Definisi Anatomi Otak TINJAUAN PUSTAKA

3 1.3.2 Untuk mengetahui apakah pendekatan terapi latihan metode Neuro Developmental Treatment dapat meningkatkan kemampuan fungsional ditinjau dari skala GMFM.

1.4 Manfaat

Penulis: dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pada kasus cerebral palsy spastik atetoid quadriplegi sehingga dapat menentukan pelayanan fisioterapi yang tepat. Masyarakat: untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang cerebral palsy spastik atetoid quadriplegi kepada masyarakat sehingga dapat lebih memperhatikan kesehatan. Institusi: Dapat membagi pengalaman dan informasi tentang manfaat pendekatan Neuro Developmental Treatment pada anak cerebral palsy spastik atetoid quadriplegi.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Novak 2014 berpendapat bahwa Cerebral pasly merupakan kumpulan gangguan permanen dari perkembangan gerak dan postur menyebabkan keterbatasan aktivitas, yang dikaitkan dengan gangguan non progresif yang terjadi di otak sejak dalam kandungan atau di masa kanak- kanak. Kelainan tersebut kerap dibarengi dengan gangguan sensasi, persepsi, kognitif, komunikasi, tingkah laku, epilepsi, dan masalah muskuloskeletal. Menurut Sarjono 2010 spastisitas adalah suatu keadaan dimana tonus otot lebih tinggi dari normal dan ditandai dengan spasme, hipertonik, dengan demikian otot-otot kaku dan gerakan kaku. Spastik quadriplegi menyerang keempat ekstremitas yaitu kedua ekstremitas atas dan kedua ekstremitas bawah Mardiani 2006. Penderita CP atetoid mengalami fluktuasi tonus otot yang menyebabkan gerakan lambat dan tidak terkontrol Merlina, 2012. Dari beberapa definisi yang dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bahwa cerebral palsy spastik atetoid quadriplegi adalah gangguan postur dan gerak yang tidak terkontrol, dikaitkan dengan gangguan yang bersifat 4 non-progresif yang terjadi di otak ketika dalam kandungan maupun kanak- kanak, ditandai dengan fluktuatifnya tonus otot dan terjadi kaku pada ke empat anggota gerak yaitu anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah.

2.2 Anatomi Otak

Bagian otak yang mengenai cerebral palsy yaitu Cortex menyebabkan terjadi spastik, bangsal ganglia menyebabkan terjadi CP atetoid: 2.2.1 Cortex Menurut Untari 2012 cerebrum berfungsi untuk mengatur semua aktivitas mental yang berkaitan dengan kepandaian, ingatan, kesadaran, dan pertimbangan. Menurut Snell 2009 lobus frontalis dibagi menjadi beberapa area. Area precentralis dibagi menjadi daerah anterior dan posterior. Area anterior disebut area pramotorik motorik sekunder area Brodman 6 dan sebagian dari area 8, 44, 45 berfungsi menyimpan program aktivitas motorik berdasarkan pengalaman, mengontrol gerakan postural kasar melalui hubungannya dengan ganglia basal. Area posterior disebut area motorik primer area Brodman 4 berfungsi menimbulkan gerakan- gerakan individual pada berbagai bagian tubuh. 2.2.2 Ganglia Basal Nukleus basal atau ganglia basal berperan dalam mengontrol gerakan selain memiliki fungsi non motorik yang belum dipahami. Nukleus bangsal berfungsi menghambat tonus otot diseluruh tubuh tonus otot yang sesuai normal dipertahankan oleh keseimbangan antara input eksitatorik dan inhibitorik ke neuron- neuron yang mensarafi otot rangka, mempertahankan aktivitas motorik yang bertujuan menekan pola gerak yang tidak berguda dan tidak diinginkan, memantau dan mengoordinasikan kontraksi lambat yang menetap terutama yang berkaitan dengan postur dan penopangan Sherwood, 2014. 5

2.3 Klasifikasi

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIK Penatalaksanaan Neuro Development Treatment Pada Kondisi Cerebral Palsy Spastik Atetoid Quadriplegi Di Griya Fisioterapi Bunda Novy Yogyakarta.

1 6 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Neuro Development Treatment Pada Kondisi Cerebral Palsy Spastik Atetoid Quadriplegi Di Griya Fisioterapi Bunda Novy Yogyakarta.

0 5 6

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI DI PNTC Penatalaksanaan Neuro Development Treatment (NDT) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Di Pntc (Pediatric And Neurodevelopmental Teraphy Ce

0 5 15

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI DI PNTC Penatalaksanaan Neuro Development Treatment (NDT) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Di Pntc (Pediatric And Neurodevelopmental Teraphy Ce

0 2 17

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI Penatalaksanaan Neuro Development Treatment (NDT) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Quadriplegi Di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.

0 3 17

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC Penatalaksanaan Neuro Development Treatment (NDT) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Quadriplegi Di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.

0 2 22

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA.

0 3 7

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA.

0 2 6

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGIA Penatalaksanaan Neuro Development Treatment pada Cerebral Palsy Spastic Quadriplegia di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 0 13

PE Penatalaksanaan Neuro Development Treatment pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Diplegi di RSUD Dr Sardjito Yogyakarta.

0 0 14