PENERAPAN METODE FUZZY MADM UNTUK PEMBERIAN MODAL USAHA BAGI UMKM DINAS KOPERASI KOTA SEMRANG.

PENERAPAN METODE FUZZY MADM
UNTUK PEMBERIAN MODAL USAHA BAGI UMKM
DINAS KOPERASI KOTA SEMARANG
AFWATUN NIKMAH
Program Studi Teknik Informatika – S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian
Nuswantoro
Jl. Nakula 1 no 5-11 Semarang 5013, Telp. (024) 3517261,
URL : http://dinus.ac.id/, email : afwa.24@gmail.com

Abstract
Role Of UMKM (Micro Effort, Middle and Small) in this world of vital importance because
can lessen unemployment, lessening poorness and also can grow rural economics and in
areas. On Duty CoOperation Semarang has represent are a government agency coordinating
and constructing UMKM in Semarang. Many UMKM joining make new problem for On
Duty Co-Operation Semarang. That thing is because of growth of fast economics that
happened in Semarang. Process election of UMKM represent one part of the critical in
activity the giver of aid in the form of capital employed by DINKOP Semarang. Election of
UMKM in DINKOP still conducted manually and less flatten. To overcome existing
problem, hence require to process the troubleshooting with applying of method of Fuzzy
MADM as supporter of decision to be can assist in course of giving of capital employed for
UMKM in DINKOP Semarang. Thereby party of DINKOP will be more be effective in

determining particular UMKM to get capital employed aid. So that of undesirable mistake
minimized so that do not happen social difference between UMKM getting capital employed
aid.
Keyword : UMKM, Fuzzy, MADM ( Multi Attribute Decision Making), Capital, DINKOP.
Abstrak
Peranan UMKM (Usaha Mikro , Kecil dan Menengah) di dunia ini sangat penting karena
dapat
mengurangi pengguran, mengurangi kemiskinan serta dapat menumbuhkan
perekonomian pedesaan dan di daerah-daerah. Dinas Koperasi Kota Semarang merupakan
lembaga pemerintah daerah yang mengkoordinir dan membina UMKM di Kota Semarang.
Banyaknya UMKM yang bergabung menjadikan masalah baru bagi Dinas Koperasi
(DINKOP) Kota Semarang. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang pesat yang
terjadi di kota Semarang. Proses pemilihan UMKM merupakan salah satu bagian kritis dalam
aktivitas pemberi bantuan berupa modal usaha oleh DINKOP Kota Semarang. Pemilihan
UMKM di DINKOP masih dilakukan secara manual dan kurang merata. Untuk mengatasi
masalah yang ada tersebut , maka perlu dilakukan proses pemecahan masalah dengan
penerapan metode Fuzzy MADM sebagai pendukug keputusan agar dapat membantu dalam
proses pemberian modal usaha untuk UMKM di DINKOP Kota Semarang. Dengan demikian
pihak DINKOP akan lebih efektif dalam menentukan UMKM mana saja yang akan
mendapatkan bantuan modal usaha. Sehingga akan diminimalisirkan kesalahan yang tidak


diinginkan sehinga tidak terjadi kesenjangan sosial antar UMKM yang mendapat bantuan
modal usaha.
Kata Kunci : UMKM, Fuzzy, MADM (Multi Attribute Decision Making), Modal, DINKOP
1.

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pemilihan UMKM merupakan

terdapat

proses

salah

keputusan

yang


satu

bagian

kritis

dalam

pengambilan
didasarkan

atas

aktivitas pemberi bantuan berupa

banyak kriteria dan dengan pedekatan

modal usaha oleh DINKOP Kota


Fuzzy. Dimana metode penyelesaian

Semarang. Pemilihan UMKM di

metode

DINKOP masih dilakukan secara

mengukur

manual dan kurang merata hasilnya.

informasi yang lebih akurat. Adapun

Untuk mengatasi masalah yang ada

tujuan

tersebut , maka perlu dilakukan


mengetahui tingkat keakurasian yang

proses pemecahan masalah dengan

diberikan

penerapan

sistem

penyelesaian metode Fuzzy MADM.

keputusan.

Sistem

pendukung
pendukug

Fuzzy


MADM

tingkat

dai

keakurasian

penelitian

oleh

dapat

ini

setiap

untuk


metode

1.2. Rumusan Masalah

keputusan dapat membantu dalam

Berdasarkan

proses pemberian modal usaha untuk

telah disampaikan sebelumnya, maka

UMKM di DINKOP Kota Semarang.

