BAB IV PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA
Pasal 5
1. Pemanfaatan Barang Milik Negara dilakukan terhadap Barang Milik Negara
yang tidak digunakan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
2. Pemanfaatan Barang Milik Negara dapat pula dilakukan terhadap sebagian
Barang Milik Negara yang tidak digunakan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi sepanjang menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
3. Pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 tidak mengubah
status kepemilikan Barang Milik Negara. 4.
Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 dilakukan dalam bentuk:
a. Sewa; b. Pinjam pakai;
c. Kerjasama pemanfaatan.
Pasal 6
1. Pelaksanaan pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1 dalam bentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 4 huruf a, b, dan c
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Barang Milik Negara berupa tanah danatau bangunan oleh Menteri Keuangan;
b. Barang Milik Negara selain tanah danatau bangunan oleh Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan persetujuan Menteri
Keuangan. 2.
Pelaksanaan pemanfaatan sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat 2 dalam bentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 4 huruf a, b, dan c
dilakukan oleh Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan persetujuan Menteri Keuangan.
Pasal 7
1.
Subjek Pelaksana Sewa Barang Milik Negara adalah : a. Pihak yang dapat menyewakan Barang Milik Negara adalah Sekretaris
Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan persetujuan Menteri Keuangan.
b. Pihak yang dapat menyewa Barang Milik Negara meliputi: 1
Badan Usaha Milik Negara; 2
Badan Usaha Milik Daerah; 3
Badan Hukum lainnya; 4
Perorangan; 2. Subjek Pelaksana Pinjam Pakai adalah :
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
[6]
a.
Pihak yang dapat meminjamkan Barang Milik Negara adalah Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan persetujuan Menteri
Keuangan;
b. Pihak yang dapat meminjam Barang Milik Negara adalah pemerintah daerah.
3. Subjek Pelaksana Kerjasama Pemanfaatan a. Pihak yang dapat mencari mitra kerjasama pemanfaatan Barang Milik
Negara adalah Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan persetujuan Menteri Keuangan;
b. Pihak yang dapat menjadi mitra kerjasama pemanfaatan Barang Milik Negara meliputi:
1 Badan Usaha Milik Negara; 2 Badan Usaha Milik Daerah;
3
Badan Hukum lainnya.
Pasal 8
Tata cara pemanfaatan Barang Milik Negara dilaksanakan sebagai berikut : 1. Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara
a. Unit Pemakai Barang mengajukan usulan sewa Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya kepada Biro Umum dengan
klasifikasi sesuai pasal 6 ayat 1 huruf a dan b, disertai pertimbangan penyewaan, bukti kepemilikan, gambar lokasi, luas yang akan
disewakan, nilai perolehan dan NJOP tanah danatau bangunan, data transaksi sebanding dan sejenis, calon penyewa, nilai sewa, serta jangka
waktu penyewaan;
b. Biro Umum memeriksa klasifikasi barang dan kebenaran dokumen kemudian mengusulkan kepada Sekretaris Menteri Negara Riset dan
Teknologi. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi memproses usulan sewa Barang Milik Negara dari Biro Umum kepada Menteri
Keuangan;
c. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi menetapkan surat keputusan penyewaan setelah mendapatkan surat persetujuan
penyewaan dari Menteri Keuangan, yang sekurang-kurangnya memuat jenis, nilai, besaran sewa Barang Milik Negara sesuai dengan PMK
Nomor 96PMK.062007, penyewa, dan jangka waktu penyewaan;
d. Penyewa menyetorkan keseluruhan uang sewa Barang Milik Negara ke rekening kas Umum Negara;
e. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi melaporkan pelaksanaan sewa menyewa Barang Milik Negara tersebut kepada Menteri Keuangan
dengan disertai bukti setor dan perjanjian sewa menyewa, yang memuat sekurang-kurangnya hak dan kewajiban para pihak;
f. Dalam hal penyewa mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu
sewa, permintaan tersebut harus disampaikan oleh Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi kepada Menteri Keuangan paling lambat 3
tiga bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa.
