TUGAS AKHIR PERANGKAT PENGENDALI DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR KOLAM PADA SISTEM OTOMASI RUMAH MENGGUNAKAN LAYANAN SMS

   

TUGAS AKHIR

PERANGKAT PENGENDALI DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR

KOLAM PADA SISTEM OTOMASI RUMAH MENGGUNAKAN

LAYANAN SMS

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

  Program Studi Teknik Elektro

  

Oleh:

Nama : C. Bayu Aji Marindarto

NIM : 055114026

  

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

   

FINAL PROJECT

CONTROLING AND MONITORING DEVICE FOR POOL WATER

LEVEL IN THE OTOMATION HOUSE SYSTEM USING SMS

  Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Teknik Degree

  In Electrical Engineering Study Program

  

C. Bayu Aji Marindarto

NIM : 055114026

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

   

   

   

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 April 2011

  C. Bayu Aji Marindarto

   

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

  “ “

  “I

  I In n n T

  T Te e e C

  

C

Co

o on n nf f fi i id d do o o”

  ” ”

   “ G G G M M M P P P D D D ( ( ( G G G u u u s s s t t t i i i M M M e e

e s

s

s t t t i i i P P P a a a r r r i i i n n n g g g D D D a a a l l l a a a n n n ) ) ) ”

  

Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

Tuhan Yesus Kristus,

Bapak dan Ibu Tercinta,

  

Kedua saudaraku Mas Andre dan Mas Beni,

Almamaterku Teknik Elektro USD

   

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : C. Bayu Aji Marindarto Nomor Mahasiswa : 055114026

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PERANGKAT PENGENDALI DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR KOLAM

PADA SISTEM OTOMASI RUMAH MENGGUNAKAN LAYANAN SMS

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 4 April 2011 ( C. Bayu Aji Marindarto)

   

  

INTISARI

  Aktifitas manusia semakin hari semakin padat dan kompleks. Kondisi ini mengakibatkan efisiensi waktu berkembang menjadi suatu kebutuhan penting. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu solusi yang logis adalah dengan menciptakan suatu sistem kendali otomatis yang dapat membuat pekerjaan manusia menjadi semakin mudah dan efisien. Perancangan pengendalian dan pemantauan ketinggian air kolam memberikan solusi kendali jarak jauh agar penghuni rumah dapat merasa nyaman.

  Perangkat pengendali dan pemantau ketinggian air kolam dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam proses pengendalian dan pemantauan pada sistem otomasi rumah menggunakan layanan Short Message Service (SMS) pada jaringan Global System

  for Mobile Communications

  (GSM). SMS digunakan sebagai media pengiriman pesan yang berisi format untuk mengendalikan dan memantau ketinggian air kolam. Sistem

  minimum

  berfungsi untuk melakukan proses pengendalian dan pemantauan saat ada SMS masuk. Sistem pengendali dan pemantau ketinggian air kolam memanfaatkan layanan SMS sudah berhasil dibuat dan dapat bekerja dengan baik. SMS yang masuk diolah dengan baik oleh minimum system, sehingga tingkat keakurasian perintah yang dikirimkan dengan keadaan yang terjadi pada kolam sudah sesuai dengan yang diinginkan.

  Kata kunci : air kolam, pengendalian, pemantauan, otomasi rumah , SMS, GSM

   

ABSTRACT

  Human activities is increasingly dense and complex. These conditions resulted in efficiencies of time developed into a necessity. To meet these needs, one logical solution is to create an automatic control system that can create human tasks become increasingly easy and efficient. The design of pond water level controller and monitoring give the solution of remote controlling system for the resident to feel comfort.

  The pond water level controller and monitoring device is use to facilitate users in control and monitoring process in the home automation system using the Short Message Service (SMS) on the network of Global System for Mobile Communications (GSM). SMS is used as a medium for sending a message containing the format to control and monitor the water level of the pond. Minimum system use to perform the process of control and monitoring when there is incoming SMS.

