Pengantar Cerita Alkitab: Kisah Nabi Yunus

27 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pelajaran VII Pengampunan Allah Bacaan Alkitab: Yunus 1- 4, Mazmur 103:8-14 atau Matius 18:21-22 dan Efesus 4:32 Berdoa dan Bernyanyi

A. Pengantar

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini 1. Menurutmu apa yang dimaksud dengan mengampuni? 2. Pernahkah kamu disakiti atau dikecewakan oleh teman atau seseorang? Ceritakan pengalaman dan perasaan yang kamu rasakan saat itu 3. Apakah kamu masih mengingat kesalahan atau perbuatan teman yang menyakitimu itu? Bagaimana cara dan sikapmu dalam mengampuni temanmu itu? 4. Mengapa Allah mau berbaik hati mengampuni dosa manusia?

B. Cerita Alkitab: Kisah Nabi Yunus

Simaklah Kisah Yunus berikut ini Pada masa itu ada sebuah kota yang sangat besar bernama Niniwe. Penduduk Niniwe adalah orang-orang yang jahat. Allah melihat betapa jahatnya mereka. Lalu Allah berirman kepada seorang nabi bernama Yunus. Kata Allah kepada Yunus, “pergilah ke Niniwe dan tegurlah orang- orang jahat itu.” Tetapi Yunus tidak mau pergi. Di sana ada sebuah kapal besar yang siap untuk berlayar. Yunus membayar ongkos dan naik ke kapal itu. Segera mereka berlayar di laut luas yang biru itu. Mereka bukan menuju Niniwe, namun mereka pergi ke arah yang berlawanan. Yunus masuk ke dalam kapal dan membaringkan dirinya, hingga tertidur. Setelah beberapa lama angin mulai bertiup, dan awan besar menutupi langit. Badai yang dahsyat melanda, makin lama angin bertiup makin keras. Ombak bertambah besar dan kapal terombang-ambing di laut. Lalu semua orang di kapal itu ketakutan. Mereka mulai berdoa kepada ilah-ilah itu tetapi ilah mereka tidak dapat menolong mereka. Keadaan semakin memburuk dan kacau. Orang-orang menemukan Yunus tertidur, dan mereka membangunkannya. Kata mereka kepadanya, “Bangunlah, dan berdoalah kepada Allahmu Kita akan tenggelam” Mereka berkata satu sama lain, “Pasti ada yang telah berbuat dosa. Itu sebabnya Allah mengirim badai.” Mereka bertanya kepada Yunus, “Siapa engkau? Engkau mau pergi ke mana?” Lalu Yunus memberi tahu mereka bahwa ia melarikan diri dari Allah. Katanya, “Badai itu datang karena aku. Allah menyuruhku ke Niniwe tetapi aku tidak mau pergi.” T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 28 Kelas V SD Orang-orang itu bertanya, “Apa yang dapat kami lakukan untuk menghentikan badai itu?” Jawab Yunus, “Lemparkanlah aku dari kapal ini ke dalam laut yang dilanda badai itu. Lalu badai akan surut.” Semula orang-orang itu tidak mau melakukannya. Namun akhirnya mereka melemparkan Yunus ke dalam laut yang dilanda badai itu, dan badai pun surut. Yunus turun, turun, dan terus turun ke dalam air yang dalam. Ia menduga ia akan tenggelam. Lalu Allah mengirim seekor ikan yang besar. Ikan besar itu membuka mulutnya lebar-lebar dan menelan Yunus, maka Yunus tidak tenggelam. Di dalam perut ikan itu Yunus berdoa kepada Allah. Allah menyuruh ikan itu memuntahkan Yunus di pantai, lalu Allah berbicara kepada Yunus. Allah menyuruh Yunus pergi ke Niniwe dan mengajar. Kata Allah, “Beri tahu orang- orang bahwa mereka harus menyesali dosa mereka. Jika mereka tidak berpaling dari dosa, aku akan membinasakan kota itu dalam empat puluh hari.” Akhirnya Yunus pergi ke Niniwe dan memberi pengajaran kepada bangsa itu. Yunus berkata kepada mereka, “Dalam empat puluh hari Tuhan akan membinasakan kota ini” Ketika orang-orang mendengar Yunus, mereka ketakutan. Bahkan raja pun ketakutan. Raja menyuruh semua orang mengenakan kain kabung dan duduk di atas abu. Itulah cara mereka menunjukkan penyesalannya. Mereka tidak makan dan minum. Mereka berdoa kepada Allah dan mengaku menyesal atas dosa- dosa mereka. Setelah Yunus memberi pengajaran di seluruh kota, ia pergi ke lereng bukit dan duduk di sana. Ia mau menyaksikan Allah membinasakan kota itu. Allah membuat sebatang pohon anggur yang indah tumbuh melewati kepala Yunus untuk menaunginya. Allah mendengar orang-orang Niniwe berdoa dan melihat betapa menyesalnya mereka. Allah tidak membinasakan kota itu. Yunus marah. Pada malam hari Allah mengirim seekor cacing untuk menggigit akar batang anggur yang memberi Yunus naungan. Batang anggur itu mati. Allah berirman kepada Yunus, “Engkau sedih tentang anggur itu. Tetapi pikirkanlah semua orang di kota besar itu Banyak dari mereka anak-anak yang masih kecil. Tidakkah Aku menaruh kasihan terhadap mereka?” Demikianlah Allah menunjukkan pengampunan kepada penduduk Niniwe ketika mereka menyesali dosa- dosa mereka.

C. Memahami Pengampunan Allah