Prototipe Pengendali Ketinggian Air Pada Tangki Penampung Menggunakan SMS

(1)

Prototipe Pengendali Ketinggian Air Pada Tangki Penampung

Menggunakan SMS

TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu Syarat dalam Menempuh Pendidikan Program Sarjana di Jurusan Teknik Elektro

Disusun Oleh : MULKY SOPRIMA

1.31.04.013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


(2)

ABSTRAK

Prototipe pengendali ketinggian air pada tangki penampung menggunakan sms adalah sebuah sistem yang mampu mengontrol ketinggian air pada tangki penampung dengan cara mengendalikan pompa pengisi air dan pompa pengeluaran air. Jika permukaan air telah mencapai ketinggian yang ditentukan oleh operator maka pompa pengisi akan berhenti bekerja, jika permukaan air telah mencapai batas bawah maka pompa akan dihidupkan kembali oleh operator untuk melakukan pengisian dan jika diperlukan untuk menguras tangki penampung atau untuk keperluan tertentu maka pompa akan diberhentikan.

pengendalian pompa pengisi dan penguras air ini dapat dilakukan jauh dari plant atau tempat tangki penampung tersebut berada, yaitu dengan melalui SMS dari handphone. SMS dari Modem GSM dikirim ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC menjadi sebuah instruksi yang selanjutnya dikirim kerangkaian mikrokontroler dan mikrokontroler akan mengerjakan sesuatu sesuai dengan instruksi tersebut dan SRF04 berfungsi untuk memberikan kondisi air didalam tangki tersebut sudah mencapai batas atas atau bawah dan data tersebut dikirim kerangkaian mikrokontroler, sedangkan relay berfungsi untuk mengaktif kan pompa isi atau kuras sesuai instruksi dari mikrokontroler.


(3)

ABSTRACT

Prototype controlling water leves in stroge tanks using SMS is a system capable of controlling the water level in the reservoir by controlling the filler pump water and water discharge pump. If the water level has reached a height which is determined by the operator will fill the pump stop working, if the water level has reaced the lower limit then the pump will be revived by the operator to perform charging and if necessary to drain the tank or for a particular purpose then pump will be dismissed.

Controlling filler and drain the water pump can be done away from the plant or place of stroge tanks are located, namely by means of an SMS from your mobile phone. SMS from GSM Modem sent to a PC (computer) that is installed applications water level controllers, SMS data is processed by the PC into a next instruction sent kerangkaian microcontroller and the microcontroller will do something in accordance with the instructions and SRF04 serves to provide water conditions inside yhe tank has reached the upper limit or below and the data is sent kerangkaian microcontroller, while the relay’s function is to activate the content or the drain pump according to instructions from the microcontroller.


(4)

Dengan menyebut

puji dan syukur penulis panjatkan melimpahkan rahmat serta menyelesaikan tugas akhir Pada Tangki Penampung M akhir ini adalah bertujuan salah satu syarat dalam

Universitas Komputer Indonesia (UN

Penulis menyadari dikarenakan keterbatasan

sistematika penulisan, sumber Walaupun demikian, penulis yang bermanfaat bagi pen

Pada kesempatan pihak yang telah membantu kepada :

KATA PENGANTAR

menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha penulis panjatkan kehadirat Allah Subhannahu Wata’ala

serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis tugas akhir yang diberi judul ”Prototipe Pengendali Ketinggian Pada Tangki Penampung Menggunakn SMS”. Adapun maksud dari penyusunan tugas

bertujuan untuk menyelesaikan studi program S1 dan dalam menempuh ujian sarjana program studi Teknik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata keterbatasan penulis, baik dalam penyajian materi, maupun penulisan, sumber bacaan, pengetahuan dan pengalaman demikian, penulis telah berusaha dan mencoba memberikan yang bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca umumnya.

kesempatan ini, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada membantu kelancaran dalam penyelesaian laporan ini,

lagi Maha Penyayang, Wata’ala yang telah sehingga penulis dapat Pengendali Ketinggian Air ri penyusunan tugas S1 dan merupakan Teknik Elektro

dari kata sempurna, materi, maupun dalam pengalaman penulis. memberikan karya tulis

terimakasih kepada semua laporan ini, terutama


(5)

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc sebagai Rektor UNIKOM Bandung.

2. Bapak Dr. Arry Ahmad Arman sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM Bandung.

3. Bapak Muhammad Aria, MT. Sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro UNIKOM Bandung dan pembimbing penulis tugas akhir ini.

4. Ibu Tri Rahajoeningroem, MT sebagai Koordinator Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro UNIKOM Bandung.

5. Bapak dan Ibu DosenJurusan Teknik Elektro UNIKOM Bandung yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di UNIKOM Bandung.

6. Ibu Meryselaku sekretaris Jurusan Program Studi Teknik Elektro UNIKOM Bandung.

7. Kedua Orang Tuaku MUHKLIS JB dan MARNI ELVITA Kaka MUCHEL SOPRIMA Ade MUTIARA SOPRIMAserta Keluargaku yang selalu memberikan dorongan moril dan materi serta do’a kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di UNIKOM Bandung.

8. Keluarga besar Almarhummah Shinta Wijaya, Keluarga V_man, Eceng Gondok, Teman-Teman dan sahabat Mulky Soprima dimana pun berada yang selalu memberi semangat dan doa selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Teknik Elektro UNIKOM Bandung.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalammenyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.


(6)

Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis memanjatkan do’a kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala semoaga amal dan baik budi yang telah mereka berikan kepada penulis mendapat pahala dari-Nya. Amin.

Bandung, Agustus 2011


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi kali ini sangatlah cepat, hal ini dapat dilihat dari beberapa perangkat yang dipakai oleh manusia sehari-hari, dalam perangkat tersebut menyajikan fasilitas yang mengutamakan kemudahan pemakaian dan serba otomatis. Perubahan kebudayaan inilah perangkat otomatis, monitoring dan kontroling perlu diperhatikan dan dipelajari, salah satunya adalah pengendali ketinggian air pada tangki penampung menggunakan SMS dengan studi kasus di Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur Purwakarta.

Saat ini pengelolaan bak penampung yang digunakan di PJT II Jatiluhur masih manual, yaitu mengisi dan membuang air dilakukan langsung oleh operator, proses mengisi bak penampung terdapat dua cara yaitu menghidupkan atau mematikan pompa air dan pemanfaatan medan tanah yang berbukit-bukit. Selain itu operator kesulitan dalam memprediksi kebutuhan air masyarakat yang fluktuatif sehingga harus melakukan pemeriksaan ketinggian air secara rutin langsung ke lokasi, karena hal itulah proses pengendalian air dalam bak penampung berlangsung lambat dan kadang tidak terkendali. Hal ini tidak sebanding dengan kebutuhan konsumen akan air yang terus meningkat, maka tuntutan terhadap pelayanan air harus berlangsung cepat dan terkendali. Seperti yang kita ketahui bahwa jika ingin memberikan pelayanan yang terbaik, maka segala proses atau aktivitas harus dapat


(8)

dilakukan secara cepat dan terorganisasi. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, judul yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah : ”Prototipe Pengendali

Ketinggian Air Pada Tangki Penampung Menggunakan SMS”.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah

1. Bagaimana agar dapat mengontrol pengisian air dan pengurasan air menggunakan sensor SRF04 sebagai pendektesi ketinggian level air.

2. Bagaimana memonitoring dan pengendalian ketinggian level air menggunakan software Borland Delphi 7.0

3. Modem GSM sebagai penerima dan pengirim instruksi melalui SMS untuk melakukan pengendalian.

4. Bagaimana perancangan program Atmel AT89S51 menggunakan Pinnacle 5.2

1.3 Tujuan Penelitiian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian Tugas Akhir ini yaitu:

1. memberikan kemudahan dalam pengendalian dan monitoring ketinggian air pada tangki penampung.

2. dapat mengendalikan ketingian air pada tangki penampung tampa harus terjun langsung ke lokasi.


(9)

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam tugas akhir ini agar pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasinya.

Batasan- batasan masalah tersebut diantaranya:

1. Membuat rangkaian pompa pengisian dan pengurasan.

2. Untuk instuksi pengendalian mengunakan SMS dan manual dari PC yang sudah ter-instal aplikasi ketinggian air.

3. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian air menggunakan sensor ultrsonic SRF04.

4. Monitoring dan pengendalian menggunakan software Borland Delphi 7.0

1.5 Metodologi Penelitian

Adapun metode dan prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Eksplorasi

Melakukan pencarian ilmu pendukung penelitian dengan melakukan : 1) Studi Literatur

Mempelajari teori mengenai topik yang diangkat dan membuat suatu kesimpulan dari hasil studi tersebut.


(10)

Melakukan percobaan dengan menguji komponen-komponen elektronik pendukung prototipe, jenis pompa dan perangkat lunak dalam mikrokontroler atau PC (personal computer). Pembuatan perangkat lunak dan perangkat keras tersebut hasil dari studi literatur, diskusi dan observasi.

3) Diskusi

Berdiskusi atau konsultasi dengan pihak yang dianggap mampu membantu dalam pembuatan sistem pengendali.

2. Perancangan

Merancang sistem perangkat lunak dan perangkat keras sesuai tahap yang telah dilakukan.

3. Analisis

Mengkaji hasil pengumpulan data dan informasi untuk mengetahui kebutuhan, perilaku dan lingkup sistem pengendali yang akan dibangun.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, dibagi menjadi beberapa bab pembahasan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.


(11)

Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan perancangan sistem yang dimulai dari perancangan perangkat lunak untuk PC serta mikrokontroler dan perancangan rangkaian elektronik pengendali.

BAB IV ANALISIS SISTEM

Bab ini berisi uraian mengenai analisis sistem yang sudah ada (existing sistem), melakukan analisis sistem yang akan dibangun, analisis rangkaian elektronik pengendali dan kesimpulan analisis sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan beberapa saran hasil dari penelitian Tugas Akhir.


(12)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Sistem Pengendali

Dalam sistem pengendali ini terdiri dari alat mekanik dan elektronik. Sistem

pengendali dibagi menjadi dua, yaitu loop terbuka dan loop tertutup.

2.1.1 Sistem Kendali Loop Terbuka

Sistem kendali terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya

terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus

mempunyai suatu sistem pengendali yang baik.

Walaupun tidak memberikan umpan balik sebagai pembanding untuk validasi,

sistem kendali terbuka masih tetap memungkinkan untuk menyelesaikan perintah

dengan baik asalkan objek terkendali tidak mengalami perubahan yang tidak

terpredeksi sebelumnya.

Sistem pengendalian dengan loop terbuka lebih sederhana dan lebih murah

dari pada loop tertutup yang lebih rumit, dengan catatan implementasinya harus

disesuaikan pada situasi dimana semua pengaruh pada objek terkendali dapat


(13)

Gambar 2.1Diagram Blok untuk Kendali Terbuka

Sistem pengendali sangat berkaitan erat dengan kemajuan teknologi

komputer. Dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman tertentu komputer

memungkinkan untuk dapat mengendalikan kinerja peralatan lain, sehingga dapat

diperintah sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

2.1.2 Sistem Kendali Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tampa

adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini

ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem kendali loop tertutup ini terdapat umpan balik dari sinyal sistem

terkendali yang berfungsi sebagai validasi hasil keluaran terhadap sinyal input.

Gambar 2.2Diagram Blok untuk Kendali Tertutup

Keterangan:

i : masukan referensi yang menentukan suatu nilai bagi sistem yang dikendalikan u : sinyal umpan balik dari keluaran


(14)

o : sinyal keluaran

2.2 Mikrokontroler Atmel AT89S51

Mikrokontroler ialah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol

rangkaian elektronik dan umumnya menyimpan program didalamnya.

Salah satu jenis mikrokontroler adalah Atmel AT89S51, AT89S51 ialah

mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 4KB Flash Programmable and Erasable Read Only Memory (PEROM). Mikrokontroler ini mempunyai memori yang terdiri dari RAM internal dan Special Function Register. Produk keluaran Atmel ini memiliki 40 kaki. Dari 40 kaki yang tersedia, 32 kaki dibagi menjadi 4 buah pararel port. Port-port

tersebut yaitu P0, P1, P2 dan P3. Masing-masing port memiliki 8 kaki input/ output

yang berfungsi sebagai input dan output program kontrol. Bentuk mikrokontroler

AT89S51 dapat dilihat pada Gambar 2.3


(15)

Gambar 2.4 Selain kaki-kaki I/O

kaki yang lain, yaitu RST,

VCC.

Fungsi dari kaki-kaki tersebut

1. P0.0 – P0.7 Port

addres atau data ataupun Pada fungsi sebagai

Gambar 2.4Arsitektur Mikrokontroler

kaki I/O yang berjumlah 32 kaki, AT89S51 juga memiliki

itu RST, XTAL1, XTAL2, GND, ALE/PROG, EA/VPP,

kaki tersebut adalah :

P0.7 Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order

atau data ataupun menerima kode byte pada saat Flash Programming fungsi sebagai I/O biasa port ini dapat memberikan output

juga memiliki

kaki-EA/VPP, PSEN dan

low order multiplex Flash Programming. memberikan output sink ke


(16)

delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan

logika 1 pada port tersebut.

2. P1.0 – P0.7 Port 1 berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex addres atau data ataupun menerima kode byte pada saat Flash Programming. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberikan

logika 1.

3. P2.0 – P2.7 Port 2 berfungsi sebagai I/O biasa atau high order address, pada saat mengakses memori secara 16 bit ( Movx @ DPTR ). Pada saat

mengakses memori secara 8 bit, ( Mov @Rn ) port ini akan mengeluarkan isi

dari P2 Special Function Register.

4. P3.0 (RXD) berfungsi untuk serial input, P3.1 (TXD) untuk serial output, P3.2

(INT0) untuk External Interrupt 0, P3.3 (INT1) untuk External Interrupt 1,

P3.4 (T0) untuk External Timer 0 Input, P3.5 (T1) untuk External Timer 1

input, P3.6 (WR) untuk External Data Memory Write Strobe, P3.7 (RD) untuk

External Data Memory Write Strobe.

5. RST (kaki 9) merupakan masukan reset (aktif tinggi), pulsa transisi dari

rendah ke tinggi me-reset mikrokontroler.

6. XTAL1 (kaki 19) dan XTAL2 (kaki 18) diperlukan untuk menghubungkan

mikrokontroler dengan kristal.

7. GND (kaki 20) merupakan ground sumber tegangan.

8. PSEN (Program Store Enable) (kaki 29) adalah kaki yang berfungsi memberikan sinyal pengontrol untuk mengakses program memori eksternal


(17)

masuk ke dalam bus selama proses pemberian atau pengambilan intruksi

(fetching).

9. ALE/ PROG (kaki 30) adalah kaki yang mempunyai dua fungsi. Fungsi yang

pertama adalah Address Latch Enable (ALE) yaitu penahan alamat memori eksternal. Fungsi kedua yaitu sebagai pemberi sinyal atau pulsa input

pemrograman (PROG) selama proses pemrograman.

10. EA/ VPP (kaki 31) adalah kaki yang mempunyai dua fungsi . Fungsi pertama

adalah sebagai kaki External Access Enable (EA), yaitu kaki yang memberi sinyal kontrol untuk pembacaan memori program. Fungsi kedua sebagai

tegangan pemrograman (+12V) selama proses pemrograman (VPP).

11. VCC (kaki 40) merupakan sumber tegangan positif.

2.3 Organisasi Memori

Pada mikrokontroler AT89S51 terdapat dua macam memori, yaitu program memory dan data memory. Program memory adalah tempat untuk menyimpan program yang berisi intruksi-intruksi (intruction storage), sedangkan data memory adalah tempat untuk menyimpan data (data storage).

Program memory dapat berbentuk ROM internal dan eksternal, sedangkan data memory dapat berbentuk RAM internal dan eksternal.

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai kemampuan pemrograman berulang

dengan flash memori. Dengan kemampuan ini AT89S51 ini dapat menyimpan dan


(18)

kali. AT89S51 mempunyai RAM internal dengan kapasitas 128x8 bit dengan

frekuensi pengoperasian hingga 24 MHz. Agar mikrokontroler dapat berkerja, maka

beberapa kaki mikrokontroler ini harus dihubungkan dengan komponen elektronika.

Berikut adalah rangkaian dasar mikrokontroler :

Gambar 2.5Rangkaian Dasar Mikrokontroler AT89S51

2.4 Program Pinnacle 52

Program pinnacle 52 merupakan suatu program yang dapat mensimulasikan

proses yang terjadi dalam mikrokontroler AT89S51 dan menampilkan

kondisi-kondisi pada memorinya serta dapat mengkompilasi program yang dibuat ke dalam

bentuk OBJ, LST dan HEX.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa menu yang sering digunakan pada


(19)

terdapat beberapa menu utama, diantaranya: Menu File, Edit, View, Execute,

Simulator, Project, Tools, Options, Windows, dan Help.

Gambar 2.6 Tampilan menu utama program Pinnacle 52

Pembuatan program dilakukan pada editor. Setelah program selesai dibuat,

sebaik nya program disimpan dan selanjutnya dilakukan kompilasi agar diperoleh file

OBJ. Atau langsung dilakukan kompilasi dan link agar diperoleh file OBJ dan HEX

(file HEX digunakan untuk dimasukan ke dalam IC AT89S51).