2. Tata Cara Pelaksanaan Pinjam Pakai
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
[7]
a. Unit Pemakai Barang mengajukan usulan pinjam pakai Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya berdasarkan
permintaan dari pemerintah daerah kepada Biro Umum dengan klasifikasi sesuai pasal 6 ayat 1 huruf a dan b, disertai sekurang-
kurangnya memuat pertimbangan yang mendasari diajukannya permintaan, jenis dan spesifikasi barang, detil peruntukan dan jangka
waktu pinjam pakai untuk diproses lebih lanjut kepada Menteri Keuangan;
b. Biro Umum memeriksa klasifikasi barang dan kebenaran dokumen kemudian mengusulkan kepada Sekretaris Menteri Negara Riset dan
Teknologi; c. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi melaksanakan pinjam
pakai Barang Milik Negara yang dituangkan dalam naskah perjanjian pinjam pakai setelah mendapatkan surat persetujuan pinjam pakai dari
Menteri Keuangan, yang memuat sekurang-kurangnya pihak yang akan meminjam, Barang Milik Negara yang dipinjamkan, jangka waktu
peminjaman, dan kewajiban peminjam untuk melakukan pemeliharaan Barang Milik Negara yang dipinjam;
d. Naskah perjanjian pinjam pakai antara Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dan pemerintah daerah, antara lain memuat subjek dan
objek pinjam pakai, jangka waktu peminjaman, hak dan kewajiban para pihak antara lain kewajiban peminjam untuk melakukan pemeliharaan
dan menanggung biaya yang timbul selama pinjam pakai, dan persyaratan lain yang dianggap perlu;
e. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi menyampaikan laporan pelaksanaan pinjam pakai kepada Menteri Keuangan;
f. Setelah berakhirnya jangka waktu pinjam pakai, peminjam wajib
menyerahkan objek pinjam pakai kepada Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi yang dituangkan dalam berita acara serah terima,
yang tembusannya disampaikan kepada Menteri Keuangan.
3. Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemanfaatan a. Unit Pemakai Barang mengajukan usulan kerjasama pemanfaatan
Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya berdasarkan permintaan pihak pada pasal 7 ayat 3 huruf b kepada Biro
Umum dengan klasifikasi sesuai pasal 6 ayat 1 huruf a dan b, disertai bukti kepemilikan, gambar lokasi, luas, dan nilai perolehan danatau
NJOP tanah danatau bangunan, pertimbangan yang mendasari usulan kerjasama pemanfaatan, dan jangka waktu kerjasama pemanfaatan;
b.
Biro Umum memeriksa klasifikasi barang dan memeriksa kebenaran dokumen kemudian mengusulkan kepada Sekretaris Menteri Negara
Riset dan Teknologi Setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan, Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi membentuk
tim beserta Departemen Keuangan dan instansilembaga teknis yang kompeten;
c.
Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi melaksanakan lelang untuk mendapatkan mitra kerjasama pemanfaatan, berdasarkan hasil
dari ayat 3 c;
d.
Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi menetapkan mitra kerjasama yang dituangkan dalam bentuk naskah perjanjian kerja sama
pemanfaatan berdasarkan hasil lelang, disertai dengan penetapan besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan;
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
[8]
e. Naskah perjanjian pemanfaatan kerjasama antara Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan mitra kerja sama pemanfaatan yang
memuat sekurang-kurangnya memuat pihak mitra kerjasama pemanfaatan, besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan,
serta jangka waktu kerja sama pemanfaatan, paling lama 30 tiga puluh tahun sejak ditanda tangani perjanjian pemanfaatan kerjasama dan
dapat diperpanjang;
f. Penyerahan Barang Milik Negara yang menjadi objek kerjasama
pemanfaatan dituangkan dalam berita acara serah terima; g. Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi menyampaikan laporan
pelaksanaan kerjasama pemanfaatan kepada Menteri Keuangan; h. Perpanjangan jangka waktu kerjasama pemanfaatan Barang Milik
Negara dilakukan setelah dievaluasi oleh Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi dan disetujui oleh Menteri Keuangan, paling lambat
1 satu tahun sebelum berakhirnya jangka waktu kerjasama pemanfaatan;
i. Setelah berakhirnya jangka waktu kerjasama pemanfaatan, mitra
menyerahkan objek kerjasama pemanfaatan, berikut dengan sarana dan prasarana yang menjadi bagian dari pelaksanaan kerjasama
pemanfaatan, dilengkapi dengan dokumen terkait kepada Menteri Keuangan yang dituangkan dalam berita acara serah terima.
BAB V PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA