3. Bagaimana profil kromatogram ekstrak etanol daun inggu yang dilakukan
menggunakan KLT?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Mengukur konsentrasi ekstrak etanol daun inggu yang efektif membunuh
nyamuk Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus. 2.
Menentukan aktivitas larvasida ekstrak etanol daun inggu terhadap kematian larva nyamuk Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus.
3. Mengetahui profil kromatogram ekstrak etanol daun inggu yang dilakukan
menggunakan KLT.
D. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Inggu
a. Sinonim
Nama lain
dari Ruta angustifolia L. Adalah Ruta chalepensis L.var. dan
Ruta graveolens Dalimartha, 1999.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae Bangsa
: Geraniales Suku
: Rutaceae
Marga : Ruta
Jenis :
Ruta angustifolia L. Pollio, 2008
c. Nama Daerah
Pohon inggu memiliki beberapa nama daerah antara lain aruda Sumatera, inggu Sunda, godong minggu Jawa Tengah, dan anruda busu Makassar
Depkes RI, 1995.
d. Deskripsi
Tanaman inggu merupakan herba tahunan, lebat di dasarnya, tinggi 0,3-1,5 m. Batang berkayu bulat, percabangan simpodial, warna daun hijau muda.
Daunnya majemuk, anak daun lanset atau bulat telur, pangkal runcing, ujung tumpul, tepi rata, panjang 8-20 mm dan lebar 2-6 mm, pertulangan tidak jelas,
warna hijau Gambar 1. Bunga majemuk, kelopak bentuk segitiga, hijau, putik satu, kuning, benang sari delapan, duduk pada dasar bunga, kepala sari kuning,
mahkota bentuk mangkok, kuning. Buahnya kecil lonjong, terbagi menjadi 4 kotak, warna coklat. Biji bentuk ginjal, kecil, hitam. Akar tunggang, bulat,
bercabang, putih kekuningan Depkes RI, 1995.
Gambar 1. Tanaman Inggu Ruta angustifolia L.
e. Kandungan Kimia Tanaman Inggu
Soleimani et al. 2009 dalam penelitiannya terhadap senyawa volatil pada herba inggu menyatakan bahwa senyawa yang terkandung antara lain keton,
sesquiterpenoid, monoterpenoid. Selain itu juga diketahui adanya 2-undekanon, 2- heptanol asetat, 1-dodekanol, geyrene, dan 2-nonanon.
Menurut Asgarpanah Khoshkam 2012 dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan kimia yang terdapat dalam Ruta angustifolia L.
adalah alkaloid, furanokumarin, kumarin, alkaloid kuinolon, flavonoid, fenol, asam amino dan saponin yang ditemukan dalam daun dan akar muda. Minyak
atsiri herba inggu mengandung senyawa keton, seskuiterpenoid, monoterpenoid, 2-undekanon, 2-heptanol asetat, 1-dodekanol, geyrene, dan 2-nonanon.
Alkaloid memiliki efek antiinflamasi, antihistamin, dan splasmolitik. Furanokumarin, bergapten, dan xanthotoksin memiliki efek spasmolitik pada otot
halus. Selain itu senyawa terpenoid berpotensi sebagai penghambat makan sejumlah serangga Yusnarti, 1996. Famili Apiaceae dan Rutaceae merupakan
dua famili tanaman yang menghasilkan kumarin yang paling penting. Salah satu senyawa yang diduga aktif sebagai larvasida dari Ruta angustifolia L. adalah
kumarin Sarker Nahar, 2007.
2. Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus