Proses penerapan verifikasi yang dilakukan oleh Kompas.com dan

132

a. Proses penerapan verifikasi yang dilakukan oleh Kompas.com dan

Detik.com dalam pemberitaan Florence Sihombing Berdasarkan hasil wawancara dan temuan data, baik Kompas.com dan Detik.com mengikuti dan mematuhi tahapan verifikasi yang diatur dalam Pedoman Pemberitaan Media Siber PPMS. Meskipun demikian, Kompas.com dan Detik.com memiliki kebijakan sendiri dalam melakukan proses verifikasinya. Kebijakan yang dilakukan tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang terdapat dalam PPMS. Pada pemberitaan Florence Sihombing, Kompas.com memulainya dengan pernyataan yang dibuat oleh Florence. Menurut Glory Wadrianto, peristiwa tersebut dijadikan berita karena menjadi perbincangan dan menarik bagi publik. Sehingga publik perlu tahu lebih dalam mengenai peristiwa tersebut wawancara 21 September 2015. Keputusan tersebut juga yang menyebabkan berita pertama langsung naik walau tanpa ada konfirmasi langsung dari Florence Sihombing. Pihak Kompas.com beralasan, saat itu Florence belum bisa ditemui dan dihubungi, sementara berita harus segera terbit karena data sudah dianggap cukup. Pemberitaan Kompas.com mengenai Florence Sihombing bisa dikatakan mengikuti aturan PPMS. Namun ada beberapa hal yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada kewajiban media untuk memberikan penjelasan bahwa berita belum terverifikasi. Kompas.com menempatkan penjelasan justru pada berita yang telah terverifikasi. 133 Penjelasan tersebut berupa kronologis penyebab peristiwa pada bagian akhir berita. Selain itu, Kompas.com juga memberikan tautan link berita pertama dengan berita terbaru, sesuai dengan aturan PPMS. Hal yang sama juga terjadi pada pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com. Berita pertama mengenai Florence Sihombing tidak menyebutkan nama Florence. Selain itu, sumber berita pertama berasal dari pengamatan reporter Detik.com sendiri. Informasi dari hasil pengamatan dianggap kredibel karena penulis berita menjadi saksi mata langsung di lokasi kejadian. Detik.com juga memberikan penjelasan pada berita terbaru, dalam bentuk kronologis penyebab peristiwanya. Tautan link berita pertama dengan berita terbaru juga diberikan untuk memudahkan pembaca memahami alur pemberitaannya. Mengenai sumber berita, Kompas.com rata-rata menempatkan satu sumber tiap satu berita. Hal yang sama juga terjadi pada Detik.com. Keduanya memberi alasan yang sama, jika satu sumber dalam satu berita sudah cukup selama informasi dari sumber tersebut sudah kredibel dan kompeten. Sumber berita di Kompas.com lebih banyak daripada Detik.com dalam pemberitaan Florence Sihombing. Sumber-sumber berita tersebut memang kredibel dan kompeten, namun beberapa sumber berita terkesan tidak relevan dengan peristiwa yang menjadi pemberitaan. Mengenai validitas pernyataan Florence Sihombing, keduanya memaknai secara berbeda. Kompas.com beralasan dampak sosial yang 134 muncul setelah pernyataan tersebut yang menjadi fokus pemberitaan, sehingga konfirmasi langsung dari Florence Sihombing tidak langsung dimasukkan. Alasan tersebut sejalan dengan pemberitaan, di mana pernyataan yang dibuat Florence Sihombing dimuat secara utuh dalam artikel-artikel berita di Kompas.com. Meskipun demikian, pada pemberitaan selanjutnya konfirmasi Florence dimunculkan dalam bentuk pernyataan maaf dari konferensi pers yang digelar pengacara resminya. Detik.com memaknainya secara berbeda. Pada pemberitaannya, pernyataan tersebut dibuat oleh Florence Sihombing karena ada latar belakangnya, yaitu penyerobotan antrean yang dilakukan olehnya di SPBU Lempuyangan. Hal ini yang menjadi penyebab mengapa pernyataan Florence Sihombing tidak dimuat dalam pemberitaan. Pihak Detik.com memilih untuk memastikan validitas pernyataan tersebut dengan mengutip konfirmasi langsung dari Florence Sihombing. Konfirmasi ini muncul dalam bentuk pengakuan oleh Florence sekaligus permohonan maaf.

b. Strategi Kompas.com dan Detik.com menerapkan verifikasi dalam

Dokumen yang terkait

Analisis Framing Pemberitaan Foto Pre Weding pada Media Online Detik.Com dan Kompas.Com

13 146 91

VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 2 15

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATH FLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE HARIANJOGJA.COM DAN TRIBUNJOGJA.COM (Studi Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Posting Path Florence Sihombing pada Portal Online Harianjogja.com dan Tribunjog

0 3 15

VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com

0 5 13

PENDAHULUAN VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 5 37

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN VERIFIKASI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE (Studi Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus – September 2014).

0 11 24

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATHFLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATH FLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE HARIANJOGJA.COM DAN TRIBUNJOGJA.COM (Studi Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan

0 4 13

PENDAHULUAN OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATH FLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE HARIANJOGJA.COM DAN TRIBUNJOGJA.COM (Studi Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Posting Path Florence Sihombing pada Portal Online Harianjogja.com

1 5 40

PENUTUP OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS POSTING PATH FLORENCE SIHOMBING PADA PORTAL ONLINE HARIANJOGJA.COM DAN TRIBUNJOGJA.COM (Studi Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Posting Path Florence Sihombing pada Portal Online Harianjogja.com dan

0 5 74

PENERAPAN PERATURAN DEWAN PERS TENTANG PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER (Studi Kasus Kabarmakassar.com)

0 1 85