Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 27 No. 1 Oktober 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 4 sustainable outstanding financial performance. Balanced Scorecard memperluas ukuran kinerja eksekutif dalam empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif customers, perspektif proses serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Mulyadi, 2009:3.

2. Perspektif Balanced Scorecard

a. Perspektif Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Ada tiga tahapan dalam pengukuran kinerja keuangan, yakni: 1 Tahap Growth, adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. 2 Tahap Sustain, adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Tolok ukur yang kerap digunakan adalah ROI, ROE dan EVA. 3 Tahap Harvest, adalah tahapan ketiga dimana perusahaan benar- benar memanen hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Sasaran keuangan utama dalam tahap ini sehingga menjadi tolok ukur adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja Yuwono, et al., 2007:31. Pengukuran perspektif keuangan dalam Balanced Scorecard berpusat kepada keuntungan perusahaan dan nilai dari pemegang saham, sehingga dalam penilaian keuangan ini mengacu kepada peraturan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN.

b. Perspektif Pelanggan

Perspektif ini merupakan indikator pemacu leading indicator, jadi jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari produsen lain yang sesuai 2007:33, dalam perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu: 1 Customer Core Measurement, memiliki beberapa komponen pengukuran yaitu: a Market Share Pangsa Pasar b Customer Retention kesetiaan pelanggan c Customer Acquisition akuisisi pelanggan d Customer Satisfaction kepuasan pelanggan e Customer Profitability 2 Customer Value Proposition, merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut sebagai berikut: a Product atau Service Attributes, meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga dan kualitas. b Customer Relationship, menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan. c Image and Reputation, membangun image dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang dijanjikan.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal