7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Asimetri Informasi
Asymmetric Information
atau ketidaksamaan informasi adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai
kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor Brigham, 1999. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai
informasi yang lebih banyak dari pada para investor Husnan, 1996. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan
mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi
informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang
dapat dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang Wolk, 2000. Dengan demikian, penerbitan laporan
arus kas sebagai salah satu bagian dari laporan keuangan akan menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengurangi informasi
asimetris. Pengertian asimetri informasi
menurut Jensen dan Meckling 1976 menambahkan bahwa jika kedua kelompok agen dan prinsipal tersebut adalah
orang-orang yang berupaya memaksimalkan utilitasnya sehingga terdapat alasan yang kuat untuk meyakini bahwa agen tidak akan selalu bertindak yang terbaik
untuk kepentingan prinsipal. Prinsipal dapat membatasinya dengan menetapkan insentif yang tepat bagi agen dan melakukan monitor yang didesain untuk
membatasi aktivitas agen yang menyimpang. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi
keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan memiliki kelemahan tertentu, sekalipun pembuatan laporan keuangan diatur oleh suatu
standar yang telah ditetapkan, namun perlu disadari bahwa laporan keuangan mengandung banyak asumsi, penilaian, serta pemilihan metode perhitungan yang
dapat digunakan oleh pembuatnya. Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik antara
principal
dan
agent
untuk saling mencoba memanfatkan. Eisenhardt 1989 mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu:
1. Manusia pada umunya mementingkan diri sendiri
self interest
. 2.
Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang
bounded rationality
. 3.
Manusia selalu menghindari resiko
risk adverse
.
2.1.1 Macam Asimetri Informasi
Menurut Scott 2000, terdapat dua macam asimetri informasi yaitu: 1.
Adverse selection
, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan
dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan
informasinya kepada pemegang saham.
2.
Moral hazard,
yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga
manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak
dilakukan.
2.2 Teori