2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak
Dalam Waluyo 2007: 17 dikemukakan beberapa sistem pemungutan pajak, yaitu antara lain:
1 Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak. Ciri-cirinya: a.
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
b. Wajib Pajak bersifat pasif.
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus. 2
Self Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya:
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib
Pajak sendiri. b.
Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.
c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi
3 With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri- cirinya:
a. Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak
ketiga, pihak fiskus dan Wajib Pajak.
2.1.3 Pengertian Self Assessment System
Self Assesment System terdiri dari dua kata bahasa Inggris yaitu Self yang artinya sendiri, dan to assess yang artinya menilai, menghitung, menaksir.
Dengan demikian, maka pengertian Self Assessment adalah menghitung atau menilai sendiri. Jadi Wajib Pajak sendirilah yang menghitung dan menilai
kewajiban perpajakannya. Self Assesment System adalah suatu sistem perpajakan yang memberikan
kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya dimulai dari mendaftarkan diri di Kantor
Pelayanan Pajak untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, menghitung dan menetapkan sendiri jumlah pajak yang terhutang melalui
pengisian Surat Pemberitahuan SPT dengan baik dan benar serta mempertanggungjawabkannya.
Sesuai dengan sistem self assessment, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan
pelaporan pajak terutangnya. Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk
mendaftarkan diri untuk memperolah Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Untuk memperoleh NPWP, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayahnya meliputi kedudukan Wajib Pajak dengan mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi.
Selain mendatangi Kantor Pelayanan Pajak, Wajib Pajak dapat pula mendaftarkan diri secara online melalui e-registration di website Direktorat
Jenderal Pajak. Setelah melakukan pendaftaran dan mendapat NPWP, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk menghitung dan membayar pajak, yang
selanjutnya melaporkan pajak terutangnya dalam bentuk Surat Pemberitahuan SPT. Wajib Pajak selain mempunyai kewajiban juga mempunyai hak untuk
mendapatkan kerahasiaan atas seluruh informasi yang telah disampaikan pada Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka menjalankan ketentuan perpajakan.
2.1.4 Subyek dan Obyek Pajak Penghasilan