Latar Belakang ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI D I DAS GRINDULU PACITAN PROPINSI JAWA TIMUR

xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahan sebagai sumber daya alam dalam pengelolaannya perlu tindakan yang bijaksana agar memberikan hasil yang baik bagi manusia dan terjaga kelestariannya. Dalam pemanfaatan lahan baik untuk lahan pertanian, pemukiman, atau pemanfaatan lahan yang lain kadang – kadang banyak menimbulkan masalah lingkungan yaitu terganggunya keseimbangan alam. Semakin meningkatnya kebutuhan lahan dan persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian dan non pertanian membutuhkan teknologi yang tepat guna untuk mengoptimalkan penggunaan lahan secara berkelanjutan. Oleh karena itu diperlukan adanya pemikiran yang seksama mengenai kebutuhan akan lahan yang semakin terbatas ini. Menurut FAO 1977, definisi degradasi lahan secara umum adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual ataupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa. Namun definisi degradasi yang kita maksud adalah degradasi dalam bidang pertanian dan produksi tanaman. Hal tersebut disamakan dengan kerusakan tanah atau hilang atau menurunnya fungsi tanah sebagai matrik tempat akar tanaman berjangkar dan air tanah tersimpan, tempat unsur hara ditambahkan Arsyad, 1989. Solusi yang terbaik untuk mengatasi degradasi lahan menurut kalangan ilmuwan dengan kemampuan lahan. Kemampuan lahan merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan lahan sumberdaya lahan sesuai dengan potensinya. Penilaian potensi lahan sangat diperlukan terutama dalam rangka penyusunan kebijakan, pemanfaatan lahan, dan pengelolaan lahan secara berkesinambungan. Untuk menyusun kebijakan tersebut sangat diperlukan peta – peta yang salah satunya adalah peta kemampuan lahan. Analisis kemampuan lahan dapat mendukung proses dalam penyusunan rencana penggunaan lahan di suatu wilayah yang disusun dengan cepat dan tepat sebagai dasar pijakan dalam mengatasi benturan pemanfaatan penggunaan lahansumberdaya alam. xiii

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk mengidentifikasikan dan memetakan lahan kritis (studi kasus pada lahan kritis di Sub DAS Bancak Propinsi Jawa Tengah)

0 6 116

Identifikasi dan Pemetaan Lahan Kritis Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi

2 14 25

Analisis alih fungsi lahan dengan menggunakan penginderaan jauh dan kesediaan membayar di Sub DAS Ciliwung Hulu Jawa Barat

0 7 160

Identifikasi Dan Pemetaan Lahan Kritis Menggunakan Sistem Infonnasi Geografi Dan Penginderaan Jauh (Kasus Sub Das Citarum Hulu, Propinsi Jawa Barat)

0 10 182

Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

0 10 152

Monitoring Perubahan Penutupan Lahan dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Penginderaan Jauh (Studi Kasus : Kawasan Puncak, Kabupataen Bogor, Jawa Barat)

1 8 207

Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk mengidentifikasikan dan memetakan lahan kritis (studi kasus pada lahan kritis di Sub DAS Bancak Propinsi Jawa Tengah)

0 8 106

Monitoring Penutupan Lahan di DAS Grindulu dengan Metode Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis

0 5 7

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DENGANAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH DI Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jauh Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2000 - 20

0 2 18

Sistem Informasi Lahan Subak Berbasis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi di Kota Denpasar.

2 4 48