Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III MIN Bantargebang)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh

Shifa Fauziah
NIM 1110018300035

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III MIN Bantargebang)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh
Shifa Fauziah
NIM 1110018300035

Di bawah bimbingan

NIP 19670812 199402 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis
Melalui Pendekatan Matematika Realistik: Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas III MIN Bantargebang” disusun oleh Shifa Fauziah, NIM
1110018300035, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
pihak fakultas.

Jakarta, 11 Juni 2015

Yang mengesahkan,


Pembimbing

NIP 19670812 199402 1 001

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Shifa Fauziah

NIM

: 1110018300035

Jurusan/Program Studi

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Angkatan Tahun


: 2010

Alamat

: Komplek Sapta Taruna IV, Blok D no.50 RT 06/
RW 06 Sumur Batu, Bantargebang, Bekasi

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Menulis Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik: Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III MIN Bantargebang” adalah benar hasil
karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama

: Dr. Kadir, M.Pd.

NIP

: 19670812 199402 1 001


Dosen Jurusan

: Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.

Jakarta, 11 Juni 2015

ABSTRAK
Shifa Fauziah (NIM: 1110018300035). Upaya Meningkatkan Kemampuan
Menulis Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik: Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
Bantargebang. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2015.
Matematika realistik merupakan pendekatan dalam pembelajaran
matematika yang menggunakan konteks dunia nyata untuk menjembatani konsep

matematika dengan kemampuan pemahaman siswa. Adapun kemampuan menulis
matematis merupakan kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematis ke
dalam bentuk tulisan yang benar, runtut dan logis sebagai upaya pencarian solusi
atau pemecahan masalah matematis.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis
matematis siswa melalui pendekatan matematika realistik dan untuk
meningkatkan aktivitas siswa di dalam pembelajaran tersebut. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas III MIN Bantargebang pada semester II tahun ajaran
2014/2015. Subjek penelitian ini terdiri dari 35 siswa kelas III MIN
Bantargebang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Ini berarti bahwa penulis
berkolaborasi dengan guru matematika kelas III MIN Bantargebang selaku
observer dan kolaborator. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur
penelitian tindakan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi. Penelitian
ini terdiri dari dua siklus. Siklus pertama terdiri dari empat pertemuan dan siklus
kedua tiga pertemuan. Pengumpulan data penelitian ini melalui wawancara,
observasi, catatan lapangan dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan

menulis matematis siswa. Hampir semua siswa secara bertahap meraih skor yang
bagus di akhir siklus kedua. Skor kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata
pelajaran matematika ialah 70. Skor rata-rata siswa di siklus I ialah 59,91 dan di
siklus II menjadi 70,43. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
partisipasi aktif siswa mencapai 55,83% di siklus I dan meningkat menjadi
77,78% di siklus II.

Kata Kunci: Kemampuan Menulis Matematis, Pendekatan Matematika Realistik

i

ABSTRACT
Shifa Fauziah (NIM: 1110018300035). The Effort of Improving Student’s
Mathematical Writing Ability Through Realistic Mathematics Approach: A
Classroom Action Research in 3rd Grade of State Islamic Elementary School
(MIN) Bantargebang. Scientific paper of Islamic Elementary School Teachers
Education at Faculty of Tarbiyah and Teaching’s Science of Syarif Hidayatullah
State Islamic University Jakarta, 2015.
Realistic Mathematics was an approach in learning mathematics which
using context of real-world to connect mathematical concepts with student’s

ability of mathematical concepts understanding. Meanwhile, mathematical
writing ability was an ability to express mathematical ideas into mathematical
sentences correctly, systematically and logically as an effort to solve
mathematical problems.
The purpose of this study was to improve the student’s ability in
mathematical writing through realistic mathematics approach and also to
improve student’s activity in the learning process. This study was held in the
second year of 3rd grade of MIN Bantargebang academic year 2014/2015. The
subjects of this study were consisted of 35 student’s 3rd grade of MIN
Bantargebang.
The method used in this study was Classroom Action Research (CAR). The
classroom action research design applied in this study was a collaborative
classroom action research. It meant that the writer collaborated with the
Mathematics teacher of 3rd grade of MIN Bantargebang as an observer and
collaborator. This study was conducted following procedures of the action
research: planning, acting, observing, and reflecting. The study was carried out
in two cycles. The 1st cycle consisted of four meetings and the 2nd was three. The
data gathering in this study through interview, observation checklist, fieldnotes
and tests.
The results of the study showed that there was improvement of the

student’s ability in mathematical writing. Most of students gradually gained good
scores at the end of the 2nd cycle. The score of Minimum Mastery Criterion of
Mathematics lesson was 70 (seventy). The student’s mean score in the 1st cycle
was 59,91 and in the 2nd cycle became 70,43. Besides, it also showed that
student’s active participation in the 1st cycle gained 55,83% and became 77,78%
in the 2nd cycle.

