PENDAHULUAN Survei Polarisasi Terimbas (IP) Dan Geomagnet Daerah Ulusuiti dan Tanjung Lima Kapas, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Survei Polarisasi Terimbas IP Dan Geomagnet Daerah Ulusuiti dan Tanjung Lima Kapas, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat Oleh : Yudi Aziz Muttaqin Kelompok Penyelidikan Bawah Permukaan – Pusat Sumber Daya Geologi ABSTRAK Daerah Ulusuliti dan Tanjung Lima Kapas di Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat mempunyai zona sebaran mineralisasi yang terbentuk dari adanya Sesar, adanya terobosanintrusi dari batuan granitgranodiorit, yang disertai dengan adanya larutan hidrotermal yang di ikuti dengan pembentukan mineral sulfida, serta adanya sistem kontakmetasomatisme dengan batuan gamping. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyelidikan polarisasi terimbas IP dan geomagnet untuk mengetahui sebaran endapan mineral logam sulfida seperti bijih besi, tembaga, emas, perak yang potensial. Dari hasil pengolahan data polarisasi terimbas diduga lapisan batuan sulfida dengan tahanan jenis ≥ 750 Ohmm terdeteksi pada kedalaman 74 meter - 121 meter yang diikuti oleh lapisan batuan sulfida, yang diduga dengan nilai chargeability ≥ 55 mvvolt dengan diduga keberadaan batuan sulfida pada kedalaman sekitar 34 meter dan menerus sampai ke kedalaman 121 meter. Dimana hasil pengukuran I.P menunjukkan keterdugaan mineral sulfida pada lintasan: B, H dan I. Sedangkan untuk hasil survei Geomagnet di dapatkan nilai anomali magnet total daerah survei mulai dari -300 nT sampai dengan 1500 nT. Anomali yang menarik di daerah ini berada di titik R-123, di bagian TimurLaut di dalam lintasan I.P dan sisi BaratDaya diluar lintasan I.P dengan nilai magnetik sekitar 0-400nT, dimana di daerah tersebut terdapat pasangan anomali rendah negatif dan tinggi positif. Bodi tersebut diduga berupa intrusi granitan yang menjadi penyebab terbentuknya sistem hidrotermal. Hasil kompilasi data geosain menunjukkan zona prospek terdapat di batuan sulfida ini diperkirakan berasosiasi dengan batu granodiorit dan batu gamping. Karena itu zona prospek batuan sulfida diperkirakan berada di sebelah timurlaut dan baratdaya dengan luas sekitar 718.598 m 2 ≈ 718 ribu m 2 . Berdasarkan perhitungan, sumberdaya hipotetik yang diduga batuan sulfida yang prospek, dengan asumsi nilai densitas batuan 2.89 kgm 3 , berdasarkan distribusi sumber daya hipotetiknya tonase batuan sulfi da diperkirakan sebesar 180.677.095 K g ≈ 180 ribu Ton. Kata Kunci: Polarisaisi Terimbas, Geomagnet, Mineral Logam, Ulusuliti dan Tanjung Lima Kapas

1. PENDAHULUAN

Daerah Ulusuliti dan Tanjung Lima Kapas Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang mempunyai sebaran mineral logam yang potensial. Kabupaten Solok dan Solok Selatan, khususnya daerah Pantai Cermin dan Sungai Pagu telah diselidiki oleh tim geologi dari Pusat Sumber Daya Geologi sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 termasuk kerjasama dengan China Geological Resources, Pemerintah Tiongkok. Berbagai kegiatan penyelidikan telah dilakukan di daerah tersebut dan hasilnya memperlihatkan, bahwa daerah ini mempunyai potensi sumber daya mineral logam khususnya logam besi dan logam lainnya yang cukup potensil untuk dikembangkan. Dengan melakukan eksplorasi geofisika menggunakan metode polarisasi terimbas IP dan geomagnet diharapkan dapat diketahui sebaran zona mineralisasi pada bawah permukaan. Lokasi daerah penyelidikan termasuk kedalam wilayah Ulusuliti dan Tanjung Lima Kapas, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis 714.500 mE - 716.500 mE dan 9.856.500 mN – 9.853.500 mN, zona 47 belahan bumi selatan, dengan luas daerah penyelidikan sekitar 2,4 km x 2,8km gambar 1. Berdasarkan hasil penyelidikan sebelumnya Ir. Franklin, dkk. 2014, morfologi daerah Ulusuliti dan Tanjung Lima Kapas dibagi menjadi morfologi dibagi menjadi 3 tiga satuan yaitu : perbukitan tinggi, perbukitan rendah dan pedataran. Berdasarkan ciri-ciri litologi yang teramati di lapangan, terdapat empat satuan batuan dengan urut-urutan dari tua ke muda yaitu : Satuan Batugamping, Satuan Granodiorit, Satuan Gabro dan Satuan Breksi. gambar 2. Struktur yang berkembang di daerah ini secara umum mempunyai arah relatif baratdaya-timurlaut dan baratlaut-tenggara. Ubahan dan mineralisasi di daerah Ulu Suliti dan Tanjung Lima Kapas menghasilkan beberapa tipe antara lain: 1 Mineral Lempung-Oksida Besi, dimana penyebaran ubahan hidrotermal tersebut diperkirakan terpusat pada kontak terobosan antara Satuan Granodiorit - Satuan Batugamping. 2 Mineral-mineral ubahan kuarsa-klorit-epidot hadir pada Satuan Granodiorit dengan mineral bijih berupa bijih besi dan pirit. Penyebaran ubahan hidrotermal tersebut diperkirakan terbentuk di luar kontak terobosam Satuan Granodiorit-Satuan Batugamping. 3 Mineral-mineral ubahan silika-mineral lempung hadir pada Satuan Granodiorit. Penyebaran ubahan hidrotermal tersebut diperkirakan terbentuk overprinted dengan ubahan mineral lempung-oksida besi.

2. METODE DAN TEORI