27
Aksi Mitigasi Progress
Penanggung jawab
Peningkatan penerapan landill gas
LFG Recovery dari 2010 ke 2030 dalam pengelolaan sampah
Rencana pengembangan LFG Recovery KLHK,
PUPR Peningkatan pemanfaatan sampah
melalui pengomposan dan 3R kertas Kompos: 100.612
3R kertas: 6.314 dalam Ton CO
2
etahun KLHK,
PUPR Peningkatan PLTSarefused derived
fuel RDF dibandingkan dengan total timbulan sampah
177.585 dalam Ton CO
2
etahun KLHK
Pengelolaan limbah cair domestik pada 3.732.084 jiwa dan pengelolaan
pencemaran air sungai 1. Penurunan beban pencemaran sungai
2. Penerapan teknologi pengolahan air limbah PUPR
Pengelolaan limbah cair industri 75.663.410
dalam Ton CO
2
etahun KLHK
A.3. SEKTOR PERTANIAN
Kebijakan Kementerian Pertanian terkait dengan mitigasi perubahan iklim sektor pertanian pada tahun 2015-2019 yang menjadi dasar pelaksanaan NDC digambarkan
sebagai berikut:
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTAN 2015 - 2019
1.Melakukan Upaya percepatan
pengingkatan produksi melalui pemanfaatan
secara optimal sumberdaya pertanian
3. Membangun dengan pendekatan kawasan,
pengarusutamaan gender dan menjalin
kerjasama luar negeri
2. Melaksanakan koordinasi Kebijakan
di bidang peningkatan diveriikasi pangan dan
pemantapan ketahanan
pangan 4. Memperkuat factor
pendukung kesuksesan pembangunan pertanian
Arah Kebijakan
a Meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan lahan
b Meningkatkan infastruktur dan sarana pertanian
c Mengembangkan dan memperluas logistic benihbibit
d Mendorong penguatan kelembangan petani e Memperkuat kelembagaan penyuluhan
pertanian f Mengembangan dan mendorong
pembiayaan pertanian g Mempekuat jaringan pasar produk pertanian
h Melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, penanganan pasca bencana alam
serta perlindungan tanaman i Mengelola dan mendorong pemanfaatan
subsidi dan kredit pembiayaan usaha pertanian
j Mendorong upaya perlindungan usaha pertanian melalui asuransi pertanian
k Meningkatkan dukungan inovasi dan teknologi pertanian
Strategi
28
Penyesuaian dan pengembangan sistem usaha tani terhadap perubahan iklim
Sistem budidaya PADI hemat airintermitten, tanam jajar legowo, GP-PTT, GP-PHT dan SRI
Pengembangan dan penerapan teknologi adaptif terhadap cekaman iklim
SL-iklim, varietas rendah emisi, Pengolahan energi terbarukan melalui Model Pertanian Bioindustri, BATAMAS UPPO,
1000 Desa Organik dan 100 Desa Mandiri Benih Optimalisasi penggunaan sumberdaya lahan, air dan genetik
Perluasan pembukaan lahan tanpa bakar zero burning, pencegahan kebakaran lahan gambut, pemanenan air hujan dan
aliran permukaan melalui pembuatan embung.
Penguatan peran semua pemangku kepentingan stakeholders melalui rembug petani di tingkat lokal
dalam perencanaan awal tanam serentak yang mengadopsi kalender tanam KATAM terpadu
dan antisipasi perubahan iklim.
A.4. SEKTOR INDUSTRIAL PROCESSES AND PRODUCT USE IPPU
Penurunan emisi GRK sektor IPPU secara umum didasarkan kepada UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian Pasal 77-83 sebagaimana digambarkan berikut ini:
• Dasar Hukum :
UU No 3 Tahun 2014 tentanf Perindustrian Pasal 77-83
• Strategi Industri Hijau:
Greening of Existing Industries
Mengembangkan Industri yang sudah ada menuju Industri Hijau
Creation of New Green Industries
Mengembangkan Industri baru dengan prinsip Industri Hijau
STANDAR INDUSTRI HIJAU
Pemenuhan terhadap standar Industri Hijau sebagai wujud
penerapan prinsip industri hijau
• Definisi Industri Hijau
: Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber
daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industrii dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi menfaat bagi masyarkat
29
Kemajuan pelaksanaan NDC sektor IPPU secara garis besar tercantum pada tabel berikut:
Aksi Mitigasi Progress
Penanggung jawab
Umum 1. Penetapan peraturan terkait penurunan emisi
GRK 2. Penetapan standard dan pedoman teknis,
petunjuk teknis pelaksanaan penurunan emisi GRK
Kementerian Perindustrian
Pengurangan clinker to cement ratio Pengurangan clinker di dalam rasio semen secara
bertahap, penurunan konsumsi panas, substitusi bahan bakar fosil
Kementerian Perindustrian,
dunia usaha Peningkatan eisiensi industri amonia
Pemanfaatan waste heat boiler, recovery condensate, optimalisasi unit reformer,
pembangunan CO
2
plant CO
2
recovery, improvement process pada smelter, pemanfaatan besi bekas
Pemanfaatan besi bekas, perbaikan proses pada smelter
Sisa klaim IPPU PFCs dari CDM smelter aluminium
Perhitungan ulang penurunan emisi GRK pada smelter aluminium
Peningkatan daya saing:
• Sistem produksi yang efisien • Keberterimaan pasa
Proses Produksi:
• Hemat bahan baku, bahan penolong, energi dan air
• Penggunaan energi alternatif • Penggunaan kemasan yang
dapat didaur ulang dan ekonomis
• Pencegahan Pencemaran
Industri • Penurunan
GRK Penerapan Reduce
Reuse Recycle Revovery
Praktik terbaik Teknologi terbaik
30
B. ADAPTASI