Permasalahan Lansia Kebutuhan Hidup Lansia

17 kedalam kehidupan nyata seperti merasa dirinya diracun oleh orang lain, dicintai, ditipu, merasa dirinya sakit atau disakiti. d. Gangguan kecemasan merupakan gangguan psikologis berupa ketakutan yang tidak wajarphobia. Kecemasan yang tersering pada lansia adalah tentang kematiannya. e. Gangguan tidur. Usia lanjut adalah faktor tunggal yang paling sering berhubungan dengan peningkatan kejadian gangguan tidur yang berupa gangguan tidur di malam hari sering terbangun di dini hari dan sering merasa ngantuk terutama di siang hari. 3. Penurunan sosial a. Masa pensiun menyebabkan sebagian lansia sering merasa ada sesuatu yang hilang dari hidupnya. Beberapa perasaan yang dirasakan adalah sebagai berikut: 1 Kehilangan status atau kedudukan sosial sebelumnya, baik di dalam masyarakat, tempat kerja atau lingkungan. 2 Kehilangan pertemanan baik di lingkungan masyarakat. 3 Kehilangan gaya hidup yang biasa dijalaninya. b. Banyak lansia yang merasa kesepian atau merasa terisolasi dari lingkungan di sekitarnya, antara lain karena jarang tersedia pelayanan kendaraan umum khusus bagi lansia, tingginya tingkat kejahatan di sekitar lingkungan tempat tinggal, dan lain-lain.

II.1.4. Permasalahan Lansia

Permasalahan lansia terjadi karena secara fisik mengalami proses penuaan yang disertai dengan kemunduran fungsi pada sistem tubuh sehingga secara otomatis akan menurunkan pula keadaan psikologis dan sosial dari puncak pertumbuhan dan perkembangan. Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh lansia, diantaranya 11 : 1. Kondisi mental: secara psikologis, umumnya pada usia lanjut terdapat penurunan baik secara kognitif maupun psikomotorik. Contohnya, penurunan pemahaman dalam menerima permasalahan dalam kelambanan dalam bertindak. 11 Mangoenprasodjo, A. Setiono, Mengisi Hari Tua dengan Bahagia, Pradipta Publishing, Jakarta, 2005. 18 2. Keterasingan loneliness: terjadi penurunan kemampuan pada individu dalam mendengar, melihat, dan aktivitas lainnya sehingga merasa tersisih dari masyarakat. 3. Post power syndrome: kondisi ini terjadi pada seseorang yang semula mempunyai jabatan pada masa aktif bekerja. Setelah berhenti bekerja, orang tersebut merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. 4. Masalah penyakit: selain karena proses fisiologis yang menuju ke arah degeneratif, juga banyak ditemukan gangguan pada usia lanjut, antara lain: infeksi, jantung dan pembulu darah, penyakit metabolik, osteoporosis, kurang gizi, penggunaan obat dan alkohol, penyakit syaraf stroke, serta gangguan jiwa terutama depresi dan kecemasan. Permasalahan yang dialami lansia memberikan kesimpulan bahwa dengan keterbatasan yang di alami maka harus diciptakan suatu lingkungan yang dapat membantu aktivitas lansia dengan keterbatasannya.

II.1.5. Kebutuhan Hidup Lansia

Lansia juga mempunyai kebutuhan hidup seperti orang lain agar kesejahteraan hidup dapat dipertahankan. Kebutuhan hidup seperti kebutuhan makanan yang mengandung gizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin dan sebagainya diperlukan oleh lansia agar dapat mandiri. Menurut pendapat Maslow dalam teori Hierarki Kebutuhan, kebutuhan manusia meliputi: 1. Kebutuhan fisik physiological needs adalah kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan, sandang, papan, seks dan sebagainya. 2. Kebutuhan ketentraman safety needs adalah kebutuhan akan rasa keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun batiniah seperti kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan kemandirian dan sebagainya 3. Kebutuhan sosial social needs adalah kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui paguyuban,organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan hobi dan sebagainya. 4. Kebutuhan harga diri esteem needs adalah kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan keberadaannya. 5. Kebutuhan aktualisasi diri self actualization needs adalah kebutuhan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani maupun daya pikir berdasar 19 pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup, dan berperan dalam kehidupan. 12 Gambar II.3 Teori Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow Sumber : http:psipop.blogspot.com201004maslow-teori-hierarki-kebutuhan-revisi_04.html II.2. PANTI WREDHA

II.2.1. Esensi Panti Wredha

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESAIN PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA ABIYOSO SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 2 16

PENDAHULUAN DESAIN PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA ABIYOSO SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 4 11

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESAIN PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA ABIYOSO SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 2 60

Tinjauan Aksesibilitas Desain Area Makan bagi Lansia (Studi Kasus: Panti Tresna Wredha Nazareth).

0 4 23

TINGKAT RESILIENSI USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 0 126

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO.

8 37 194

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL PADA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 22

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TERSNA WERDHA ”ABIYOSO” PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA “ABIYOSO” P

0 1 14

PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA UNIT ABIYOSO PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Panti Sosial

0 1 16

HUBUNGAN LONELINESS LEVEL DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT ABIYOSO PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Loneliness Level Dengan Kualitas Tidur Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Pakem Sleman Yog

0 0 12