Blood Profiles of Trained-Pigeon for Flying

PROFIL DARAH BURUNG MERPATI (Columba livia)
YANG DILATIH TERBANG

SKRIPSI
WELI TRIS SETIAWAN

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

RINGKASAN
WELI TRIS SETIAWAN. D14086027. Profil Darah Burung Merpati (Columba
livia) yang Dilatih Terbang. Program Alih Jenis Teknologi Produksi Ternak.
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut
Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Dr. Ir. Sri Darwati, M.Si.
: Maria Ulfah, S.Pt., M.Sc. Agr.


Burung merpati merupakan unggas yang hidup di sekitar lingkungan manusia
yang disukai karena sangat dekat dan jinak dengan manusia serta hidupnya menyatu
dengan tempat tinggal pemeliharaanya. Burung merpati termasuk ke dalam Class
Aves dan Genus Columba.
Di Indonesia burung merpati umumnya digunakan untuk hewan kesenangan
dan hobi menerbangkan (balap). Adapun profil darah berkaitan dengan sistem
kekebalan tubuh untuk mempertahankan diri dari penyakit selain untuk aktifitas,
selain itu berkaitan dengan transportasi oksigen yang ada dalam tubuh merpati dan
dalam proses transportasi oksigen tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi Hb yang
merupakan bagian dari profil darah. Penelitian profil darah burung merpati sangat
diperlukan karena berhubungan dengan aktifitas fisik yaitu terbang. Tujuan dari
penelitian ini menghitung gambaran profil darah burung merpati yang meliputi
jumlah hemoglobin, hematokrit, sel darah merah, dan jumlah sel darah putih. Selain
itu memberikan informasi mengenai profil darah burung yang dilatih terbang.
Burung merpati yang digunakan dalam penelitian adalah 25 pasang burung merpati
yang dilatih terbang. Burung merpati tersebut berasal dari peternakan rakyat di Sinar
Sari Dramaga, Bogor.
Pemeliharaan burung merpati dilaksanakan di kandang pribadi. Pemberian
pakan dilakukan pada pagi hari sesuai dengan kebutuhan yaitu per harinya 70 g

jagung per pasang burung merpati. Air minum diberikan ad libitum dengan
menggunakan tempat air minum berkapasitas 2 l.
Pengamatan profil darah dan pengukurannya dilakukan di Laboratorium
Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian
Bogor. Pengambilan sampel darah dilakukan menggunakan spuit 1 ml dengan jarum
26G x 1/2’’. Sampel darah diambil pada vena sayap. Sampel darah burung merpati
langsung dimasukkan ke dalam tabung yang sudah diisi anti koagulan Ethylene
Diamine Tetra Acid (EDTA) di dalamnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan uji-t untuk membandingkan profil darah burung merpati jantan dan
betina selanjutnya profil darah burung merpati yang dilatih dan tidak dilatih terbang
dianalisis dengan uji-t berpasangan.
Rataan hemoglobin merpati jantan dan merpati betina sebelum dilatih terbang
sama, masing-masing 14,844 g/dl dan 15,206 g/dl sedangkan rataan hemoglobin
merpati jantan dan merpati betina sesudah dilatih terbang tidak berbeda, masingmasing 15,686 g/dl dan 15,169 g/dl. Hemoglobin jantan dan betina sebelum dan
sesudah dilatih terbang sama. Latihan terbang tidak berpengaruh terhadap nilai
hemoglobin. Rataan hematokrit merpati jantan dan betina tidak berbeda sebelum
dilatih terbang dengan nilai hematokrit berkisar 26,5%-53,7%. Hematokrit jantan
dan betina sesudah dilatih terbang berbeda (P