Metode Analisis Data DETERMINAN PROFIT DISTRIBUTION MANAGEMENT BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2014

7 multikolonieritas di dalam model regresi biasanya dililhat dari Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : a. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi masalah multikolonieritas, artinya model regresi tersebut baik. b. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi masalah multikolonieritas, artinya model regresi tersebut tidak baik. 3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas maka digunakan uji metode Glejser. Jika nilai sig alpha 0,05 maka regresi tidak mengalami heteroskedastisitas, dengan kata lain mengalami homokedastisitas. 4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamkan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasii. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson DW Test. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat 8 satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas.

4. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda Multiple Regression Analysis Model dengan persamaan kuadrad terkecil Ordinary Least Square. Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen PDPK, PPAP, dan BOPO terhadap PDM. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen maka model regresi linear berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Y= α + β1x1+β2x2+β3x3+е Notasi Y = Profit Distribution Management PDM α = Konstanta x1=Proporsi Dana Pihak Ketiga PDPK x2=Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP x3= Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO e = variabel residual tingkat eror 9

5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis linier berganda yang meliputi uji pengaruh simultan uji statistik F, uji sigtifikan parameter individual uji statistic t dan uji koefisien determinasi R 2 . a Uji pengaruh simultan Uji statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2011. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan nilai signifikansi. Jika nilaisig α maka terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. b Uji Signifikan Parameter Individual uji Statistik t Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan, apakah masing-masing variael indepenpenden berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5 . Pengujian terhadap masing-masing hipotesis menggunakan ketentuan sebagai berikut : Jika p Value sig α maka Haberhasil diterima Jika p Value sig α maka Ha tidak berhasil diterima. c Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam merangkan variasi variabel dependen. Nilai koeffisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir 10 semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen Ghozali, 2011 dalam Ardilla 2012. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R 2 adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimaksukkan ke dalam model Ghozali, 2011 dalam Ardilla 2012. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan adjusted R 2 berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R 2 semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel independen.