PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Konsentrasi 7% Terhadap Proses Penyembuhan Stomatitis Pada Tikus Putih Jantan.
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava
Linn) KONSENTRASI 7% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN
STOMATITIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Agung Rachma Dani
J 52010 0040
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn)
KONSENTRASI 7% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN STOMATITIS
PADA TIKUS PUTIH JANTAN
Agung Rachma Dani1, Edi Karyadi2, Nanang Krisnawan3
INTISARI
Latar Belakang: Stomatitis dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, gangguan
pencernaan, kelainan darah, infeksi HIV (Human Immunodefisiensi Virus), gangguan
emosional, gangguan imunologik, defisiensi nutrisi dan kelainan hormonal. Pengobatan
penderita stomatitis bersifat simptomatis yang bertujuan untuk mengurangi inflamasi,
rasa sakit di daerah lesi dan mempercepat proses penyembuhan. Untuk menghasilkan
penyembuhan luka yang efektif, tubuh harus mensuplai material dan nutrisi pada daerah
yang rusak. Daun jambu biji merupakan salah tanaman obat yang bisa dimanfaatkan
masyarakat sebagai obat alternatif. Melihat kondisi ekonomi saat ini diperlukan
alternatif yang lebih murah dan lebih mudah didapat serta mempunyai efektivitas yang
cukup baik dalam mengobati peradangan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
menganjurkan menggalakkan pemakaian tanaman obat berbahan alam (toba) sebagai
bahan alternatif pengobatan dalam mengurangi dan menyembuhkan rasa sakit dengan
harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat, mudah diperoleh dan cukup praktis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental Randomized
Pre-post only Control Group Design . Uji dalam penelitian ini menggunakan 24 tikus
putih jantan dengan usia 2-3 bulan dan dengan berat 180-200 gram. Bahan ekstrak daun
jambu biji (Psidium Guajava Linn ) 7%. Penelitian ini menggunakan uji One Way
ANOVA.
Hasil: Nilai signifikansi uji One Way ANOVA terdapat pengaruh dalam penyembuhan
stomatitis nilai variabel kurang dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dari perlakuan yang diberikan.
Kesimpulan: Ekstrak daun jambu biji konsentrasi 7% berpengaruh terhadap proses
penyembuhan stomatitis pada tikus putih jantan.
Kata Kunci: Jambu Biji, Tikus Putih, One Way ANOVA
EFFECT OF ETHANOL EXTRACT GUAVA LEAVES (Psidium Guajava
Linn ) 7% CONCENTRATION ON THE HEALING PROCESS IN
RATS STOMATITIS WHITE MALE
1
2
Agung Rachma Dani , Edi Karyadi , Nanang Krisnawan
3
ABSTRACT
Background: Stomatitis can be caused by trauma, infection, gastrointestinal disorders,
blood disorders, infection with HIV (Human Immunodeficiency Virus), emotional
disorders, immunological disorders, nutritional deficiencies and hormonal disorders.
Stomatitis patients with symptomatic treatment aimed at reducing inflammation, pain in
the area of the lesion and accelerate the healing process. To produce an effective wound
healing, the body has to supply material and nutrients to the damaged area. Guava leaf
is one of medicinal plants that can be used as an alternative medicine community.
Seeing the current economic conditions needed alternatives that are cheaper and more
easily available and have a fairly good efficacy in treating inflammation. Ministry of
Health of the Republic of Indonesia recommends encouraging the use of natural
medicinal plant material a treatment alternative in alleviating and curing the pain at a
relatively affordable by the community, easily available and quite practical.
Methods: This study is a randomized experimental nature Pre-post only Control Group
Design. Test in this study using 24 male rats aged 2-3 months and weighing 180-200
grams. Materials guava leaf extract (Psidium Guajava Linn) 7%. This study using One
Way ANOVA
Results: The One Way ANOVA test of significance contained in the healing influence
stomatitis variable value less than 0,05. It can be concluded that there are significant
effect of the treatment given.
Conclusion: The extract of guava leaves 7% concentration effect on the healing process
stomatitis on white male rats.
Keywords: Guava leaves, White Rat, One Way ANOVA
Proses penyembuhan luka pada
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi yang tidak
menentu, secara tidak langsung pada
umumnya akan mempengaruhi tingkat
kesehatan
masyarakat,
serta
akan
mempengaruhi kesehatan di dalam rongga
mulut. Masalah kesehatan dalam rongga
mulut
yang
sering
ditemukan
pada
dasarnya merupakan suatu proses seluler
yang kompleks dan bertujuan untuk
mengembalikan keutuhan jaringan yang
rusak. Untuk menghasilkan penyembuhan
luka yang efektif, tubuh harus mensuplai
material dan nutrisi pada daerah yang
rusak (Prastyono, 2009).
masyarakat adalah stomatitis. Radang
Melihat kondisi ekonomi saat ini
mukosa mulut (stomatitis), adalah sejenis
diperlukan alternatif yang lebih murah dan
penyakit
lebih mudah didapat serta mempunyai
yang
sering
dijumpai
dan
diderita oleh sekitar 10-25% dari seluruh
efektivitas
jumlah penduduk yang ada. Stomatitis
mengobati
peradangan.
ditandai dengan ulser yang rekuren, sakit
Kesehatan
Indonesia
dan tanpa disertai tanda adanya penyakit
menggalakkan pemakaian tanaman obat
lainnya. Stomatitis dapat terjadi pada
berbahan alam (toba) sebagai bahan
mukosa bukal dan labial dan dapat
alternatif pengobatan dalam mengurangi
sembuh dalam waktu 7-14 hari (Gandolfo
dan menyembuhkan rasa sakit dengan
dkk., 2006).
harga
Stomatitis dapat disebabkan oleh
trauma, infeksi, gangguan pencernaan,
yang
yang
cukup
relatif
baik
dalam
Departemen
menganjurkan
terjangkau
oleh
masyarakat, mudah diperoleh dan cukup
praktis (Farmakope Indonesia, 1995).
Indonesia termasuk sebagai negara
kelainan darah, infeksi HIV (Human
gangguan
tropis yang banyak ditumbuhi berbagai
imunologik,
macam tumbuhan yang telah digunakan
defisiensi nutrisi dan kelainan hormonal.
sebagai bahan obat-obatan. Salah satu
Pengobatan penderita stomatitis bersifat
tanaman obat yang berkhasiat dan dikenal
simptomatis yang bertujuan untuk supaya
oleh masyarakat adalah tanaman jambu
dapat mengurangi inflamasi, rasa sakit di
biji. Jambu biji (Psidium Guajava Linn)
daerah lesi dan mempercepat proses
telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman
penyembuhan stomatitis (Cawson dan
obat untuk mengobati penyakit seperti
Odell, 2002).
diare,
Immunodefisiensi
emosional,
Virus),
gangguan
disentri,
demam
berdarah,
peradangan
stomatitis,
jantung
dan
diabetes (Pramono, 2002).
jambu biji dapat digunakan sebagai obat
Tanaman jambu biji
Guajava
Linn)
zat-zat diatas dapat memungkinkan daun
(Psidium
terdiri dari beberapa
kultivar antara lain tanaman jambu biji
herbal
kecepatan
dan
daging
buah
dapat
regenerasi
meningkatkan
epitel
pada
penyembuhan luka (Murray dkk, 2006).
dengan daging buah merah, daging buah
putih
yang
Pada saat ini, penelitian mengenai
kuning
senyawa tanin dari daun jambu biji dalam
(Alisyahbana, 1993). Bagian tanaman
kaitan sebagai senyawa untuk mengobati
yang paling sering digunakan adalah daun
stomatitis belum pernah dilakukan, maka
yang mengandung minyak atsiri, lemak,
perlu
damar, garam-garam mineral, triterpenoid,
pengaruh konsentrasi ekstrak daun jambu
tannin dan flavonoid (Hembing, 1992).
biji (Psidium Guajava Linn) terhadap
Salah satu senyawa aktif yang
terkandung pada daun jambu biji adalah
tanin sebesar 9-12% yang memiliki daya
dilakukan
penelitian
mengenai
proses penyembuhan stomatitis pada tikus
putih jantan.
METODE PENELITIAN
anti septik yaitu mencegah kerusakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan
yang disebabkan bakteri atau jamur
metode
(Yuliani dkk, 2003). Dalam penelitian
menggunakan tikus putih jantan yang
Darsono dkk (2003) melaporkan terdapat
berusia 2-3 bulan dan berat 180-200 gram.
senyawa kimia yang terkandung dalam
daun jambu biji seperti quersentin yaitu
senyawa
golongan
flavonoid
jenis
flavonol dan flavon, yang berkhasiat anti
bakteri dan anti inflamasi. Kedua zat
tersebut berperan dalam menghambat
siklus radang yaitu siklooksigenase dan
lipoksigenase. Protein dalam daun jambu
biji berupa asam aminomethionin yang
nantinya
akan
menginduksi
cystein.
Cystein adalah faktor pertumbuhan yang
berperan dalam sintesis kolagen. Adanya
eksperimental,
dengan
Uji analisa data dalam penelitian
ini menggunakan uji One Way ANOVA
dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05).
Sebelumnya dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu dengan menggunakan uji
Shapiro
(α>0,05)
Wilks
dan
uji
Homogenitas dengan menggunakan uji
Levene’s Test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
Laboratorium
ini
dilakukan
Mikrobiologi
di
Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah
bibir bagian dalam,
Surakarta selama 3 hari.
bagian dalam, lidah, gusi, langit-langit
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu
biji konsentrasi 7% berpengaruh terhadap
proses penyembuhan stomatitis. Hasil uji
One Way ANOVA menunjukkan nilai
asumsi signifikansi kurang dari 0,05,
maka ekstrak daun jambu biji konsentrasi
7%
berpengaruh
penyembuhan
terhadap
stomatitis
proses
karena
nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 maka
memenuhi syarat.
dalam rongga mulut (Scully, 2006).
Stomatitis muncul disertai dengan rasa
sakit.
penelitian
sekitar
10%
menunjukkan
dari
populasi
menderita penyakit stomatitis. Populasi
wanita lebih mudah terserang dari pada
pria (Scully, 2006). Stomatitis disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain defisiensi
vitamin (Zat besi, asam folat, vitamin B12
atau B komplek), psikologis, gangguan
endokrin, alergi, herediter, imunologi
(Lewis, 1998).
penelitian yang dilakukan oleh Oktiarni
dkk (2010), dengan judul “pengujian
dengan pemberian larutan etanol dalam
mengekstrak daun jambu biji (Psidium
Guajava Linn) dengan perbandingan 7%
terhadap proses penyembuhan luka bakar
pada tikus putih jantan”. Hasil penelitian
bahwa
Hasil
bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan
menujukan
selaput lendir pipi
terdapat
pengaruh
sigfikan perlakuan ekstrak daun jambu biji
dengan konsentrasi 7% terhadap proses
penyembuhan luka bakar pada tikus putih
jantan.
Stomatitis diperkenalkan pertama
kali
oleh
Hippocrates.
Stomatitis
merupakan suatu kelainan yang ditandai
dengan ulser rekuren dan terbatas pada
mukosa
mulut
penderita
(Greenberg,
2003). Stomatitis biasanya terasa perih
dan terjadi kembali dalam interval waktu
3 hingga 4 minggu dan terkadang tidak
kunjung sembuh. Radang tipe minor
secara individual berlangsung selama 7-14
hari kemudian pulih tanpa meninggalkan
bekas. Stomatitis secara tipikal dapat
mengenai
daerah
mukosa
yang
tak
Stomatitis merupakan peradangan
berkeratin, seperti mukosa bukal, mukosa
yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya
labial, sulkus atau batas lateral lidah.
berupa bercak putih kekuningan.Bercak
Radang mukosa mulut sering kali timbul
ini dapat berupa bercak tunggal maupun
pada masa kanak-kanak, namun mencapai
berkelompok. Stomatitis dapat menyerang
puncaknya pada masa remaja atau dewasa.
Waktu
timbulnya
dapat
bervariasi,
asam ursolat, asam kategonat, asam
kadang-kadang memiliki interval waktu
oleanolat,
asam
yang relatif teratur. Kebanyakan orang
krategolat,
guajaverein,
yang mengalaminya tampak sehat-sehat
hiperin,
saja, sebagian besar penderitanya bukan
kasuarinin dan kuersetin (Sudarsono dkk,
perokok,
2002).
sebagian
kecil
mengalami
gangguan haematologis (Cawson dan
Odell, 2002).
gujavolat,
senyawa
asam
isokuersetin,
flavonol,
tanin,
Flavonoid dalam daun jambu biji
berfungsi untuk membatasi pelepasan
Tidak berpengaruhnya perlakuan
mediator inflamasi. Flavonoid merupakan
ekstrak daun jamu biji dalam penelitian ini
golongan senyawa fenol terbesar sebagai
dimungkinkan karena, perbedaan antara
kandungan
penelitian terdahulu dengan penelitian
Aktivitas
yang dilakukan sekarang adalah pada
dilakukan
proses penyembuhan luka bakar dan
siklooksigenase
proses penyembuhan stomatitis. Luka
sehingga terjadi pembatasan jumlah sel
bakar merupakan luka yang disebabkan
inflamasi yang bermigrasi ke jaringan
oleh faktor eksternal karena terkena api
perlukaan, selanjutnya reaksi inflamasi
atau terkena cairan kimia seperti air keras.
akan berlangsung lebih singkat. Aktivitas
Sedangkan stomatitis timbul karena faktor
flavonoid dalam mempercepat proses
internal
penyembuhan
seperti
kurang
vitamin
dan
Terapi stomatitis pada dasarnya
bertujuan untuk menekan peradangan,
mengurangi rasa perih dan mempercepat
penyembuhan. Perawatan stomatitis yang
sering digunakan kandungan analgetik,
kortikosteroid dan antimikroba (Tjay dkk.,
2007).
jambu
biji
anti
tumbuhan
inflamasi
melalui
flavonoid
penghambatan
dan
luka
hijau.
lipoksigenase
didukung
oleh
mekanisme antioksidan dalam melakukan
penuruanan imunitas pada tubuh.
Daun
khas
memiliki
kandungan beberapa inti dalam daunnya
yaitu berupa minyak atsiri, asam psidiolat,
penghambatan aktivitas radikal bebas
(Nijveldt dkk, 2001). Reaktivitas yang
tinggi dari komponen hidroksil flavonoid
mengakibatkan radikal bebas menjadi
tidak aktif sehingga aktivasi terhadap
mediator inflamasi oleh radikal bebas
dapat dihambat (Nijveldt dkk, 2001).
Komponen
aktif
dalam
daun
jambu biji yang memberikan khasiat
paling besar adalah tanin. Daun jambu biji
kering yang digiling halus diketahui
terhadap proses penyembuhan stomatitis.
memiliki kandungan tanin sekitar 17%.
Hasil
Senyawa tanin yang memiliki rasa pahit
menunjukkan nilai asumsi signifikansi
mampu
kurang dari 0,05, maka daun jambu biji
menghambat
pertumbuhan
uji
One
mikroorganisme, menyerap racun dan
berpengaruh
dapat menggumpalkan protein (Heyne,
penyembuhan stomatitis.