Keywords: Mathematical Writing Ability, Realistic Mathematics Approach.

ii

KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Segala puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah Subhaanahu Wa
Ta’aala, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik: Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Bantargebang”.
Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad Shollallaahu
‘Alaihi Wa sallam, sebagai teladan terbaik bagi umat manusia dan pembawa

rahmat bagi seluruh alam.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di bidang pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa banyak kesulitan dan hambatan
yang dialami. Namun, berkat kesungguhan hati, usaha, do’a dan dukungan dari
berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua dapat dilewati. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan KI/PGMI.
3. Dr. Kadir, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam
membimbing, mengoreksi, memotivasi, serta memberikan nasihat kepada
penulis, selama proses penulisan skripsi ini.
4. Abdul Ghofur, MA, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dan nasihat dengan bijak.
5. Seluruh Dosen PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan dosen-dosen
jurusan lainnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang telah kalian
berikan menjadi amal jariyah dan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT.
6. H. Genon, S.Ag, selaku Kepala MIN Bantargebang yang telah memberikan

izin penelitian di sekolahnya dan bantuan selama proses penelitian.

iii

7. Nurul Qomariyah, S.Pd, selaku guru matematika dan wali kelas III di MIN
Bantargebang yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya dan bantuan
selama proses penelitian.
8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Bapak Abdul Azis, M.Si., dan Mama
Ida Ratnaningsih atas curahan kasih sayang, nasihat dan do’a untuk penulis
dalam setiap fase kehidupan. Satu-satunya kakakku, Dawam Fikri, S.Kep. dan
kedua adikku, Riza Sofyan dan Samira Rizkia yang telah memberikan do’a,
semangat dan hiburan ketika penulis sedang badmood. Kepada semua sanak
saudaraku—yang tidak dapat disebutkan satu-persatu—yang juga mendo’akan
dan memotivasi penulis.
9. Teman-teman dekatku, “Miss-miss” Alen, Dini, Dwi, Eva, Mega, Rahmi, dan
Yuliyanti, serta kawan-kawan di LDK Syahid, khususnya forkat An-Najm
yang telah memberikan banyak motivasi, do’a, bantuan dan saran kepada
penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
10. Teman-teman mahasiswa PGMI 2010 yang telah banyak memberikan
dukungan kepada penulis serta pengalaman yang sulit dilupakan selama
perkuliahan, khususnya kepada A’Community (Alfi, Fatah, Irfan, Uus, Aila,
Miar, Lia, Pela, Tuti, Rama, Asiah, grup “Lusinan” dan rekan-rekan lainnya
yang tidak bisa dituliskan satu persatu).
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan
skripsi ini yang perlu diperbaiki. Oleh karenanya, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dalam upaya penyempurnaan. Akhir kata, penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan dan penyusunan skripsi ini.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Tangerang, 11 Juni 2015

Shifa Fauziah

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ............................................. 6
C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................................ 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ......................................................... 7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ............................................. 7

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ....................................... 9
1. Kemampuan Menulis Matematis ................................................. 9
a. Pengertian Kemampuan Menulis .............................................. 9
b. Fungsi Menulis ......................................................................... 11
c. Tujuan Menulis ......................................................................... 12
d. Menulis Matematis ................................................................... 13
2. Pendekatan Matematika Realistik ................................................ 17
a. Definisi Pendekatan Matematika Realistik ............................... 17
b. Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik ...................... 19
c. Prinsip-prinsip Pendekatan Matematika Realistik .................... 20
d. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik ............ 21
e. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Matematika Realistik 24

v

B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 24
C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan ..................................... 26
D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 29
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........................ 29
1. Metode Penelitian ....................................................................... 29
2. Rancangan Siklus Penelitian ........................................................ 30
C. Subjek Penelitian .............................................................................. 32
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ....................................... 32
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................ 32
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan..................................... 34
G. Data dan Sumber Data ...................................................................... 34
H. Instrumen Penelitian ......................................................................... 35
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................ 37
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................................. 41
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................................. 43

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan ........................................ 44
1. Pelaksanaan Siklus I ................................................................... 44
a. Tahap Perencanaan.................................................................. 45
b. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 45
c. Observasi dan Analisis ............................................................ 60
d. Refleksi ................................................................................... 68
2. Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 70
a. Tahap Perencanaan.................................................................. 70
b. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 70
c. Observasi dan Analisis ............................................................ 79

vi

d. Refleksi ................................................................................... 87
B. Analisis Data ..................................................................................... 87
1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Menulis Matematis ................... 88
2. Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa .................................... 92
C. Pembahasan Temuan Penelitian ....................................................... 95

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 98
B. Saran ................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 100

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

A Mathematical Writing Checklist .................................................. 16

Tabel 2.2

Rubrik Kemampuan Menulis Matematis ........................................ 17

Tabel 2.3

Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik ................... 23

Tabel 3.1

Waktu Penelitian ............................................................................ 29

Tabel 3.2

Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................... 33

Tabel 3.3

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas ....................................................... 40

Tabel 3.4

Klasifikasi Tingkat Kesukaran ........................................................ 40

Tabel 3.5

Klasifikasi Daya Pembeda .............................................................. 41

Tabel 3.6

Kategorisasi Persetase Hasil Tes .................................................... 42

Tabel 4.1

Distribusi Kelompok Hasil Tes Kemampuan Menulis Matematis
Siklus I ............................................................................................ 60

Tabel 4.2

Perolehan Nilai Berdasarkan Dimensi Kemampuan Menulis
Matematis Siklus I .......................................................................... 62

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ............................... 65

Tabel 4.4

Hasil Refleksi Terhadap Siklus I..................................................... 69

Tabel 4.5

Distribusi Kelompok Hasil Tes Kemampuan Menulis Matematis
Siklus II ........................................................................................... 80

Tabel 4.6

Perolehan Nilai Berdasarkan Dimensi Kemampuan Menulis
Matematis Siklus II ......................................................................... 81

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II .............................. 85

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Menulis Matematis ............... 88
Tabel 4.9

Persentase Kemampuan Menulis Matematis Siswa Perdimensi ..... 91

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................ 93

viii

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1

Kerangka Konseptual Intervensi Tindakan .................................... 28

Bagan 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 29

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1

Desain Model Kurt Lewin ......................................................... 30

Gambar 4.1

Jawaban Siswa pada LKS 1 (sesi 1) .......................................... 48

Gambar 4.2

Siswa menyelesaikan masalah kontekstual menggunakan benda
nyata .......................................................................................... 51

Gambar 4.3

Jawaban Siswa pada LKS 1 (sesi 2) .......................................... 52

Gambar 4.4

Jawaban Siswa pada LKS 2 ....................................................... 54

Gambar 4.5

Jawaban Siswa pada LKS 3 ....................................................... 57

Gambar 4.6

Suasana Kelas Ketika Tes Akhir Siklus I .................................. 59

Gambar 4.7

Jawaban Siswa pada Dimensi Ketepatan................................... 63

Gambar 4.8

Jawaban Siswa pada Dimensi Penggunaan Istilah Matematis .. 64

Gambar 4.9

Jawaban Siswa pada Dimensi Penjelasan Berpikir Matematis . 64

Gambar 4.10 Siswa sedang Menyelesaikan Masalah Kontekstual ................. 72
Gambar 4.11 Jawaban Siswa pada LKS 4 ....................................................... 73
Gambar 4.12 Jawaban Siswa pada LKS 5 ....................................................... 75
Gambar 4.13 Siswa sedang Menyelesaikan Masalah Kontekstual ................. 76
Gambar 4.14 Jawaban Siswa pada LKS 6 ....................................................... 77
Gambar 4.15 Suasana Kelas Ketika Tes Akhir Siklus II ................................ 79
Gambar 4.16 Jawaban Siswa pada Dimensi Ketepatan................................... 82
Gambar 4.17 Jawaban Siswa pada Dimensi Penggunaan Istilah Matematis .. 83
Gambar 4.18 Jawaban Siswa pada Dimensi Penjelasan Berpikir Matematis . .84

x

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Histogram dan Poligon Hasil Tes Kemampuan Menulis
Matematis Siklus I ....................................................................... 61
Diagram 4.2 Histogram dan Poligon Hasil Tes Kemampuan Menulis
Matematis Siklus II ..................................................................... 80
Diagram 4.3 Perolehan Rata-rata Skor Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Siklus I dan II .............................................................................. 89
Diagram 4.4 Persentase Kemampuan Menulis Matematis Siswa Perdimensi..92
Diagram 4.5 Histogram dan Poligon Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada
Siklus I dan II .............................................................................. 94

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 103

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa ................................................................... 121

Lampiran 3

Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Menulis Matematis ........ 131

Lampiran 4

Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Menulis Matematis ....... 135

Lampiran 5

Lembar Tes Kemampuan Menulis Matematis ............................ 138

Lampiran 6

Pedoman Jawaban Tes Kemampuan Menulis Matematis .......... 142

Lampiran 7

Lembar Observasi Aktivitas Siswa............................................. 144

Lampiran 8

Lembar Pedoman Wawancara Guru ........................................... 151

Lampiran 9

Lembar Pedoman Wawancara Siswa ......................................... 152

Lampiran 10 Penghitungan Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan
Daya Pembeda ............................................................................ 153
Lampiran 11 Penghitungan Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan
Menulis Matematis...................................................................... 157
Lampiran 12 Penghitungan Skor Tes Kemampuan Menulis Matematis
Siswa ........................................................................................... 161
Lampiran 13 Penghitungan Hasil Lembar Observasi Siswa ............................ 163
Lampiran 14 Transkrip Hasil Wawancara Guru .............................................. 164
Lampiran 15 Transkrip Hasil Wawancara Siswa ............................................. 168
Lampiran 16 Catatan Lapangan ....................................................................... 171
Lampiran 17 Lembar Uji Referensi ................................................................. 173
Lampiran 18 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................. 178
Lampiran 19 Profil Sekolah ............................................................................. 179
Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 181
Lampiran 21 Biodata Penulis ........................................................................... 182

