module maka tiap karakter code 128 terdiri dari 11 module kecuali untuk stop character yang terdiri dari 4 bar 3 spasi (13 module). Jumlah total module


(50)

untuk bar selalu genap sedangkan untuk spasi selalu ganjil, selain itu code 128 memiliki 3 start character yang berbeda sehingga code 128 memiliki 3 sub set karakter yang bersesuaian dengan startcharacternya.

Tabel II.4. Tabel karaktercode128 Karakter

ASCII

Digit Biner Nilai Karakter

B S B S B S B S B

0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1

2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 2

3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3

4 0 0 0 1 1 0 0 0 1 4

5 1 0 0 1 1 0 0 0 0 5

6 0 0 1 1 1 0 0 0 0 6

7 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7

8 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8

9 1 0 0 1 0 0 1 0 0 9

A 1 0 1 0 0 1 0 0 1 10

B 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11

C 1 0 0 0 0 1 0 0 0 12

D 0 0 0 0 1 1 0 0 1 13

E 1 0 1 0 1 1 0 0 0 14

F 0 0 1 0 1 1 0 0 0 15

G 0 0 0 0 0 1 1 0 1 16

H 1 0 0 0 0 1 1 0 0 17

I 0 0 1 0 0 1 1 0 0 18

J 0 0 1 0 1 1 1 0 0 19

K 1 0 0 0 0 0 0 1 1 20

L 0 0 0 0 0 0 0 1 1 21

M 1 0 1 0 0 0 0 1 0 22

N 0 0 1 0 1 0 0 1 1 23

O 1 0 0 0 1 0 0 1 1 24

P 0 0 0 0 1 0 0 1 0 25

Q 0 0 1 0 0 0 1 1 1 26

R 1 0 1 0 0 0 1 1 0 27

S 0 0 0 0 0 0 1 1 0 28


(51)

U 1 1 1 0 0 0 1 0 1 30

V 0 1 1 0 0 0 0 0 1 31

W 1 1 1 0 0 0 0 0 0 32

Z 0 1 0 0 1 0 0 0 1 33

Y 1 1 0 0 1 0 0 0 0 34

Z 0 1 1 0 1 0 0 0 0 35

- 0 1 0 0 0 0 1 0 1 36

. 1 1 0 0 0 0 1 0 0 37

SPACE 0 1 1 0 0 0 1 0 0 38

* 0 1 0 0 1 0 1 0 0

$ 0 1 0 1 0 1 0 1 0 39

/ 0 1 0 1 0 0 0 1 0 40

TAMBAH 0 1 0 0 0 1 0 1 0 41

% 0 0 0 1 0 1 0 1 0 42

Perhitungan checkcharacter code128 adalah sebagai berikut: Message:CODE128

Karakter : Start A C O D E 1 2 8

Nilai karakter : 103 35 47 36 37 0 17 18 24 Posisi : 1 2 3 4 5 6 7 8 5

Perhitungan Total : 103 + (35 x 1) + (47 x 2) + (36 x 3) + (37 x 4) + (0 x 5) + (17 x 6) + (18 x 7) + (24 x 8) = 908

908 / 103 = 8 remainder 84 84 = DC4


(52)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Proses analisis dan perancangan sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (sistems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1.1 Analisis Masalah

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi didalam sistem yang sedang berjalan saat ini, antara lain sebagai berikut :

Table III.1. Tabel Analisis Masalah

No. Permasalahan Bagian/Pihak

1. Proses pendataan pemilih masih konvensional, data pemilih dicatat dan disimpan oleh petugas melalui pengarsipan manual (kertas) sehingga mudah terjadi kerusakan, hilangnya data, pemilih ganda, pemilih yang tidak memenuhi syarat terdaftar

Pemilih dan Petugas


(53)

sedangkan yang memenuhi syarat tidak terdaftar dan setiap ada perubahan pada data pemilih tidak di-ubah dengan cepat.

2. Sistem yang berjalan saat ini masih konvensional dengan sistem pemilihan manual, dimana kertas suara di contreng pada gambar kandidat pemilihan.

Pemilih

3. Proses pemilihan kurang efektif dan efisien sehingga banyak memakan waktu.

Pemilih

4. Proses distribusi bahan untuk proses pemilihan seperti tinta, kertas suara, kotak suara dan lain-lain kurang merata, sehingga banyak daerah yang belum mendapatkan bahan.

Petugas

5. Banyaknya kertas suara yang rusak akibat proses distribusi. Petugas 6. Jika terdapat kesalahan atau penghapusan pada kandidat

pemilihan, sedangkan proses produksi kertas sudah berlangsung, secara otomatis kertas suara harus dirubah mengikuti perkembangan yang ada. Tentu saja hal tersebut merugikan banyak pihak dan menambah biaya yang dikeluarkan.

Petugas dan Administrator

7. Jika terdapat perubahan pada kandidat pemilihan, kertas suara harus disesuaikan, jika ukuran kertas suara menjadi lebih besar dari sebelumnya, mengakibatkan ukuran pelipatan kertas suara menjadi besar juga sedangkan lubang kotak suara tidak dapat memuatnya, sehingga lubang kotak suara harus disesuaikan. Tentu saja hal tersebut merugikan banyak pihak dan menambah biaya yang dikeluarkan.

Petugas dan Administrator

8. Ukuran kertas suara yang semakin besar, bisa berakibat pada proses pelipatan, karena semakin banyak lipatan semakin banyak pula lekukan yg menyebabkan gambar kandidatpemilih bisa tidak jelas, rusak atau sobek. Hal tersebut menyebabkan surat suara tidak terpakai dan menjadi sampah.

Petugas


(54)

membutuhkan pengeluaran biaya gaji untuk membayar petugas. 10. Proses perhitungan suara kurang cepat dan memakan waktu

yang cukup lama.

Petugas dan Administrator

3.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan Saat Ini

Sistem pemilihan di bagi menjadi empat bagian yaitu : 1. Pendataan pemilih

a. Dilakukan secara manual, petugas mendatangi rumah pemilih satu per satu atau mengumpulkan data pemilih melalui tempat-tempat yang sudah ditentukan seperti RT/RW, data mahasiswa di setiap jurusan atau kelas, data siswa di setiap sekolah dan sebagainya.

b. Petugas memberikan formulir untuk melakukan pemilihan kepada calon pemilih.

c. Formulir calon pemilih kemudian disimpan dalam berkas/arsip pemilihan. d. Petugas mencetak kartu tanda pemilih, kemudian menyerahkan kartu tanda


(55)

Gambar III.1.Flowmappendataan pemilih

2. Pendataan kandidat pemilihan

a. Kandidat pemilihan datang kepada petugas pemilihan dengan membawa data diri dan kelengkapan yang sudah ditentukan untuk memenuhi persyaratan pemilihan.


(56)

b. Setelah kandidat mengisi formulir isian kandidat, kemudian petugas memproses formulir isian kandidat dan menyimpan berkas tersebut sebagai arsip.

c. Petugas meberikan nomor urut kandidat pemilihan.

Gambar III.2.Flowmappendataan kandidat

3. Proses pemilihan

a. Setelah petugas melakukan pendataan pemilih dan kandidat, proses selanjutnya adalah proses pemilihan.

b. Pemilih datang ketempat pemungutan suara, kemudian menyerahkan kartu pemilih sebagai hak akses pemilih melakukan pemilihan.


(57)

c. Petugas memberikan kertas suara kepada pemilih kemudian memasuki bilik/kamar pemilihan.

d. Pemilih memilih kandidat yang tertera pada kertas suara, kemudia melipat kertas suara tersebut dan memasukkannya kedalam kotak suara yang sudah disediakan panitia pemilihan.


(58)

4. Proses Perhitungan Suara

a. Setelah proses pemungutan suara selesai, petugas melakukan proses perhitungan suara.

b. Kertas suara yang terdapat pada koak suara diamabil satu per satu kemudian dilakukan pembacaan kandidat yang dipilih oleh pemilih. c. Setiap hasil pembacaan kertas suara, hasil dari pemilihan tersebut ditulis

dipapan tulis yang sudah tersedia.

d. Setelah pembacaan kertas selesai dilakukan proses akumulasi hasil suara.


(59)

3.1.3 Solusi yang Ditawarkan

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan diatas, solusi yang penulis tawarkan adalah pembuatan Prototipe Aplikasi E-Elecion. Prototipe Aplikasi E-Elecion dapat menangani sistem pendataan digital dan pemilihan berbantukan komputer. Dalam sistem ini, data pemilih maupun kandidat pemilihan disimpan dalam database yang terintegrasi. Setiap pemilih akan mendapatkan kartu pemilihan yang berisi ID (identitas) dalam bentuk barcode code dan dilakukan proses pembacaan menggunakan barcode reader. Pemilih dapat melakukan proses pemilihan secara terkomputerisasi secara efektif dan efisien. Dengan sistem ini juga dapat melakukan perhitungan suara dan meminimalkan jumlah petugas pemilihan.

3.1.4 Software Requirement Specification (SRS) 3.1.4.1 Kebutuhan Fungsional

Sistem ini menyediakan fasilitas untuk : 1. Pendataan kandidat secara digital.

a. Petugas mendata kandidat pemilihan, kemudian memasukkan data kandidat dan menyimpannya dalamdatabase.

b. Setelah pendataan selesai, secara otomatis kandidat akan memperoleh nomor urut pemilihan.


(60)

(61)

2. Pendataan pemilih secara digital

a. Petugas memasukkan data pemilih dan menyimpannya dalamdatabase. b. Setelah pendataan pemilih selesai, petugas mencetak kartu tanda pemilih

dan memberikan kartu tersebut sebagai hak akses pemilihan. Kartu tanda pemilih tersebut disertai dengan barcode code berdasarkan NIP (Nomor Induk Pemilih)

c. Kartu tanda pemilih tersebut nantinya akan di verifikasi oleh petugas dengan carascanmenggunakanbarcode reader.


(62)

Gambar III.6.Flowmappendataan digital pemilih

3. Proses pemilihanE-Elecion

Proses pemilihan berbantukan komputer dengan ditunjang oleh media audio dan video untuk mempermudahkan berkenaan dengan pemilih yang cacat seperti tunarungu, tunawicara, tunanetra ataupun pemilih yang tunaksara dan


(63)

sistem aplikasi ini user friendly karena didukung oleh petunjuk penggunaan yang jelas.

Gambar III.7.FlowmappemililhanE-Elecion 4. Perhitungan suara digital

Proses perhitungan suara akan otomatis dihasilkan setelah pemilih selesai melakukan pemilihan tanpa harus petugas menghitung satu demi satu.


(64)

Gambar III.8.FlowmapPerhitungan Suara Digital

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.1.5.1 Targetuser

Target user pembuatan Prototipe Aplikasi E-Elecion ini adalah pemilih. pemilih dapat berinteraksi dengan sistem yang disediakan di setiap bilik pemilihan. Aplikasi yang dibangun user friendly sehingga untuk pemilih yang tidak mengetahui hal mengenai komputer masih dapat menggunakannya dengan baik karena didukung oleh petunjuk penggunaan yang jelas dan sistematis. Pemilihan berbantukan komputer ini dilengkapi oleh mediaaudio visual.


(65)

3.1.5.2 AnalisisUser(Pengguna)

Userdari aplikasi ini dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Petugas : kualifikasi yang harus dimiliki petugas yaitu menguasai komputer, mengoperasikan sistem operasi windows 9x/2000/XP, jaringan dan dapat menangani permasalahan/kerusakan yang terjadi pada sistem, pemahaman yang cukup untuk mengelola data pemilih dan kandidat pemilihan serta kemampuan pengoperasianbarcode reader.

2. Administrator: kualifikasi yang harus dimilikiadministratoryaitu menguasai komputer, mengoperasikan sistem operasi windows 9x/2000/XP, jaringan dan dapat menangani permasalahan/kerusakan yang terjadi pada sistem, pemahaman yang cukup untuk mengelola data pemilih dan kandidat pemilihan serta kemampuan pengoperasianbarcode reader.

3. Pemilih : kualifikasi yang harus dimiliki yaitu mengetahui tata cara pemilihan dan penggunaan sistem aplikasi.

Table III.2. Tabel Analisis Pengguna (User)

Pengguna Hak Akses Tingkat

Keterampilan

Pengalaman

Petugas Pendataan pemilih dan kandidat pemilihan, manipulasi data pemilih dan kandidat pemilihan, scankartu tanda pemilih dengan barcode reader

Bisa mengikuti petunjuk yang ada pada sistem

Mengoperasikan komputer dengan baik

Administrator Maintanace sistem, tambah data kandidat pemilihan kedalam aplikasi, manipulasi data kandidat pemilihan jika terdapat perubahan dan penghapusan

Bisa mengikuti petunjuk yang ada pada sistem

Mengoperasikan komputer dengan baik, mengerti


(66)

data sesuai kebutuhan, tidak ada hak akses untum memanipulasi suara pemilih padadatabase

Pemilih Melakukan pemilihan Bisa mengikuti

petunjuk yang ada pada sistem

Minimum pernah

mengopersikan komputer

3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem pada satu ruangan yang antara lain :

1. Satu buahPersonal Computer (PC) untukserverdan hak aksesnya adalah administrator. PC ini merangkap sebagai komputer petugas untuk melakukan tugas petugas seperti pendataan, pencetakan kartu tanda pemilih dan lain-lain.

2. Dua buah Personal Computer(PC) untuk clientdan hak aksesnya adalah user/pemilih. PC ini digunakan untuk proses pemilihan dimana program E-Eleciondiaplikasikan.

3.1.5.4 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Table III.3. Tabel Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi KomputerServer(Petugas dan Administrator)

KomputerClient (Pemilih/user)

Processor Minimum 1 Ghz Minimum 1 Ghz

Memory Minimum 256 Mb Minimum 256 Mb

VGA Onboard Onboard

Harddisk Free space 2 Gb Free space 2 Gb


(67)

Land card 10/100Mbps 10/100Mbps

Speaker Standard

-Headset - Standard

Keyboard Standard Standard

Mouse Standard Standard

Barcode reader Barcode reader

-3.1.5.5 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang harus dipenuhi untuk merancang sebuah perangkat lunak sehingga perangkat lunak tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak tersebut di buat. Beberapa perangkat lunak pendukung sebagai berikut :

1. Windowssebagai sistem operasi. 2. PHPsebagai bahasa pemrograman.

3. MySQLsebagaiDBMS(Database ManagementSistem).

4. Tool peancangan DFD (Data Flow Diagram) dan tabel relasi menggunakanMicrosoft Visio 2003.

5. Web Servermenggunakanapache.

6. Mozilla firefoxatauinternet explorersebagaibrowser.

7. Tool perancangan jaringan dan interface (antarmuka) menggunakan EdrawMax 4.


(68)

3.2 Perancangan Sistem

Tahap perancangan merupakan kelanjutan dari proses analisis dimana dilakukan perubahan-perubahan terhadap sistem yang sedang berjalan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang ada, memudahkan pekerjaan yang dilakukan olehuseryang terlibat dan menghemat waktu pekerjaan.

Dalam perancangan sistem aplikasi ini meliputi perancangan data, perancangan arsitektur, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural. Semua perancangan yang telah disebutkan diatas harus saling berhubungan agar menciptakan suatu sistem yang baik. Jika perancangan diatas berhubungan dengan baik maka aplikasi yang dibuat akan berjalan dengan baik.

3.2.1 Entity Relationship Diagram

Hubungan antar entitas yang terjadi dalam sistem Prototipe Aplikasi E-Elecion yang akan dirancang dapat dilihat pada Entity Relationship Diagram berikut ini:


(69)

Gambar III.9.Entity Relationship Diagram Keterangan:

1. Users={user_id, username, password, nama, alamat, telepon, jenis_kelamin, level}


(70)

2. Kandidat={id_kandidat, nik, nama, tempat_lahir, tgl_lahir, jenis_kelamin, id_agama, alamat_tinggal, rt, rw, kode_pos, id_golongan, kode_des, poto} 3. Pemilih={id_pemilih, nip, nama, tempat_lahir, tgl_lahir, jenis_kelamin, id_agama, alamat_tinggal, rt, rw, kode_pos, id_golongan, kode_des, poto, file_suara}

4. Propinsi={ kode_prop, propinsi}

5. Kabupaten={ kode_kab, kabupaten, kode_prop } 6. Kecamatan={kode_kec, kecamatan, kode_kab} 7. Desa={kode_des, desa, kode_kec}

8. Agama={id_agama, agama}

9. Golongan_darah={id_golongan, golongan} 10. Suara={id_suara, id_kandidat, suara} 11. User_levels={level_id, level}

12. User_logs={log_id, user-id, login_time, logout_time, status} 13. Jenis_kelamin={id_jenis_kelamin, kode, jenis_kelamin} 14. Pilihan={id_pilihan, status, id_pemilih}


(71)

3.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Adapun diagram konteks untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar III.10. Diagram Konteks

3.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir pada suatu sistem informasi. DFD Prototipe Aplikasi E-Elecionyang diusulkan terdiri dari beberapa bagian, berikut data flow diagramselengkapnya :


(72)

(73)

Gambar III.12. DFD level 2 proses 2 Pengolahan DataUser


(74)

4.1 Tambah Pemilih 4.2 Ubah Pemilih 4.3 Hapus Pemilih Petugas Pemilih Data pemilih Info pemilih Data pemilih Info pemilih Administrator Data pemilih Info pemilih Info pemilih Data pemilih Data pemilih Info pemilih Info pemilih 4.4 Cetak Kartu Pemilih Data pemilih Info pemilih Info pemilih Data pemilih 4.5 Cari Pemilih Info pemilih

Data pemilih Data pemilih yg dicari Info pemilih yg dicari Data pemilih

Data pemilih Info pemilih


(75)

(76)

Ubah Identitas

2.2.1

Data administrator

Administrator Info perubahan data administrator

Users

Ubah Password

2.2.2 Petugas

Data password petugas

Info perubahan data password petugas

Data password administrator Info perubahan data password administrator Info perubahan data petugas

Data petugas

Data petugas Data administrator

Data password administrator Data password petugas

Info perubahan data petugas Info perubahan data administrator

Info perubahan data password administrator Info perubahan data password petugas

Gambar III.16. DFD level 3 proses 2.2 UbahUser


(77)

(78)

(79)

(80)

Administrator 5.5.1 Tambah data kamar pemilihan Data kamar Petugas

Info kamar Info kamar

Data kamar Kamar 5.5.2 Hapus kamar pemilihan Data kamar Info kamar

Info kamar yg dicari

Data kamar yg dicari Info kamar Data kamar Info kamar Data kamar 5.5.3 Cari kamar pemilihan Data kamar Info kamar

Info kamar yg dicari

Data kamar yg dicari

Gambar III.21. DFD level 3 proses 5.5 Pengolahan Data Kamar Pemilihan

3.2.4 Spesifikasi Proses

Tabel III.4. Spesifikasi proses

No Proses Keterangan

1 No.Proses 1.0

Nama Login

Source Administrator, Petugas

Input Datalogin administrator, dataloginpetugas

Output 1. Jika login administrator dan petugas valid = Info data login administrator valid, data login petugasvalid

2. [alternatif jikalogingagal]

Jika login administrator dan petugas invalid = Info data login administrator invalid, datalogin petugasinvalid[alternatif jikalogingagal] Destination Administrator, Petugas


(81)

2. Sistem akan menampilkanform login.

3. Administrator/petugas mengisi data login administrator/petugas.

4. Apabila ada data login administrator/petugas yang tidak valid (invalid), administrator/petugas harus mengisi kembali data login administrator/petugas yang tidak valid.