2.4.1 Kompilasi Program

Proses kompilasi dapat dilakukan melalui menu project kemudian pilih

Compile <namafile.asm> atau langsung menekan tombol F2. Berikut ini contoh

tampilan hasil kompilasi file Coba.asm.


(20)

2.4.2 Simulasi Program

Selanjutnya program dapat disimulasikan melalui menu execute kemudian pilih Run atau langsung menekan tombol F5. Selain itu simulasi dapat dilakukan

secara per instruksi dengan menekan tombol F8 untuk setiap instruksi.

Menu View digunakan untuk menampilkan beberapa tampilan seperti register,

port, timer dan internal RAM. Berikut tampilan yang dapat dipanggil melalui menu

View.

Gambar 2.8Beberapa Tampilan dari menu View

2.4.3 Mode Pengalamatan

Pengalamatan ( Addressing ) adalah proses mengakses sebuah lokasi, baik untuk pembacaan ataupun penulisan. Cara untuk mengakses lokasi memori dapat


(21)

digolongkan kedalam beberapa kelompok, antara lain: direct, indirect, dan immediate.

1. Mode pengelamatan segera ( Immediate Addressing Mode)

Yaitu proses mengisi suatu alamat memori dengan suatu nilai tertentu. Cara ini

biasanya menggunakan konstanta.

Contoh : mov A, #30h

Nilai 30h akan langsung diisikan kedalam accumulatorA 2. Mode pengalamatan langsung ( Direct Addressing Mode)

Yaitu proses sebuah lokasi memori secara langsung dengan menggunakan

alamatnya. Cara ini dipakai untuk menunjuk data yang berada disuatu lokasi

memori dengan cara menyebut lokasi ( alamat ) tempat data tersebut berada.

Contoh : Mov A, 47h

Isi dialamat 47h akan langsung diisikan ke accumulator

3. Mode pengalamatan tidak langsung ( Indirect Addressing Mode )

Yaitu proses mengakses alamat secara tidak langsung. Cara ini dipakai untuk

mengakses data yang berada didalam memori, tetapi lokasi memori tidak disebut

secara langsung tapi di-“titip”-kan keregister lain.

Contoh : mov A, @R0

accumulator A akan terisi data yang berada dialamat yang ditunjukan oleh register R0.

tanda “@” dipakai untuk menandai lokasi memori yang tersimpan didalam R0.


(22)

Yaitu proses mengakses memori dengan label antara R0 sampai R7

Contoh : mov A, R0

Data dalam register serbaguna R0 disalin ke accumulatorA. 5. Mode pengalamatan bit ( Bit Addressing Mode )

Pada pengalamatan ini, operand menunjuk ke alamat internal RAM atau register

fungsi khusus yang dapat dialamat secara bit (bit addressable)

Contoh : setb P3.1 : lakukan set pada port 3 bit ke 1

2.4.4 Pengarah Assembler

1. ORG ( Origin)

Digunakan untuk mengarahkan lokasi tempat instruksi yang ada dibawah nya.

Contoh :

ORG 100 h : alamat awal untuk instruksi dibawah berada dialamat 100h

MOV A, #10h : instruksi mov A, #10h berada di alamat 100h

2. END

Digunakan sebagai tanda akhir dari program assembler

3. BIT

Digunakan untuk mendefinisikan sebuah lambang yang menunjuk kelokasi bit


(23)

Contoh :

key_1 bit P1.0 : konstansta “key_1” didefinisikan dengan port 1 bit 0

2.4.5 Instruksi Transfer Data

1. Mov A,Rn

Melakukan pemindahan data dari Rn ( R0…..R7 ) menuju ke akumulator A

Contoh :

Mov A, R1 : Data dari R1 pindah ke akumulator A

2. Mov A, direct

Melakukan pemindahan data dari alamat langsung ke akumulator A

3. Mov Rn, A

Melakukan pemindahan data dari akumulator A menuju ke Rn ( R0….R7 )

4. Mov Rn, direct

Melakukan pemindahan data dari alamat langsung menuju ke Rn ( R0…R7)

Contoh :


(24)

5. Mov Rn, #Data

Melakukan pemindahan data dari immediatemenuju ke Rn ( R0…R7 )

Contoh :

Mov R7, #05h : Data 05h dipindah ke dalam R7

2.4.6 Contoh Program

Org 100h

Mov A, #16h : Salin 16 H ke Akumulator

Mov R1, A : Salin data A ke R1

Mov A, #32h : Salin 32 H ke Akumulator

Mov @R1, #64h : Salin data 64h ke alamat yang ditunjukan R1


(25)

Table 2.1 Instruksi Bahasa Assembly

No Nama Perintah Penjelasan

1 MOV Salin

2 ORG alamat awal

3 CLR Hapus

4 NOP Tidak ada operasi

5 ACALL Panggilan

6 LCALL lama panggilan

7 JB Melompat jika bit diatur

8 DJNZ Pengurangan, melompat jika tidak nol 9 CJNE Bandingkan, melompat jika tidak sama

10 JMP Melompat

11 DELAY Penundaan

12 DIV Membagi

13 RET Kembali dari subroutine

14 SJMP Pendek melompat

15 SETB Set bit

16 LJMP Lompat jauh

17 TMOD Timer register

18 JNB Melompat jika bit tidak diatur

19 ANL Logis

20 CPL Melengkapi (complement ) 21 DEC Pengurangan ( decrement ) 22 INC Kenaikan ( increment )

23 JBC Melompat jika mengatur sedikit, maka bit yang jelas

24 JNC Melompat jika membawa tidak diatur 25 JNZ Melompat jika akumulator tidak nol 26 JZ Melompat jika akumulator adalah nol 27 MOVC Memindah kan kode byte

28 MOVX Bergerak byte eksternal

29 ORL Logical OR

30 POP Pop nilai dari stack

31 PUSH Mendorong nilai ke dalam stack

32 SUBB Menguragi

33 XRL Logis eksklusif OR

34 RL, RLC Akumulator memutar kekiri 35 RR, RRC Memutar akumulator kekanan


(26)

2.5 Ultrasonik ( SRF04 )

Ultrasonik adalah merupakan sensor yang berisi transmitter dan receiver ultrasonic, sensor dapat digunakan untuk mengukur jarak. Sensor ini mengukur jarak

dengan cara menghitung selisih waktu antara saat pemancaran sinyal dan saat

penerimaan sinyal pantul. Seperti diketahui, kecepatan rambat suara diudara adalah

34399,22 cm/detik, berarti untuk merambat sejauh 1 cm suara membutuhkan waktu

29 mikro detik. Misalkan waktu antara pengiriman dan penerimaan sinyal ultrasonic

adalah 5800 mikro detik, maka jarak antara sensor dan benda ( penghalang ) adalah

100 cm. ( 2 x 100 cm x 29 mikro detik/cm = 5800 mikro detik ).

Gambar 2.9Prinsip kerja sensor jarak Ultrasonik

SRF04 hanya menggunakan 2 port I/O untuk berhubungan dengan

mikrokontroler, sehingga sangat ideal untuk aplikasi-aplikasi robotika, SRF04 dapat

mengukur jarak antara 3 cm sampai 3 m, dan dapat mengukur benda dengan diameter

3 cm pada jarak kurang dari 2 meter.

Pulsa Ultrasonik yang dikirim oleh SRF04 adalah sinyal ultrasonic dengan


(27)

benda penghalang, maka pulsa ini akan dipantulkan kembali dan diterima kembali

oleh penerima ultrasonic. Dengan mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim

dan pulsa pantul diterima, maka jarak benda penghalang bisa dihitung.

Apabila PI ( triger pulsa input ) diberi logika 1( high )selama minimal 10 uS

maka SRF04 akan memancarkan sinyal ultrasonic, setelah itu pin PO ( echo pulsa

output ) akan berlogika high selama 100 uS – 18 mS. ( tergantung jarak sensor dan

penghalang ) dan apabila tidak ada penghalang maka PO akan berlogika 1 selama

kurang lebih 38 mS.

Gambar 2.10Timing diagram SRF04

Misalkan lama Echo Pulse adalah T, maka untuk mengetahui jaraknya dapat

diketahui dengan cara membagi T dengan 58 (T/58) untuk satuan senti meter dan

dibagi dengan 148 (T/148) untuk satuan inchi. Misalkan panjang Echo pulse adalah


(28)

2.6 Relay

Relay merupakan komponen elektronika yang prinsip kerjanya hampir sama

dengan saklar. Relay mempunyai lima kaki. Dua kaki koil dan tiga kaki saklar. Kaki

koil dalam pemasangannya boleh terbalik. Kaki saklar terdiri dari kaki normally open (NO), normally close (NC) dan common (COM).

Dalam keadaan arus listrik mengalir (koil hidup), maka kaki COM akan

terhubung ke kaki NO dan sebaliknya dalam keadaan koil relay mati maka kaki COM

akan terhubung ke kaki NC. Relay dapat digunakan untuk memisahkan rangkaian

yang satu dengan yang lainnya dengan atau tanpa sambungan sama sekali. Bila arus

masuk ke kaki relay hal ini mengakibatkan koil relay hidup dan menimbulkan medan

magnet. Medan magnet ini yang kemudian akan menggerakan saklar. Gambar simbol

relay dapat dilihat pada Gambar 2.11

koil saklar com

NO

NC

Gambar 2.11Simbol Relay

2.7 Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat arus listrik

dan mempunyai tiga kaki, dengan prinsip kerja suatu arus listrik atau tegangan listrik

kecil yang dipasang pada satu kaki dapat mengontrol arus yang melewati kedua kaki


(29)

transistor yaitu transisto

Negatif Positif).

Gambar 2.12Simbol Transistor PNP

Pada jenis NPN, kaki

jenis PNP berlaku hal sebaliknya.

yang dapat diatur karena

arus. Transistor mengatur

yang digunakan untuk pengaturannya. Seba

dengan tiga buah kaki.

2.8 Komunikasi Serial Port Komunikasi serial

karena dengan komunikasi

mikrokontroler dengan alat

pin yaitu RXD dan

komputer/perangkat lainnya,

perangkat lainnya. Standar

mempunyai standar tegangan

transistor NPN (Negatif Positif Negatif) dan transistor

Simbol Transistor PNP Gambar 2.13Simbol Trans

NPN, kaki emittor selalu lebih negatif terhadap kolektorn

hal sebaliknya. Transistor dapat juga disebut sebagai penahan

karena dengan transistor kita dapat mempengaruhi kekuatan

mengatur arus secara elektronis. Tidak ada suatu tombol

gunakan untuk pengaturannya. Sebagian transistor disusun dalam

erial Port

serial merupakan hal yang penting dalam sistem

komunikasi serial kita dapat dengan mudah menghubungkan

dengan alat lainnya. Port serial pada mikrokontroler terdiri

dan TXD, RXD berfungsi untuk menerima

komputer/perangkat lainnya, TXD berfungsi untuk mengirim data ke komputer

Standar komunikasi serial untuk komputer ialah RS

standar tegangan yang berbeda dengan serial port mikrokontroler transistor PNP (Positif

Simbol Transistor NPN

terhadap kolektornya. Pada

sebagai penahan arus

mempengaruhi kekuatan suatu

tombol atau lainnya

dalam bentuk kecil

sistem embedded, mudah menghubungkan

mikrokontroler terdiri atas dua

menerima data dari

data ke komputer atau

ialah RS-232, RS-232


(30)

sehingga agar sesuai dengan RS-232 maka dibutuhkan suatu rangkaian level

converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tetapi yang paling mudah dan

sering digunakan ialah IC MAX232.

Hardware pada komunikasi serial port dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu

Data Communication Equipment (DCE) dan Data Terminal Equipment (DTE). Contoh dari DCE ialah modem, plotter, scanner dan lain lain sedangkan contoh dari

DTE ialah terminal di komputer. Spesifikasi elektronik dari serial port merujuk pada

Electronic Industry Association(EIA) :

1. “Space” (logika 0) ialah tegangan antara + 3 hingga +25 V.

2. “Mark” (logika 1) ialah tegangan antara –3 hingga –25 V.

3. Daerah antara + 3V hingga –3V tidak didefinisikan /tidak terpakai

4. Tegangan open circuit tidak boleh melebihi 25 V.

5. Arus hubungan singkat tidak boleh melebihi 500mA.

Konektor port serial terdiri dari 2 jenis, yaitu konektor 25 pin (DB25) dan 9

pin (DB9) yang berpasangan (jantan dan betina).

Gambar 2.14Serial Port DB9

Setiap kaki dari serial port DB9 ini mempunyai fungsi masing-masing yang


(31)

Tabel 2.2Keterangan Sinyal dan Kaki Serial Port DB9 Nama Sinyal Arah Sinyal Nomor Kaki Konektor Data Carrier Detect (DCD) Dari DCE 1

Received Data (RD) Dari DCE 2 Transmitted Data (TD) Dari DTE 3

DTE Ready (DTR) Dari DTE 4

Ground - 5

DCE Ready (DSR) Dari DCE 6

Request to Send (RTS) Dari DTE 7 Clear to Send (CTS) Dari DCE 8 Ring Indicator (RI) Dari DCE 9

Keterangan mengenai fungsi saluran pada konektor DB9 adalah sebagai

berikut:

1. Data Carrier Detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukkan ada data masuk.

2. Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE. 3. Transmitted Data, digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.

4. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya.

5. Signal Ground, saluran ground.

6. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap. 7. Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE. 8. Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh mulai

mengirim data.

9. Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki berhubungan dengannya.


(32)

2.9 Short Message Service (SMS)

SMS merupakan salah satu layanan data service GSM yang menyediakan fasilitas untuk menyampaikan pesan singkat antara Mobile Station (MS) melalui Service Centre (SC) atau yang disebut dengan Short Message Service Centre (SMSC). SMSC berfungsi menyampaikan pesan antara MS danShort Message Entity (SME).

SMS adalah pesan yang terbatas besarnya (pesan singkat) yang dapat dikirim

atau diterima oleh sebuah MS yang berupa data dalam bentuk string atau tesk. Tesk tersebut dapat terdiri dari kombinasi kata-kata, nomor-nomor atau penggaubungan

huruf dan angka, yang mempunyai panjang maksimum 160 karakter dengan

menggunakan huruf latin.

Dalam mengirim dan menerima data sms, digunakan standar ETSIGSM

03.38, dimana data yang tertulis dilayar handphone berupa huruf atau angka yang kemudian diterjemahkan menjadi data 7-bit (septet). Data 7 bit tersebut menurut standar ETSIGSM 03.38 diolah dulu menjadi data 8 bit (octet), baru dikirimkan, dimana besarnya data 7 bit maksimum adalah 160 karakter yang jika diolah menjadi

data octetakan menjadi 140 octet.

2.10 AT Command

AT Command merupakan satu set perintah yang dapat digunakan untuk

mengoperasikan GSM mobile phone melalui serial interface (kabel data). Menurut formatnya perintah-perintah yang diberikan harus selalu diawali dengan ’AT’ dan


(33)

AT Command dapat digunakan antara lain untuk menginstruksikan

perintah-perintah sebagai berikut :

1. Mengirim dan menerima SMS.

2. Mendapatkan informasi mengenai alat, misalnya nama manufaktur, nomor IMEI

dan lain-lain.

3. Mendapatkan status alat, misalnya status aktivitas, status regestrasi network, kekuatan sinyal dan status batrei.

4. Penulisan dan pencarian phonebook.

5. Mengembalikan dan menyimpan konfigurasi.

Tidak semua alat mengimplementasikan AT Command, pada umumnya

modem GSM lebih mendukung banyak AT Command. AT Command umumnya

ditulis dengan huruf besar, tetapi banyak pila modem GSM dan ponsel yang

mengizinkan penulisan AT Command dalam huruf besar maupun huruf kecil.

Terdapat dua tipe AT Command, yaitu basic command dan extended command. Basic commandadalah AT Command yang tidak menggunakan tanda ’+’, misalnya ATH, ATD dan ATA. Sebaliknya AT Command yang menggunakan tanda

’+’ merupakan extendedcommand. Setiap extended command memiliki paremeter atau perintah tes yaitu =?, yang akan mengembalikan informasi mengenai perintah

tersebut.

Beberapa perintah AT Command yang digunakan untuk keperluan SMS (pengiriman, penerimaan) adalah sebagai berikut :


(34)

1. AT+CMGS

Perintah AT Command ini digunakan untuk mengirimkan SMS. Format yang digunakan adalah “AT+CMGS = <length> <CR> <PDU is given>”. Apabila pengiriman sukses dilakukan, format respon yang diterima adalah “+CMGS : <mr>”,

dengan “<mr>” adalah message reference dari SMSC. Sedangkan jika pengiriman gagal dilakukan, respon yang diterima adalah “+CMS error”.

2. AT+CMGR

Perintah ini digunakan untuk membaca sebuah SMS pada indeks tertentu. Format

yang digunakan adalah “AT+CMGR = <index>”. Apabila perintah ini berhasil diesekusi, format respon yang diterima adalah “+CMGR: <stat>,,<length><CR><LF><pdu>”. “<stat>”.

3. AT+CMGD

Perintah ini digunakan menghapus sebuah SMS pada memory SMS. Format yang digunakan adalah “AT=CMGD=<index>”, respon yang diterima adalah “OK/ERROR/+CMSERROR

4. AT+CMGL

Perintah ini digunakan untuk membaca daftar SMS sesuai parameter tertentu. Format


(35)

Respon yang diterima adalah :

“+CMGL:<index>,<stat>,<oa/da>,[<alpha>],[<scts>][,<tooa/toda>,<length>]< CR><LF><data>[<CR><LF>

+CMGL:

<index>,<stat>,<da/oa>,[<alpha>],[<scts>][,<tooa/toda>,<length>]<

CR><LF>

<data>[...]] OK

Atau “+CMS ERROR : <err>”. “[<alpha>]”, adalah deretan alfanumerik yang merepresentasikan nomor pengirim atau penerima.

Yang terpenting adalah Anda mengetahui perintah AT Command untuk

terima, kirim, dan delete SMS. Kemudian perintah tersebut dimasukkan ke dalam


(36)

Tabel 2.3adalah daftar perintah dalam AT Command.

Jenis AT Command AT Command Fungsi

Untuk Kontrol

ATD Melakukan dial

ATH Hang up panggilan masuk ATA Menjawab panggilan

Bersifat Umum

AT+CGMI Mengambil informasi manufaktur AT+CGMM Mengambil informasi model AT+CGMR Mengambil informasi revisi

AT+CGSN Mengambil informasi serial number alat AT+CSCS Memilih set karakter

Untuk Layanan Jaringan

AT+CNUM Nomor subscriber AT+CREG Registrasi jaringan AT+COPS Pemilihan operator AT+CLCK Fasilitas lock

AT+CPWD Penggantian password AT+CCWA Call waiting

Untuk Layanan Jaringan

AT+CPMS Menentukan penyimpanan pesan AT+CMGF Format pesan

AT+CSCA Nomor service provider

AT+CNMI Pengaktifan indikasi pesan baru AT+CMGL Daftar pesan

AT+CMGR Membaca pesan AT+CMGS Mengirim pesan AT+CMGD Menghapus pesan

AT+CMMS Mengirimkan lebih banyak pesan +CMTI Notifikasi delivery pesan

+CDSI Notifikasi status repot

2.11 Pemrograman

Agar komputer dapat bekerja sesuai dengan yang kita inginkan, maka

komputer harus diberikan program sehingga komputer yang terdiri dari perangkat

keras ini mampu membantu aktivitas pemakainya. Program adalah sekumpulan

instruksi-instruksi yang disimpan dalam memori dan kemudian dibaca, diterjemahkan


(37)

2.11.1 Borland Delphi

Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang

digunakan untuk merancang suatu aplikasi program.

Delphi termasuk dalam pemrograman bahasa tingkat tinggi (high level lenguage). Maksud dari bahasa tingkat tinggi yaitu perintah-perintahnya programnya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh manusia. Bahasa pemrograman

Delphi disebut bahasa prosedural artinya mengikuti urutan tertentu. Dalam membuat

aplikasi perintah-perintah, Delphi menggunakan lingkungan pemrograman visual.

Delphi merupakan generasi penerus dari Turbo Pascal. Pemrograman Delphi

dirancang untuk beroperasi dibawah sistem operasi Windows. Program ini

mempunyai beberapa keunggulan, yaitu produktivitas, kualitas, pengembangan

perangkat lunak, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan bahasa perograman

yang terstruktur dalam struktur bahasa perograman Object Pascal.

Sebagaian besar pengembang Delphi menuliskan dan mengkompilasi kode

program di dalam lingkungan pengembang aplikasi atau Integrated Development Environment (IDE). Lingkungan kerja IDE ini menyediakan sarana yang diperlukan untuk merancang, membangun, mencoba, mencari atau melacak kesalahan, serta

mendistribusikan aplikasi. Sarana-sarana inilah yang memungkinkan pembuatan

prototipe aplikasi menjadi lebih mudah dan waktu yang diperlukan untuk


(38)

2.11.2 Beberapa keunggulan dari program Delphi adalah :

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan

aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat

menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.

2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi,

maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan

terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal,

sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

4. Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

2.11.3 Tampilan Delphi

Berikut adalah gambar dari keseluruhan tampilan Delphi.


(39)

2.11.4 IDE (Integrated Development Environment)

Kemudian, hal yang paling pertama dalam mengenal Delphi adalah harus

mengetahui IDE. IDE (Integrated Development Environment) merupakan

lingkungan/wilayah dimana seluruh toolsatau komponen-komponen yang dibutuhkan untuk merancang atau membangun aplikasi program. Secara umum IDE Delphi di

kelompokkan kepada 8 bagian yaitu :

1. Main Menu

Merupakan penunjuk ke seluruh fasilitas yang disediakan aplikasi Delphi.

Gambar 2.16Menu Pemrograman Delphi

2. Toolbar / Speedbar

Merupakan Icon (Sortcut) yang dirancang untuk lebih memudahkan menjangkau

fasilitas yang ada pada Delphi.

Gambar 2.17Toolbar Pemrograman Delphi 3. Component Palette

Merupakan komponen-komponen VCL(Visual Component Library) yang

dikelompokkan kedalam tab-tab, komponen komponen inilah yang akan


(40)

Gambar 2.18Component Palette Pemrograman Delphi 4. Form Designer

Merupakan interface (antar muka) apalikasi yang akan dibangun, Form akan

menampung seluruh komponen yang akan digunakan dalam proses perancangan

sebuah aplikasi dengan Delphi.

Gambar 2.19Form Designer Pemrograman Delphi 5. Code Editor

Code editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program menggunakan

bahasa object Pascal. Kode program tidak perlu di tulis secara keseluruhan karena


(41)

Gambar 2.20Code Editor Pemrograman Delphi 6. Code Explorer

Digunakan untuk memudahkan berpindah antar file unit di dalam jendela code

editor. Code explorer berisi daftar yang menampilkan semua tipe,class, properti ,

method, variabel global, rutin global yang telah didefinisikan di dalam unit. Saat

memilih sebuah item dalam code explorer, kursor akan berpindah menuju

implementasi dari item yang dipilih di dalam code editor.


(42)

7. Object inspector

Object inspector digunakan untuk mengubah properti atau karakteristik dari suatu

komponen. Terdiri dari 2 tab yaitu :

a. Properties

Digunakan untuk menentukan seting suatu objek. Satu objek memiliki

beberapa properti yang dapat diatur langsung dari object inspector maupun

melalui kode program. Seting ini mempengaruhi cara kerja objek tersebut saat

aplikasi dijalankan.

b. Event

Merupakan bagian yang dapat diisi dengan kode program tertentu yang

berfungsi untuk menangani event-event (berupa sebuah procedure) yang dapat

direspon oleh sebuah komponen.Event adalah peristiwa atau kejadian yang

diterima oleh suatu objek, misal : klik, drag, dan lain-lain. Event yang

diterima objek akan memicu Delphi menjalankan kode program yang ada

didalamnya. Misalnya ingin sesuatu dikerjakan pada saat form ditutup, maka

untuk menyatakan tindakan tersebut (berupa sebuah procedure) menggunakan


(43)

Gambar 2.22Object Inspector Pemrograman Delphi 8. Object Tree View

Object tree view berisi daftar komponen yang sudah diletakkan di form designer.


(44)

2.11.5 XCOMM

XComm adalah komponen tambahan seperti MSComm dengan fungsi yang

sama, XComm ini digunakan untuk komunikasi antara computer PC (personal computer) dengan handphone sebagai penerima SMS. XComm inilah yang mengatur dan membaca jika ada SMS masuk atau keluar dari handphone yang selanjut nya dikomunikasikan ke PC.

2.11.6 QCOMM

QComm adalah komponen tambahan yang terdapat pada Borland Delphi yang

menyediakan fasilitas komunikasi data melalui serial port, sehingga dapat

berkomunikasi dengan rangkaian elektronik mikrokontroler. MSComm inilah yang


(45)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam proses pembuatan dan menganalisa suatu alat.

3.1 Perancangan Sistem

Prototipe pengendali ketinggian air pada tangki penampung menggunakan sms adalah sebuah sistem yang mampu mengontrol ketinggian air pada tangki penampung dengan cara mengendalikan pompa pengisi air dan pompa pengeluaran air. Jika permukaan air telah mencapai ketinggian yang ditentukan oleh operator maka pompa pengisi akan berhenti bekerja, jika permukaan air telah mencapai batas bawah maka pompa akan dihidupkan kembali oleh operator untuk melakukan pengisian dan jika diperlukan untuk menguras tangki penampung atau untuk keperluan tertentu maka pompa akan diberhentikan.

Pengendalian pompa pengisi dan penguras air ini dapat dilakukan jauh dari plant atau tempat tangki penampung tersebut berada, yaitu dengan melalui SMS dari handphone. SMS dari Modem GSM dikirim ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC menjadi sebuah


(46)

instruksi yang selanjutnya dikirim kerangkaian mikrokontroler dan mikrokontroler akan mengerjakan sesuatu sesuai dengan instruksi tersebut.

Gambar 3.1Blok Diagram

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pengendalian pompa pengisi dan penguras air ini dapat dilakukan jauh dari plant atau tempat tangki penampung tersebut berada, yaitu dengan melalui SMS dari handphone. SMS dari Modem GSM dikirim ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC menjadi sebuah instruksi yang selanjutnya dikirim kerangkaian mikrokontroler dan mikrokontroler akan mengerjakan sesuatu sesuai dengan instruksi tersebut dan SRF04 berfungsi untuk memberikan kondisi air didalam tangki tersebut sudah mencapai batas atas atau bawah dan data tersebut dikirim kerangkaian mikrokontroler, sedangkan relay berfungsi untuk mengaktif kan pompa isi atau kuras sesuai instruksi dari mikrokontroler.


(47)

3.2 Perancangan Form

Gambar 3.2Rancangan From Monitoring Keterengan :

1. SET BATAS berfungsi mengirimkan data batas atas air dan batas bawah air ke mikrokontroler sehingga pada saat pengurasan data tersebut sebagai batasnya

2. KURAS AIR berfungsi sebagai tombol manual mengaktifkan pompa kuras 3. ISI AIR berfungsi sebagai tombol manual mengaktifkan pompa isi air

4. KURAS OTOMATIS berfungsi sebagai tombol manual dimana pengurasan dan pengisian dilakukan secara otomatis berdasarkan data set batas atas dan bawah

5. MATIKAN POMPA berfungsi mematikan secara manual seluruh pompa yang sedang bekerja.


(48)

Table 3.1 Format SMS

NO Nama Perintah Penjelasan

1 OTO Untuk kuras dan Isi otomatis

2 KURAS Untuk Pengurasan

3 ISI Untuk Pengisian

4 OFF Untuk mematikan pompa

5 JARAK Kirim SMS jarak ke User

3.3 Koneksi Modem GSM dan PC

Modem GSM sebagai penerima intruksi melalui SMS untuk pengendalian, komputer akan mengolah intruksi dalam SMS tersebut. Komunikasi antara modem GSM dan komputer dapat menggunakan USB TO Serial DB9 yang disediakan.

Untuk membuat aplikasi SMS Server menggunakan AT command dan Delphi dibutuhkan :

1. Modem GSM 2. USB TO Serial DB9 3. Komponen QCOMM

3.4 Perancangan Rangkaian Elektronik Pengendali

Dalam rangkaian elektronik ini terbagi dalam beberapa kelompok rangkaian yang dapat dibedakan berdasarkan fungsinya masing-masing, yaitu rangkaian sensor (input), rangkaian port serial, rangkaian dasar mikrokontroler, dan rangkaian untuk pompa (output). Dari kelompok rangkaian ini digabungkan menjadi satu sehingga dapat berkerja sesuai dengan tujuan dirancangannya rangkaian elektronik mikrokontroler pengendali ketinggian air. Rangkaian ini bertugas melaksanakan instruksi dari program yang tertanam dalam mikrokontroler.


(49)

3.4.1 Rangkaian Sensor Menggunakan SRF04

SRF04 hanya menggunakan 2 port I/O untuk berhubungan dengan mikrokontroler, sehingga sangat ideal untuk aplikasi-aplikasi robotika, SRF04 dapat mengukur jarak antara 3 cm sampai 3 m, dan dapat mengukur benda dengan diameter 3 cm pada jarak kurang dari 2 meter.

Pulsa Ultrasonik yang dikirim oleh SRF04 adalah sinyal ultrasonic dengan frekuensi 40 KHz sebanyak 8 periode setiap kali pengiriman. Ketika pulsa mengenai benda penghalang, maka pulsa ini akan dipantulkan kembali dan diterima kembali oleh penerima ultrasonic. Dengan mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan pulsa pantul diterima.


(50)

3.4.2 Rangkaian Port Serial Menggunakan IC MAX232

Max232 adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang berisikan 2 buah RS232 Line Driver dan 2 buah RS232 Line Receiver. RS232 adalah sebuah standar komunikasi serial yang di dalamnya terdapat standarisasi penggunaan tegangan, kecepatan transmisi dan impedansi untuk berkomunikasi. Dalam IC ini dilengkapi pula dengan pengganda tegangan DC, sehingga meskipun catu daya untuk IC MAX232 hanya +5 Volt, tapi sanggup melayani level tegangan RS232 antara –10 Volt sampai +10 Volt. Dalam IC DIP (Dual In-line Package)16 pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmiter dan 2 receiver. Sering juga sebagai buffer serial digunakan chip DS275. Bentuk dan keterangan kaki pada MAX232 dapat dilihat pada Gambar 12

Gambar 3.4Bentuk dan Keterangan Kaki MAX232

Port serial digunakan sebagai komunikasi antara rangkaian elektronik mikrokontroler sebagai pengendali sensor atau pompa dengan komputer sebagai pusat pengendali. Komponen yang digunakan adalah kapasitor, max232 dan port serial. Berikut adalah rangkaian port serial :


(51)

Gambar 3.5Skematik Rangkaian Port Serial

3.4.3 Rangkaian Pompa

Rangkaian pompa ini digunakan untuk mengendalikan operasional pompa. Komponen yang digunakan adalah transistor, resistor, dioda dan relay. Berikut adalah gambar skematik rangkaian pompa :


(52)

3.5 Rangkaian Dasar Mikrokontroler Atmel AT89S51

Rangkaian dasar adalah rangkaian pendukung mikrokontroler sehingga mampu menjalankan fungsinya. Komponen yang digunakannnya adalah resistor, kapasitor dan crystal. Berikut adalah gambar rangkaian dasar mikrokontroler :

Gambar 3.7Skematik Rangkaian Dasar Mikrokontroler

Dari beberapa rangkaian-rangakain tersebut digabungkan menjadi satu hingga dapat bekerja sesuai dengan fungsi yang akan dirancang yaitu pengendali ketinggian air berikut ini adalah gambar skematik hasil penggabungannya.


(53)

(54)

3.6 Flowchart Mulai Cek SMS Ada Inisialisai Komunikasi 9600bps

Perikasa data jam, tanggal, nomor handphone dan perintah

Simpan data Cek data perintah

Perintah OTO

Perintah Kuras

Perintah Isi

Perintah OFF

Kirim Kode O Perintah ke Mikrokontroler

Kirim Kode K Perintah Kuras ke Mikrokontroler

Kirim Kode I Perintah Isi ke Mikrokontroler

Kirim Kode F Perintah OFF ke Mikrokontroler

Cek Jarak Sensor Cek Jarak Sensor Cek Jarak Sensor Cek Jarak Sensor Perintah OTO Perintah Kuras Perintah Isi Perintah OFF

Kirim Kode O Perintah ke Mikrokontroler

Kirim Kode K Perintah Kuras ke Mikrokontroler

Kirim Kode I Perintah Isi ke Mikrokontroler

Kirim Kode F Perintah OFF ke Mikrokontroler

Cek Jarak Sensor Cek Jarak Sensor Cek Jarak Sensor Cek Jarak Sensor Perintah JARAK Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Kirim data sensor ke PC Kirim data sensor

ke PC Kirim data sensor

ke PC

Kirim data sensor ke PC

Kirim data sensor ke PC Kirim data sensor

ke PC

Kirim data sensor ke PC

Kirim data sensor ke PC Modem GSM PC Mikrokontr oler Sensor


(55)

(56)

Gambar 3.10HardwarePengendali Ketinggian Air

Gambar diatas merupakan rangakaian komponen Prototipe pengendali level air bak penampung menggunakan SMS dan sebuah sistem yang mampu mengontrol tinggi atau rendah nya permukaan air dalam bak penampung dengan cara


(57)

(58)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Deskripsi Prototipe Pengendali Level Air

Prototipe pengendali level air bak penampung menggunakan SMS adalah sebuah sistem yang mampu mengontrol tinggi atau rendah nya permukaan air dalam bak penampung dengan cara mengendalikan pompa pengisi air dan pompa pengeluaran air. Jika permukaan air telah mencapai level yang telah ditentukan oleh operator maka pompa pengisi akan berhenti berkerja, jika permukaan air telah mencapai batas bawah maka pompa akan dihidupkan kembali oleh operator untuk melakukan pengisian dan jika diperlukan untuk menguras bak penampung atau untuk keperluan tertentu maka pompa akan diberhentikan atau dijalankan.

Pengendalian pompa pengisi dan penguras air ini dapat dilakukan jauh dari plant atau tempat bak penampung tersebut berada, yaitu dengan melalui SMS dari handphone. SMS dari Modem GSM dikirim ke PC yang sudah ter-install aplikasi pengendali level air, data SMS tersebut diolah oleh PC tersebut menjadi sebuah intruksi yang selanjutnya dikirim ke rangkaian mikrokontroler dan mikrokontroler akan mengerjakan sesuatu sesuai dengan intruksi tersebut. Dalam pengerjaan tugas akhir ini bak penampung diganti dengan sebuah wadah penampung. Untuk lebih memahami mekanisme kerja sistem ini diperjelas dengan Gambar 4.1


(59)

Gambar 4.1Mekanisme Kerja Sistem Pengendali Level Air Menggunakan SMS Keterangan :

A : Rangkaian mikrokontroler memberikan sinyal agar pompa dapat hidup atau mati. B : Jika air telah mencapai batas bawah maka sensor akan memberikan sinyal

kerangkaian mikrokontroler.

C : Rangkaian mikrokontroler memberikan sinyal agar pompa dapat hidup atau mati sesuai dengan hasil pengolahan sinyal dari sensor yang masuk ke mikrokontroler.

D : Jika air telah mencapai batas atas atau ketinggian yang telah ditentukan maka sensor akan memberikan sinyal kerangkaian mikrokontroler.

E : Komunikasi monitoring dan pengendalian antara rangkaian mikrokontroler dengan komputer menggunakan serial port.

F : Modem GSM sebagai penerima intruksi melalui SMS untuk pengendalian, komputer akan mengolah intruksi dalam SMS tersebut. Komunikasi antaran handphone dan komputer dapat menggunakan kabel data handphone yang disediakan.


(60)

1.2 Pengujian Perangkat Keras ( Hardware) dan Lunak ( Software )

Pengujian perangkat keras dan lunak sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dan program yang dirancang dapat diuji agar dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang akan menjadi masalah dalam pengontrolan sistem yang sudah direncanakan.

4.3 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik ( SRF04 )

Tabel 4.1Data Level Ketinggian Air Naik No Mistar ( cm ) Kedalaman Air Terbaca

sensor ( cm )

1 3 3

2 4 3

3 5 4

4 6 5

5 7 7

6 8 7

7 9 8

8 10 9

9 11 10

10 12 11

11 13 12

12 14 13

13 15 15

14 16 15

15 17 16

16 18 17

17 19 18

18 20 19

19 21 20

20 22 21

21 23 22

22 24 22


(61)

Grafik 4.1 Level Ketinggian Air Naik

Dari hasil pengukuran diatas dapat disumpulkan bahwa semakin dekat jarak air dengan sensor ultrasonik maka dapat dihasilkan perbedaan jarak 1 cm dan 2 cm meter antara pengukuran mistar dan sensor. Dimana sensor diletakan diketinggian maksimal yang diinginkan (30 cm) pada tangki penampung.

Tabel 4.2Data Level Ketinggian Air Turun No Mistar ( cm ) Kedalaman Air Terbaca

sensor ( cm )

1 25 24

2 24 24

3 23 22

4 22 21

5 21 20

6 20 20

7 19 18

8 18 17

9 17 15

10 16 15

11 15 14

12 14 13

13 13 12

14 12 11

15 11 10

16 10 10

17 9 8

18 8 7

0 5 10 15 20 25 30

1 5 9 13 17 21

Mistar


(62)

19 7 6

20 6 5

21 5 5

22 4 4

23 3 3

Grafik 4.2 Level Ketinggian Air Turun

Dari hasil pengukuran diatas dapat disumpulkan bahwa semakin jauh jarak air dengan sensor ultrasonik maka dapat dihasilkan perbedaan jarak 1 cm dan 2 cm meter antara pengukuran mistar dan sensor. Dimana sensor diletakan diketinggian maksimal yang diinginkan (30 cm) pada tangki penampung.

4.3.1 Pengujian Ketinggian Air

Maksud dari pengujian ketinggian air adalah melakukan percobaan secara manual pada program delphi dan secara otomatis dengan mengirim SMS sesuai dengan format. Berikut beberapa tabel pengujian ketinggian air.

0 5 10 15 20 25 30

1 5 9 13 17 21

Mistar


(63)

Tabel 4.3Percobaan Pada Saat Kuras Air

NO Batas Atas ( cm ) Batas Bawah ( cm ) Sensor ( cm )

1 25 20 21

2 25 15 16

3 25 10 11

4 25 05 06

Tabel 4.4Percobaan pada saat Isi Air

NO Batas Bawah ( cm ) Batas Atas ( cm ) Sensor ( cm )

1 05 10 9

2 05 15 14

3 05 20 19

4 05 25 23

Tabel 4.5Percobaan pada saat Kuras Otomatis NO Batas Bawah ( cm ) Batas Atas ( cm ) Sensor ( cm )

1 05 25 25

2 05 25 05

Dari hasil pengujian didapatkan nilai seperti tabel diatas. Hasil tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Seharusnya jarak sensor sesuai dengan Batas Bawah dan Batas Atas. Hal tersebut dikarenakan sensor ini mengukur jarak dengan cara menghitung selisih waktu antara pemancar dan saat penerimaan sinyal. dan perbedaan batas bawah dan batas atas air yang sudah ditententukan dengan jarak sensor memiliki perbedaan sangat kecil yaitu berkisar 1 cm dan 2 cm.


(64)

Grafik 4.3Pada Saat Kuras air 20 cm

Grafik 4.4Pada Saat kuras air 15 cm


(65)

Grafik 4.6Pada Saat Kuras air 5 cm

Tabel 4.6hasil pengujian pada Batas Bawah Air Batas bawah overshoot Rise time

20 21 cm 1160

15 16 cm 870

10 11 cm 586

05 06 cm 290


(66)

Grafik 4.8Pada Saat ISI air 15 cm

Grafik 4.9Pada Saat ISI air 20 cm


(67)

Tabel 4.7hasil pengujian pada Batas Atas Air Batas atas overshoot Rise time

10 9 cm 586

15 14 cm 870

20 19 cm 1160

25 23 cm 1450

Grafik 4.11Pada Saat KURAS OTOMATIS

4.3.2 Pengujian Ketinggian AIR Menggunakan SMS

Maksud dari pengujian air menggunakan SMS adalah dilakukan dengan cara mengirim SMS sesuai format perintah yang akan dikerjakan. Berikut ini gambar percobaan pada saat menggunakan SMS.


(68)

Gambar 4.2Perintah SMS Dengan Format KURAS

Gambar diatas dapat dilihat pada tabel terdapat perintah KURAS untuk melakukan perintah kuras secara otomatis dengan menggunakan SMS yang dikirim oleh User dari handphone. Dengan batas atas 25 cm dan 05 cm batas bawah dan hasil pada monitor jarak sensor sesuai dengan batas bawah 05 cm.


(69)

Gambar diatas dapat dilihat pada tabel terdapat perintah ISI untuk melakukan perintah ISI secara otomatis dengan menggunakan SMS yang dikirim oleh User dari handphone. Dengan batas atas 25 cm dan 05 cm batas bawah dan hasil pada monitor jarak sensor sesuai dengan batas atas yaitu 25 cm.

Gambar 4.4Perintah SMS Dengan Forrnat OTO Untuk KURAS

Gambar diatas dapat dilihat pada tabel terdapat perintah OTO untuk melakukan perintah OTO secara otomatis dengan menggunakan SMS yang dikirim oleh User dari handphone. Dengan batas atas 25 cm dan 05 cm batas bawah dan hasil pada monitor jarak sensor sesuai dengan batas bawah yaitu 05 cm.


(70)

Gambar 4.5Perintah SMS Dengan Format OTO Untuk ISI

Gambar diatas dapat dilihat pada tabel terdapat perintah OTO untuk melakukan perintah OTO secara otomatis dengan menggunakan SMS yang dikirim oleh User dari handphone. Dengan batas atas 25 cm dan 05 cm batas bawah dan hasil pada monitor jarak sensor sesuai dengan batas atas yaitu 25 cm.


(71)

Gambar diatas dapat dilihat pada tabel terdapat perintah JARAK untuk melakukan perintah mengetahui jarak sensor yang dikirim oleh user untuk mengetahui jarak ketinggian sensor.

Gambar 4.7Tampilan Perintah KURAS Pada Layar Handphone

Gambar diatas dapat dilihat perintah KURAS yang dikirim dari handphone user untuk melakukan perintah KURAS dan diterima oleh Modem GSM melalaui kabel serial yang terhubung ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC menjadi sebuah instruksi.


(72)

Gambar 4.8Tampilan Perintah ISI Pada Layar Handphone

Gambar diatas dapat dilihat perintah ISI yang dikirim dari handphone user untuk melakukan perintah ISI dan diterima oleh Modem GSM melalaui kabel serial yang terhubung ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC menjadi sebuah instruksi


(73)

Gambar diatas dapat dilihat perintah OTO yang dikirim dari handphone user untuk melakukan perintah OTO dan diterima oleh Modem GSM melalaui kabel serial yang terhubung ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC menjadi sebuah instruksi

Gambar 4.10Tampilan Perintah JARAK Pada Layar Handphone

Gambar diatas dapat dilihat perintah JARAK yang dikirim dari handphone user untuk mengatahui JARAK sensor dan diterima oleh Modem GSM melalaui kabel serial yang terhubung ke PC(komputer) yang sudah ter-install aplikasi pengendali ketinggian air, data SMS tersebut diolah oleh PC dan dikirim balik ke user untuk mengetahui jarak sensor pada monitor jarak pada program ketinggian air.


(74)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan pengujain alat dan perangkat lunak (software), maka

diperoleh beberapa kesimpulan dan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan tegnologi serta bagi kelanjutan pengembangan dan penyempurnaan proyek tugas akhir ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dari perancangan perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software), maka dapat diambil beberapa kesimpulan.

Ketika melakukan pengujian pada perancangan dapat diketahui beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Program pengontrol Delphi digunakan untuk mengatur level ketinggian air pada tangki proses sehingga mencapai level ketinggian yang diinginkan. Program pengontrolan ini juga dipakai untuk mengatur batas atas dan bawah sehingga ketinggian belum mencapai batas atas dan bawah maka pompa akan berhenti sedangkan sensor mengalami overshoot (nilai rata-rata 1 cm) dalam membaca ketinggian jarak air. Waktu yang diperlukan untuk mencapai batas yang dinginkan adalah 1450,56 ms pada ketinggian air batas atas 25 cm.


(75)

2. Rangkain sensor dapat bekerja dengan cara menghitung selisih waktu antara saat pemancaran sinyal dan saat penerimaan sinyal pantul. Seperti diketahui, kecepatan rambat suara diudara adalah 34399,22 cm/detik, bararti untuk merambat sejauh 1 cm suara membutuhkan waktu 29 mikro detik. Misalkan waktu antara pengiriman dan penerimaan sinyal ultrasonic adalah 5800 micro detik, maka jarak antara sensor dan benda ( penghalang ) adalah 100 cm. (2 x 100 cm x 29 mikro detik/cm = 5800 mikro detik.

3. Program Delphi untuk monitoring dan pengendalian ketinggian air pada penampung bekerja dengan baik.

4. Untuk pengendalian jarak jauh menggunakan SMS bekerja dengan baik dan sesuai dengan format yang sudah ditentukan.

5. Pada saat pengurasan dan pengisiian air pompa bekerja dengan baik sesuai dengan perintah dan sesuai dengan batas atas dan bawah yang sudah ditentukan.

6. Rangkaian mikrokontroler dapat berkomunikasi secara serial maupun pararel dengan komputer

7. Aktifitas monitoring dan kontroling level air dapat disimpan ke dalam basis data, sehingga dapat mengetahui kesalahan yang mungkin dapat terjadi sebagai sarana perbaikan.

8. Port pararel DB9 digunakan sebagai media untuk mengeluarkan data, mengambil data dan mengontrol rangkaian, dan juga hasil pengujian dapat diambil kesimpulan port pararel dapat bekerja dengan baik sebagai komunikasi data secara pararel.


(76)

5.2 Saran

Berikut merupakan saran yang diharapkan dapat memberikan perubahan terhadap pengendalian level air bak penampung menggunakan SMS :

1. Intruksi dalam prototipe pengendali level air dapat menggunakan suara tanpa

harus menekan tombol.

2. Bak penampung yang dikendalikan dapat ditambahkan menjadi lebih dari satu.

3. Pengontrolan dalam tugas akhir ini masih menggunakan kabel data DB9. Untuk

itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan kabel USB atau


(77)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.robot-elektronics.co.uk 2. http://srf04tech.htm

3. http://atmel.com 4. http://www.ti.com 5. http://alldatasheet.com


(78)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : MULKY SOPRIMA

Nim : 13104013

Tampat, Tanggal Lahir : Jakarta, 04 July 1986

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Mahasiswa

Alamat Asal : T.W.A Komp Depnaker Blok L21

No : 17 RT :06 RW: 34 kecamatan Teluk Pucung

Bekasi Utara

No. Handphone : 085692332235


(79)

II. PENDIDIKAN FORMAL

1992 - 1998 : SDN Harapan Baru

1998 – 2001 : SLTPN 1 Babelan

2001 – 2004 : SMKN Taruna Bangsa


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan pengujain alat dan perangkat lunak (software), maka diperoleh beberapa kesimpulan dan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan tegnologi serta bagi kelanjutan pengembangan dan penyempurnaan proyek tugas akhir ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dari perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), maka dapat diambil beberapa kesimpulan.

Ketika melakukan pengujian pada perancangan dapat diketahui beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Program pengontrol Delphi digunakan untuk mengatur level ketinggian air pada tangki proses sehingga mencapai level ketinggian yang diinginkan. Program pengontrolan ini juga dipakai untuk mengatur batas atas dan bawah sehingga ketinggian belum mencapai batas atas dan bawah maka pompa akan berhenti sedangkan sensor mengalami overshoot (nilai rata-rata 1 cm) dalam membaca ketinggian jarak air. Waktu yang diperlukan untuk mencapai batas yang dinginkan adalah 1450,56 ms pada ketinggian air batas atas 25 cm.


(2)

2. Rangkain sensor dapat bekerja dengan cara menghitung selisih waktu antara saat pemancaran sinyal dan saat penerimaan sinyal pantul. Seperti diketahui, kecepatan rambat suara diudara adalah 34399,22 cm/detik, bararti untuk merambat sejauh 1 cm suara membutuhkan waktu 29 mikro detik. Misalkan waktu antara pengiriman dan penerimaan sinyal ultrasonic adalah 5800 micro detik, maka jarak antara sensor dan benda ( penghalang ) adalah 100 cm. (2 x 100 cm x 29 mikro detik/cm = 5800 mikro detik.

3. Program Delphi untuk monitoring dan pengendalian ketinggian air pada penampung bekerja dengan baik.

4. Untuk pengendalian jarak jauh menggunakan SMS bekerja dengan baik dan sesuai dengan format yang sudah ditentukan.

5. Pada saat pengurasan dan pengisiian air pompa bekerja dengan baik sesuai dengan perintah dan sesuai dengan batas atas dan bawah yang sudah ditentukan.

6. Rangkaian mikrokontroler dapat berkomunikasi secara serial maupun pararel dengan komputer

7. Aktifitas monitoring dan kontroling level air dapat disimpan ke dalam basis data, sehingga dapat mengetahui kesalahan yang mungkin dapat terjadi sebagai sarana perbaikan.

8. Port pararel DB9 digunakan sebagai media untuk mengeluarkan data, mengambil data dan mengontrol rangkaian, dan juga hasil pengujian dapat diambil kesimpulan port pararel dapat bekerja dengan baik sebagai komunikasi data secara pararel.


(3)

5.2 Saran

Berikut merupakan saran yang diharapkan dapat memberikan perubahan terhadap pengendalian level air bak penampung menggunakan SMS :

1. Intruksi dalam prototipe pengendali level air dapat menggunakan suara tanpa harus menekan tombol.

2. Bak penampung yang dikendalikan dapat ditambahkan menjadi lebih dari satu. 3. Pengontrolan dalam tugas akhir ini masih menggunakan kabel data DB9. Untuk

itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan kabel USB atau Bluetooth.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.robot-elektronics.co.uk

2. http://srf04tech.htm

3. http://atmel.com

4. http://www.ti.com


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : MULKY SOPRIMA

Nim : 13104013

Tampat, Tanggal Lahir : Jakarta, 04 July 1986

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Mahasiswa

Alamat Asal : T.W.A Komp Depnaker Blok L21 No : 17 RT :06 RW: 34 kecamatan Teluk Pucung

Bekasi Utara No. Handphone : 085692332235


(6)

II. PENDIDIKAN FORMAL

1992 - 1998 : SDN Harapan Baru 1998 – 2001 : SLTPN 1 Babelan 2001 – 2004 : SMKN Taruna Bangsa 2006 – 2011 : Teknik Elektro - UNIKOM