1987).
terhadap
proses
SARAN
Kevin dkk (2000) melaporkan
bahwa protein dalam daun jambu biji
berupa asam psidiolat, asam ursolat, asam
kategonat,
asam
oleanolat,
asam
gujavolat,
asam
krategolat
akan
menginduksi cystein. Cystein
adalah
faktor pertumbuhan yang berperan penting
dalam
membantu
fibroblast
untuk
menjalin hubungan dengan fibroblast lain
sehingga dapat mensintesis matriks ekstra
seluler dalam pembentukkan kolagen yang
dapat
ANOVA
Way
membantu
penyembuhan
luka
sehingga proses penyembuhan luka dapat
terjadi secara optimal (Kinscherf, 1994).
Berdasarkan
yang
telah diperoleh dapat diberikan beberapa
saran
bagi
menggali
peneliti
lain
faktor-faktor
disarankan
lain
yang
berhubungan dengan proses penyembuhan
stomatitis disarankan untuk mengontrol
variabel-variabel
yang
dapat
mempengaruhi hasil penelitian seperti
faktor imun dan pengaruh makanan serta
Penelitian selanjutnya dapat memperluas
sampel penelitian dan memperbanyak
variabel dalam penelitian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti
mengucapkan
banyak
berterima kasih kepada drg. Edi karyadi,
KESIMPULAN
Berdasarkan
kesimpulan
hasil
penelitian
MM, drg. Nanang Krisnawan dan Ibu Dwi
tentang pengaruh ekstrak etanol daun
kurniawati,
jambu
Linn)
memberikan bimbingan, serta para dosen
proses
dan teman-teman mahasiswa Fakultas
biji
konsentrasi
(Psidium Guajava
7%
terhadap
S.KG,
MPH
penyembuhan stomatitis pada tikus putih
Kedokteran
jantan, didapatkan disimpulkan bahwa
Muhammadiyah Surakarta yang telah
ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava
meluangkan waktunya, terimakasih untuk
Linn)
keikhlasan
konsentrasi
7%
berpengaruh
Gigi
yang telah
dan
Universitas
ketulusan
dalam
membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alisyahbana, M., Engkun, K.,
Kuncoro, F., Tantry, W. K. S, Linda,
P. D., 1993,Studi Pustaka Tanaman
Penyusun Jamu Gendong., Pusat
Penelitian
Obat
Tradisional
Universitas Katolik Widya Mandala :
Surabaya.
2. Cawson, R.A. dan Odell, E.W. 2002.
Disease Of the Oral Mucosa: Noninfective stomatitis, Oral Patologi and
Oral Medicine, Churchill Livingstone
192-195.
3. Farmakope
Indonesia.1995.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia . Edisi keempat, hal. 414416.
4. Gandolfo., Scully, C., Carrozo., 2006,
Oral Medicine, Medicine Union
Tipografico : Editrice Toprinse, Hal
45-5.
5. Greenberg, M.S. 2003. Ulcerative,
vesicular and Bulloys Lesions .Dalam
Lynch MA, Brigman VJ, Greenberg
MS. Burket Oral Medicine. Diagnosis
and Treatment, eight edition hal.163208.
6. Hembing W, 1992. Tanaman
Berkhasiat Obat di Indonesia., Jilid 2,
Pustaka Kartini.
7. Heyne, K., 1987, Tumbuhan obat
berguna Indonesia , Jakarta : Badan
Litbang Kehutanan
8. Kevin, K. O., Arora, P., Lee, W.,
McCulloch, C., 2000, Biochemical
and
Functional
Characterization
ofIntercellular Adhesion and Gap
Junctions in Fibroblast, Am. J.
Physiol. Cell., 279:147-157.
9. Kinscherf et al. Effect of Glutathione
Depletion and Oral N-acetyl Cysteine
treatment on CD4+ and CD8+ cells.
FASEB Journal, 1994; 8: 448–451.
10. Lewis, M. A. O., Lamey, P. J., 1998,
Tinjauan Klinis Penyakit Mulut .,
Widya Medika: Jakarta.
11. Murray, Granner, Rodwell., 2006,
Biokimia Harper., Edisi 25, Penerbit
Buku kedokteran EGC : Jakarta.
12. Nijveldt, R. J., Van Nood, E., Van
Hoorn, E., Boelens, P. G, Van
Norren, K., VanLeeuwen., 2001,
Flavonoids: A Review Of Probable
Mechanisms Of Action And Potential
Application, Am. J. Clin. Nutr ., 74:
418-25.
13. Prastyono, T. O. H., 2009, General
Concept of Wound Healing, Revisited
., Med J Indonesia, 18, 208-16.
14. Scully, C. 2006. Clinical Practise.
Aphthous Ulceration. N Engl J Med
355(2): 165-172.
15. Tjay, Tan Hoan dan K. Rahardja,
2007,
Obat-obat
Penting,
PT
Gramedia, Jakarta.
16. Yuliani, S. L., Hayani, E., 2003, Kadar
Tanin Dan Quersetin Tiga Tipe Daun
Jambu Biji (Psidiumguajava), Buletin
Tanaman Rempah Dan Obat., 14 (1) :1724.