Penulis merumuskan masalah yang

Dengan demikian pihak DINKOP

dihadapi DINKOP Kota Semarang


akan lebih efektif dalam menentukan

adalah

UMKM

metode penyelesian metode Fuzzy

mana

saja

yang

akan

latar belakang

bagaimana


yang

menerapkan

mendapatkan bantuan modal usaha.

MADM

Banyak

usaha bagi UMKM guna mengurangi

metode

yang

digunakan

untuk pemberian


modal

dalam menerapkan sistem pendukung

subjektifitas

keputusan, berdasarkan kasus diatas

penyeleksian calon penerima modal

maka penulis menggunakan metode

usaha.

penyelesaian metode Fuzzy Multi-

dalam

proses


1.3. Batasan Masalah

Atribute Decision Making (MADM).

Karena luasnya ruang lingkup sistem

Dimana metode penyelesaian metode

pendukung

Fuzzy MADM merupakan salah satu

menghindari

metode komputasi yang di dalamnya

judul serta tujuan yang sebenarnya

keputusan dan untuk
penyimpangan

dari

dan keterbatasan pengetahuan yang

Sebagai

bahan

dimiliki

mereka

yang

Penulis,

maka

Penulis

referensi

bagi

mengadakan

memberikan batasan permasalahan

penelitian untuk dikembangkan

pada pembuatan Tugas Akhir ini

lebih lanjut dengan permasalahan

pada:

yang berbeda.

1.

Proses pengambilan keputusan

4. Bagi Pembaca

didasarkan pada kriteria-kriteria

Sebagai

yang telah di tetapkan bagian

pembanding dan acuan dalam

Mitra

menghadapi

Usaha

DINKOP

Kota

Semarang.
2.

bahan

pengetahuan,

permasalahan atau

kasus penelitian yang sama.

Penyelesain

algoritma

menggunakan MATLAB 2010

2.

versi 7.10

2.1. Definisi Koperasi

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut

1.4. Tujuan Penelitian

Undang-Undang No 25

Berdasarkan rumusan masalah yang

tahun 1992 mendifinisikan koperasi

sudah dijelaskan oleh penulis, maka

sebagai

tujuan dari penelitian ini adalah

beranggotakan orang seorang atau

menerapkan

badan

metode

metode

Fuzzy

penyelesaian

MADM

badan

usaha

yang

hukum koperasi sekaligus

untuk

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

pemberian modal usaha bagi UMKM

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

di Dinas Kopersi Kota Semarang.

Berdasarkan

Undang-Undang

1.5. Manfaat Penelitian

tersebut, maka koperasi disejajarkan

1. Bagi Penulis

dengan badan usaha lainnya, yaitu

Sebagai sarana untuk menerapkan

terkena pajak, tidak boleh menjadi

ilmu yang telah diperoleh selama

monopoli, dan kinerja keberhasilan

berada di bangku perkuliahan

yang

terutama

badan usaha lainnya.

tentang

perancangan

sistem pendukung keputusan

mempermudah

DINKOP

dengan

Menengah)

kinerja

Menurut Undang-Undang Nomor 20

dalam

Tahun 2008 Usaha Mikro , Kecil dan

mengklasifikasikan UMKM yang

Menengah (UMKM), yaitu :

akan mendapatkan bantuan modal.

a.

3. Bagi Akademik

jenis

2.2. UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan

2. Bagi DINKOP Kota Semarang
Untuk

dibandingkan

Usaha Mikro

1. Memiliki kekayaan bersih

pengambilan keputusan dalam suatu

paling banyak Rp 50 juta
tidak termasuk tanah dan

organisasi atau perusahaan.
Multi

Attribute

bangunan tempat usaha ;

Decission Making (MADM)

atau

Fuzzy Multiple Attribute Decision
penjualan

Making adalah suatu metode yang

tahunan paling banyak Rp

digunakan untuk mencari alternatif

300 juta.

optimal

2. Memiliki

hasil

1. Memiliki

dari

sejumlah

alternatif

dengan kriteria tertentu. Inti dari

b. Usaha Kecil
kekayaan

bersih

FMADM adalah menentukan nilai

lebih dari Rp 50 juta sampai

bobot untuk setiap atribut, kemudian

dengan paling banyak Rp 500

dilanjutkan

juta, tidak termasuk tanah dan

perankingan yang akan menyeleksi

bangunan tempat usaha ; atau

alternatif yang sudah diberikan. Ada

2. Memiliki

c.

Fuzzy

2.4. Definisi

hasil

penjualan

dengan

proses

beberapa

metode

tahunan lebih dari Rp 300 juta

digunakan

untuk

sampai dengan paling banyak

masalah FMADM antara lain:

Rp 2,5 miliar.

1.

Simple

yang

dapat

menyelesaikan

Additive

Weighting

Method (SAW)

Usaha Menengah
bersih

2.

Weighted Product (WP)

lebih dari Rp 500 juta sampai

3.

ELECTRE

dengan paling banyak Rp 10

4.

Technique for Order Preference

1. Memiliki

kekayaan

miliar tidak termasuk tanah

by Similarity to Ideal Solution

dan bangunan tempat usaha ;

(TOPSIS)

atau

5.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan

Analytic

Hierarchy

Process

(AHP)

dari Rp 2,5 miliar sampai dengan
paling banyak Rp 50 miliar.

2.3. Sistem Pendukung Keputusan
Definisi

dari

sistem

3.

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

pendukung

Penelitian ini mengambil kasus pada

keputusan adalah bagian dari sistem

pemiliahan UMKM guna pemerataan

informasi berbasis komputer yang

pembagian modal usaha

dipakai

pada DINKOP Kota Semarang yang

untuk

mendukung

yang ada

beralamat Gedung Pandanaran Lt.7,

Jl. Pemuda 175, Semarang 50240,
dan

selanjutnya

analisis

akan

menggunakan metode penyelesaian
metode

Fuzzy

MADM

(Multi

Atribute Decission Making).
3.2. Rancangan Penelitian
1.1. Studi Pustaka
Merupakan tahapan yang dilakukan
dengan

mempelajari

buku-buku

referensi atau sumber-sumber yang
berkaitan

dengan

Gambar 1.1 : proses penerapan
algoritma dengan metode SAW

metode

penyelesaian metode Fuzzy MADM

2.

(Multi Atribute Decission Making)

Metode WP
Proses penerapan algoritma metode

dan sistem pendukung keputusan baik

WP

dari text book maupun internet.
1.2. Studi Lapangan
Wawancara dan survei
3.3. Preprocessing Data
Pada tahapan ini data utama akan
diolah kedalam bagian yang lebih
spesifik lagi, karena tidak semua
variabel yang ada pada data utama
digunakan
peerapan

untuk

diolah

algoritma

dengan

penyelesaian

Gambar 1.2 : proses penerapan
algoritma dengan metode WP

metode Fuzzy MADM.
3.4. Implementasi Metode Penyelesaian

1.

3.

Metode TOPSIS

Metode Fuzzy MADM

Proses penerapan algoritma metode

Metode SAW

TOPSIS

Proses penerapan dengan metode
SAW

Gambar 1.3 : penerapan algoritma
dengan metode TOPSIS

Gambar 1.5 : Form inputan nilai
bobot

3.5. Analisis Bobot
Tahapan ini menganalisa nilai bobot
yang akan digunakan sebagai acuan
untuk perangkingan setiap metode.
Nilai bobot yang digunakan berkisar
dari 0-1 dan tidak lebih , karena
sesuai dengan peraturan yang ada
pada metode Fuzzy MADM.

4.

Gambar 1.6 : Tampilan hasil data
pengolahan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan yang dilakukan yaitu
menerapkan 3 metode penyelesaian
metode

Fuzzy

MADM

dengan

menggunakan Matlab 2010 versi
7.10, berikut pembahasannya :
Gambar 1.7 : Hasil data yang
sudah diolah
Berdasarkan hasil yang didapat
bahwa ketiga metode penyelesaian
metode

Fuzzy

menyelesaikan
Gambar 1.4 : Tampilan utama

MADM

mampu

kasus

dan

memperoleh

hasil

perangkingan.

Pada tahapan ini merupakan

Namun, dari ketiga memiliki hasil

waktu untuk program berjalan,

yang berbeda-beda, berikut adalah

ternyata

foktor yang mempengaruhi perbedaan

perubahan yang signifikan waktu

hasil perangkingannya :

me-running programnya, maka

1.

