Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi

4. Prosedur Penagihan Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. 5. Prosedur Pencatatan Piutang Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang. 6. Prosedur Distribusi Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen. 7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodic total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

5. Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi lebih dikenal sebagai penjualan titipan, perusahaan menjual barang kepada customer tapi statusnya titip. Yang dimaksud customer dari perusahaan ini adalah toko, distributor yang lain, supermarket, department store, showroom, dan lain- lain. Proses penjualan konsinyasi ada pada semua level. Setelah barang yang dititipkan tersebut laku terjual, perusahaan baru akan mengakuinya sebagai penjualan. Perlu dicermati disini bahwa status barang yang dititipkan ke toko masih menjadi milik perusahaan, walaupun secara fisik barang tidak berada di dalam perusahaan Yunarto, 2006 i. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan konsinyasi adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Stock Analyst Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk mengontrol stock level customer dan meminta pengisian barang jika stock barang kurang. 2. Fungsi Gudang Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan transfer stock barang berdasarkan permintaan stock analyst. 3. Fungsi Shipping Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencetak delivery note surat jalan. 4. Fungsi Keamanan Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk mengecek barang keluar berdasakan surat jalan. 5. Fungsi Sales Administration Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk entry sales order untuk penjualan konsinyasi. 6. Fungsi Kepala Administrasi Penjualan Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan goods issue dari lokasi customer tersebut. 7. Fungsi Billing Dalam transaksi penjualan konsinyasi, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencetak invoice. ii. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan konsinyasi adalah sebagai berikut: 1. Faktur Penjualan Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. 2. Surat Order Pengiriman Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi yang tertera di atas dokumen tersebut. 3. Tembusan Gudang Merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti yang tercantum didalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam kartu gudang. iii. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan konsinyasi adalah sebagai berikut: 1. Jurnal Penjualan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara konsinyasi, tunai dan kredit. 2. Kartu Persediaan Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan. 3. Kartu Gudang Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang. 4. Jurnal Umum Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. iv. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan produk yang membentuk sistem penjualan konsinyasi adalah sebagai berikut: 1. Prosedur Order Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. 2. Prosedur Pengiriman Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman. 3. Prosedur Penagihan Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. 4. Prosedur Distribusi Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen. 5. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodic total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

6. Sistem Pengendalian Intern