Waktu : 4 x 45 Menit Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap sistem Menampilkan sikap positif terhadap sistem
hukum dan peradilan nasional hukum dan peradilan nasional
Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar :
2.1. 2.1.
Mendeskripsikan Mendeskripsikan
penger- penger-
tian sistem hukum dan tian sistem hukum dan
peradilan nasional. peradilan nasional.
Indikator Hasil Yang Diharapkan :
• Menguraikan pengertian sistem, hukum dan sistem hukum.
• Mendeskripsikan tujuan hukum dan sumber hukum. • Menganalisis penggolongan hukum dan sanksi
hukum • Menganalisis sistem peradilan nasional.
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN
NASIONAL
Kata “sistem” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan-kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri-
sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan.
a. PENGERTIAN SISTEM
Unsur-unsur dalam sistem mencakup :
• Seperangkat komponen, elemen, bagian. • Saling berkaitan dan tergantung.
• Kesatuan yang terintergrasi. • Memiliki peranan dan tujuan tertentu.
• Interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang lebih
besar.
1. Prof. Mr. E.M. Meyers, hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah
laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.
2. Leon Duguit, hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu
diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama yang pelanggaran terhadapnya akan
menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.
3. Drs. E. Utrecht, S.H., hukum adalah himpunan peraturan perintah dan larangan yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karenya harus ditaati oleh masyarakat itu.
• Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat ;
• Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwenang;
• Peraturan itu bersifat memaksa;dan • Adanya sanksi yang tegas terhadap pelanggaran
peraturan tersebut.
Bertolak dari pengertian sistem hukum yang telah dikemukakan di atas, yang dimaksudkan dengan sistem
hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap
warganya.
No Tokoh Pakar Pendapat Yang Dikemukakan
1. Subekti, S.H. Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yang mendatangkan atau ingin mencapai kemakmu-ran
dan kebahagiaan pada rakyatnya.
2. Van
Apeeldoorn Mengatur pergaulan oleh hukum dengan melin-
dungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu, kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta
benda dari pihak yang merugikan.
3. Y. Van Kant Tujuan hukum adalah untuk menjaga agar
kepentingan tiap-tiap manusia tidak diganggu.
4. Geny Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai
keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepenti- ngan daya guna dan kemanfaatan.
Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Tujuan dibuatnya hukum menurut sebagian pakar adalah sbb :
Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempu- nyai kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya
dikenai sanki yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan antara sumber hukum “material” dan sumber hukum “formal” .
MACAM-MACAM SUMBER HUKUM : 1. Undang-undang,
2. Traktat, 3. Kebiasaan hk tidak tertulis,
4. Doktrin, dan 5. Yurisprudensi,
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, merupakan pedoman pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata urutan
peraturan perundang-undangan Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Dasar 1945 2. Ketetapan MPR-RI
3. Undang-undang 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Perpu
5. Peraturan Pemerintah 6. Keputusan Presiden ; dan
7. Peraturan Daerah.
TAP MPR No. IIIMPR2003 TAP MPR No. IIIMPR2003
1. Tuliskan pengertian hukum berdasarkan pendapat para ahli yang anda ketahui dan berikan intisari pendapatnya
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem Hukum, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sbb :
2. Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa, oleh sebab itu perlu dibuat tujuan hukum. Berikan pendapat dari tokoh ybs.
Prof. Subekti, S.H. Prov. Y. Van Kant
No Tokoh Hukum
Intisari Pendapat 1
………………………………………………… ……………………………………………………
2
………………………………………………… ……………………………………………………
3
………………………………………………… ……………………………………………………
3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa setiap warga negara di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus berpedoman pada
hukumaturan ................................................................................
Hukum Wujud
Tertilis Tidak Tertulis
Ruang
Waktu
Pribadi Lokal
Nasional Internasional
Ius Contitutum Ius Contituendum
Hukum Antar Waktu Satu Golongan
Semua Golongan
Antar Gol.
I s i Publik
PrivatPerdat a
Hk. Tata Negara
Hk. Adm. Negara
Hk. Pidana Hk. Acara
Hk. Perorangn Hk. Keluarga
Hk. Kekayaan Hk. Waris
Tugas dan
Fungsi Material
Formal Pidana Formal
Perdata Formal
Macam-macam sanksi Pidana Pasal 10 KUHP :
1. Hukuman Pokok, yang terdiri dari : a. Hukuman Mati
b. Hukuman Penjara, yang terdiri dari : 1 Hukuman seumur hidup
2 Hukuman sementara waktu setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun
c. Hukuman Kurungan setinggi-tingginya 1 tahun dan sekurang- kurangnya 1 hari.
2. Hukuman Tambahan, yang terdiri dari :
a. Pencabutan hak-hak tertentu. b. Perampasan penyitaan barang-barang tertentu.
c. Pengumuman keputusan hakim.
g. PERBEDAAN HUKUM PIDANA DAN PERDATA
1. Jelaskan, apa yang mendasari pemikiran penulis dengan judul “Hukuman Mati Bukan Solusi Tapi Problem”
2. Menurut pendapat anda, sudah benarkah negara Indonesia menerapkan hukuman mati bagi mereka yang bersalah seperti terhadap kasus Tibo
Cs. di Poso. Berikan alasan
3. Tuliskan bagaimana proses peninjauan kembali PK oleh Mahkamah Agung dan pemberian grasi oleh Presiden
4. Berikan tanggapan, bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh Pengadilan di Indonesia dengan telah diratifikasinya penghor-matan
terhadap hak asasi manusia terhadap kasus Tibo Cs. yang dihukum mati .