  The pond water level controller and monitoring system utilizing SMS service has been created and worked well. SMS messages processed properly by the minimum system, so the sent commands accuracy level to the circumstances that occurred in the pond was as expected.

  Keywords: water pond, control, monitoring, home automation, SMS, GSM

   

KATA PENGANTAR

  Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “Perangkat Pengendali dan Pemantau Ketinggian Air Kolam pada Sistem Otomasi Rumah Menggunakan Layanan Sms” ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Selama menulis tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga tugas akhir ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Yosef Ageng Cahyanta, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Damar Wijaya, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar membimbing, memberi semangat dan saran yang membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

  3. Seluruh dosen teknik elektro dan laboran yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada penulis selama kuliah.

  4. Kedua Orang Tua yang tercinta atas doa, kesabaran dan dukungan baik secara moril ataupun materil.

  5. Kedua saudaraku Andreas Kurniawan Marindarto dan Benedictus Widarnadi Marindaro atas dukungannya selama mengerjakan tugas akhir ini.

  6. Teman-teman elektro 2005 terima kasih atas dukungan, suka duka, perhatian, dan kebersamaan kita selama ini.

  7. Kurniawan H.M. ST,. yang telah dengan sabar mengajari banyak hal tentang mikrokontroler.

  8. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan,

   

  Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas akhir ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

  Yogyakarta, 4 April 2011 Penulis

   

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

  HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................... vii

  INTISARI..................................................................................................................... viii ABSTRACT.................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ….... xiv DAFTAR TABEL...................................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1

  1.1. Latar Belakang Masalah…………………………...……………………………... 1

  1.2. Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………. 2

  1.3. Batasan Masalah…………………………………………………………............... 2

  1.4. Metodologi Penelitian…………………………………………………………….. 2

  BAB II DASAR TEORI……………………………………………………………… 5

  2.1. Jaringan GSM…………………………………………………………………….. 5

  2.1.1. Sejarah Perkembangan Sistem Komunikasi Seluler……………………….. 5 2.1.2. Arsitektur Jaringan GSM………………………………………………..

  8

  2.2. SMS ……………………………………………………………………….......... 10

  2.3. PDU Sebagai Bahasa SMS……………………………………………….……… 11

  2.4. Komunikasi Serial RS232……………………………………………………….. 13

  2.5. Port Serial PC (Personal Computer)…………………………………………….. 15

  2.6. AT Command………………………………………………………………......... 16

  2.7. Mikrokontroler AVR…………………………………………………………….. 17

   

  2.9. Sensor Ultrasonik ………………………………………………………………... 20

  2.10. Liqiud Crystal Display (LCD)…………………………………………………... 23

  2.10.1. Keuntungan LCD………………………………………………………… 24

  2.10.2. Cara kerja LCD........................................................................................... 25 2.10.3. Gangguan Piksel..........................................................................................

  25

  2.10.4. Ukuran dan teknologi LCD......................................................................... 25

  BAB III PERANCANGAN SISTEM………………………………………….......... 27

  3.1. Gambaran Sistem……………………………………………………………......... 27

  3.2. Perancangan ............................................................................................................ 28

  3.2.1. Perancangan Piranti Keras............................................................................. 28 3.2.1.1. Mikrokontroler.......................................................................................

  28 3.2.1.2. LCD.......................................................................................................

  29 3.2.1.3.Komunikasi Serial RS232.......................................................................

  29

  3.2.1.4.Rangkaian keseluruhan………………………………………………... 30

  3.2.2. Perancangan Perangkat Lunak....................................................................... 31

  3.2.2.1.Perancangan Piranti Lunak Mikrokontroler........................................... 31

  3.2.2.2. Piranti Lunak Pengirim data.................................................................. 31 3. 2.2.3. Piranti Lunak Antarmuka Komputer..................................................... 33

  3.2.2.4. Perancangan Piranti Lunak Komputer................................................... 34

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………..……………………………........... 36

