Analisis Statistik Deskriptif HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Administrasi Bisnis JAB| Vol. 1 No. 1 Januari 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 4 mengambil keputusan digunakannya hutang.

D. Hipotesis

1. DFL, DR, DER dan TIER secara serentak berpengaruh terhadap ROE Perusahaan Industri Kimia. 2. DFL, DR, DER dan TIER secara individu berpengaruh terhadap ROE Perusahaan Industri Kimia.

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yaitu explanatory research . menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel dengan quantitative approach . Penelitian dilakukan di BEI.

A. Variabel Penelitian

1. Independent variable yaitu: a. Degree of financial leverage DFL sebagai X 1 b. Debt ratio DR sebagai X 2 c. Total debt to equity ratio DER sebagai X 3 d. Time interest earned ratio TIER sebagai X 4 2. Dependent variable adalah: Return on equity ROE sebagai Y

B. Populasi dan Sampel

Populasi berjumlah 10 perusahaan Purposive sampling dipilih sebagai teknik untuk mengambil sampel sehingga sampel berjumlah 9 perusahaan. Periode pengamatan selama 5 tahun dari tahun 2009 sampai 2013 sehingga unit analisa berjumlah 45.

C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan data sekunder yaitu data perusahaan yang berada di BEI baik melalui Pojok BEI maupun www.idx.co.id. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelusuran literatur. Data yang diperoleh dari perpustakaan yaitu buku literatur dan skripsi, dari internet berupa jurnal dan artikel yang berhubungan dengan obyek penelitian serta Indonesian Capital Market Directory Daftar Pasar Modal Indonesia dan laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari BEI.

D. Analisis Data

1. Analisis statistik deskriptif, digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh Sugiyono, 2011:147-148. 2. a. Uji normalitas, bertujuan untuk mengetahui apakah independent variable dan dependent variable mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005:65. b. Uji heteroskedastisitas, heteroskedastisitas yaitu semua pengamatan memiliki varians variabel yang tidak konstan Hasan, 2010:281. c. Uji Autokorelasi, autokorelasi yaitu ada korelasi antar anggota sampel Hasan, 2010:285. d. Uji multikolinearitas, multikolinearitas berarti antara independent variable yang satu dengan independent variable yang lain saling berkorelasi sempurna atau mendekati sempurna Hasan, 2010:292. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis data yang ketiga yaitu analisis regresi linier berganda. Regresi linear berganda adalah regresi dimana dependent variable nya Y dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel Hasan, 2010:254. Berdasarkan uji statistik regresi linier berganda akan diketahui: a. Uji hipotesis serentak uji F, yaitu pengujian hipotesis koefisien regresi linier berganda dengan b 1 dan b 2 serentak atau bersama-sama mempengaruhi Y Hasan, 2010:264. b. Uji hipotesis individu uji t, yaitu pengujian hipotesis koefisien regresi berganda dengan hanya satu b b 1 atau b 2 yang mempengaruhi Y Hasan, 2010:267.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 1. Statistik Deskriptif Sumber: Data Diolah SPSS 16.00 Berdasarkan Tabel 1 maka diketahui nilai standar deviasi masing-masing variabel. DFL merupakan variabel yang memiliki nilai standar deviasi yang terkecil diantara variabel lainnya yaitu sebesar 1,95587. Hal ini semakin baik karena semakin mendekati rata-rata. Namun variabel TIER merupakan variabel yang memiliki standar Jurnal Administrasi Bisnis JAB| Vol. 1 No. 1 Januari 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 5 Uji Asumsi Dasar 1. Uji Normalitas Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sumber: Data Diolah SPSS 16.00 Berdasarkan Tabel 2 maka diperoleh nilai asymp sig. 2-tailed atau p value atau probability peluang dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,912 dengan nilai signifikansi α = 0,05. Keputusan yang diambil dalam analisis ini adalah menerima hipotesis nol karena nilai asymp sig. 2- tailed sebesar 0,912 nilai signifikansi α = 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi. 2. Uji Heteroskedastisitas Tabel 3. Coefficients dari Uji Glejser Sumber: Data Diolah SPSS 16.00 Berdasarkan Tabel 2 maka diperoleh nilai sig. atau peluang DFL sebesar 0,466, DR sebesar 0,475, DER sebesar 0,498 dan TIER sebesar 0,967 dengan taraf nyata α = 0,05. Keputusan yang diambil dalam analisis ini adalah menerima hipotesis nol karena nilai sig. atau peluang dari keempat independent variable taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas 3. Uji Autokorelasi Tabel 4. Model Summary dari Uji Durbin Watson Sumber: Data Diolah SPSS 16.00 Berdasarkan Tabel 4 maka diperoleh nilai uji statistik Durbin-Watson nilai d sebesar 1,843. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai d pada tabel Durbin-Watson yaitu d L = 1,3357, 4 - d L = 2,6643, du = 1,7200 dan 4 – du = 2,2800. Keputusan dari pengujian ini adalah menerima hipotesis nol karena � � = 1,7200 � = 1,843 4−� � = 2,2800. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi sehingga asumsi nonautokorelasi terpenuhi. 4. Uji Multikolinearitas Tabel 5. Coefficients dari Uji Multikolinearitas dengan Metode VIF Sumber: Data Diolah SPSS 16.00 Berdasarkan Tabel 5 maka diperoleh nilai VIF DFL sebesar 1,102, DR sebesar 10,067, DER sebesar 10,024 dan TIER sebesar 1,044. DR dan DER memiliki nilai VIF 10 maka terdapat masalah multikolinearitas atau asumsi nonmultikolinearitas tidak terpenuhi. Pelanggaran asumsi ini dapat diatasi dengan melakukan metode Principal Component Analysis regresi komponen utama. Metode regresi komponen utama menghasilkan model persamaan regresi baru sebagai berikut: ROE = 7,63116 + 0,0837081DFL + 0,0073599DR + 0,0000079DER – 0,0010057TIER Jurnal Administrasi Bisnis JAB| Vol. 1 No. 1 Januari 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 6 cara menghilangkan korelasi diantara independent variable melalui transformasi 8, independent variable asal ke independent variable baru yang tidak berkorelasi sama sekali. Independent variable baru kemudian dianalisa pengaruhnya terhadap dependent variable menggunakan analisis regresi. Berdasarkan penjelasan di atas maka tidak terjadi masalah multikolinearitas atau asumsi nonmultikolinearitas terpenuhi.

C. Analisis Regresi Linier Berganda