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan mempunyai peran yang
sangat strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut
diperjelas dalam Undang-undang RI tentang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 Bab
II (tentang dasar, fungsi dan tujuan) Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

Maka, berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia
melalui pendidikan sudah seharusnya mendapat perhatian khusus dari para
pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah melalui kementrian pendidikan dan
kebudayaan, orangtua−sebagai “sekolah pertama” bagi anak, para pendidik dan
pengajar, hingga masyarakat. Jika semua pihak tersebut menjalankan peran dan
fungsinya dengan baik dan saling bersinergi dalam mendidik generasi muda maka
bukan tidak mungkin akan melahirkan generasi muda yang karakteristiknya sesuai
dengan kriteria yang termaktub dalam UU Sisdiknas No.20 pasal 3 tersebut.
Pendidikan di Indonesia masih tergolong masih rendah jika dibandingkan
dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia. Hal ini
berdasarkan hasil survei yang sudah dirilis oleh TIMSS tahun 2011 lalu, terkait
kemampuan rata-rata siswa di bidang matematika. Hasil survei tersebut
menunjukkan bahwa dari 42 negara partisipan, kemampuan matematika siswa di
Indonesia menduduki peringkat 38, dengan pencapaian skor hanya sebesar 386
poin, kalah oleh Malaysia yang meraih skor 440. Padahal, skor ideal yang

1

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Fokusmedia, 2009), h. 6.

1

2

ditetapkan oleh TIMSS untuk kedua bidang itu sebesar 500 poin. 2 Tentunya fakta
tersebut memprihatinkan bagi dunia pendidikan tanah air, karena pada dasarnya
matematika adalah ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Dalam Lampiran Permendiknas Nomor 20 tahun 2006 tentang Standar Isi
dikemukakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah bertujuan supaya siswa
memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut: 1) memahami konsep
matematika; 2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat; 3) memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah dan merancang model
matematika; 4) mengkomunikasikan gagasan; dan 5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan. 3 Jika diperhatikan, bisa kita katakan
bahwa sebenarnya pendidikan matematika di Indonesia telah memperhatikan
pengembangan kemampuan komunikasi matematis. Hal ini dapat kita lihat pada
tujuan ketiga dan keempat. Namun sayangnya, banyak guru yang cenderung
masih kurang memperhatikan tujuan-tujuan tersebut.
Terkait komunikasi, matematika dapat dikatakan sebagai bahasa karena
mampu menyampaikan gagasan antar-manusia dengan menggunakan angka dan
simbol yang khas dan memiliki aturan-aturan penulisan tertentu. Dalam kegiatan
pembelajaran matematika, pengungkapan gagasan matematis akan mudah
disampaikan dengan menggunakan bahasa matematis. Dengan demikian, akan
terciptalah suatu komunikasi yang matematis. Selanjutnya, Baroody (1993: 2-99)
menyatakan bahwa ada lima aspek dalam kegiatan komunikasi, yaitu
merepresentasi (representing), mendengar (listening), membaca (reading),
berdiskusi (discussing), dan menulis (writing). 4 Jadi, dapat disimpullkan bahwa
menulis merupakan salah satu aspek dari komunikasi, terrmasuk dalam
komunikasi matematis.

2

Overview TIMSS and PIRLS 2011 Achievement.pdf. http://timssandpirls.bc.edu./datarelease-2011. Diakses pada 10 Mei 2014 pukul 06:38.
3
Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar SD/MI, (Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006), h.148.
4
Bansu Irianto Ansari, “Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan
Komunikasi Matematik Siswa SMU melalui Strategi Think-Talk-Write”, Disertasi pada Program
Pascasarjana UPI Bandung, (Bandung: Perpustakaan UPI Bandung), h.21.tidak dipublikasikan.

3

Kegiatan menulis matematis merupakan proses yang tidak dapat
dipisahkan dalam pembelajaran matematika. Sekalipun seseorang mampu
melakukan operasi matematis yang hanya direpresentasikan secara internal
(melalui aktivitas berpikir), namun untuk mencapai kemampuan pemecahan
masalah matematis sampai pada level itu, tentunya tidak lepas dari kegiatan
menulis matematis. Ketika orang tersebut diminta untuk mengkomunikasikannya
kepada orang lain, atau ketika melakukan pembuktian atau pengecekan ulang atas
perhitungannya maka disaat itulah kemampuan menulis matematis yang baik
dibutuhkan. Karenanya, kemampuan menulis matematis harus diajarkan sejak di
jenjang pendidikan dasar.
Sayangnya, hal tersebut tidak sesuai dengan fakta yang penulis temukan di
MIN Bantargebang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pra-penelitian
yang peneliti lakukan terhadap guru dan siswa kelas III pada Desember 2014,
terkuak bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika.
Guru matematika mengakui bahwa penggunaan strategi pembelajaran matematika
di kelas masih minim, termasuk pendekatan dalam pembelajaran. Padahal
pendekatan pembelajaran yang tepat akan membuat proses pembelajaran lebih
efektif dan tujuan pembelajaran tercapai. Kondisi siswa kelas III cenderung pasif,
hanya menerima informasi dari guru. Dalam proses pembelajaran hanya ada
beberapa siswa saja yang bertanya kepada guru, bahkan beberapa siswa memilih
untuk tidak mengerjakan soal yang diberikan oleh guru jika mereka tidak paham.
Saat diwawancara, siswa mengatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang
sulit. Selain itu, pembelajaran matematika yang berlangsung ternyata masih
terpusat pada guru dan berlangsung secara konvensional.
Pembelajaran konvensional yang penulis maksud adalah pembelajaran
yang memiliki siklus sebagai berikut: guru mengawali pembelajaran langsung
pada tataran formal, dilanjutkan dengan pemberian contoh soal beserta langkahlangkah penyelesaiannya. Kemudian peserta didik diminta mengerjakan latihanlatihan yang ada di buku paket atau LKS, untuk kemudian dinilai oleh guru.
Ketika menanamkan konsep matematika yang notabene bersifat abstrak, guru
langsung memperkenalkan konsep pada tataran formal sehingga jarang sekali

4

menggunakan alat peraga dan minim media pembelajaran lainnya. Hal tersebut
tentu menambah kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep matematika.
Wajar saja, karena seperti yang diungkapkan Piaget, tingkat kognisi anak-anak
usia sekolah dasar (7-11 tahun) masih berada dalam tahap pemikiran praoperasional/konkret-operasional, yaitu masa di mana aktivitas mental anak
terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah
dialaminya. 5
Pembelajaran konvensional tersebut membuat siswa bergantung kepada
guru, sehingga setiap memulai mengerjakan soal, pasti selalu bertanya terlebih
dahulu sebelum mencoba. Jika soal yang diberikan kepada siswa diubah sedikit
konteks kalimat atau model pertanyaannya maka siswa langsung kebingungan dan
tidak mau mengerjakannya. Ini mengindikasikan bahwa pemahaman konsep
matematika siswa masih rendah.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas III, dalam
pembelajaran aspek menulis matematis tidak ditekankan, baik dalam mencatat
maupun dalam mengerjakan soal. Siswa tidak terbiasa mengerjakan soal esai yang
dapat memaksa mereka untuk menuliskan ide-ide yang muncul dalam pikiran
mereka, sehingga mereka tidak terbiasa mengeksplorasi ide-ide dan mengasah
kemampuan menulis matematisnya. Dalam penyelesaian soal, sering ditemukan
siswa menuliskan simbol atau bahasa matematika yang kurang tepat. Padahal guru
tersebut mengakui bahwa penulisan yang salah akan menimbulkan persepsi yang
salah sehingga pemahaman konsep siswapun menjadi rendah. Akan tetapi aspek
tersebut diabaikan begitu saja.
Hal yang terlihat sepele ini dapat menimbulkan masalah serius jika
dibiarkan. Pasalnya, menulis matematis merupakan sarana penanaman sekaligus
sebagai refleksi dari pemahaman konsep seseorang dikarenakan tulisan adalah
salah satu bentuk representasi bahasa yang digunakan dalam penyampaian suatu
informasi. Jika terdapat penulisan yang salah maka akan menimbulkan kesalahan
pembaca dalam menerima informasi yang seharusnya. Jadi, diperlukan strategi
5

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2009), Cet.I, h. 104.

5

atau pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dapat membantu siswa
memahami konsep-konsep dasar matematika, mengasah kemampuan menulis
matematis serta meningkatkan aktivitas siswa. Salah satu pendekatan sederhana
dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah pendekatan matematika
realistik Indonesia atau yang biasa disingkat PMRI.
Berdasarkan studi pustaka yang telah penulis lakukan, pendekatan
Matematika Realistik (PMR)− yang merupakan adaptasi dari pendekatan Realistic
Mathematic of Education (RME)−adalah salah satu pendekatan dalam
pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa (Anisa, 2014). RME sendiri pertama kali diperkenalkan dan
dikembangkan di Belanda sekiar tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Pendekatan
pembelajaran ini berorientasi pada pendapat Hans Freudenthal yang mengatakan
bahwa matematika merupakan aktivitas manusia. Jadi, matematika bukanlah suatu
“produk jadi” yang diajarkan guru melainkan proses yang harus dialami siswa.
Selain itu, menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, “...dalam setiap
kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan
masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai
konsep matematika”. 6 Jadi, dengan menerapkan pembelajaran matematika
berbasis pendekatan matematika realistik −yang dapat memfasilitasi siswa dalam
menguasai konsep matematika−diharapkan juga dapat memfasilitasi upaya untuk
meningkatkan kemampuan menulis matematis siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menduga bahwa dengan
menerapkan pendekatan Matematika Realistik, kemampuan menulis matematis
siswa dapat ditingkatkan. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik: Penelitian Tindakan
Kelas pada Siswa Kelas III MIN Bantargebang”.

6

Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar SD/MI, (Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006), h. 147-148.

6

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Beberapa permasalahan yang ditemukan berdasarkan latar belakang pada
penelitian ini adalah:
1. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika adalah mata
pelajaran yang sulit.
2. Siswa bersikap pasif dalam pembelajaran.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika.
4. Pembelajaran masih teacher centric dan konvensional yakni langsung
memperkenalkan konsep pada tataran formal, sehingga pembelajaran
minim strategi.
5. Rendahnya kemampuan menulis matematis siswa.
Adapun fokus penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan menulis matematis siswa kelas tiga di MIN Bantargebang dengan
menerapkan pendekatan matematika realistik.

C. Pembatasan Fokus Penelitian
Melihat banyaknya permasalahan yang muncul dalam identifikasi masalah,
peneliti dalam hal ini perlu membatasi masalah-masalah yang akan diteliti pada
masalah rendahnya kemampuan menulis matematis. Untuk mengatasinya akan
diterapkan pendekatan Matematika Realistik (PMR), dan untuk membatasi
masalah yang begitu luas dapat dibuat pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Matematika Realistik, sebagai pendekatan dalam pembelajaran
matematika dibatasi untuk meningkatkan kemampuan menulis matematis
siswa. Selain itu, mengacu pada fokus Matematika Realistik dalam
penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa. Jadi, tidak
harus selalu menggunakan alat peraga/benda nyata.
2. Kemampuan menulis matematis yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa dalam menuangkan gagasan-gagasan matematis
secara

tertulis

dalam

rangka

memecahkan

masalah

matematika.

Kemampuan menulis yang dimaksud dilihat dari tiga dimensi, yakni:

7

kejelasan penulisan atau penjelasan dari berpikir matematis, penggunaan
istilah matematis dan ketepatan dalam perhitungannya.
3. Materi ajar dibatasi pada kelas III semester II, yakni pokok bahasan
“Pecahan”.

D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian identifikasi area dan fokus penelitian di atas, maka
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi:
1. Bagaimanakah Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan
kemampuan menulis matematis siswa kelas III di MIN Bantargebang?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa kelas III MIN Bantargebang dalam
pembelajaran matematika dengan pendekatan Matematika Realistik?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis matematis dan
aktivitas siswa kelas III (tiga) MIN Bantargebang selama pembelajaran
matematika berbasis pendekatan matematika realistik.
Adapun kegunaannya, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi siswa:
a. Dapat meningkatkan kemampuan menulis matematis siswa.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif mengembangkan
kemampuan komunikasi matematis lainnya.
c. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Bagi guru:
a. Dapat membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
matematika yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis siswa.
b. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan
kualitas proses pembelajaran matematika melalui berbagai pendekatan
pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif.

8

3. Bagi sekolah:
a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam
pengembangan pembelajaran matematika, khususnya terkait dengan
penerapan

pendekatan

pembelajaran

yang

sesuai

dengan

perkembangan psikologis siswa.
b. Diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan.
c. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan.
4. Bagi Peneliti:
a. Sebagai lahan praktik untuk menerapkan berbagai teori kependidikan
dan keguruan yang telah diperoleh selama belajar di bangku
perkuliahan.
b. Menjadi bekal pengalaman dalam menerapkan salah satu pendekatan
matematika untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang lebih
realistis, ketika sudah terjun ke masyarakat kelak.
5. Bagi Pembaca:
a. Dapat dijadikan bahan kajian dan bahan referensi dalam rangka
diadakannya penelitian lebih lanjut
b. Sebagai sumbangan pemikiran untuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan kependidikan dan keguruan, khususnya pendidikan dasar.

BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Kemampuan Menulis Matematis
a. Pengertian Kemampuan Menulis
Setiap makhluk hidup terlahir dengan kemampuan yang khas dan
bervariasi, terutama antara jenis yang satu dengan yang lain. Begitupun manusia,
setiap individu yang lahir telah dianugerahi dengan potensi berupa bakat dan
kemampuan yang berbeda-beda. Bakat dan kemampuan itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kondisi fisik dan kecerdasan (yang berasal dari genetik),
serta kekuatan dan keterampilan yang merupakan faktor lingkungan (sebagai
akibat dari pengalaman, kebiasaan, latihan, dsb.). Demikian halnya dengan
kemampuan menulis, merupakan hasil dari pengajaran dan latihan yang dilakukan
seseorang.
Menurut Urquhart, “writing is the ability to compose text effectively for
different purposes and audiences” (menulis merupakan kemampuan untuk
menyusun teks secara efektif bagi tujuan dan audiens yang berbeda). 1 Adapun
keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang
dikuasai seseorang sesudah menguasai keterampilan menyimak, berbicara dan
membaca. Oleh karena itu, menulis merupakan keterampilan yang sukar dan
kompleks. 2
Menulis sering diidentikkan dengan ungkapan the silent activity (aktivitas
hening). Hal ini dikarenakan, banyak orang yang lebih sering melakukan aktivitas
menulis dalam keadaan atau suasana yang relatif hening, tidak banyak kebisingan.
Tentu saja ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal itu. Biasanya,
1

Vicki Urquhart, Using Writing in Mathematics to Deepen Student Learning, (Colorado:
McREL, 2009), h. 3.
2
Kundharu Saddhono dan St.Y.Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia, (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h. 96.

9

10

alasannya ialah karena orang tersebut memang terbiasa dengan suasana hening
dalam menjalani rutinitasnya atau karena orang tersebut merasa lebih bisa
berkonsentrasi mencurahkan berbagai idenya ketika menulis jika dalam situasi
hening.
Terkait menulis, ada berbagai pendapat dari beberapa ahli mengenai
pengertian menulis, yakni sebagai berikut:
1) Menulis adalah membuat huruf (angka,dsb) dengan pena, melahirkan
pikiran dan perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan
tulisan; mengarang di majalah, mengarang roman (cerita, membuat
surat).
2) Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa, yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut
kalau mereka memahami bahasa gambar itu.
3) Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan
tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain
secara tertulis.
4) Robert Lado mengatakan bahwa: “to write is to put down the graphic
symbols that represent a language one understands, so that other can
read these graphic representation”. Menulis adalah menempatkan
simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain
yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya. 3
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan
seseorang dalam melukiskan lambang-lambang grafik untuk menyampaikan ide
atau gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain. 4 Selain itu, dapat
disimpulkan bahwa menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan
pembaca dalam ragam bahasa tulis (tulisan).

3

Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, Edisi Kesatu, (Bandung: UPI Press, 2007), h.115.
4
Alek, H. dan Achmad H.P., Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press UIN
Syarif Hidayatullah,), h. 67.

11

b. Fungsi Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, selain
membaca, menyimak, dan berbicara. Dalam kegiatan berbahasa, menulis memiliki
fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung.
Selain dapat membantu memperjelas pikiran-pikiran si penulis, menulis juga
memiliki fungsi lain, yakni sebagai berikut:
1) Fungsi Penataan
Ketika menulis terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran
pendapat, imajinasi dan yang lainnya, serta terhadap penggunaan
bahasa untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, pikiran dan lainnya
mempunyai wujud yang tersusun.
2) Fungsi Pengawetan
Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan
sesuatu dalam wujud dokumen tertulis. Dokumen sangat berharga,
misalnya untuk mengungkapkan kehidupan pada zaman dahulu.
3) Fungsi Penciptaan
Dengan mengarang, kita menciptakan atau mewujudkan sesuatu
yang baru. Karangan sastra menunjukkan fungsi demikian. Begitu pula
karangan fisafat dan keilmuan, ada yang menunjukkan fungsi
penciptaan.
4) Fungsi Penyampaian
Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan
tempatnya, melainkan juga kepada orang yang berjauhan. Malahan
penyampaian itu dapat terjadi pada masa yang berlainan, misalnya
surat wasiat. 5
Dengan demikian, fungsi menulis itu bukan hanya untuk berkomunikasi
secara tertulis atau tidak langsung saja, melainkan juga berfungsi sebagai
penataan, pengawetan, penciptaan dan penyampaian. Jika dikaitkan dengan fungsi
menulis matematis maka aktivitas menulis dalam kelas matematika tidak hanya
berfungsi sebagai pengawetan/dokumentasi, melainkan juga berfungsi sebagai
penataan dan penciptaan dan penyampaian berbagai gagasan matematis. Hal ini
seperti yang dinyatakan Urquhart dalam prolog jurnalnya, seperti berikut:
“… When many of us reflect on our own school experiences, we
recall writing in English and history classes, but not in mathematics. Math
5

Resmini, op. cit., h.116.

12

classes previously relied on skill building and conceptual understanding
activities. Today, teachers are realizing that writing during a math lesson
is more than just a way to document informations; it is a way to deepen
student learning and a tool for helping students gain new perspectives”. 6
c. Tujuan Menulis
Kemampuan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat
produktif. Artinya, kemampuan menulis itu merupakan kemampuan yang
menghasilkan; dalam hal ini, menghasilkan tulisan. Menulis di sini merupakan
kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Kemampuan
yang diperlukan antara lain kemampuan berpikir secara teratur dan logis,
kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas, dengan
menggunakan bahasa yang efektif. Setiap penulis dituntut untuk mampu
mengekspresikan gagasan-gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang bisa
dipahami oleh orang lain.
Seseorang melakukan aktivitas menulis pasti memiliki tujuan atau alasan
yang melatarbelakanginya. Sehubungan dengan “tujuan” penulisan tersebut, Hugo
Hartig merangkumkannya sebagai berikut:
1) Assignment Purpose (tujuan penugasan)
Artinya, penulis menulis bukan atas dasar kemauan sendiri, melainkan
karena ada unsur paksaan, yakni memenuhi tugas.
2) Altruistic Purpose (tujuan altruistik)
Penulis bertujuan menyenangkan pembaca, ingin menolong pembaca
memahami, menghargai perasaan dan penalarannya.
3) Persuasive Purpose (tujuan persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran
gagasan yang diutarakan.
4) Informational Purpose (tujuan informasi)
Tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan/
penerangan kepada pembaca
5) Self-expressive Purpose (tujuan mengekspresikan diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang
pengarang kepada pembaca.
6) Creative Purpose (tujuan kreatif)
Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai
kesenian.
6

Vicki Urquhart, Using Writing in Mathematics to Deepen Student Learning, (Colorado:
McREL, 2009), h. 3.

13

7) Problem-solving Purpose (tujuan pemecahan masalah)
Tulisan ini bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. 7
Berdasarkan beberapa macam tujuan di atas, dapat dikatakan bahwa tujuan
menulis matematis bisa termasuk ke dalam beberapa tujuan sekaligus, misalnya
tujuan pemecahan masalah, kreatif dan atau mengekspresikan diri.

d. Menulis Matematis
Menuliskan ide matematika adalah menugaskan kepada siswa untuk
menuliskan mengenai konsep khusus matematika. 8 Aktivitas menuangkan ide-ide
secara tertulis yang berkaitan dengan matematika merupakan bagian dari menulis
matematis. Gipayana, seperti dikutip Iwan, menyatakan bahwa menulis sebagai
aspek kemampuan berbahasa pada hakikatnya merupakan refleksi pikiran. Karena
itu aktivitas menulis matematis merupakan representasi dari gambaran mental
seseorang yang divisualisasikan dalam bentuk simbol-simbol grafis maupun
simbol-simbol matematis. 9
Representasi dapat dinyatakan secara internal maupun secara eksternal.
Berpikir ide matematis yang dikomunikasikan dalam wujud verbal, gambar,
grafik, tabel, diagram, dan benda konkrit merupakan representasi eksternal
(Hudoyo, 2005). Knuth (1989) menyatakan bahwa ada aturan dasar dalam
menulis matematis seperti (a) memisahkan simbol-simbol yang berbeda dari kata,
(b) tidak memulai kalimat dengan simbol, (c) tidak menggunakan simbol-simbol
⇔, ⇒, ∃,∴, ∋, ∀ dan lain-lain di awal teks kalimat, kecuali digunakan pada

logika, dan (d) menulis kalimat atau teorema secara lengkap. Representasi yang
memiliki peraturan seperti itu membuat matematika layaknya suatu bahasa, yang
membuatnya lebih praktis, sistematis dan efisien dalam mengkomunikasikan ideide matematis.

7

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), h. 25.
8
http://id.wikipedia.org/wiki/ide diakses pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 22.15
9
Iwan Junaedi, “Pembelajaran Matematika dengan Strategi Writing in Performance
Tasks (WiPT) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis”, Disertasi pada Sekolah
Pascasarjana UPI Bandung, h. 26, tidak dipublikasikan.

14

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
matematis adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan ide-ide
matematika ke dalam bentuk tulisan yang benar, runtut dan logis sebagai upaya
pencarian solusi atau pemecahan masalah matematis.
Menulis tidak dapat dipisahkan dari kurikulum matematika, menulis
merupakan bagian darinya. Di antara tujuan pembelajaran menurut NCTM adalah
mengatur seluruh siswa untuk mengkomunikasikan pemikiran matematika
mereka. 10 Jadi, menulis merupakan kegiatan yang esensial dalam pembelajaran
matematika, seperti yang diungkapkan oleh Profesor Maurer sebagai berikut:
“Writing is an essential form of communication, especially for
subtle material like mathematics. Some people think writing and
mathematics are disjoint activities, but far from it. In mathematics, you use
all the tools of ordinary language plus the additional conventions of
mathematical symbolism-solution consist of both word and symbols. So,
writing plays an important role in my course”. 11
Adapun Dr. Kevin P. Lee mengungkapkan manfaat dari kegiatan menulis dalam
pembelajaran matematika sebagai berikut:
“You will find that writing good mathematical explanations will improve
your knowledge and understanding of the mathematical ideas you
encounter. Putting an idea on paper requires careful thought and
attention. Hence, mathematics which is written clearly and carefully is
more likely to be

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III SD Negeri I Mlese Cawas, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

0 3 69

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NURUL ISLAM INDONESIA MEDAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK.

0 3 32

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 MARBAU TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK.

0 1 35

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD.

0 2 32

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL.

0 5 52

MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI MATEMATIS SISWA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

3 14 41

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI UANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Uang Melalui Pendekatan Realistik Pada Siswa Kelas III SD Muhammadiyah Simo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI UANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Uang Melalui Pendekatan Realistik Pada Siswa Kelas III SD Muhammadiyah Simo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VII SMP

0 1 11