  4.1 Gambar Fisik Hardware……………………………………………………............ 36

  4.3 Pengujian SMS Perintah…………………………………………….……............. 37

  4.3 Pengujian ketinggian air……………………………………………………..……. 41

  4.4 Pengujian pengiriman data ke komputer………………………………………….. 45

  4.5 PEMBAHASAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)………………..……… 46

  4.5.1 Pembahasan Program pada Komputer……………………………………… 46

  4.5.2 Pembahasan Program pada Mikrokontroler…………………………………50

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………... 56

  5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….. 56

  5.2 Saran………………………………………………………………………………. 56

  DAFTAR PUSTAKA

  ……………………………………………………………….. 57

   

Daftar Gambar

Gambar 1.1. Model perancangan alat........................................................................... 3

  Gambar 2.1.Arsitektur Jaringan GSM [1]……………………………………………. 9

Gambar 2.2. Integrasi jaringan GSM dan jaringan lain……………………………. 10Gambar 2.3. Pengiriman data serial [4]……………………………………………...13Gambar 2.4. Rangkaian koneksi RS232 dengan mikrokontroler [5]………………. 15Gambar 2.5. Konfigurasi pin konektor DB9 [6]……………………………………. 15Gambar 2.6. Konfigurasi pin ATMega8535 [8]……………………………………. 18Gambar 2.7. Pin eksternal Siemens C35 tampak bawah [7]....................................... 19Gambar 2.8. Ping Ultrasonic Range Finder [9]…………………………………….20Gambar 2.9. Diagram Cara Kerja Sensor Ultrasonik……………………………… 21Gambar 2.10. Contoh Diagram Alir Penggunaan Sensor Ultrasonik………………. 22Gambar 2.10. (lanjutan) Contoh Diagram Alir Penggunaan Sensor Ultrasonik …… 22Gambar 2.12. Modul dari Liquid Crystal Display [10]……………………………. 23Gambar 3.1. Diagram blok sistem………………………………………………….. 27Gambar 3.2. Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8535[8]...................................... 29Gambar 3.3. Rangkaian LCD [10].............................................................................. 29Gambar 3.4. Rangkaian Komunikasi serial RS232 [4]……………………………... 30Gambar 3.5. Rangkaian Keseluruhan………………………………………………. 30Gambar 3.6. Diagram Alir Piranti Lunak Pengirim Data Mikrokontroler................. 31Gambar 3.7. Diagram Alir Pengecekan SMS………………………………………. 32Gambar 3.8. Diagram Alir Pengiriman Data Setting…………………………………… 33Gambar 3.9. Diagram alir Piranti Lunak Antarmuka Mikrokontroler........................ 34Gambar 3.10. Diagram alir Piranti Lunak Komputer................................................. 34Gambar 3.11. Tampilan Program di Komputer…………………………………….. 35Gambar 4.1 Rangkaian keseluruhan………………………………………………... 36Gambar 4.2 (a) Rangkaian pompa………………………………………………….. 36Gambar 4.2 (b) Sensor Ultrasonik………………………………………………….. 36Gambar 4.2 (c) LCD………………………………………………………………... 36Gambar 4.2 (d) Handphone………………………………………………………… 37Gambar 4.2 (e) Rangkaian elektronis……………………………………………… 37

   

Gambar 4.4 Grafik waktu terhadap ketinggian air………………………………….. 42Gambar 4.4 (lanjutan) Grafik waktu terhadap ketinggian air………………………. 43Gambar 4.4 (lanjutan) Grafik waktu terhadap ketinggian air………………………. 44Gambar 4.5 Hasil pengujian hyperterminal…………....…………………………… 45Gambar 4.6 Tampilan pengujian program di komputer…………………………….. 46Gambar 4.7 Tampilan program keseluruhan………………………………………. 46Gambar 4.8 Tampilan program setelah dipilah…………………………………….. 47Gambar 4.9 Tampilan program TxtLog……………………………………………. 48Gambar 4.10 Kesalahan koneksi port………………………………………………. 49

   

Daftar Tabel

Tabel 2.1. Perbandingan sistem konvensional dan selular [1]………………………… 5Tabel 2.2. Teknologi Seluler Analog [1]………………………………………………. 6Tabel 2.3. Teknologi Seluler Digital [1]……………………………………………… 6Tabel 2.3. ( Lanjutan ) Teknologi Seluler Digital [1]…………………………………..7Tabel 2.3. ( Lanjutan ) Teknologi Seluler Digital [1]…………………………………..8Tabel 2.4. Protocol Data Unit (PDU) [3]……………………………………………. 12Tabel 2.5. Keterangan pin konektor DB9 (PC serial port) [6]………………………. 15Tabel 2.5. (lanjutan)Keterangan pin konektor DB9 (PC serial port) [6]…………….. 16Tabel 2.6. Perintah AT Command [7]………………………………………………… 16Tabel 2.6. (lanjutan) Perintah AT Command [7]………………………………...…… 17Tabel 2.7. Data awal perancangan rumus……………………………………………..21Tabel 2.8. Keterangan modul LCD [10]………………………………………………24Tabel 4.1 Format SMS yang dikirim dan yang diterima…………………………….. 37Tabel 4.1 (lanjutan) Format SMS yang dikirim dan yang diterima…………………. 38Tabel 4.1 (lanjutan) Format SMS yang dikirim dan yang diterima………………….. 39Tabel 4.2. Pengujian dengan nomor asing…………………………………………… 39Tabel 4.3 Pengujian SMS periodik……………………………………………………40Tabel 4.4 Data awal perancangan rumus……………………………………………...41Tabel 4.5 Pompa memasukkan air aktif (ketinggian air bertambah)………………….42Tabel 4.6 Pompa mengeluarkan air aktif (ketinggian air berkurang)…………………42

   

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Mobilitas masyarakat sekarang ini semakin dimanjakan dengan teknologi telekomunikasi yang berkembang baik jaringannya maupun alat komunikasi yang digunakan. Peralatan komunikasi yang semakin canggih ini memungkinkan seseorang dapat melakukan komunikasi maupun berkirim data dengan orang lain di manapun mereka berada. Salah satu teknologi untuk berkomunikasi adalah telepon seluler (ponsel).

  Telepon seluler tidak terlepas dari penyedia layanan operator seluler. Operator seluler di Indonesia melayani 2 jenis teknologi, yaitu Global System for Mobile

  

Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA) [1]. Dengan

  banyaknya operator baik GSM maupun CDMA, Indonesia memiliki operator seluler terbanyak di dunia.

  Ada jenis layanan komunikasi yang populer yaitu komunikasi suara dan tulisan. Komunikasi melalui tulisan ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Short Message

  Service

  (SMS). SMS adalah salah satu layanan dari teknologi GSM yang memungkinkan pengguna mengirim maupun menerima pesan-pesan singkat berupa teks dengan kapasitas 160 karakter dari Mobile Station (MS) atau ponsel.

  Saat ini sudah tersedia suatu alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan elektronik dengan sebuah komputer sebagai pusat kendali [2]. Dengan adanya pusat kendali ini, pengguna dapat lebih leluasa mengendalikan peralatan elektronik yang ada di rumah, kantor, pertokoan, dan lain-lain.

  Dengan menggabungkan antara teknologi komunikasi dengan jaringan GSM dan pengendalian terpusat, penulis akan membuat pengendali ketinggian air kolam ikan secara jarak jauh pada sistem otomasi rumah dengan memanfaatkan layanan SMS. Sistem ini akan menginformasikan apakah ketinggian air sudah sesuai dengan keinginan pengguna atau belum. Pengguna dapat mengendalikan ketinggian air ataupun hanya mengecek ketinggian air melalui SMS di manapun pengguna itu berada. Sistem ini sangat cocok untuk pengguna yang memiliki mobilitas yang tinggi sehingga tidak sempat mengatur

   

  1.2. Tujuan dan Manfaat

  Skripsi ini bertujuan untuk membuat perangkat pengendalian dan pemantau ketinggian kolam ikan menggunakan layanan SMS. Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah :

  1. Meningkatkan kenyamanan pengguna rumah dalam pengaturan ketinggian kolam ikan.

  2. Pendeteksian secara dini kebocoran pada kolam ikan.

  3. Menjadi acuan, referensi, rujukan dan bahan pertimbangan untuk meningkatkan kenyamanan rumah dan pengendalian peralatan elektronika yang berada di rumah disaat pemilik rumah sedang bepergian.

  1.3. Batasan Masalah

  Penelitian akan dibatasi dengan : 1. pengambilan data ponsel menggunakan AT command.

  2. Menggunakan mikrokontroler keluarga AVR ATMega 8535.

  3. Pengukuran menggunakan sensor ultrasonik.

  4. Komunikasi data dari ponsel ke komputer menggunakan kabel serial.

  5. Memanfaatkan jaringan dengan teknologi GSM.

  6. Pemasokan air menggunakan pompa air.

  7. Ukuran kolam 30cm x 30cm x 30cm.

  1.4. Metodologi Penelitian

  Penulisan skripsi ini menggunakan metode :

  1. Studi kepustakaan yaitu studi untuk mendapatkan pengetahuan dan dasar teori yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dalam tugas akhir.

  2. Perancangan subsistem hardware dan software.

  Tahap ini bertujuan untuk memberi gambaran secara luas model alat yang akan dibuat dan memperhitungkan faktor-faktor yang dibutuhkan dalam pembuatan model alat. Gambar 1.1 memperlihatkan bagan model alat pengukur ketinggian

   

Gambar 1.1. Model perancangan alat 3. Pembuatan sistem hardware dan software.

  Berdasarkan Gambar 1.1, rangkaian ini akan bekerja mengukur ketinggian kolam terus menerus melalui sensor ultrasonik. Data ketinggian akan disimpan di database dalam komputer melalui interface mikrokontroler. Bila pemilik ingin mengetahui dan mengatur ketinggian kolam maka pemilik memberikan interupsi ke Personal Computer (PC) melalui media ponsel. PC akan merespon interupsi tersebut lalu segera mengirimkan informasi ketinggian terakhir kolam dan keadaan pompa air. PC akan mengirimkan data dan akan menghidupkan pompa air secara otomatis bila ketinggian air tidak sesuai set point.

  4. Proses pengambilan data.

  Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengolah waktu pantul menjadi ketinggian kolam. Waktu pantul dihasilkan dari perambatan sinyal ultrasonik. Pengolahan waktu pantul dilakukan oleh mikrokontroler. Data yang didapat adalah data ketinggian air dalam cm (centimeter). Data ketinggian air tersebut akan menjadi acuan untuk mengaktifkan pompa dalam memasukkan air ke kolam atau mengeluarkan air dari kolam. Data ketinggian tersebut disimpan dalam database PC. Data akan dikirimkan kepada pemilik kolam apabila

    5. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan.

  Analisa data akan dibandingkan dengan ketinggian kolam yang sesungguhnya untuk mengetahui keakuratan alat. Penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan menghitung presentase error yang terjadi.

   

BAB II DASAR TEORI

2.1. Jaringan GSM 2.1.1. Sejarah Perkembangan Sistem Komunikasi Seluler 

  Perbedaan Sistem Konvensional Sistem Selular

  station diperkecil untuk

  2.1. Tabel 2.1 . Perbandingan sistem konvensional dan selular [1]

  Teknologi seluler yang ada saat ini telah mengalami masa-masa transisi yang cukup lama. Tabel 2.2. dan Tabel 2.3. menunjukkan perkembangan teknologi seluler secara

  frequency reuse .

  Lebih besar karena ada

  frequency reuse

  menghindari interferensi Efesiensi spektrum Rendah, karena tidak ada

  Daerah yang kecil mengharuskan daya base

  Daerah cakupan Dilayani oleh satu base station dengan cakupan yang luas Daerah dibagi dalam daerah yang lebih kecil yang disebut sel

  Keberadaan teknologi kabel konvensional tidak dapat dipungkiri telah membawa banyak perubahan dalam dunia telekomunikasi. Namun teknologi nirkabel seperti seluler menghadirkan solusi lebih tepat di saat kebutuhan masyarakat akan komunikasi bergerak meningkat. Perbandingan antara sistem konvensional dan seluler dapat dilihat pada Tabel

  base station

  dengan cara kerjasama antar

  Handoff sangat penting

  selama masih dalam satu daerah layanan

  Handoff Handoff tidak diperlukan

  Daya pancar Daerah yang luas, base station menggunakan daya pancar yang besar

   

Tabel 2.2 . Teknologi Seluler Analog [1]

  

Sistem Keterangan

  AMPS Advanced Mobile Phone System - Dikembangkan oleh Bell Labs pada tahun 1970-an dan pertama kali digunakan secara komersial di Amerika pada tahun 1983. Beroperasi pada band 800 dan 1900 MHz dan merupakan standar distribusi analog seluler.

  N-AMPS Narrow-band Advanced Mobile Phone System - Dikembangkan oleh Motorola sebagai teknologi antara analog dan digital.

  Teknologi ini mempunyai kapasitas tiga kali lebih besar daripada AMPS dan beroperasi pada range 800 MHz. Namun, saat ini sudah tidak berfungsi lagi.

  Nordic Mobile Telephones

  NMT-450 / 450 - Dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia untuk melayani daerah yang mempunyai karakteristik tidak rata. Jaringan seluler multinasional pertama, yang beroperasi pada 450 MHz

  Nordic Mobile Telephones

  NMT 900 / 900 - adalah versi upgrade dari NMT 450 dan dikembangkan untuk menangani kapasitas yang lebih besar dan juga untuk untuk telepon portabel.

Tabel 2.3 . Teknologi Seluler Digital [1]

  

Sistem Keterangan

  A1-Net Nama jaringan GSM 900 di Austria CDMA Code Division Multiple Access - Dikembangkan oleh Qualcomm dengan ciri kapasitas tinggi dengan radius sel yang kecil.

  Menggunakan frekuensi band yang sama dengan AMPS dan mendukung operasi AMPS, menggunakan teknologi spread

  spectrum dan menggunakan skema pengkodean khusus. Teknologi

  ini diadopsi oleh Telecommunications Industry Association (TIA)

   

Tabel 2.3. ( Lanjutan ) Teknologi Seluler Digital [1]

  

Sistem Keterangan

  CDMA – 1 Spesifikasi range wireless yang luas meliputi IS-95, IS-96, IS-99,

  IS-634, dan IS-41, AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Qualcomm, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, Time Warner adalah sponsornya.

  Cellular Digital Packet Data

  CDPD – Teknologi ini menggunakan jaringan seluler yang telah ada dan menyediakan data transfer yang lebih cepat. CT-2 Generasi kedua dari standar telepon cordless (tanpa kabel). CT2 mempunyai 40 carriers x 1 duplex bearer per carrier = 40 channel suara. CT-3 Generasi ketiga telepon digital cordless, yang sama dengan pelopornya yaitu DECT.

  D-AMPS Digital AMPS. Didesain untuk digunakan pada channel dengan (IS-54, lebih efisien. D-AMPS (IS-136) menggunakan channel yang sama, berubah IS- yaitu 30kHz dan band frekuensi pada (824-849 M) (869-894MHz) 136) seprti pada AMPS.dengan menggunkan TDMA dan frekuensi

  FDMA, IS-136 akan meningkatkan jumlah pengguna dari 1-3 per channel. Infrastruktur dari AMPS/D-AMPS dapat mendukung telepon analog AMPS atau DAMPS. Dioperasikan pada band 800 MHz dan 1800MHz

  Digital Communications Systems

  DCS Kepanjangan dari , nama lain dari GSM Amerika

  DECT Digital European Cordless Telephony E-Netz Nama Jerman untuk jaringan GSM 1800

