REKOMENDASI UNTUK REPLIKASI 8c2be505 ec43 4a66 bdf9 fde357f7e10a
3
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tujuan dan Keberhasilan KINERJA
Tujuan Umum Program KINERJA
K INERJA merupakan program yang bertujuan membantupemerintahdaerahmeningkatkan tata kelola dalam
penyediaan layanan publik di Indonesia. Program K INERJA bekerja di sedikit daerah, hanya di enam dari lima
ratusan daerah di Indonesia. Program ini sebagai contoh praktik yang baik diharapkan dapat diterapkan dan disempurnakan lagi di daerah-daerah lain. Oleh karena itu, dokumen ini ditujukan kepada para pengambil
keputusan yang berminat menerapkan dan menyempurnakan pendekatan Kinerja di daerah mereka. Buku ini dari “Seri Pe
mbelajaran USAID-KINERJA” menguraikan pembelajaran dari KINERJA dalam penerapan DGP dimana prinsip, pelajaran dan rekomendasi diangkat untuk memfasilitasi daerah lain yang ingin mengadopsi
pendekatan-pendekatan KINERJA dalam melaksanakan program DGP.
Program K INERJA dimulai pada bulan Oktober 2010 dan akan berlangsung selama kurang lebih lima tahun
hingga Februari 2015. Program ini didanai oleh USAID dan dilaksanakan oleh RTI International bersama lima mitra organisasi The Asia Foundation, Social Impact, SMERU Research Institute, Universitas Gadjah Mada,
dan Kemitraan. K
INERJA bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik yang difokuskan pada tiga sektor, yakni pendidikan dasar, kesehatan dasar, dan iklim usaha.
Di sektor pendidikan KINERJA memusatkan perhatian pada tiga paket, yakni tata kelola distribusi guru proporsional DGP, penghitungan dan tata kelola biaya operasional satuan
pendidikan DGP, dan manajemen berbasis sekolah MBS. Paket DGP dan BOSP lebih ditujukan pada tata
kelola di tingkat pemerintah daerah. Sedangkan MBS lebih diarahkan pada peningkatan pelayanan sekolah melalui perencanaan yang berorientasi berbasis data, evaluasi diri sekolah, dan hasil survei pengaduan. Ketiga
paket tersebut dilaksanakan dengan pendekatan transparansi, akunatabilitas, partisipatif, dan responsif. Di sektor kesehatan K
INERJA fokus pada kesehatan ibu dan anak KIA, terutama persalinan aman dan ASI eksklusif. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari paket kesehatan yang mencakup perbaikan
akuntabilitas puskesmas dengan cara melibatkan forum multi-pemangku kepentingan dalam perencanaan dan penganggaran partisipatif, melaksanakan survei pengaduan, membuat janji perbaikan pelayanan antara warga
negara dan pemerintah dan meningkatkan manajemen puskesmas untuk memastikan pelayanan publik yang diberikan berkualitas tinggi. Di Papua, paket kesehatan fokus pada tata kelola penguatan sistem kesehatan
untuk KIA, HIVAIDS , dan Tubercolusis TB.
4
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP
Di sektor iklim usaha yang baik Kinerja memusatkan perhatian pada perbaikan perizinan usaha di bawah Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP dengan cara membuat kebijkan berbasis bukti dan meningkatkan dialog
pemerintah dan swasta serta menguatkan pengawasan dari masyarakat publik. Beberapa contoh bantuan iklim usaha yang baik adalah pembentukan PTSP di kabupatenkota, studi partisipatif mendalam, fasilitasi dialog
pemerintah dan swasta, dan bantuan teknis untuk menyusun rancangan peraturan baru.
Lokasi Program Kinerja
Kinerja bekerja di 24 kabupatenkota di 5 provinsi, yakni: 1. Provinsi Aceh: Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Kota Banda Aceh dan Simeulue
2. Provinsi Jawa Timur: Bondowoso, Jember, Kota Probolinggo, Probolinggo, dan Tulungagung 3. Provinsi Sulawesi Selatan: Barru, Bulukumba, Luwu, Luwu Utara, dan Kota Makassar
4. Provinsi Kalimantan Barat: Bengkayang, Kota Singkawang, Melawi, Sambas, dan Sekadau 5. Provinsi Papua: Jayapura, Jayawijaya, Kota Jayapura, dan Mimika.
Keberhasilan Program DGP
Hingga akhir 2013 ini, hasil-hasil yang telah dicapai adalah sebagai berikut: • Enam kabupatenkota mitra Kinerja telah menyelesaikan penghitungan DGP secara transparan dan
partisipatif dengan melibatkan forum multi stakeholder. • Kabupaten Luwu Utara sudah mendistribusikan 51 kepala sekolah dan 129 guru sesuai hasil penghitungan
DGP. • Kabupaten Luwu, Barru, dan Aceh Singkil telah mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan Bupati
tentang Pemerataan dan Penataan Guru. • Kabupaten Bondowoso dan Sambas telah menyelesaikan draf akhir Peraturan Bupati tentang Pemerataan
dan Penataan Guru dan dalam waktu tidak lama lagi akan ditandangani oleh Bupati.
Rekomendasi kepada para Pimpinan Daerah
Program DGP yang dilaksanakan K INERJA bersama Pemerintah Daerah dan Forum Multi Stakeholder
menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan telah membawa hasil dan perubahan. Berdasarkan pengalaman tersebut, ada beberapa rekomendasi untuk Pemerintah Daerah, yakni a diperlukan komitmen
yang tinggi dari BupatiWalikota, DPRD dan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan program DGP, b setiap kebijakan hendaknya berorientasi pada pelayanan publik, c melibatkan masyarakat atau forum-forum multi
5
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP
stakeholder dalam penyelengaraan tata kelola DGP, d mendayagunakan staf dan struktur organisasi yang ada tanpa perlu membentuk unit organisasi baru, e berkoordinasi dengan instansi-instansi pemerintah
daerah terkait, f menetapkan indikator kinerja dan pengukuruan keberhasilan program, dan g mengadopsi pendekatan Kinerja dan menggunakan bahan-bahan yang telah dibuat oleh K,1 5 - .
Rekomendasi kepada para Calon OMP
Organisasi-organisasi mitra pelaksana K INERJA telah banyak membantu pemerintah daerah dan forum
multi stakeholder dalam melaksanakan program DGP. Ke depan ada beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan oleh OMP dalam upaya melanjutkan perannya, yakni a selalu mengintegrasikan aspek tata
kelola governance dalam setiap kegiatan penguatan dan pendampingan dengan melibatkan masyarakat atau forum-forum multi stakeholder, b tetap berorientasi pada hasil, tidak sekadar memenuhi jadwal kegiatan dan
jumlah peserta, c bertindak sebagai advisor yang berperan lebih pada memberi stimulus daripada sebagai pegawai yang melaksanakan program, dan d menggunakan modul-modul yang dikembangkan Kinerja untuk
penguatan kapasitas OMP sendiri maupun penguatan pemerintah daerah dan forum multi stakeholder.
Rekomendasi kepada para Penyedia Pelatihan
Penyedia pelatihan bisa berupa lembaga-lembaga pendidikan seperti universitas, lembaga swasta khusus pelatihan dan Diklat pemerintah yang secara periodik menyelenggarakan latihan untuk pegawai negeri sipil
PNS. Lembaga-lembaga tersebut mempunyai peran strategis dalam pendayagunaan para stakeholder yang ikut serta dalam program DGP.
Direkomendasi agar lembaga-lembaga Diklat: a. Memasukkan pendekatan-pendekatan K
INERJA dalam kurikulum iklat yang meliputi antara lain tata kelola
yang melibatkan masyarakat sebagai pengguna layanan publik. b. Lebih berorientasi pada peningkatan ketrampilan dan tidak sekadar peningkatan pengetahuan dan
pemahaman. Hal ini hanya dapat dicapai melalui kagiatan lanjutan setelah pelatihan, yakni pendampingan secara terus menerus sampai para peserta pelatihan dapat benar-benar melaksanakan hasil-hasil
pelatihan. c. Mengadopsi sebagian modul yang dikembangkan K,1 5 - . Lembaga Diklat mempunyai modul-modul
tersendiri, namun direkomendasikan agar memuat juga sebagian isi modul Kinerja, terutama dalam hal tata kelola dan ‘governance’.
6
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP