LAGU TUDIA MANGALANGKA KARYA JERRY SIMARMATA SEBAGAI SOUNDTRACK FILM ANAK SASADA.
LAGU TUDIA MANGALANGKA KARYA JERRY
SIMARMATA SEBAGAI SOUNDTRACK
FILM ANAK SASADA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PATAR G. BANJARNAHOR
NIM. 2103140034
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ABSTRAK
Patar G. Banjarnahor NIM 2103140034. Lagu Tudia Mangalangka Sebagai Soundtrack Film Anak Sasada. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan 2015
Penelitian ini menggunakan teori deskriftif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui, hubungan lagu terhadap film, proses pembuatan film dan proses penciptaan lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack
anak sasada.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini dari hasil studi kepustakaan yang mencakup teori lagu, soundtrack, film dan pembuatan film.
Penelitian ini menggunakan sampel berupa partitur lagu Tudia mangalangka karya Jerry Simarmata dan video film anak sasada. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi yang dilakukan langsung terhadap objek yang akan diteliti. Penelitian ini memilih lokasi di Laboratorium Prodi Pendidikan Musik, Gedung A Lt.2 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan populasi tetapi langsung memilih sampel yaitu partitur musik film dan rekaman video (film) anak sasada yang berdurasi 2 jam 3 menit.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa film anak sasada terinspirasi dari kisah pejalanan hidup sebuah keluarga di daerah Nias (ono sitefuyu) yaitu sebuah keluarga kecil yang kurang mampu dan belum berpendidikan yang dengan susah payah menjalani dan menghidupi keluarganya. Setelah analisis ini dilakukan ditemukan hasil bahwa, Soundtrack film anak sasada ini terdiri dari 26 birama, dimana terdapat 3 motif dengan berbagai macam pengembangan. Karya ini terdiri dari 2 frase didalam 2 kalimat yaitu kalimat A dan B. Frase pertama adalah frase pertanyaan frase kedua adalah frase jawaban. Dalam film ini musik hadir dalam tiga bentuk (soundtrack/ theme song, ilustrasi musik, dan sound effect). Kehadiran musik sangat mendukung jalan cerita dari setiap adegan baik dari pemilihan instrument musik, dinamika, tempo, serta bentuk melodi.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Lagu Tudia angalangka KaryaJerry Simarmata Sebagai Soundtrack Film Anak Sasada”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan,
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan dan sekaligus menjadi Pembimbing Akademik penulis.
4. Dra. Pita HD Silitonga M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.
5. Panji Suroso, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Musik. 6. Esra P.T. Siburian M.Sn. Selaku Pembimbing Skripsi I 7. Mukhlis Hasbullah M.Sn. selaku Pembimbing Skripsi II
8. Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan, 9. Ponthianus Gea Selaku Produser film anak sasada yang menjadi
narasumber penulis.
10.Teristimewa kepada Tuhan Yesus dan kedua orangtua tercinta, Ayahanda M. Banjarnahor dan Ibunda tercinta N. Sihite yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang yang tak terhingga mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis.
(8)
11.Adik-adik penulis yang tersayang Rian X. Banjarnahor, Myshella Putri Banjarnahor dan Mian Ivanni Banjarnahor yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
12.Sahabat terbaik penulis Yose Yuliana Sinambela yang selalu mendukung dan memberi motovasi kepada penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
13.Teman-teman yang ada di Prodi Pendidikan Musik angkatan 2010 terimakasih atas kerjasamanya selama perkuliahan.
Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.
Medan, Maret 2015 Penulis,
Patar G. Banjarnahor
(9)
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1
B. Identifikasi masalah ... 3
C. Pembatasan masalah ... 4
D. Rumusan masalah ... 5
E. Tujuan penelitian ... 5
F. Manfaat penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan teoritis... 9
1. Pengertian Lagu ... 9
2. Teori Musik... ... 10
3. Frase ... 10
4. Kalimat ... 12
5. Jerry Simarmata ... 13
(10)
7. Pengertian Film... ... 14
a. Pra-produksi... . 16
b. Produksi... .. 16
c. Pasca Produksi... .... 17
B. Kerangka konseptual ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan waktu penelitian ... 19
B. Populasi dan sampel ... 19
1. Populasi ... 19
2. Sampel. ... 20
C. Metode Penelitian... ... 20
D. Teknik pengumpulan data. ... 21
1. Studi kepustakaan ... 21
2. Observasi ... 23
3. Wawancara ... 23
4. Dokumentasi ... 24
5. Kerja Laboratorium... . 24
E. Teknik Analisis Data. ... 25
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hubungan Lagu Terhadap Film ... 29
B. Proses Pembuatan Film ... 49
(11)
1. Bentuk Lagu Tudia Mangalangka ... 58
a. Analisis Motif... ... 59
b. Analisis Frase... ... 62
2.
Alat Musik yang Digunaan. ... 66BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
(12)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Musik dapat disebut salah satu kesenian yang paling dinikmati saat ini dalam masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya kalangan baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orang tua mengenal dan menikmati musik. Ketika seseorang mendengarkan dan menikmati sebuah karya musik, contohnya lagu bertemakan cinta, mungkin ia akan sedih karena patah hati (broken heart) atau sebaliknya ia akan berbunga-bunga karena jatuh cinta, hal tersebut sesuai dengan isi lagu dan suasana hatinya. Oleh karena itu seseorang tersebut dan kebanyakan orang menganggap musik adalah sarana pengekspresian diri.
Musik juga dapat menjadi ungkapan perasaan atau bahasa jiwa yang di ungkapkan melalui bunyi, yang didalamnya terdapat unsur-unsur seperti irama, melodi, dan harmoni. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dengan musik mulai dari kegiatan bernyanyi (vocal) baik itu bernyanyi sendiri (solo), benyanyi berdua (duet), bertiga (trio), berempat (kwartet), bermain alat musik(menggunakan alat musik), menciptakan lagu baik itu yang hanya menggunakan (instrument) ataupun suara (vocal), memimpin kelompok paduan suara maupun alat musik ( dilakukan oleh dirigen), mengaransemen karya musik dan menganalisis karya musik.
Lagu yang diciptakan melalui inspirasi komposer, sering juga digunakan sebagai theme song dalam sebuah film atau dapat disebut sebagai soundtrack dalam film. Dalam hal ini, soundtrack merupakan sebuah gambaran cerita dalam film tersebut, yang di buat dalam bentuk sebuah lagu.
(13)
2
Berbicara tentang analisis, secara umum analisis merupakan penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian, hal ini untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya). Analisis juga merupakan proses pemecahan masalah yang dimulai dari hipotesis (dugaan dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).
Jika kita menikmati sebuah karya musik, kita hanya bisa menikmati karya musik tersebut dari segi luarnya saja tanpa memahami lebih dalam dan luas karya musik tersebut. Oleh karena itu menganalisis sebuah karya musik sangat diperlukan agar kita mengetahui keindahan dari unsur musik tersebut, kemudian mempelajari tentang bagian-bagian musik yang diambil dari musik itu sendiri. Sebuah karya musik juga memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah dalam perfilman. Dalam perfilman sebuah karya musik dapat dijadikan sebagai
soundtrack dan backsound yang berfungsi untuk menghidupkan suausana dalam
film baik itu dalam keseluruhan film maupunperadegannya.
Film dapat disebut juga sebagai media hiburan yang diaplikasikan melalui inspirasi sutradara yang dibantu oleh beberapa tim kru pembantu dalam film yang di tuangkan melalui objek Televisi. Berbicara tentang film, dalam pembuatan film ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain adalah dari proses pembuatan hingga pemasaran film yang telah diciptakan tersebut. Pada bagian proses pembuatan film, ada tiga hal yaitu ; pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam praproduksi, adalah kegiatan penentuan lokasi, skenario, dan rapat
(14)
3
pembuka. Dalam produksi, merupakan kegiatan pengambilan film atau adegan peradegan, penentuan backsound dan soundtrack, dan penyesuaian latar dengan skenario. Dalam pasca produksi, merupakan kegiatan editing film, dan pemasaran. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan masyarakat, dan juga tidak hanya sebagai media hiburan saja melainkan sebagai media komunikasi antara pembuat film denganpenontonnya. Di Indonesia, berbagai jenis film sudah mulai merebak. Film pendek merupakan salah satu jenis film yang sedang tersorot dalam beberapa tahun ini. Tidak kalah hebatnya dengan film maker profesional pada umumnya, banyak generasi muda Indonesia, khususnya kota-kota besar sudah mulai antusias dalam mencari, menyaksikan, bahkan membuat film pendek. Dunia perfilman khususnya film pendek Indonesia, memang patut diapresiasikan oleh masyarakat lokal, karena film pendek merupakan bentuk kreasi para seniman dan pecinta film yang menghargai kultur masyarakat Indonesia yang saat ini cenderung suka dengan kultur instan. Bukti besar lagi, film pendek juga sebagai bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia saat ini mampu berkarya untuk memajukan dunia perfilman nasional melalui ajang festival yang diadakan oleh lembaga dalam maupun luar negeri.
Pada penelitian ini penulis akan meneliti sebuah lagu solo yang berjudul “Tudia Mangalangka” karya Jerry Simarmata. Lagu yang sekaligus menjadi soundtrack film berjudul “Anak Sasada” yang juga sebuah film batak pertama yang beredar di layar lebar indonesia. Film ini bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yang sering dalam pergumulan dan kemiskinan, dan anak sulung dari keluarga tersebut merupakan orang yang tidak bisa berkehidupan sederhana dan
(15)
4
berkekurangan, sehingga ia sering memeras dan membentak ayah dan ibunya untuk meminta uang. Kemudian ia meninggalkan keluarganya yang ayah dan ibunya dalam keadaan sakit dan mengadu nasib di kota. Hal tersebutlah yang menginspirasi penulis untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Lagu Tudia Mangalangka Karya Jerry Simarmata Sebagai Soundtrack Film Anak Sasada”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang di hadapi maka umumnya penelitiaan menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006 : 23) yang mengatakan bahwa : “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yamg lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”. Dari Uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata terhadap film “anak sasada” ?
2. Bagaimana fungsi lagu tudia mangalangka pada soundtrack film “anak sasada” ?
3. Bagaimana proses penciptaan lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film “anak sasada” ?
(16)
5
4. Bagaimana proses pembuatan film “anak sasada” ?
5. Apakah pengaruh lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film “anak sasada” ?
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam mengadakan penelitian dapat lebih efisien dan efektif, maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitan ini penulis merasa perlu membuat pembatasan masalah sesuai dengan Sukardi (2004 : 30) yang mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas.”
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini terbatas pada beberapa hal yaitu :
1. Bagaimana hubungan lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata terhadap film “anak sasada” ?
2. Bagaimana proses pembuatan film “anak sasada” ?
3. Bagaimana proses penciptaan lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film “anak sasada” ?
(17)
6
D. Rumusan Masalah
Hariwijaya dan Triton (2008 : 46) mengatakan bahwa :
“Rumusan masalah merupakan inti dari penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan.”
Oleh karena itu rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi penulis karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Dari beberapa batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hubungan soundtrack lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata terhadap film “anak sasada” ?
E. Tujuan Penelitian
Setiap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan tentunya harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tanpa adanya suatu tujuan yang jelas maka kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Berhasil tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihan pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.Hal ini sesuai dengan pendapat Ali (2007 : 9) mengatakan bahwa :
“kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena penelitian pada dasarnya merupakan titik anjak dari titik tuju yang akan dicapai seseorang kegiatan penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan pnelitian harus mempunyai rumusan yang jelas, tegas.”
(18)
7
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaannya ialah :
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan lagu tudia mangalangka karya Jerry Simarmata terhadap film “anak sasada”.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan film “anak sasada”.
3. Untuk mengetahui proses penciptaan lagu tudia mangalangka sebagai soundtrack film “anak sasada”.
F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pasti akan memperoleh hasil yang berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan orang lain. Menurut Sugiyono (2010 : 283) mengatakan bahwa : Manfaat penelitian adalah untuk mengembangkan ilmu atau kegunaan teoritis serta membantu memecahkan dan mengantisipasi maslah yang ada pada obyek yang diteliti.”
Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal pengembangan ilmu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan refrensi bagi pihak yang bersangkutan dalam pelestarian dan perkembangan tentang soundtrack film.
2. Sebagai sumber informasi bagi setiap pembaca khususnya masyarakat pecinta film agar tetap melestarikannya.
3. Sebagai motivasi kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk berkreasi khususnya dalam bidang perfilman.
(19)
8
4. Menambah Kajian pustaka bagi Universitas Negeri Medan khususnya kepustakaan sendratasik.
(20)
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan dari pembahasan bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Lagu Tudia Mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film Anak Sasada merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan, karena merupakan sebuah ikon penting dalam film tersebut.
2. Hubungan soundtrack terhadap alur cerita dalam film anak sasada merupakan sebuah hubungan yang sangat erat, terbukti dari melodi dan syair yang mendukung alur cerita film tersebut baik itu peradegannya. 3. Film Anak Sasada merupakan salah satu film yang sangat mengispirasi
bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat Batak, yang dapata digunakan sebagai inspirasi atau tauladan bagi kehidupan masyarakat khususnya kaum muda Batak.
4. Setelah melakukan analisis, lagu yang menjadi soundtrack film anak
sasada ini merupakan lagu 4 bagian dengan dua frase yaitu A, A’ dan B, B’ dengan frase pertanyaan dan frase jawaban.
5. Film ini merupakan film yang belum mempunyai ending atau dapat dikatakan film tanggung. Berdasarkan wawancara penulis, kendala yang terjadi dalam pembuatan atau penyelesaian film ini datang dari produser dan pengarah cerita yang bertengkar masalah uang dan popularitas.
(21)
69
6. Film anak sasada merupakan film berbahasa batak toba yang tampil perdana di layar lebar perfilman Indonesia.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran, antara lain :
1. Film Anak Sasada sebaiknya di promosikan lebih luas, guna membantu finansial dan popularitas film ini.
2. Lagu Tudia Mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film anak sasada ini sebaiknya di daftarkan hak ciptanya sehingga tidak ada yang menduplikat karya tersebut.
3. Sebaiknya film ini dilanjutkan sampai akhir cerita sesuai skenario film ini. Agar para pecinta film ini tidak penasaran dan kecewa.
4. Sebaiknya film yang berbahasa batak toba dapat diciptakan kembali, dengan tema yang lebih menarik lagi. Agar masyarakat khususnya Batak dapat menjadikan inspirasi dalam kehidupannya.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Ali.Muhammad. 2007. Dasar-Dasar Penelitian Kependidikan. Bandung. Angkasa Azwar. 2009. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung. Kencana.
Bagong. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Kencana. Bogdan. 2012.Metode Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara.
Budilinggono, I. 1993. Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bungin. 2007.Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta. Bumi Aksara. Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta. Gramedia.
Ferguson. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta. Rineka Cipta. Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang. Quantum Teaching. Hariwijaya dan Trinton, 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan skripsi.
Yogyakarta. Oryza.
Mardalis. 2007. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta. Bumi Aksara.
Sedyawati, Edi. 2009. Tari : Tinjauan seni pertunjukan. Jakarta. Dunia Pustaka Jaya.
Soehartono, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Subagyo. 2008. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung. Kencana. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara. Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian. Jakarta. Kencana.
(23)
GLOSARIUM
Action : Mulai mengambil gambar
Audio Syncronizing : Penyesuaian suara
blocking : Proses pengambilan gambar
camera set up : Pengaturan Kamera
Camera Rolling : Aba-aba pada saat pengambilan gambar
casting director : Pemimpin pemilihan pemain dalam film
Colour Grading : Menyatukan/mengedit visual gambar film
Copyright : Tanggal pembuatan
Cut : Memotong alur cerita
Lighting : Pencahayaan
line producer : Pembantu Produser pada saat dilapangan.
Music Director : Pembuatan musik
Playback : Pengulanagan adegan
rehearsal :Tahap awal ketika proses pra produksi selesai. Rehearsal dilakukan oleh tim produksi secara menyeluruh.
set-property : Pengaturan perlengkapan saat syuting.
Schedule : Penjadwalan
scene : Perpindahan adegan ke adegan lain
Scoring Music : Penyatuan Musik pada FilmS
Shooting : Pengambilan gambar
shooting script : Naskah Syuting
shooting schedule : Jadwal Syuting
(24)
Sound Rolling : Aba-aba pada saat pengambilan gambar
Slate Number X : Aba-aba pada saat pengambilan gambar
Sound Effect : Bunyi yang dimainkan sebagai penguat suasana adegan
(1)
8
4. Menambah Kajian pustaka bagi Universitas Negeri Medan khususnya kepustakaan sendratasik.
(2)
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan dari pembahasan bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Lagu Tudia Mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film Anak Sasada merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan, karena merupakan sebuah ikon penting dalam film tersebut.
2. Hubungan soundtrack terhadap alur cerita dalam film anak sasada merupakan sebuah hubungan yang sangat erat, terbukti dari melodi dan syair yang mendukung alur cerita film tersebut baik itu peradegannya. 3. Film Anak Sasada merupakan salah satu film yang sangat mengispirasi
bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat Batak, yang dapata digunakan sebagai inspirasi atau tauladan bagi kehidupan masyarakat khususnya kaum muda Batak.
4. Setelah melakukan analisis, lagu yang menjadi soundtrack film anak sasada ini merupakan lagu 4 bagian dengan dua frase yaitu A, A’ dan B, B’ dengan frase pertanyaan dan frase jawaban.
5. Film ini merupakan film yang belum mempunyai ending atau dapat dikatakan film tanggung. Berdasarkan wawancara penulis, kendala yang terjadi dalam pembuatan atau penyelesaian film ini datang dari produser dan pengarah cerita yang bertengkar masalah uang dan popularitas.
(3)
69
6. Film anak sasada merupakan film berbahasa batak toba yang tampil perdana di layar lebar perfilman Indonesia.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran, antara lain :
1. Film Anak Sasada sebaiknya di promosikan lebih luas, guna membantu finansial dan popularitas film ini.
2. Lagu Tudia Mangalangka karya Jerry Simarmata sebagai soundtrack film anak sasada ini sebaiknya di daftarkan hak ciptanya sehingga tidak ada yang menduplikat karya tersebut.
3. Sebaiknya film ini dilanjutkan sampai akhir cerita sesuai skenario film ini. Agar para pecinta film ini tidak penasaran dan kecewa.
4. Sebaiknya film yang berbahasa batak toba dapat diciptakan kembali, dengan tema yang lebih menarik lagi. Agar masyarakat khususnya Batak dapat menjadikan inspirasi dalam kehidupannya.
(4)
70
DAFTAR PUSTAKA
Ali.Muhammad. 2007. Dasar-Dasar Penelitian Kependidikan. Bandung. Angkasa Azwar. 2009. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung. Kencana.
Bagong. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Kencana. Bogdan. 2012.Metode Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara.
Budilinggono, I. 1993. Bentuk dan Analisis Musik. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bungin. 2007.Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta. Bumi Aksara. Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta. Gramedia.
Ferguson. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta. Rineka Cipta. Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang. Quantum Teaching. Hariwijaya dan Trinton, 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan skripsi.
Yogyakarta. Oryza.
Mardalis. 2007. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta. Bumi Aksara.
Sedyawati, Edi. 2009. Tari : Tinjauan seni pertunjukan. Jakarta. Dunia Pustaka Jaya.
Soehartono, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Subagyo. 2008. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung. Kencana. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara. Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian. Jakarta. Kencana.
(5)
GLOSARIUM
Action : Mulai mengambil gambar
Audio Syncronizing : Penyesuaian suara
blocking : Proses pengambilan gambar
camera set up : Pengaturan Kamera
Camera Rolling : Aba-aba pada saat pengambilan gambar
casting director : Pemimpin pemilihan pemain dalam film
Colour Grading : Menyatukan/mengedit visual gambar film
Copyright : Tanggal pembuatan
Cut : Memotong alur cerita
Lighting : Pencahayaan
line producer : Pembantu Produser pada saat dilapangan.
Music Director : Pembuatan musik
Playback : Pengulanagan adegan
rehearsal :Tahap awal ketika proses pra produksi
selesai. Rehearsal dilakukan oleh tim produksi secara menyeluruh.
set-property : Pengaturan perlengkapan saat syuting.
Schedule : Penjadwalan
scene : Perpindahan adegan ke adegan lain
Scoring Music : Penyatuan Musik pada FilmS
Shooting : Pengambilan gambar
(6)
Sound Rolling : Aba-aba pada saat pengambilan gambar
Slate Number X : Aba-aba pada saat pengambilan gambar
Sound Effect : Bunyi yang dimainkan sebagai penguat suasana
adegan