Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undang- undang yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan, khususnya sistem
pemerintah pusat dan daerah, serta sistem hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Kedua Undang-undang tersebut adalah UU No. 22 tahun 1999
yang sekarang berubah menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah dan juga UU No. 25 tahun 1999 yang berubah menjadi UU No. 33 tahun 2004
tentang Perimbangan antara keuangan Pemerintah Pusat dan Keuangan Daerah. Kedua UU tersebut biasanya disebut sebagai Otonomi daerah. Menurut UU No.
32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal secara langsung juga akan berpengaruh terhadap perkembangan akuntansi sektor publik. Salah satu
alat untuk dapat memfasilitasi terciptanya transparansi dan akuntabilitas publik adalah dengan penyajian laporan keuangan pemerintah daerah yang
komprehensif. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan aktual dengan anggaran, menilai kondisi keuangan dan hasil-
hasil operasi, membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, serta
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
membantu mengevaluasi tingkat efektif dan efisiensi.Selain itu adanya tuntutan akuntabilitas dan transparansi keuangan oleh masyarakat yang semakin meningkat
mengharuskan pemerintah daerah otonom untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kinerjanya.
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah menyatakan bahwa Pengelolaan keuangan daerah mencakup aktivitas; perencanaan,pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, pelaporan dan
evaluasi. Pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan keuangan daerah dimaksudkan agar setiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah berdampak
terhadap kepentingan dan kebutuhan publik dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik Haryanto, 2007. Pengelolaan keuangan daerah yang dapat
dipertanggungjawabkan ditandai dengan hasil laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas
keuangan, pengungkapan,
dan ketaatan
terhadap peraturan
perundangan-undangan. Sasaran pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku mencakup penerimaan,
penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah Ihyaul Ulum, 2004.
Pertama, Integritas keuangan. Integritas keuangan merupakan kejujuran dalam penyajian Laporan Keuangan. Kejujuran penyajian adalah bahwa harus ada
hubungan atau kecocokan antara angka dan deskripsi akuntansi serta sumber-
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sumbernya. Integritas keuangan pun harus dapat menyajikan informasi secara terbuka mengenai laporan keuangan daerah. Akan tetapi di Indonesia masih
sangat jauh dari kata kejujuran, pada kenyataannya angka kasus korupsi semakin meningkat dari tahun ke tahun, khususnya di Pemerintah Kota Sukabumi. Kota
Sukabumi termasuk satu dari sejumlah kabupatenkota di Jawa Barat yang cukup berprestasi dalam memunculkan kasus korupsi. Adapun tabel dugaan
kasus korupsi di Kota Sukabumi sebagai berikut:
Tabel 1.1 Dugaan Kasus Korupsi di Kota Sukabumi
No. Dugaan kasus
korupsi Yang Terlibat
Kerugian Negara
Sumber
1. korupsi alat kesehatan
alkes dan
Sistem Informasi
Manajemen SIM
di RSUD
R Syamsudin
SH Kota
Sukabumi 1.
1. Badan Pendidikan dan Latihan Badiklat
2. 2. Dinas Kesehatan
3. 3. Dinas Peternakan
Rp 5 miliar http:www.infoko
rupsi.com
2. korupsi
dana APBD
Kota Sukabumi tahun 2002 dan 2004
DPRD Rp
3,468 miliar
http:www.infoko rupsi.com
3. kasus
korupsi penyelewengan
dana bantuan
operasional sekolah
BOS dan
bantuan operasional
manajemen BOM
tahun anggaran 2010- 2011.
Dinas Pendidikan Rp 500 juta
http:www.infoko rupsi.com
Fenomena diatas menggambarkan bahwa kasus korupsi di Kota Sukabumi merugikan Negara sekitar Rp 8,968 Milyar. Hal tersebut menggambarkan bahwa
tingkat akuntabilitas di Indonesia khususnya di Kota Sukabumi masih sangat rendah.
Selanjutnya yaitu pengungkapan. Pengungkapan mewajibkan agar laporan keuangan didesain dan disajikan sebagai kumpulan potret dari kejadian ekonomi
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang mempengaruhi instansi pemerintah untuk suatu periode dan berisi cukup informasi. Di Indonesia penyajian dan pengungkapan masih menjadi
permasalahan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh kepala BPK Perwakilan Jawa Barat, Slamet Kurniawan,
www.bandung.bpk.go.id yang
menyatakan bahwa: Dari hasil pemeriksaan tiga tahun terakhir, BPK masih menemukan temuan yang berulang yang menjadi pengecualian dalam pemberian
opini, yang salah satunya adalah Penyajian danatau pengungkapan penyertaan modal pemerintah kepada perusahaan di atas 20 tidak disajikan dengan metode
ekuitas sebagaimana dinyatakan dalam Standar Akuntansi. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Listiani 2008 diketahui rata-
rata tingkat pengungkapan dalam LKPD di Indonesia tahun anggaran 2006 sebesar 32,61 . Penelitian lain pun dilakukan oleh Lesmana 2010 yang
membuktikan bahwa tingkat pengungkapan wajib dalam LKPD di Indonesia tahun anggaran 2007 masih rendah, yaitu sebesar 22 , dan berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Suhardjanto 2011 menyatakan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan di Indonesia tahun 2010 adalah 30,85, dengan nilai
maksimum 55,58 Kota Sinjai dan nilai minimum 14,71 Kota Sukabumi. Selain itu, Leni 2013 bahwa tingkat pengungkapan wajib Kota dan Kabupaten di
Jawa Barat tahun 2010 masih terhitung rendah. Rendahnya tingkat pengungkapan dalam LKPD dapat mengindikasikan bahwa pemerintah daerah di Indonesia
belum sepenuhnya mampu mewujudkan kualitas laporan keuangan yang baik. Bila hal tersebut dibiarkan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap pengelolaan
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keuangan daerah akan muncul, serta peluang untuk terjadinya korupsi keuangan daerah akan semakin besar.
Ketiga adalah ketaatan terhadap perundang-undangan. Apabila terdapat pertentangan antara standar akuntansi keuangan pemerintah dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, maka yang berlaku adalah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Kasus ketidakpatuhan terhadap
perundang-undangan di Indonesia masih sering terjadi setiap tahunnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan IHPS Tahun
2012 mengungkapkan
Tabel 1.2 Kelompok Temuan
No Kelompok Temuan Jumlah
Kasus Nilai Juta Rp
1 Ketidakpatuhan terhadap ketentuan
perundang-undangan 3.990
5.830 2
Kelemahan SPI 4.815
3 Administrasi
1.901 4
ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan
2.241 3.880
Sumber: www.bpk.go.id Temuan kasus-kasus pada Pemerintah Kota Sukabumi dijelaskan pada
IHPS I Tahun 2012 dimana terdapat temuan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.3 Ketidakpatuhan Terhadap Ketentaun Perundang-undangan
yang Mengakibatkan No Kelompok Temuan
Jumlah Kasus
Nilai Juta Rp
Ketidakpatuhan Terhadap Ketentaun Perundang-undangan yang Mengakibatkan
1 Kerugian Daerah
6 1.357,59
2 Potensi Kerugian Daerah
1 178,40
3 Kekurangan Penerimaan
2 163,04
4 Administrasi
4 5
Ketidakefektifan 1
Sumber: www.bpk.go.id Dimana kasus-kasus kerugian daerah yaitu belanja barangjasa fiktif,
kekurangan volume pekerjaan dan atau barang, kelebihan pembayaran selain kekurangan volume pekerjaan dan atau barang, pembayaran honorarium dan atau
perjalanan dinas ganda dan atau melebihi standar yang ditetapkan dan belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan. Kasus potensi daerah yaitu piutangpinjaman
atau dana bergulir yang berpotensi tidak tertagih, kasus kekurangan penerimaan yaitu penggunaan langsung penerimaan dan penerimaan daerah atau denda
keterlambatan pekerjaan belumtidak ditetapkan atau dipungutditerimadisetor ke kas daerah, penggunaan langsung penerimaan daerah dan pengenaan tariff
pajakPNBP lebih rendah dari ketentuan. IHPS Semester I Tahun 2012 Kasus pada administrasi penyimpangan yang bersifat administratif yaitu
adanya pertanggungjawaban tidak akuntabel bukti tidak lengkap tidak valid, penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang pengelolaan
perlengkapan atau barang milik daerah, penyetoran penerimaan daerah melebihi batas waktu yang ditentukan, dan sisa kas di bendahara pengeluaran akhir tahun
anggaran terlambatbelum disetor ke kas daerah. Sedangkan ketidakhematan yaitu
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dimana adanya pengadaan barangjasa melebihi kebutuhan, adanya penetapan kualitas dan kuantitas barangjasa yang digunakan tidak sesuai standar, dan terjadi
pemborosan atau kemahalan harga. IHPS Semester I Tahun 2012 Fenomena-fenomena diatas menunjukkan bahwa akuntabilitas keuangan
daerah semakin memburuk. Hal ini disesalkan karena buruknya akuntabilitas keuangan daerah tersebut akan meningkatkan peluang kebocoran dan
menghambat kinerja pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat.
Penyebab tidak akuntabel laporan keuangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah Kualitas Penyajian Laporan
Keuangan Daerah. Penyajian laporan keuangan harus memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum dan disajikan secara wajar. Laporan keuangan pemerintah
ditujukan untuk memenuhi tujuan umum pelaporan keuangan, namun tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakainya. Informasi akuntansi
yang terkandung dalam suatu laporan keuangan harus memenuhi keempat unsur karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu: relevan, andal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami. Deddy Noerdiawan, 2010. Namun pada kenyataannya kualitas laporan keuangan masih jauh dari
harapan, walaupun berbagai usaha untuk memperbaiki kualitas laporan keuangan telah pemerintah lakukan baik dengan di buatnya peraturan maupun lembaga
Pembina, akan tetapi tetap saja kualitas laporan keuangan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Adapun perkembangan opini LKPD tahun 2009-2011
dalam IHPS semester II 2012 sebagai berikut:
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.4 Perkembangan Opini LKPD tahun 2009-2011
LKPD tahun
OPINI Jumlah
WTP WDP
TW TMP
2009 15
3 330
65 48
10 111
22 504
2010 34
7 341
65 26
5 121
23 522
2011 67
13 349
67 8
8 96
18 520
Sumber: www.bpk.go.id
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini terdapat peningkatan jumlah LKPD yang mendapat opini
kategori paling baik yaitu WTP Wajar Tanpa Pengecualian dan yang mendapat kualitas paling buruk yaitu TMP Tidak Memberikan Pendapat mengalami
penurunan. Walaupun jumlah LKPD yang opininya WTP mengalami peningkatan akan tetapi peningkatannya tidak signifikan dan masih merupakan sebagian kecil
dari seluruh LKPD yang diperiksa. Disamping itu untuk penerbitan IHPS semester II 2012 ini mengalami keterlambatan selama dua bulan disebabkan oleh
keterlambatan penyampaian LKPD dari pihak pemerintah daerah sendiri.Hal ini menunjukkan bahwa, kualitas laporan keuangan belum dikatakan baik karena
tidak memenuhi salah satu unsur karakteristik laporan keuangan yaitu relevan. Karakteristik ini salah satu unsurnya adalah laporan keuangan disampaikan tepat
waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak pemerintah daerah yang memiliki kekurangan dalam menyajikan laporan keuangannya.
Untuk Pemerintah Kota Sukabumi sendiri selama kurun waktu enam tahun dari tahun 2006-2011 mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian
WDP. Salah satu penyebab pemerintah Kota Sukabumi tidak mendapatkan opini WTP yaitu ditemukan kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
serta ketidakpatuhan
terhadap peraturan
perundang-undangan yang
mengakibatkan kerugian daerah IHPS II Tahun 2011. Berdasarkan fenomena tersebut mengindikasikan bahwa kualitas laporan informasi Kota Sukabumi
masih dapat dikatakan minim dan kurang memadai. Hal ini akan berdampak kurang baik karena informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut
tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk pengambilan keputusan. Kualitas penyajian laporan keuangan dalam hal mewujudkan akuntabilitas
keuangan sangatlah penting karena Penyajian informasi yang utuh dalam laporan keuangan akan menciptakan transparansi dan nantinya akan mewujudkan
akuntabilitas Deddy Nordiawan,2010:9. Semakin baik penyajian laporan keuangan pemerintah daerah maka akan berimplikasi terhadap peningkatan
terwujudnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Peggy 2013 menunjukkan bahwa penyajian
laporan keuangan daerah secara signifikan berpengaruh positif terhadap Akuntabilitas keuangan daerah.
Laporan keuangan yang berkualitas tentu saja dihasilkan oleh Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas juga. Dibaginya ilmu menjadi kategori
yang khusus adalah untuk dapat menciptakan SDM yang kompeten dengan bidang tersebut. Sehingga terdapat ahli yang bisa mempergunakan ilmunya agar ilmu
tersebut bermanfaat untuk mencapai tujuan tertentu. Begitu juga dalam bidang keuangan, ada ilmu akuntansi yang harus digunakan oleh yang kompeten dalam
bidang ini sehingga tujuan dari entitas pengguna dapat tercapai. Namun hal ini akan tergantung dari manajemen yang mengelola sumber daya manusia, untuk
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menempatkan masing-masing individu pada posisi yang tepat dalam suatu entitas.Rida, 2012.
Pada kenyataannya kualitas informasi yang dihasilkan oleh pemerintah daerah masih sangat jauh dari harapan. Hal ini disebabkan kurangnya staf yang
memiliki keahlian dalam melaksanakan pertanggungjawaban anggaran, khusunya bidang akuntansi. Disamping itu, pemahaman terhadap teknologi informasi dan
peraturan keuangan juga masih kurang. Padahal untuk dapat terlaksananya pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, harus
didukung oleh teknologi informasi yang memadai. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh BPK Nazier, 2009, yang
memberikan temuan empiris bahwa 76,77 unit pengelola keuangan di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah diisi oleh pegawai yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan akuntansi sebagai pengetahuan dasar yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia yang ada di instansi pemerintahan masih
belum memadai. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini lebih bersifat kompleks
karena tidak hanya meneliti faktor yang mempengaruhi kualitas penyajian laporan keuangan akan tetapi meneliti juga kualitas penyajian laporan keuangan yang
berimplikasi terhadap Akuntabilitas keuangan daerah itu sendiri. Penelitian ini sudah cukup banyak dilakukan di sektor bisnisswasta, akan tetapi penelitian ini
tidak sering dilakukan di sektor publikpemerintahan. Selain itu penelitian ini
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilakukan di Pemerintah Kota Sukabumi, alasannya yaitu pemerintah Kota Sukabumi adalah salah satu Kota di Jawa Barat dengan jumlah anggaran cukup
besar. Hal ini akan mengakibatkan tuntutan masyarakat akan pertanggungjawaban kinerja keuangannya semakin tinggi.
Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian ini penting untuk diteliti mengingat akuntabilitas dalam pengelolaan
keuangan daerah diindikasikan melalui seberapa pentingnya akuntabilitas tersebut berimbas kepada kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah daerah serta
peraturan pemerintah yang mewajibkan penyajian laporan keuangan yang berkualitas, dan berkualitas atau tidaknya penyajian laporan keuangan tergantung
pada kompetensi SDM. Berdasarkan uraian tersebut penulis akan melakukan
penelitian dengan judul:“Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan dan Implikasinya terhadap
Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi”.
Fitriyah,2013 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Dan
Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1.2 Rumusan Masalah