Barang Milik Negara merupakan penerimaan negara bukan pajak yang harus disetor ke rekening kas umum negara.
4. Penerimaan negara bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 3 merupakan penerimaan umum.
BAB II PEJABAT PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
Pasal 3
1. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi merupakan pelaksana
fungsional atas kewenangan dan tanggungjawab Menteri Negara Riset dan Teknologi selaku Pengguna Barang Milik Negara.
2. Dalam melaksanakan kewenangan dan tanggungjawab sebagaimana
dimaksud pada ayat 1, Sekretariat Menteri Negara Riset dan Teknologi atas nama Menteri Negara Riset dan Teknologi dapat menunjuk pejabat
pada instansi vertikal Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab Pengguna
Barang.
3.
Kuasa Pengguna Barang dijabat oleh: a. Kepala Biro Umum yang menangani pengelolaan Barang Milik Negara
pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
b.
Pejabat lain dalam jabatan struktural yang ditunjuk Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi.
BAB III PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA
Pasal 4
1.
Penggunaan Barang Milik Negara untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi penetapan status penggunaannya dilakukan oleh Menteri Keuangan
dan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi sesuai dengan nilai perolehannya, dan berlaku mulai tanggal 14 September 2007 sejak PMK No.
96PMK.062007 dikeluarkan.
2. Tata cara Penggunaan Barang Milik Negara dilakukan sebagai berikut :
a. Tata Cara Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara 1 Unit Pemakai Barang mengajukan usulan penetapan status
penggunaan Barang Milik Negara kepada Biro Umum, paling lama 2 dua minggu setelah berita acara serah terima 100 seratus
persen, dengan klasifikasi sebagai berikut :
a
Barang milik negara berupa tanah danatau bangunan; b Barang Milik Negara selain tanah danatau bangunan, yaitu:
i. Barang-barang dengan nilai perolehan di atas Rp
25.000.000,00 dua puluh lima juta rupiah per unitsatuan;
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
[3]
ii. Barang-barang dengan nilai perolehan sampai dengan Rp 25.000.000,00 dua puluh lima juta rupiah per unitsatuan;
iii. Barang-barang yang mempunyai bukti kepemilikan danatau berita acara serah terima barang, seperti sepeda motor,
mobil, hewan, tanaman, peralatan dan mesin. c Barang Milik Negara yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk penyertaan modal pemerintah pusat atau dihibahkan setelah diaudit oleh aparat pengawas fungsional;
d Dalam rangka optimalisasi Barang Milik Negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pengguna Barang, status penggunaan
barang dapat dialihkan dari suatu Pengguna Barang kepada Pengguna Barang lainnya.
2
Biro Umum memeriksa klasifikasi barang serta kelengkapan dokumen berita acara serah terima barang danatau dokumen
pendukung lainnya dari Unit Pemakai Barang atas perolehan Barang Milik Negara selain tanah danatau bangunan;
3 Biro Umum mengajukan permintaan penetapan status penggunaan kepada Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi disertai
dengan berita acara serah terima dan dokumen pendukung lainnya paling lama 1 satu minggu sejak Biro Umum menerima usulan dari
Unit Pemakai Barang;
4 Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi mengusulkan penetapan status Barang Milik Negara kepada Menteri Keuangan
untuk ayat 2 a angka 1 huruf a dan b poin i, disertai asli dokumen kepemilikan dan dokumen pendukung lainnya paling lama 1 satu
minggu sejak diterimanya usulan dari Biro Umum;
5 Status Penggunaan Barang Milik Negara pada ayat 2 a angka 1 huruf b poin ii ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Menteri
Negara Riset dan Teknologi. b. Tata cara penetapan status penggunaan Barang Milik Negara yang
dioperasikan oleh Pengguna Barang lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi kementerianlembaga.
1 Biro Umum memeriksa kelengkapan dokumen kepemilikan atas perolehan Barang Milik Negara yang pengadaannya atas beban
APBN atau perolehan lainnya yang sah; 2 Biro Umum mengajukan permintaan penetapan status penggunaan
Barang Milik Negara, yang akan dioperasikan oleh Pengguna Barang lain sebagaimana diatur dalam ayat 2 a angka 4 danatau
ayat 2 a angka 5;
3
Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi menindaklanjuti keputusan penetapan status penggunaan Barang Milik Negara dari
Menteri Keuangan dengan membuat:
a Keputusan penunjukan pengoperasian; b Berita acara serah terima pengoperasian Barang Milik Negara;
c Dalam hal Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya untuk dioperasikan oleh Pengguna Barang lain
akan dialih-operasikan kepada Pengguna Barang lainnya lagi, maka pelaksanaan pengalih-operasian tersebut harus
dilaporkan kepada Menteri Keuangan.
4 Dalam hal Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya untuk dioperasikan oleh Pengguna Barang lain,
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
[4]
kemudian akan digunakan kembali oleh Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi, maka harus dimintakan persetujuan kembali
untuk penetapan status penggunaan kepada Menteri Keuangan, maka di proses ulang status penggunaan barang tersebut, dimulai
dari ayat 2 b angka 1 sampai dengan 3.
c. Tata cara penetapan kembali status penggunaan Barang Milik Negara berupa tanah danatau bangunan yang tidak dipergunakan untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
1 Unit Pemakai Barang menyampaikan laporan Barang Milik Negara berupa tanah danatau bangunan yang tidak dipergunakan untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; 2 Sekretaris Menteri Negara Riset dan TeknologiBiro Umum wajib
menyampaikan laporan Barang Milik Negara berupa tanah danatau bangunan yang tidak digunakan dan tidak bermasalah untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya kepada Departemen Keuangan, disertai penjelasan mengenai lokasi dan
kondisi tanah danatau bangunan;
3 Dalam hal terdapat permasalahan terkait dengan tanah danatau bangunan yang akan diserahkan, maka permasalahan tersebut
terlebih dahulu harus diselesaikan oleh Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi danatau bersama Departemen Keuangan
sesuai batas kewenangannya dan dapat melibatkan instansi yang terkait;
4 Biro Umum melakukan proses penghapusan setelah Departemen Keuangan bersedia menerima barang tersebut dan menindaklanjuti
dengan menyerahkan barang kepada Departemen Keuangan dengan Berita Acara Penyerahan Barang.
d. Tata cara pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara antar Pengguna Barang
1
Unit Pemakai Barang mengajukan usulan pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara kepada Biro Umum;
2
Biro Umum mengajukan usulan pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara kepada Sekretaris Menteri Negara Riset dan
Teknologi, disertai dengan, penjelasan, pertimbangannya, dan dokumen pendukung, serta dokumen kepemilikan yang wajib
disimpannya, serta keputusan penetapan status penggunaan Barang Milik Negara;
3
Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi meneliti dan mengajukan usulan tersebut kepada Departemen Keuangan, disertai
penjelasan dan pertimbangan, keputusan penetapan status penggunaan, serta surat pernyataan kesediaan menerima
pengalihan Barang Milik Negara dari calon Pengguna Barang baru;
4 Berdasarkan surat persetujuan pengalihan status penggunaan dari Departemen Keuangan, Biro Umum melakukan proses pengalihan
kepada Pengguna Barang baru dengan Berita Acara Penyerahan Barang.
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
[5]
BAB IV PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA