Tanggapan dan Tindakan Aparat Pemerintah Terhadap Keberadaan Warung

C. Tanggapan dan Tindakan Aparat Pemerintah Terhadap Keberadaan Warung

Kelambu di Pantai Pasir Jambak 1. Kelurahan Pasie Nan Tigo Kelurahan adalah satuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat, dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Ciri utama kelurahan adalah kepala kelurahannya lurah sebagai pegawai negeri dan tidak dipilih oleh rakyat. Pada kelurahan tersebut memang terdapat tiga pasie pantai, yaitu : 1. Pasie Sabalah 2. Pasie Kandang 3. Pasie Jambak Awalnya Pasie Sabalah, Pasie Kandang dan Pasie Jambak mempunyai kelurahan sendiri- sendiri, seperti yang diungkapkan oleh ibu Refliza.A sekretaris kelurahan Pasie Nan Tigo : “Kelurahan Pasia Nan Tigo ko dulunyo ado tigo kelurahan yaitu : Kelurahan Pasie Sabalah, Kelurahan Pasie Kandang tu Kelurahan Pasie Jambak. Tapi dek karano ado otonomi daerah dijadianlah katigo kelurahan tadi manjadi ciek yaitu manjadi Kelurahan Pasie Nan Tigo.” Bahasa Indonesianya : “Kelurahan Pasie Nan Tigo ini dahulunya ada tiga kelurahan yaitu : Kelurahan Pasia Nan Sabalah, Kelurahan Pasie Kandang dan Kelurahan Pasie Jambak. Tapi kerena ada otonomi daerah dijadikan ketiga kelurahan tadi menjadi satu yaitu Kelurahan Pasie Nan Tigo”. Pihak kelurahan terkesan sudah bosan menghadapi masalah keberadaan warung kelambu yang berada di Pantai Pasir Jambak tersebut, seperti penuturan lurah: “sudah capek bapak melarang orang yang punya pondok-pondok itu untuk tidak membuat pondok-pondok seperti itu lagi, dilarang dia pemilik warung kelambu patuh juga tapi setelah itu tidak beberapa lama berdiri lagi. Dulu pernah diadakan razia gabungan yang bekerja sama dengan polisi pamong praja, saat dirazia itu ada yang melawan karena tidak setuju pondoknya dibongkar paksa, tetapi karena orang kamuong masyarakat setempat ikut serta maka pemilik warung tersebut terpaksa diam saja. Seminggu setelah itu pondok- pondok itu ada lagi. Mau gimana lagi kalau sudah jadi tempat mencari makan, susah untuk dilarang.” Dan lain cerita dari sekretaris lurah yaitu buk Refliza.A : : “Kadang indak bisa lo wak managahan bana do, ibo wak. Jo itu lo nyo bisa mancarinyo, nyo punyo keluarga lo nan ka inyo agiah makan kok kalauik nan diarok an indak lo, lauk lah mulai payah dapek nyo.” Bahasa indonesianya : “Kadang tidak bisa juga kita melarang, kasihan kita. Hanya dengan itu juga mereka mencari nafkah, mereka punya keluarga pula yang akan mereka beri makan, kok melaut yang diharapkan tidak juga bisa, ikan sudah mulai susah didapatkan”.

2. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

Untuk Informan yang diwawancari dari satuan polisi pamong praja kota padang adalah bagian yang langsung melakukan penertiban terhadap warung kelambu yaitu bagian Ketentraman dan Ketertiban atau Trantib yang diawasi langsung oleh Bapak Janirwadi S.Sos yang jabatannya sebagai Pengawas Pemeriksa. Selain itu juga diwawancarai seorang koordinator penyidik yaitu Bapak Amzarus,SE yang berhubungan langsung dengan pemilik warung kelambu ketika proses penertiban dilakukan dan dua orang anggota dari bagian Trantib yang pernah mengikuti proses kontrol yang dilakukan terhadap warung kelambu di Pantai Pasir Jambak yaitu Bapak Yasir dan Bapak Agusman. Hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan Bapak Janirwadi,S.Sos 46 tahun, pengawas pemeriksa yaitu : “Biasanya untuk masalah warung kelambu ditanggani oleh bagian Keamanan dan Ketertiban atau biasa disebut Trantib. Dalam prosesnya tiap kali ada pelaporan dari masyarakat, anggota Trantib yang langsung turun kelapangan beserta saya sebagai pengawas pemeriksa.” Selain itu juga diwawancarai Bapak Yasir yang sudah beberapa kali datang ke Pantai Pasir Jambak guna melaksanakan tugasnya. Seperti yang diungkapkan Bapak Yasir 38 tahun, bagian trantib : “Untuk lokasi Pantai Pasir Jambak saya sudah beberapa kali datang kesana. Pada umumnya yang namanya pedagang dimana saja sama. Ketika didatangi mereka melakukan apa yang kita perintahkan. Tetapi ketika kami sudah pergi mereka bangun lagi warung-warungnya.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang anggota Satpol PP lainnya yaitu Bapak Agusman 33 tahun, bagian trantib : “Sudah makanan kami sehar-hari memperingati para pedagang maupun pemilik warung kelambu. Apalagi di Pantai Pasir Jambak. Pemilik warung kelambu adalah ibu-ibu semua serba salah sebenarnya. Pada saat kami datang mereka biasanya dengan pasrah membongkar bangunannya. Tetapi dalam waktu yang singkat sudah dibangun kembali pondok-pondoknya.” Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Satpol PP sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam melakukan keamanan dan ketertiban umum sudah melaksanakan tugasnya. Tetapi yang membuat tujuannya tidak tercapai adalah tindakan yang dilakukan pemilik warung kelambu yaitu dengan hanya melaksanakan pembongkaran pada saat ada Satpol PP datang. Hal ini menunjukan bahwa perilaku tertib hanya ditunjukan pemilik warung kelambu ketika agen kontrol yaitu Satpol PP mendatangi lokasi tersebut.

BAB IV KEBERADAAN WARUNG KELAMBU DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita Di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

1 35 107

Gambaran Perilaku Seksual Mahasiswa Yang Kos di Kelurahan Padang Bulan Medan Tahun 2005

2 33 71

EVALUASI IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT.

0 3 22

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

0 0 11

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK POTONG MELALUI INTENSIFIKASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN REPRODUKSI DI KELURAHAN PASIA NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

0 0 6

Upaya Pemerintah Kota Padang dalam Mewujudkan Reformasi Administrasi (Studi Tentang Reformasi Administrasi Struktur dan Kultur di Lingkungan Pemerintah Kota Padang).

0 0 8

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN PELACURAN.

0 0 6

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 2 1

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 1 9