II-11 2.2.7.
Hambatan Samping
Hambatan samping adalah pengaruh kegiatan di samping ruas jalan terhadap kinerja lalu lintas, di mana perhitungan frekuensi berbobot
kejadian per jam per 200 meter dari segmen jalan yang diamati pada kedua sisi jalan, antara lain:
pejalan kaki bobot = 0,6, parkir dan kendaraan berhenti bobot = 0,8,
kendaraan masuk dan keluar lahan samping jalan bobot = 1,0, kendaraan lambat bobot = 0,4.
Sedangkan kelas hambatan samping dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10 Kelas Hambatan Samping
Kelas Hambatan
Samping Kode
Frekuensi Berbobot dari
Kejadian kedua sisi
Kondisi Khas
Sangat rendah VL
50 pedalaman, pertanian
tidak berkembang, tanpa kegiatan
Rendah L 50
- 149
pedalaman, beberapa bangunan, dan
kegiatan di samping jalan
Sedang M
150 - 249 desa, kegiatan, dan
angkutan lokal Tinggi
H 250 - 350
desa, beberapa kegiatan pasar
Sangat tinggi VH
350 hampir perkotaan,
pasar atau kegiatan perdagangan
Sumber : MKJI, 1997
2.2.8. Analisis Kecepatan Arus
2.2.8.1 Kecepatan Arus Bebas
Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
RC SF
W VO
FFV FFV
FV F
FV ×
× +
=
II-12 Keterangan:
FV = kecepatan arus bebas kendraan ringan pada kondisi lapangan
kmjam F
VO
= kecepatan arus bebas dasar kendraan ringan pada jalan dan alinyemen yang diamati
FV
W
= penyesuaian kecepatan akibat lebar jalan kmjam FFV
SF
= faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu FFV
RC
= faktor penyesuaian akibat kelas fungsi jalan dan guna jalan
2.2.8.2 Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Ringan
Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan adalah kecepatan arus bebas segmen jalan untuk suatu kondisi ideal yang telah ditentukan
sebelumnya. Berdasarkan MKJI tahun 1997, nilai kecepatan arus dasar dapat dilihat melalui Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Kecepatan Arus Bebas Dasar F
VO
Tipe Jalan Kecepatan Arus Bebas Dasar kmjam
Tipe Alinyemen LV
MHV LB
LT MC
6 lajur terbagi datar
83 67 86 64
64 bukit
71 56 68 52
58 gunung
62 45 55 40
55 4 lajur terbagi
datar 78 65 81
62 64
bukit 68 55 66
51 58
gunung 60 44 53
39 55
4 lajur tak terbagi datar
74 63 78 60
60 bukit
66 54 65 50
56 gunung
58 43 52 39
53 2 lajur tak terbagi
datar 68 60 73
58 55
datar SDC
B 65 57 69 55
54 datar
SDC C 61 54 63
52 53
bukit 61 52 62
49 53
gunung 55 42 50
38 51
Sumber : MKJI, 1997
II-13 2.2.8.3
Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Lebar Efektif Jalur Lalu Lintas
Berdasarkan MKJI tahun 1997 nilai dari faktor ini dapat dilihat pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Lebar Efektif Jalur Lalu Lintas
Tipe Jalan
Lebar Efektif
jalur Lalu Lintas Wc
m FV
W
kmjam Datar: SDC =
A,B - Bukit: SDC = A,B,C
- Datar : SDC = C Gunung
4 lajur dan
6 lajur terbagi
per lajur 3,00 -3
-3 -2
3,25 -1 -1
-1 3,50 0
3,75 2 2
2 3,00 -3
-3 -1
3,25 -1 -1
-1 3,50 0
3,75 2 2
2 2 lajur
tak terbagi
total 5 -11
-9 -7
6 -3 -2
-1 7 0
8 1 1
9 2 2
1 10 3
3 2
11 3 3
2
Untuk jalan dengan lajur lebih dari 6 lajur, nilai pada Tabel 2.17 untuk jalan 6 lajur terbagi dapat digunakan.
Sumber : MKJI, 1997
2.2.8.4 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Hambatan Samping