4 dan permasalahan yang dihadapi, maka pada
tahun 2013
pemerintah c.q.
Ditjen Perkebunan mengalokasikan dana APBN
melalui kegiatan Tugas Pmbantuan kepada Dinas
Perovinsi yang
membidangi perkebunan untuk melaksanakan monitoring
dan evaluasi penerapan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia ISPO.
B. Sasaran Nasional
- Terlaksananya monitoring dan evaluasi penerapan Perkebunan Kelapa Sawit
Berkelanjutan Indonesia Indonesian Sustainable Palm OilISPO di daerah
penghasil minyak sawit;
- Tersedianya daftar
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sudah
menerapkan ISPO,
yang sudah
mengajukan permohonan
sertifikat ISPO dan sudah memenuhi pra syarat
untuk mengajukan
permohonan sertifikat ISPO;
- Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu hasil perkebunan kelapa
sawit.
C. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk : 1. Memantau dan mengevaluasi penerapan
ISPO oleh perusahaan perkebunan kelapa
5 sawit PTPN dan PBS sehingga dapat
berjalan seperti yang diharapkan; 2. Mengumpulkan
data dan
informasi tentang
perkembangan perusahaan
perkebunan kelapa sawit PTPN dan PBS yang sudah mendapat sertifikat ISPO;
3. Mengumpulkan data
dan informasi
tentang perusahaan perkebunan kelapa sawit PTPN dan PBS yang sudah
megajukan permohonan sertifikat ISPO;
4. Mengumpulkan data
dan informasi
tentang perusahaan perkebunan kelapa sawit PTPN dan PBS yang sudah
memenuhi pra syarat untuk mengajukan permohonan sertifikat ISPO;
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Prinsip
Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan
1. Daerah sasaran kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan ISPO adalah
provinsi-provinsi sentra
produksi tanaman
kelapa sawit
yang mempunyai kebun Plasma;
2. Kelompok sasaran kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan ISPO adalah :
- Pelaku usaha perkebunan kelapa sawit PTPN dan PBS;
6 - Petugas
dinas provinsi
dan kabupatenkota yang membidangi
perkebunan.
B. Materi
Kegiatan Monitoring
dan Evaluasi
Penerapan ISPO
dilakukan dengan
menyusun Pedoman
Teknis Ditjen
Perkebunan serta Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Dinas Provinsi
yang membidangi perkebunan.
III. PELAKSANAAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan ISPO adalah sebagai
berikut:
1. Monitoring dan Evaluasi Penerapan ISPO merupakan kegiatan yang dibiayai dengan
APBN yang dialokasikan melalui kegiatan Tugas
Pembantuan TP
Direktorat Jenderal
Perkebunan, Kementerian
Pertanian; 2. Dilaksanakan dalam bentuk koordinasi
dan kunjungan lapangan untuk memonitor dan mengevaluasi penerapan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 19Permentan OT.14032011
tentang Pedoman
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia Indonesian Sustainable Palm
7 OilISPO oleh perusahaan perkebunan
kelapa sawit PTPN dan PBS.
B. Pelaksana Kegiatan