Linn) KONSENTRASI 7% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN
STOMATITIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Agung Rachma Dani
J 52010 0040
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn)
KONSENTRASI 7% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN STOMATITIS
PADA TIKUS PUTIH JANTAN
Agung Rachma Dani1, Edi Karyadi2, Nanang Krisnawan3
INTISARI
Latar Belakang: Stomatitis dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, gangguan
pencernaan, kelainan darah, infeksi HIV (Human Immunodefisiensi Virus), gangguan
emosional, gangguan imunologik, defisiensi nutrisi dan kelainan hormonal. Pengobatan
penderita stomatitis bersifat simptomatis yang bertujuan untuk mengurangi inflamasi,
rasa sakit di daerah lesi dan mempercepat proses penyembuhan. Untuk menghasilkan
penyembuhan luka yang efektif, tubuh harus mensuplai material dan nutrisi pada daerah
yang rusak. Daun jambu biji merupakan salah tanaman obat yang bisa dimanfaatkan
masyarakat sebagai obat alternatif. Melihat kondisi ekonomi saat ini diperlukan
alternatif yang lebih murah dan lebih mudah didapat serta mempunyai efektivitas yang
cukup baik dalam mengobati peradangan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
menganjurkan menggalakkan pemakaian tanaman obat berbahan alam (toba) sebagai
bahan alternatif pengobatan dalam mengurangi dan menyembuhkan rasa sakit dengan
harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat, mudah diperoleh dan cukup praktis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental Randomized
Pre-post only Control Group Design . Uji dalam penelitian ini menggunakan 24 tikus
putih jantan dengan usia 2-3 bulan dan dengan berat 180-200 gram. Bahan ekstrak daun
jambu biji (Psidium Guajava Linn ) 7%. Penelitian ini menggunakan uji One Way
ANOVA.
Hasil: Nilai signifikansi uji One Way ANOVA terdapat pengaruh dalam penyembuhan
stomatitis nilai variabel kurang dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dari perlakuan yang diberikan.
Kesimpulan: Ekstrak daun jambu biji konsentrasi 7% berpengaruh terhadap proses
penyembuhan stomatitis pada tikus putih jantan.
Kata Kunci: Jambu Biji, Tikus Putih, One Way ANOVA
EFFECT OF ETHANOL EXTRACT GUAVA LEAVES (Psidium Guajava
Linn ) 7% CONCENTRATION ON THE HEALING PROCESS IN
RATS STOMATITIS WHITE MALE
1
2
Agung Rachma Dani , Edi Karyadi , Nanang Krisnawan
3
ABSTRACT
Background: Stomatitis can be caused by trauma, infection, gastrointestinal disorders,
blood disorders, infection with HIV (Human Immunodeficiency Virus), emotional
disorders, immunological disorders, nutritional deficiencies and hormonal disorders.
Stomatitis patients with symptomatic treatment aimed at reducing inflammation, pain in
the area of the lesion and accelerate the healing process. To produce an effective wound
healing, the body has to supply material and nutrients to the damaged area. Guava leaf
is one of medicinal plants that can be used as an alternative medicine community.
Seeing the current economic conditions needed alternatives that are cheaper and more
easily available and have a fairly good efficacy in treating inflammation. Ministry of
Health of the Republic of Indonesia recommends encouraging the use of natural
medicinal plant material a treatment alternative in alleviating and curing the pain at a
relatively affordable by the community, easily available and quite practical.
Methods: This study is a randomized experimental nature Pre-post only Control Group
Design. Test in this study using 24 male rats aged 2-3 months and weighing 180-200
grams. Materials guava leaf extract (Psidium Guajava Linn) 7%. This study using One
Way ANOVA
Results: The One Way ANOVA test of significance contained in the healing influence
stomatitis variable value less than 0,05. It can be concluded that there are significant
effect of the treatment given.
Conclusion: The extract of guava leaves 7% concentration effect on the healing process
stomatitis on white male rats.
Keywords: Guava leaves, White Rat, One Way ANOVA
Proses penyembuhan luka pada
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi yang tidak
menentu, secara tidak langsung pada
umumnya akan mempengaruhi tingkat
kesehatan
masyarakat,
serta
akan
mempengaruhi kesehatan di dalam rongga
mulut. Masalah kesehatan dalam rongga
mulut
yang
sering
ditemukan
pada
dasarnya merupakan suatu proses seluler
yang kompleks dan bertujuan untuk
mengembalikan keutuhan jaringan yang
rusak. Untuk menghasilkan penyembuhan
luka yang efektif, tubuh harus mensuplai
material dan nutrisi pada daerah yang
rusak (Prastyono, 2009).
masyarakat adalah stomatitis. Radang
Melihat kondisi ekonomi saat ini
mukosa mulut (stomatitis), adalah sejenis
diperlukan alternatif yang lebih murah dan
penyakit
lebih mudah didapat serta mempunyai
yang
sering
dijumpai
dan
diderita oleh sekitar 10-25% dari seluruh
efektivitas
jumlah penduduk yang ada. Stomatitis
mengobati
peradangan.
ditandai dengan ulser yang rekuren, sakit
Kesehatan
Indonesia
dan tanpa disertai tanda adanya penyakit
menggalakkan pemakaian tanaman obat
lainnya. Stomatitis dapat terjadi pada
berbahan alam (toba) sebagai bahan
mukosa bukal dan labial dan dapat
alternatif pengobatan dalam mengurangi
sembuh dalam waktu 7-14 hari (Gandolfo
dan menyembuhkan rasa sakit dengan
dkk., 2006).
harga
Stomatitis dapat disebabkan oleh
trauma, infeksi, gangguan pencernaan,
yang
yang
cukup
relatif
baik
dalam
Departemen
menganjurkan
terjangkau
oleh
masyarakat, mudah diperoleh dan cukup
praktis (Farmakope Indonesia, 1995).
Indonesia termasuk sebagai negara
kelainan darah, infeksi HIV (Human
gangguan
tropis yang banyak ditumbuhi berbagai
imunologik,
macam tumbuhan yang telah digunakan
defisiensi nutrisi dan kelainan hormonal.
sebagai bahan obat-obatan. Salah satu
Pengobatan penderita stomatitis bersifat
tanaman obat yang berkhasiat dan dikenal
simptomatis yang bertujuan untuk supaya
oleh masyarakat adalah tanaman jambu
dapat mengurangi inflamasi, rasa sakit di
biji. Jambu biji (Psidium Guajava Linn)
daerah lesi dan mempercepat proses
telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman
penyembuhan stomatitis (Cawson dan
obat untuk mengobati penyakit seperti
Odell, 2002).
diare,
Immunodefisiensi
emosional,
Virus),
gangguan
disentri,
demam
berdarah,
peradangan
stomatitis,
jantung
dan
diabetes (Pramono, 2002).
jambu biji dapat digunakan sebagai obat
Tanaman jambu biji
Guajava
Linn)
zat-zat diatas dapat memungkinkan daun
(Psidium
terdiri dari beberapa
kultivar antara lain tanaman jambu biji
herbal
kecepatan
dan
daging
buah
dapat
regenerasi
meningkatkan
epitel
pada
penyembuhan luka (Murray dkk, 2006).
dengan daging buah merah, daging buah
putih
yang
Pada saat ini, penelitian mengenai
kuning
senyawa tanin dari daun jambu biji dalam
(Alisyahbana, 1993). Bagian tanaman
kaitan sebagai senyawa untuk mengobati
yang paling sering digunakan adalah daun
stomatitis belum pernah dilakukan, maka
yang mengandung minyak atsiri, lemak,
perlu
damar, garam-garam mineral, triterpenoid,
pengaruh konsentrasi ekstrak daun jambu
tannin dan flavonoid (Hembing, 1992).
biji (Psidium Guajava Linn) terhadap
Salah satu senyawa aktif yang
terkandung pada daun jambu biji adalah
tanin sebesar 9-12% yang memiliki daya
dilakukan
penelitian
mengenai
proses penyembuhan stomatitis pada tikus
putih jantan.
METODE PENELITIAN
anti septik yaitu mencegah kerusakan
Penelitian ini dilaksanakan dengan
yang disebabkan bakteri atau jamur
metode
(Yuliani dkk, 2003). Dalam penelitian
menggunakan tikus putih jantan yang
Darsono dkk (2003) melaporkan terdapat
berusia 2-3 bulan dan berat 180-200 gram.
senyawa kimia yang terkandung dalam
daun jambu biji seperti quersentin yaitu
senyawa
golongan
flavonoid
jenis
flavonol dan flavon, yang berkhasiat anti
bakteri dan anti inflamasi. Kedua zat
tersebut berperan dalam menghambat
siklus radang yaitu siklooksigenase dan
lipoksigenase. Protein dalam daun jambu
biji berupa asam aminomethionin yang
nantinya
akan
menginduksi
cystein.
Cystein adalah faktor pertumbuhan yang
berperan dalam sintesis kolagen. Adanya
eksperimental,
dengan
Uji analisa data dalam penelitian
ini menggunakan uji One Way ANOVA
dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05).
Sebelumnya dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu dengan menggunakan uji
Shapiro
(α>0,05)
Wilks
dan
uji
Homogenitas dengan menggunakan uji
Levene’s Test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
Laboratorium
ini
dilakukan
Mikrobiologi
di
Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah
bibir bagian dalam,
Surakarta selama 3 hari.
bagian dalam, lidah, gusi, langit-langit
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu
biji konsentrasi 7% berpengaruh terhadap
proses penyembuhan stomatitis. Hasil uji
One Way ANOVA menunjukkan nilai
asumsi signifikansi kurang dari 0,05,
maka ekstrak daun jambu biji konsentrasi
7%
berpengaruh
penyembuhan
terhadap
stomatitis
proses
karena
nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 maka
memenuhi syarat.
dalam rongga mulut (Scully, 2006).
Stomatitis muncul disertai dengan rasa
sakit.
penelitian
sekitar
10%
menunjukkan
dari
populasi
menderita penyakit stomatitis. Populasi
wanita lebih mudah terserang dari pada
pria (Scully, 2006). Stomatitis disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain defisiensi
vitamin (Zat besi, asam folat, vitamin B12
atau B komplek), psikologis, gangguan
endokrin, alergi, herediter, imunologi
(Lewis, 1998).
penelitian yang dilakukan oleh Oktiarni
dkk (2010), dengan judul “pengujian
dengan pemberian larutan etanol dalam
mengekstrak daun jambu biji (Psidium
Guajava Linn) dengan perbandingan 7%
terhadap proses penyembuhan luka bakar
pada tikus putih jantan”. Hasil penelitian
bahwa
Hasil
bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan
menujukan
selaput lendir pipi
terdapat
pengaruh
sigfikan perlakuan ekstrak daun jambu biji
dengan konsentrasi 7% terhadap proses
penyembuhan luka bakar pada tikus putih
jantan.
Stomatitis diperkenalkan pertama
kali
oleh
Hippocrates.
Stomatitis
merupakan suatu kelainan yang ditandai
dengan ulser rekuren dan terbatas pada
mukosa
mulut
penderita
(Greenberg,
2003). Stomatitis biasanya terasa perih
dan terjadi kembali dalam interval waktu
3 hingga 4 minggu dan terkadang tidak
kunjung sembuh. Radang tipe minor
secara individual berlangsung selama 7-14
hari kemudian pulih tanpa meninggalkan
bekas. Stomatitis secara tipikal dapat
mengenai
daerah
mukosa
yang
tak
Stomatitis merupakan peradangan
berkeratin, seperti mukosa bukal, mukosa
yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya
labial, sulkus atau batas lateral lidah.
berupa bercak putih kekuningan.Bercak
Radang mukosa mulut sering kali timbul
ini dapat berupa bercak tunggal maupun
pada masa kanak-kanak, namun mencapai
berkelompok. Stomatitis dapat menyerang
puncaknya pada masa remaja atau dewasa.
Waktu
timbulnya
dapat
bervariasi,
asam ursolat, asam kategonat, asam
kadang-kadang memiliki interval waktu
oleanolat,
asam
yang relatif teratur. Kebanyakan orang
krategolat,
guajaverein,
yang mengalaminya tampak sehat-sehat
hiperin,
saja, sebagian besar penderitanya bukan
kasuarinin dan kuersetin (Sudarsono dkk,
perokok,
2002).
sebagian
kecil
mengalami
gangguan haematologis (Cawson dan
Odell, 2002).
gujavolat,
senyawa
asam
isokuersetin,
flavonol,
tanin,
Flavonoid dalam daun jambu biji
berfungsi untuk membatasi pelepasan
Tidak berpengaruhnya perlakuan
mediator inflamasi. Flavonoid merupakan
ekstrak daun jamu biji dalam penelitian ini
golongan senyawa fenol terbesar sebagai
dimungkinkan karena, perbedaan antara
kandungan
penelitian terdahulu dengan penelitian
Aktivitas
yang dilakukan sekarang adalah pada
dilakukan
proses penyembuhan luka bakar dan
siklooksigenase
proses penyembuhan stomatitis. Luka
sehingga terjadi pembatasan jumlah sel
bakar merupakan luka yang disebabkan
inflamasi yang bermigrasi ke jaringan
oleh faktor eksternal karena terkena api
perlukaan, selanjutnya reaksi inflamasi
atau terkena cairan kimia seperti air keras.
akan berlangsung lebih singkat. Aktivitas
Sedangkan stomatitis timbul karena faktor
flavonoid dalam mempercepat proses
internal
penyembuhan
seperti
kurang
vitamin
dan
Terapi stomatitis pada dasarnya
bertujuan untuk menekan peradangan,
mengurangi rasa perih dan mempercepat
penyembuhan. Perawatan stomatitis yang
sering digunakan kandungan analgetik,
kortikosteroid dan antimikroba (Tjay dkk.,
2007).
jambu
biji
anti
tumbuhan
inflamasi
melalui
flavonoid
penghambatan
dan
luka
hijau.
lipoksigenase
didukung
oleh
mekanisme antioksidan dalam melakukan
penuruanan imunitas pada tubuh.
Daun
khas
memiliki
kandungan beberapa inti dalam daunnya
yaitu berupa minyak atsiri, asam psidiolat,
penghambatan aktivitas radikal bebas
(Nijveldt dkk, 2001). Reaktivitas yang
tinggi dari komponen hidroksil flavonoid
mengakibatkan radikal bebas menjadi
tidak aktif sehingga aktivasi terhadap
mediator inflamasi oleh radikal bebas
dapat dihambat (Nijveldt dkk, 2001).
Komponen
aktif
dalam
daun
jambu biji yang memberikan khasiat
paling besar adalah tanin. Daun jambu biji
kering yang digiling halus diketahui
terhadap proses penyembuhan stomatitis.
memiliki kandungan tanin sekitar 17%.
Hasil
Senyawa tanin yang memiliki rasa pahit
menunjukkan nilai asumsi signifikansi
mampu
kurang dari 0,05, maka daun jambu biji
menghambat
pertumbuhan
uji
One
mikroorganisme, menyerap racun dan
berpengaruh
dapat menggumpalkan protein (Heyne,
penyembuhan stomatitis.
1987).
terhadap
proses
SARAN
Kevin dkk (2000) melaporkan
bahwa protein dalam daun jambu biji
berupa asam psidiolat, asam ursolat, asam
kategonat,
asam
oleanolat,
asam
gujavolat,
asam
krategolat
akan
menginduksi cystein. Cystein
adalah
faktor pertumbuhan yang berperan penting
dalam
membantu
fibroblast
untuk
menjalin hubungan dengan fibroblast lain
sehingga dapat mensintesis matriks ekstra
seluler dalam pembentukkan kolagen yang
dapat
ANOVA
Way
membantu
penyembuhan
luka
sehingga proses penyembuhan luka dapat
terjadi secara optimal (Kinscherf, 1994).
Berdasarkan
yang
telah diperoleh dapat diberikan beberapa
saran
bagi
menggali
peneliti
lain
faktor-faktor
disarankan
lain
yang
berhubungan dengan proses penyembuhan
stomatitis disarankan untuk mengontrol
variabel-variabel
yang
dapat
mempengaruhi hasil penelitian seperti
faktor imun dan pengaruh makanan serta
Penelitian selanjutnya dapat memperluas
sampel penelitian dan memperbanyak
variabel dalam penelitian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti
mengucapkan
banyak
berterima kasih kepada drg. Edi karyadi,
KESIMPULAN
Berdasarkan
kesimpulan
hasil
penelitian
MM, drg. Nanang Krisnawan dan Ibu Dwi
tentang pengaruh ekstrak etanol daun
kurniawati,
jambu
Linn)
memberikan bimbingan, serta para dosen
proses
dan teman-teman mahasiswa Fakultas
biji
konsentrasi
(Psidium Guajava
7%
terhadap
S.KG,
MPH
penyembuhan stomatitis pada tikus putih
Kedokteran
jantan, didapatkan disimpulkan bahwa
Muhammadiyah Surakarta yang telah
ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava
meluangkan waktunya, terimakasih untuk
Linn)
keikhlasan
konsentrasi
7%
berpengaruh
Gigi
yang telah
dan
Universitas
ketulusan
dalam
membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alisyahbana, M., Engkun, K.,
Kuncoro, F., Tantry, W. K. S, Linda,
P. D., 1993,Studi Pustaka Tanaman
Penyusun Jamu Gendong., Pusat
Penelitian
Obat
Tradisional
Universitas Katolik Widya Mandala :
Surabaya.
2. Cawson, R.A. dan Odell, E.W. 2002.
Disease Of the Oral Mucosa: Noninfective stomatitis, Oral Patologi and
Oral Medicine, Churchill Livingstone
192-195.
3. Farmakope
Indonesia.1995.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia . Edisi keempat, hal. 414416.
4. Gandolfo., Scully, C., Carrozo., 2006,
Oral Medicine, Medicine Union
Tipografico : Editrice Toprinse, Hal
45-5.
5. Greenberg, M.S. 2003. Ulcerative,
vesicular and Bulloys Lesions .Dalam
Lynch MA, Brigman VJ, Greenberg
MS. Burket Oral Medicine. Diagnosis
and Treatment, eight edition hal.163208.
6. Hembing W, 1992. Tanaman
Berkhasiat Obat di Indonesia., Jilid 2,
Pustaka Kartini.
7. Heyne, K., 1987, Tumbuhan obat
berguna Indonesia , Jakarta : Badan
Litbang Kehutanan
8. Kevin, K. O., Arora, P., Lee, W.,
McCulloch, C., 2000, Biochemical
and
Functional
Characterization
ofIntercellular Adhesion and Gap
Junctions in Fibroblast, Am. J.
Physiol. Cell., 279:147-157.
9. Kinscherf et al. Effect of Glutathione
Depletion and Oral N-acetyl Cysteine
treatment on CD4+ and CD8+ cells.
FASEB Journal, 1994; 8: 448–451.
10. Lewis, M. A. O., Lamey, P. J., 1998,
Tinjauan Klinis Penyakit Mulut .,
Widya Medika: Jakarta.
11. Murray, Granner, Rodwell., 2006,
Biokimia Harper., Edisi 25, Penerbit
Buku kedokteran EGC : Jakarta.
12. Nijveldt, R. J., Van Nood, E., Van
Hoorn, E., Boelens, P. G, Van
Norren, K., VanLeeuwen., 2001,
Flavonoids: A Review Of Probable
Mechanisms Of Action And Potential
Application, Am. J. Clin. Nutr ., 74:
418-25.
13. Prastyono, T. O. H., 2009, General
Concept of Wound Healing, Revisited
., Med J Indonesia, 18, 208-16.
14. Scully, C. 2006. Clinical Practise.
Aphthous Ulceration. N Engl J Med
355(2): 165-172.
15. Tjay, Tan Hoan dan K. Rahardja,
2007,
Obat-obat
Penting,
PT
Gramedia, Jakarta.
16. Yuliani, S. L., Hayani, E., 2003, Kadar
Tanin Dan Quersetin Tiga Tipe Daun
Jambu Biji (Psidiumguajava), Buletin
Tanaman Rempah Dan Obat., 14 (1) :1724.