   

Tabel 2.3. ( Lanjutan ) Teknologi Seluler Digital [1]

  Keterangan

  Sistem GSM Global System for Mobile Communications. Standar digital pertama di Eropa, pengembangan ini digunakan utnuk memberikan jaminan kompatibilitas seluler di seluruh Eropa. Kesuksesan ini ternyata telah menyebar ke seluruh dunia sehingga lebih dari 80 jaringan GSM telah dioperasikan. Teknologi ini dioperasikan pada 900 dan 1800 MHz pada seluruh bagian Eropa dan Inggris. Di beberapa bagian Amerika menggunakan frekuensi 1900 Mhz

  Personal Communications Service. Frequency band

  PCS PCS di

  Amerika adalah 1850 hingga 1990 MHz, meliputi juga range yang luas pada standar seluler dgital seperti N-CDMA dan GSM -1900. Telepon single-band GSM 900 tidak dapat dgunakan pada jaringan PCS. Jaringan PCS dioperasikan di seluruh USA.

  PDC Personal Digital adalah standar TDMA-based di negara Jepang pada band 800 dan 1500 MHz. TDMA Time Division Multiple Access . Adalah standar digital yang dikembangkan pertama kali di US. Sistem komersial TDMA diawali pada tahun 1993. disebut juga IS-54 pada awalnya dan dikenal sebagai IS-136

  UMTS Universal Mobile Telephone Standard adalah teknologi seluler

  global next generation yang akan diterapkan pada tahun 2010.

  2.1.2. Arsitektur Jaringan GSM 

  Jaringan GSM 900 dan GSM/DCS 1800 adalah jaringan GSM yang tidak jauh berbeda yaitu disusun dari beberapa kesatuan fungsi yang mempunyai fungsi dan antarmuka tertentu. Gambar 2.1 memperlihatkan arsitektur suatu jaringan GSM. Jaringan GSM dapat dibagi ke dalam tiga bagian utama yaitu : Mobile Station (MS), Base Station

   

switching panggilan antar pelanggan bergerak, dan antara pelanggan bergerak dengan

  pelanggan tidak bergerak. MS dan BSS berkomunikasi melalui antarmuka Um yang juga dikenal sebagai antarmuka udara. BSS berkomunikasi dengan NSS melalui antarmuka. [1]

  NSS = Network & Switching Subsystem. BSS = Base Station Subsystem. OSS = Operating Subsystem. MS = Mobile Station.

  Gambar 2.1.Arsitektur Jaringan GSM [1] Masing-masing bagian utama jaringan GSM tersusun dari bagian-bagian lain yang terpadu untuk mendukung fungsi utamanya. Sedangkan jaringan lain yang dapat berintegrasi dengan jaringan GSM yaitu jaringan selular lain Public Line Mobile Network (PLMN), telepon rumah Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services

  

Digital Network (ISDN), dan jaringan yang berbasis internet seperti terlihat pada Gambar

  2.2. Public Line Mobile Network (PLMN) adalah jaringan yang dibuat dan dioperasikan oleh pemerintah atau oleh badan operasi yang diakui untuk tujuan khusus untuk menyediakan layanan telekomunikasi selular kepada masyarakat. PLMN memiliki luas cakupan yang besar, memiliki kemampuan bergerak dan memiliki kapasitas yang besar sebagai contoh adalah jaringan NMT, GSM, UMTS.

  PSTN adalah jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh

  standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 (secara umum dikenal dengan nomor telepon).

  ISDN adalah suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai

  ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya

   

  jaringan multiguna standar. ISDN merupakan sebuah bentuk evolusi telepon local loop yang memepertimbangkan jaringan telepon sebagai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi. Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu:

  1. Basic Rate Inteface (BRI)

  2. Primary Rate Interface (PRI)

Gambar 2.2. Integrasi jaringan GSM dan jaringan lain

2.2. SMS

  SMS merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk

  

alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem

  eksternal seperti email, paging, voice mail dan lain-lain. SMS pertama kali muncul di belahan Eropa pada sekitar tahun 1991 bersamaan dengan sebuah teknologi komunikasi

  

wireless yang saat ini cukup banyak penggunanya. Teknologi digital yang digunakan

  bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA) hingga Code Division Multiply Access (CDMA).