Faktor pemberian nilai vektor

dari

bobot.

banyak

Pada tahapan ini bobot yang

perangkingannya.

itu

tidak

tiadk

ditemukan

berpengaruh

pada

proses

digunakan adalah bobot yang

2.

telah ditentukan oleh pihak dinas

5.

dan sama semua untuk ketiga

5.1. Kesimpulan

metode. Tetapi pada metode WP

Berdasarkan hasil penelitian dan

, bobot yang sudah ada akan

pembahasan

diubah

penyelesaian metode Fuzzy Multi

maka

dari

itu

pada

tentang

Attributte

WP

(MADM), dapat disimpulkan bahwa

bobot

yang

digunakan

Decission

metode

pengolahan data dengan metode

Making

adalah bobot perbaikan.

Pemberian modal usaha bagi UMKM

Faktor hasil.

DINKOP Kota Semarang memiliki

Fator

3.

KESIMPULAN DAN SARAN

yang

mempengaruhi

perbedaan hasil perangkingan. Pada

lainnya adalah hasil yang telah

data usaha mikro hanya 3 posisi

diperoleh dari ketiga metode

teratas yag memiliki perangkingan

penyelesaian.

Ketiganya

yang sama dari ketiga metode. Data

memiliki perbedaan dalam hasil

usaha kecil memiliki 1 perangkingan

akhir. Namun, hasil akhir metode

yang

SAW

sedangkan data usaha

dan

metode

TOPSIS

sama

dari ketiga

metode,
menengah

hampir sama hanya mempunyai

memiliki 3 posisi perangkingan yang

selisih yang tidak terlalu banyak.

sama

Dari ketiga metode yang ada

penyelesaian. Maka dari itu yang

metode TOPSIS yang memiliki

mendeketi tingkat kesamaan hanya

tingkat

lebih

dua metode , yaitu metode SAW dan

dibanding dengan kedua metode

metode TOPSIS, sehingga alternatif

lainnya.

terbaik yang akan dipilih adalah

Faktor running program

alternatif yang berada pada posisi

keakurasian

dari

paling atas.

ketiga

metode

Selain itu juga faktor

running

waktu

diterapkan
ternyata

program

pada
tidak

yang

setiap
terlalu

masalah keputusana secara praktis

metode

(Kusumadewi, 2006) [2].

signifikan

sehingga tidak berpengaruh lebih

DAFTAR PUSTAKA

pada proses perangkingannya.

[1]

5.2. Saran
Karena

penelitian

membahas

penerapan metode Fuzzy MADM
dengan tiga metode

[2]

penyelesaian,

peneliti menyarankan bahwa metode
yang sesuai dengan kasus pada
pemerataan pembagian modal usaha
yaitu

metode

TOPSIS.

[3]

TOPSIS

merupakan metode yang memiliki
konsep

sederhana

dan

mudah

[4]

dipahami, komputasinya efisien dan
memiliki

kemampuan

mengukur

kinerja

relatif

untuk
dari

alternatif – alternatif keputusan dalam
bentuk matematis yang sederhana.
Hal itu juga ditunjang dari sumber
pustaka

yang

dipercaya

bahwa

konsep

metode

TOPSIS

banyak

beberapa

model

digunakan

pada

MADM

untuk

menyelesaikan

[5]

Kusumadewi, Sri & Hari Purnomo.
Aplikasi Logika Fuzzy Untuk
Pendukung Keputusan. Yogyakarta :
Graha Ilmu. 2004.
Kusumadewi, Sri, Sri Hartati, Agus
Harjoko, Retantyo Wardoyo. Fuzzy
MultiAttribute Decision
Making (Fuzzy MADM). Yogjakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Sutojo,S.Si.,M.Kom
T.,Edy
Mulyanto,S.Si.,M.Kom., Dr.Vincent
Suhartono.
Kecerdasan Buatan.
Yogjakarta: Andi Offset, 2011.
Turban, Efraim, Jay E.Aronson, dan
Ting Peng Liang. Decision Support
Systems and Intelligent Systems
(Sistem Pendukung Keputusan dan
Sistem Cerdas) edisi ketujuh jilid 1.
Yogjakarta : Andi Offset. 2005.
Idris, Sri Ani Lestari.(2012). Analisis
Perbandingan Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) Dan
Simple Additive Weighting (SAW)
(Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas
Teknik
Universitas
Negeri
Gorontalo). [Online]. Tersedia :
http:/ / w w w .google.com/
[13 Mei
2013]