5. Apabila data login administrator/petugas valid maka sistem akan menyimpan data tersebut padadatabase users.

2 No.Proses 2.0

Nama Pengolahan DataUser Source Administrator, Petugas

Input Dataadministrator, data petugas Output Infoadministrator, info petugas Destination Administrator, Petugas

Logika proses 1. Administrator/petugas membuka menuusers. 2. Sistem akan menampilkanform users.

3. Administrator/petugas mengolah data administrator/petugas.

3 No.Proses 3.0

Nama Pengolahan Data Kandidat Source Administrator, Petugas Input Data kandidat

Output Info kandidat

Destination Administrator, Petugas

Logika proses 1. Administrator/petugas membuka menu kandidat.

2. Sistem akan menampilkanformkandidat. 3. Administrator/petugas mengolah data kandidat.

4 No.Proses 4.0

Nama Pengolahan Data Pemilih Source Administrator, Petugas Input Data pemilih

Output Info pemilih

Destination Administrator, Petugas

Logika proses 1. Administrator/petugas membuka menu pemilih. 2. Sistem akan menampilkanformpemilih. 3. Administrator/petugas mengolah data pemilih.

5 No.Proses 5.0

Nama Pengolahan Data Tambahan Source Administrator, Petugas


(1)

2.4 System Design

2.3.1 ERD (Entity Relathionship Diagram) ERD is a relationship between entities in the system used to describe the relationship between entities or data structures and relationships between files. The ERD of the application to be made are as follows:

Figure 2 Entity Relationship Diagram 2.3.2 Context Diagram

Figure 3 Context Diagram

2.3.3 DFD Level 1

Figure 4 DFD Level 1

2.3.4 Relations Scheme

Figure 5. Relations Scheme

2.3.5 Design Code NIP (Number of Voters and Number of Candidates)

The design code based on the NIP and NIK main number listed on the ID card (Identity


(2)

Card). NIP and NIK data automatically appear at the time of data collection as well as voters candidates. NIK NIP data and code of province, district code, district code, birth date code and serial number ID.

NIK and the NIP data are useful for access in the selection process. Voters who have registered by the officers will get a voter card which is listed on the identity cards of voters short of NIP, name, place and date of birth and addresses of voters.

NIP is listed on the voter identity cards will be generated into a form of barcode code. Barcode code is useful as a voter access to be able to vote, where the officer will scan the barcode on the voter identity cards with barocode reader. The design and NIK NIP code as follows:

Example : 352405.500287.0001 Table 2 Listring Type Notes

Contoh barcode code NIP 352405.500287.0001:

Fiugre 6 Barcode Code

2.4 Design Interface

Figure 7 Login

Figure 8 Insert Candidate 2.5 Architecture Menu Officer Design


(3)

2.6 Network Semantic Officer

Figure 10 Network Semantic Officer

2.7 Design Room Selection, Network and Flow Selection

Figure 11 Design Room Selection, Network and Flow Selection

2.8 Implementation

At this stage will be implementation of the system built. This stage carried out after the analysis and design done, and then

implemented at the programming language used.

2.9 System Implementation

The purpose is to confirm the implementation of the module design programs on the system actors so that the user can provide input to the system builder. 2.9.1 Hardware Implementation

The hardware on the server and client are used to implement the system are as follows:

1. Processor : Minimum 1,8 GHz 2. Harddisk : Free space 2 Gb 3. Memory : DDR 256 Mb

4. Monitor : 15” (server) and 17” (client)

2.9.2 Software Implementation Server Computer:

1. Windows XP Operating System. 2. XAMPP for Webserver. 3. MySQL for database storage. 4. Macromedia Dreamweaver for writing program code. 5. Firework Mozilla or Internet Explorer as a web browser

Client Computer:

1. Windows XP Operating System. 2. Firework Mozilla or Internet Explorer

as your web browser. 2.9.3 Form Implementation

Implementation of the form carried out to find every page that made the program. Here is the form that made implementation.


(4)

Table 3. Form Administrator Implementation

Table 4 Form Officer Implementation

Table 5. Form Voter Implementation

2.9.4 Interface Implementation

Figure 12 Login

Figure 13 Home

Figure r 14 List Voters


(5)

Figure 16 E-Election

Figure 17 Screen After E-Election

Figure 18 Electoral Vote Result

3 RESULT AND DISCUSSION

From the analysis, design and implementation that has been done, further testing, among others:

3.1 Alpha Testing

Based on test results that have been done BlackBox can be concluded that a functional system is able to produce the expected outputs. 3.2 Betha Testing

Betha test is a test directly to the user to try new applications and fill out a questionnaire about user satisfaction. From the questionnaire will be carried out calculations to be able to take the conclusions of the assessment of the newly created application

Details of tests conducted Betha namely: 1. Title Selection is Electoral UNIKOM

Association of Computer Science

2. There are three election candidates and twenty-five voters

3. Implementation of the election on February 3, 2010 held at the Library Informatic UNIKOM Bandung began 09.00am until 11:00am

4. After the election, organizers distribute questionnaires to the administrators of two questionnaires, two questionnaires to officers and twenty-five questionnaires to voters

The results obtained from testing Betha: 1. Prototype applications of this e-Election

admiinstrator and staff Facilitate the processing of data and obtain the required information.

2. Voters can make the selection process easier and faster

4 CONCLUTION AND RECOMENDATION 4.1 Conclutions

The conclusion of the thesis entitled "Application Prototype E-Election" is as follows:

1. This application can provide a tool and facilitate data collection officers in the voters and candidates.

2. This application can perform printing voter identity cards and barcode of voter id code.

3. Voters can make the selection process effectively and efficiently.

4. This application allows disabled voters regarding (deaf, blind, tunawicara) for assistance with audio visual media. 5. With this application can reduce the use of

paper during the data collection and the selection (Papperless).


(6)

6. The results of vote counting can be quickly generated.

7. The contents of this application can be changed according to user needs.

4.2 Recommendation

In the manufacture of prototype applications to E-Election is still much that can be developed, such as:

1. Programs that have built applications are still based on client server, should be developed on-line through the Internet and mobile media.

2. Application program that has built its database using MySQL, it should if the data can ditagani large database developed using Oracle.

3. Application programs that have been established communications with the electorate through an intermediary application screen and mouse, should be developed with media touch screen display. 4. This application program should be equipped with a data backup feature, in order to cope in the event data is corrupt or lost data.

5. REFERENCES [1]

[2]

[3]

[4]

Akmal. 2009. (15/09/2009, 11.30),

Pemilu Online.

http://akmalul.wordpress.com/2009/0 2/10/pemilu-online/

Lukmanul Hakim, (2008), Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Yogyakarta : Lokomedia

IAC Indonesia Chapter. (2008). Progres Pembangunan TIK untuk Kejayaan Bangsa, Proceedings Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Indonesia 2008 and The 2nd International Conference on Chief Information Officer (ICCIO) e-Indonesia Initiatives (eII) Forum IV-2008, Jakarta, Indonesia, Supangkat, S., Sembiring, J., Editor, IAC Indonesia Chapter, 79–92.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lamongan, (2005), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan

[5]

Wakil Kepala Daerah, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lamongan, Lamongan, 1–107. Setiawan, Andri, (15/09/2009, 13.00), Tahukah Anda Pemilu 2009?, http://andri.cisco.or.id/blogs/2008/07 /30/tahukah-anda-pemilu-2009/

.