  SMS menjadi fenomena tersendiri dalam waktu yang cukup singkat pertumbuhannya sangat tinggi tanpa ada penurunan tariff yang berarti bahkan dapat dikatakan tarifnya mengambil posisi steady state. Biasanya, bahkan dalam kasus layanan telepon bergerak, tarif akan turun seiring dengan meningkatnya pengguna. Fakta lainnya adalah fasilitas SMS dalam telepon bergerak ternyata punya andil cukup besar dalam menarik kaum muda masuk dalam pasar telepon bergerak.

  Mekanisme utama yang dilakukan dalam sistem adalah melakukan pengiriman

   

Center (SMSC), disebut juga dengan Message Center (MC). SMSC merupakan sebuah

  perangkat yang melakukan tugas store and forward trafic. SMS. Di dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari pesan SMS. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani SMS dari berbagai sumber seperti voice mail system (VMS). Web-based messaging, email integration. External short message entity (ESMS) dan lain-lain. Dalam interkoneksi dengan entitas dalam jaringan komunikasi wireless seperti Home Location Register (HLR) dan Mobile Switching Center (MSC), SMSC biasanya selalu menggunakan Signal Transfer Point (STP). [3]

  Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat non real time. Sebuah pesan SMS dapat disubmit ke suatu tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan aktif kembali. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin delivery dari suatu pesan SMS hingga sampai tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara seperti tujuan tidak aktif akan selalu teridentifikasi sehingga pengiriman ulang pesan SMS akan selalu dilakukan kecuali bila diberlakukan atuan bahwa pesan SMS yang telah melampui batas waktu tertentu harus dihapus dan dinyatakan gagal terkirim.

  Karakteristik utama SMS adalah SMS merupakan sebuah sistem pengiriman data yang bersifat out-of-band dengan bandwith kecil. Dengan karakteristik ini, pengiriman suatu burst data yang pendek dapat dilakukan dengan efisiensi yang sangat tinggi. Pada awalnya SMS diciptakan untuk menggantikan layanan paging dengan menyediakan layanan serupa yang bersifat two-way messaging ditambah dengan notification service, khususnya untuk voice mail. Pada perkembangan selanjutnya, muncul jenis-jenis layanan lain seperti email, fax dan integration, information service dan integrasi dengan aplikasi berbasis internet. Selain itu juga berkembang layanan data wireless seperti SIM download

  for activation

  , profile editing dan lain-lain yang kemudian mendorong timbulnya layanan- layanan seperti web-based messaging, gaming dan chatting.

2.3. PDU Sebagai Bahasa SMS

  Setiap pengiriman SMS, baik dari HP menuju operator, atau sebaliknya, selalu menggunakan format PDU (Protocol Data Unit), yaitu paket data dimana pesan SMS

   

  Berikut ini adalah contoh PDU yang diterima oleh HP (New SMS atau Inbox): 07 91 2658050000F0 04 0C 91 265836164900 00 00 506020 31133180 04 C830FB0D

Tabel 2.4. Protocol Data Unit (PDU) [3]

  Oktet / Digit Keterangan Hexa

  Panjang atau jumlah pasangan digit dari nomor SMSC (service 07 number) yang digunakan, dalam hal ini adalah 7 pasangan (14 digit berikutnya) Jenis nomor SMSC. Angka 91 menandakan format nomor 91 internasional (misal +6281xxx). Untuk 081xxx menggunakan angka 81. Nomor SMSC yang digunakan. Karena jumlah digit nomor SMS adalah ganjil, maka digit paling belakang dipasangkan dengan

  2658050000F0 huruf F. Kalau diterjemahkan, nomor SMSC yang digunakan adalah +62855000000 (IM3)